Anda di halaman 1dari 8

BAB 2 TANAMAN CABAI, SUHU, SENSOR SUHU DAN MIKROKONTROLER ATMEGA16

2.1. TANAMAN CABAI Tanaman cabai merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan yang memiliki nama ilmiah Capsium sp. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke negaranegara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Negara Indonesia[1].

2.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan cabai Untuk dapat tumbuh dengan baik dan mendapatkan hasil yang maksimal sesuai dengan potensi produksinya, tanaman cabe memerlukan kondisi lingkungan yang sesuai. Banyak faktor lingkungan yang menentukan

pertumbuhan cabe. Tetapi secara umum, terdapat empat faktor lingkungan utama yang sangat menentukan , yaitu suhu, cahaya, tanah, dan air[3].

1)

Suhu Suhu merupakan faktor penting dalam proses kehidupan tanaman. Hal ini

karena semua proses biokimia tanaman sangat dipengaruhi oleh suhu. Supaya tanaman cabe dapat tumbuh dengan baik, suhu ideal untuk pertumbuhannya harus dipenuhi. Tanaman cabe secara umum dikenal sebagai tanaman sayuran yang dapat tumbuh dalam rentang suhu yang cukup luas, yakni optimum tanaman cabe berkisar antara 24-30 derajat Celcius.

2)

Cahaya Cahaya merupakan sumber energi bagi proses fotosintesis tanaman.

Tanaman membutuhkan cahaya yang cukup untuk mendapatkan pertumbuhan yang sehat dan pembentukan buah yang maksimum selama masa produksinya. Pada tanaman cabe pada umumnya, cahaya yang dibutuhkan selama 12

jam/hari (berbeda sesuai varietas), sedangkan untuk tanaman cabe dalam wadah/pot, kebutuhan cahayanya dapat direkayasa sesuai kebutuhan.

3)

Tanah Fungsi tanah bagi tanaman tidak hanya menyediakan unsur-unsur

mineral, tetapi juga sebagai tempat berpegang dan bertumpunya tanaman agar dapat tumbuh tegak.

4)

Air Bagi tanaman, air tidak hanya berfungsi sebagai sistem pelarut sel

tanaman, tetapi juga sebagai media pengangkutan unsur-unsur makanan di dalam tanah. Karena itu air, air sangat diperlukan dalam proses pertumbuha tanaman. Air yang digunakan sebaiknya bebas polutan dan berkadar garam rendah. ph air yang optimum pada tanaman cabe berkisar antara 5-7, dengan kelembababn udara 70-80%.

2.1.2. Macam-macam cabai[4] Secara umum dipasaran kita dapat kelompokan cabaitersebut kedalam 7 macam cabai, yaitu diantarnya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Cabai merah kriting Cabai hijau kriting Cabai merah besa Cabaimerah hijau besar Cabai Gendot Cabai rawit Cabai paprika

2.2 SUHU 2.2.1. Pengertian suhu Suhu pada umumnya diartikan sebagai besaran yang menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang

dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata rata dari pergerakan molekul molekul. Selama 24 jam, suhu udara selalu mengalami perubahan - perubahan. Skala suhu yang biasa dugunakan yaitu : Celcius, Fahrenheit, Kelvin.

2.3 SENSOR 2.3.1 Pengertian Sensor Sensor adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian. Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan[6]

2.3.2. Jenis-jenis Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya, sensor suhu, dan sensor tekanan[6].

1)

Sensor cahaya Menurut wikipedia Sensor cahaya adalah alat yang digunakan untuk

mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari fotom menjadi elektron. Contoh sensor cahaya yaitu Fotovoltaic atau sel solar, Fotokonduktif, Fototransistor, LDR (Light Dependent Resistor), 2) Sensor Suhu Menurut Wikipedia Sensor suhu adalah alat yang digunakan untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah dianalisis besarnya. Sensor suhu diantaranya yaitu Thermocouple, Thermistor, dan Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC), LM35.

3)

Sensor teknanan Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis

menjadi sinyal listrik.

Pada penelitian ini sensor suhu yang digunakan adalah sensor suhu LM35. Sensor suhu IC LM 35 merupkan chip IC produksi Natioanal Semiconductor yang berfungsi untuk mengetahui temperature suatu objek atau ruangan dalam bentuk besaran elektrik, atau dapat juