Anda di halaman 1dari 10

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 1

BAB IV ANALISA POTENSI DAN MASALAH WILAYAH ALASBUER

4.1

Isu Internal Wilayah Isu internal merupakan detail kasus maupun aspek-aspek lain yang ada lingkup suatu

wilayah. Isu tersebut tentunya memiliki dua jenis, yaitu isu yang bersifat membangun atau menguntungkan, serta isu yang bersifat merugikan. Merugikan disini dalam arti isu tersebut tidak mendukung serta tidak berpengaruh terhadap perkembangan suatu wilayah tersebut sedangkan isu membangun yakni isu yang dapat memberikan potensi besar terhadap dalam pengembangan wilayah tersebut sehingga memberikan kemajuan terbesar dalam mendukung perkembangan suatu wilayah. 4.1.1 Potensi (Strenghts) Potensi merupakan isu strategis yang ada pada suatu wilayah, yang secara langsung berdampak positif dalam perkembangan wilayah tersebut. Masing-masing wilayah tentunya memiliki potensi dengan karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya, menginggat tiap wilayah memiliki struktur serta kondisi alam yang berbeda. Potensi yang ada di suatu wilayah merupakan sarana strategi jitu dalam hal pengembangan wilayah tersebut. Dengan pengelolaan serta penanganan penentuan strategi yang mantap terkait dengan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah tersebut, tentunya akan menjadi pondasi yang kokoh guna perencanaan pengembangan serta pembangunan dalam berbagai sektor di wilayah tersebut. 4.1.2. Masalah (Weakness ) Masalah merupakan perpedaan kondisi yang terjadi pada suatu wilayah dengan keadaan yang diharapkan. Dengan demikian masalah yang ada harus dipecahkan dengan pendekatan-pendekatan strategi tertentu sehingga apa yang menjadi harapan kedepan dapat terwujud dengan maksimal dan sesuai dengan tujuan kedepan yang diharapkan.Selain itu juga pemecahan masalah harus di dukung oleh beberapa analisa agar hasil yang di inginkan dapat maksimal sesuai dengan yang di harapkan.

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 2

4.2. Isu Eksternal Wilayah Isu eksternal merupakan permasalahan dari sisi luar wilayah, yaitu segala macam permasalahan baik permasalahan individu, kelompok, organisasi serta sumber lainnya. Dimana permasalahan tersebut berpotensi dapat menimbulkan ancaman maupun mempengaruhi stabilitas dan eksistensi wilayah tersebut.Untuk itu antisipasi yang mengancam terhadap isu eksternal perlu di perhatikan demi menjagfa terhadap perkembangan suatu wilayah. 4.2.1 Peluang (Opportunities) Peluang dalam pengembangan wilayah merupakan kesempatan ataupun kemungkinan yang dapat mendukung berkembangnya suatu wilayah. Dengan kemungkinan adanya peluang tersebut bila dimanfaatkan serta dikaji dengan baik, maka akan menghasilkan dampak yang positif bagi kegiatan pengembangan suatu wilayah. Secara umum peluang merupakan organ atau unsur yang datang dari luar, yang dapat menjadi penentu pengembangan suatu wilayah. Peluangpeluang tersebut dapat berupa kebijakan-kebijakan yang di keluarkan oleh pemerintah, maupun rencana-rencana tertentu yang di keluarkan oleh pemerintah. Sehingga dengan adanya peluang tersebut, wilayah dapat dilakukan pengembangan sejalan dengan peluang yang ada. 4.2.2 Tantangan (Treath) Dalam pengembangan wilayah tentunya ada beberapa faktor yang menjadi tantangan, maupun hal yang dapat menghambat pelaksanaan pengembangan di suatu wilayah. Hal ini tentunya menjadi persoalan serius yang harus di sikapi dengan bijak dan dengan pertimbangan matang, sehingga pada akhirnya ancaman yang ada tersebut dapat di minimalisasi guna mewujudkan serta mengurangi dampak negatif yang besar bagi proses pengembangan suatu wilayah. Untuk lebih jelasnya mengenai potensi, masalah, peluang, serta ancaman yang ada di wilayah ALAS BUER dapat dilihat pada tabel berikut. 4.3 Daya Dukung Fisik dengan Lingkungan Daya dukung ini merupakan analisis melalui SWOT (Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman), dimana analisis ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan peluang wilayah perencanaan terhadap kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Berikut analisisnya akan diuraikan dalam bentuk matrik.
Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 3

Tabel 4.1 Matriks Daya dukung Wilayah Aspek Pertanian dan Perkebunan di wilayah ALASBUER
FAKTOR INTERNAL KEKUATAN (STRENGHT) Lahan pertanian cocok untuk dikembangkan jenis komoditas Padi, jagung,kedelai,kacabg ijau,kacang tanah,ubi kayu dan ubi jalar. Ketersediaan lahan untuk perkebunan dan pertanian sangat tinggi dan strategis untuk dikembangkan. Lokasi pertanian dan perkebunan berada dalam lingkup wilayah strategis di sepanjang jalan STRATEGI SO Mengembangkan jenis komoditas partanian dan perkebunan yang berpotensial. Memanfaatkan penggunaan lahan untuk komuditas potensial tersebut agar tetap terjaga dan terpenuhi. Menetapkan lokasi lahan khusus untuk pengembangan Agropolitan. STRATEGI ST . Memberikan pengarahan tentang pentingnya peningkatan kualitas hasil pertanian pada masyarakat. Memperbaiki saluran irigasi yang mengalami kerusakan. Mengatur kegiatan pembangunan agar tidak mengganggu kegiatan pertanian dan perkebunan. KELEMAHAN (WEEKNESS) Minimnya sarana pendukung untuk mengolah hasil pertanian. Menggunakan pengolahan lahan secara tradisional sehingga tingkat pertumbuhan produksi lambat. Masih kurangnya penggunaan teknologi modern baik dalam pengolahan lahan, maupun produksi.

FAKTOR EKSTERNAL PELUANG (OPPORTUNITIES) Pengembangan Lahan pertanian dan perkebunan sebagai Agropolitan.

STRATEGI WO Melakukan perbaikan sarana dan prasarana sebagai pendukung kegiatan Agropolitan. Mengadakan penyediaan fasilitas untuk kebutuhan pendukung pertanian dan perkebunan Melakukan sosialisasi pengetahuan tentang pengelolaan lahan dan hasil produksi pada masyarakat. STRATEGI WT Penyuluhan tentang proses pemanfaatan lahan semaksimaksimal mungkin sesuai dengan jenis tanahnya agar mendapatkan hasil yang bagus Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung perkembangan produksi pertanian Melakukan pendekatan dengan menggunakan teknologi modern untuk mempermudah pengolahan lahan pertanian maupun hasil produksi pertanian

TANTANGAN (THREATHS) Minimnya Partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk melakukan pengembangan Lahan pertaniaan dan perkebunannya. Pengairan lahan pertanian dan perkebunan yang mengalami beberapa kerusakan. Pengalihan fungsi lahan pertanian.

Sumber : Hasil Analisa

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 4

Aspek Internal wilayah No 1. Aspek Fisik Potensi (strenght) Tingkat kesuburan tanah tinggi, sebagai pengembangan pertanian dan perkebunan. Tingkat curah hujan di wilayah ALAS BUER re tif tinggi untuk mendukung kesuburan tanah. Mendukungnya sarana pengairan irigasi yang cukup. Lahan pertanian cocok untuk dikembangkan jenis komoditas padi,kacang tanah,jagung,kedelai dan ubi. Luasan lahan untuk perkebunan dan pertanian sangat tinggi,strategis untuk dikembangkan. Masalah (weakness) Adanya luasan lahan potensial yang belum dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan pemerintah wilayah ALAS BUER. Banyaknya terjadi pengalihan fungsi lahan yang dari pertanian menjadi non pertanian Minimnya alat pendukung unutk mengelola hasil pertanian tersebut. Sebagian Pengelolaan lahan secara tradisional sehingga tingkat pertumbuhan produksi lambat. Kurangnya Aspek Lokasi

Aspek Eksternal wilayah Peluang (opportunity) Berada diantara sepanjang jalan ALAS BUER. Berada pada jalur strategis yang mudah di akses oleh masyarakat yang ada di sekitarnya Ancaman (treath) Dikhawatirkan terjadi nya penyalahgunaan lahan yang kurang optimal.

2.

Pertanian dan perkebunan

Ekonomi

Potensi pasar maupun PKL berbagai komoditas cukup memadai baik komoditas perdagangan, pertanian maupun industri. Potensi pertanian sangat besar untuk menunjang kebutuhan masyarakat.

Dikhawatirkan akan terjadi persaingan harga yang tidak sehat, sehingga terjadi siklus ekonomi konjungtur. Kemungkinan akan terjadi pembangunan permukiman dan prasarana perekonomian secara

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 5

Lokasi pertanian dan perkebunan berada dalam lingkup wilayah strategis.

pendekatan teknologi modern baik dalam pengolahan lahan, maupun produksi untuk menunjang perkembangan pertanian. Aspek Internal wilayah Masalah (weakness) Kondisi infrastruktur lingkungan kurang memadai. Belum meratanya pembangunan prasarana dan sarana (drainase, jaringan irigasi, jaringan jalan). Kondisi prasarana umum yang mulai mengalami kerusakan, (rusak ringan/berat). Kurang Aspek SDM

Potensi perdagangan yang sangat besar, karena berada disekitar jalur lintas utama antar propinsi.

besar-besaran sehingga kesesuaian peruntukan lahan terabaikan dan menimbulkan timpang tindih.

Aspek Eksternal wilayah Peluang (opportunity) Masyarakat memiliki kemampuan dan keinginan untuk maju. Tersedianya tenaga kerja terampil dan profesional yang tinggi. Adanya golongangolongan tertentu yang berwiraswasta. Dan diharapkan ini dapat merangsang masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. (wirausaha/wiraswasta) . Ancaman (treath) Kurangnya pendapatan masyarakat salah satu factor yang mengurangi tingkat produktifitas masyarakat. Tingkat Produktifitas yang rendah membuat masyarakat tidak dapat memenuhi kriteria tenaga tampil sehingga menciptakan banyak pengangguran.

No 3.

Aspek Prasarana dan sarana fasilitas umum

Potensi (strenght) Prasarana irigasi sangat mendukung guna pengembangan pertanian dan perkebunan. Jangkauan jaringan listrik tersebar menyeluruh di wilayah AlasBuer Prasarana jaringan jalan di wilayah AlasBuer Kurang memadai memadai. Fasilitas umum dan sosial di wilayah AlasBuer cukup

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 6

memadai (pendidikan, peribadatan, kesehatan).

4.

Wisata

Adanya wisata Taman Ratu Balqis dan Tamase.

memadainya aksebilitas yang menghubungkan antara kecamatan Alas Barat, Alas,Buer (kondisi jalan kurang baik). Keberadaan Taman Ratu Balqis dan Tamase belum diketahui oleh umum (kurangnya promosi)

Perkebunan

Aspek Internal wilayah No 5. Aspek Perdagangan Potensi (strenght) Adanya pusat-pusat perdagangan dan jasa di wilayah ALAS BUER. Adanya sarana pendukung terhadap transportasi seperti terminal untuk Aspek Masalah (weakness) Industri Masih kurangnya fasilitas peragangan seperti pasar umum maupun PKL.

Sentra perkebunan Tingginya curah Rumput Laut terbaik di hujan dikhawatirkan NTB yang di Ekspor akan terjadi keluar kota salah penurunan hasil satunya surabaya, produksi. memungkin untuk membuka lahan perkebunan Rumput Laut yang Baru. Aspek Eksternal wilayah Peluang (opportunity) Adanya kegiatan industri makro, sehingga untuk kedepannya dapat meningkatkan industri yang bersifat mikro. Ancaman (treath) Dikhawatirkan akan terjadi degradasi industri secara besarbesaran.

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 7

6.

Industri

menunjang kelancaran distribusi perdagangan. Beragamnya produk serta jenis industri di wilayah ALAS BUER. Adanya dukungan dana serta partisipatif pemerintah setempat. Lokasi industri terpusat pada wilayah tertentu.

Lingkup pemasaran produk industri yang sangat sempit. Pengelolaan dana bantuan pemerintah yang kurang efektif dan efisien. Minimnya ketersediaan lokasi industri yang memadai.

Sarana dan prasarana

Sebagai sarana penunjang kegiatan sosial, dan ekonomi masyarakat. Sebagai umum penunjang kegiatan wilayah.

Keberadaan akses masih belum sepenuhnya mendukung kegiatan masyarakat. Dikhawatirkan prasarana yang kurang layak akan mengancam keselamatan masyarakat.

Sumber : Hasil analisa

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 8

4.4

Analisa Swot Dalam pengembangan wilayah, tentunya banyak pertimbangan serta dilakukannya

analisa-analisa yang dianggap perlu guna mendukung suatu proses perencanaan pengembangan tersebut. Analisa tersebut dilakukan guna mengkaji ulang serta melakukan monitoring atas kondisi serta data-data yang ada pada suatu wilayah. Adapun jenis analisa yang digunakan dalam pengembangan wilayah diantaranya yaitu analisa Swoot, analisa LQ, analisa Share, dan masih banyak jenis analisa yang dapat digunakan guna mendukung penentuan strategi dalam pengembangan wilayah. Namun demikian melihat dari tingkat efisiensi serta ketepatan dalam menghasilkan keputusan serta strategi pengembangan wilayah jenis analisa yang digunakan adalah analisa SWOT. Analisa ini sering digunakan karena didalamnya menerapkan dua unsur pokok suatu wilayah, yaitu unsur internak wilayah, serta unsur eksternal wilayah . Unsur internal wilayah berupa potensi yang didalamnya memuat kemungkinan-kemungkinan yang dapat mendukung serta meningkatkan perkembangan pada suatu wilayah, sedangkan unsur masalah yang didalamnya memuat isu negatif yang dapat menghambat proses pengembangan wilayah. Unsur eksternal merupakan isu yang berasal dari luar wilayah, yang apabila dapat dimanfaatkan dengan baik dapat menjadikan dorongan dalam program pengembangan suatu wilayah. Di dalam unsur eksternal ini memuat dua komponen, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (treath). Peluang merupakan kemungkinan yang ada guna mendukung pengembangan wilayah, sedangkan ancaman (treath) merupakan isu yang dapat menghambat serta memungkinkan tidak terwujudnya proses pembangunan dengan baik pada suatu wilayah. Dengan memadukan komponen - komponen diatas, serta melakukan monitoring atas kemungkinan - kemungkinan yang dapat membantu penentuan strategi pengembangan wilayah diharapkan dapat memilih strategi dengan cepat dan tepat sehingga proses pengembangan wilayah dapat dilakukan dengan baik. 4.4.1 Formulasi akhir Analisa Swoot wilayah ALAS BUER Dengan melakukan identifikasi mencakup potensi, masalah, peluang, serta ancaman yang ada di wilalayah ALAS BUER, maka dapat diformulasikan menjadi strategi jitu yang akan membantu dalam perencanaan pengembangan wilayah wilayah tersebut. Adapun formulasi akhir analisa Swoot di wilayah A LAS BUER, yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :
Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 9

Tabel 4.4 Formulasi akhir analisa SWOT wilayah ALAS BUER No 1. Aspek Pertanian Formulasi swoot Pengembangan wilayah ALAS BUER sebagai perkembangan pertanian dan perkebunan. Pengembangan dengan melibatkan pemerintah guna meningkatkan serta mengimbangi kemajuan yang terjadi dalam wilayah sekitar ALAS BUER. Pengembangan kawasan ALAS sebagai sentra perdagangan jasa di wilayah ALAS BUER. Peningkatan daya tarik obyek-obyek perdagangan Peningkatan pemenuhan sarana dan prasarana transportasi, industri komunikasi, listrik, dan air bersih. Pengembangan taman wisata di kawasan alas barat Penigkatan pendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi . Pengembangan peningkatan produksi industri yang mengedepankan keberlanjutan, guna menciptakan citra positif bagi wilayah ALAS BUER.

2.

Perdagangan jasa

3.

Sarana dan prasarana

4.

Pendidikan dan Wisata

5.

Industri

Sumber : Hasil Analisa

4.4.2 Penjelasan table analisis SWOT Berdasarkan hasil akhir table analisa SWOT pada wilayah ALASBUER,ada beberapa aspek yang di lihat pada saat melakukan analisa yakni aspek pertanian,aspek perdagangan jasa,sarana dan prasarana,pendidikan dan wisata serta yang terkahir aspek industry.Dari beberapa aspek ini setelah di lakukannya analisis SWOT baik pada kekuatan,kelemahan,peluang maupun tantangan pada wilayah ALASBUER yang lebih bagus untuk di kembangkan yakni pada bidang pertanian atau lebih unggul pertanian di bandingkan aspek-aspek yang lainnya.Hal ini di pengaruhi oleh beberapa factor yang mendukung pertanian tersebut,salah satu factor yang mendukung pertanian pada wilayah ALASBUER yakni tersediannya lahan

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Laporan STUDIO PENGEMBANGAN WILAYAH ALASBUER

Hal IV - 10

yang sangat memadaii untuk di kembangkan daerah pertanian baik itu lahan pertanian basah maupun lahan pertanian kering,selain itu juga factor kedua yang mendukung berkembangnya pertanian pada wilayah ALASBUER yakni tersidianya hidrologis yang bagus terhadap pengairan ke tiap-tiao lahan pertanian

masyarakat.Dengan demikian para petanii yang ada di wilayah ALASBUER tidak terlalu mengharapkan hujan untuk membantu perkembangan pertanian mereka karena dengan pengairan itu saja sudah memenuhi kebutuhan air untuk pertanian,sehingga untuk penanaman bibit dan panen pertanian yang ada di wilayaha ALASBUER bisa dilaksanakan tiga kali dalam setahun.Pertanian ini memberikan perkembangan yang cukup besar terhadap wilayah ALASBUER dalam bidang

ekonomi,unggulnya pada bidang pertanian ini membantu wilayah ALASBUER sebagai daerah Agropolitan.Sedangkan aspek-aspek lainnya sebagai pendukung agropolitan tersebut.

Program Studi TEKNIK PERENCANAN PERENCANAN WILAYAH dan KOTA (PLANOLOGI)

Anda mungkin juga menyukai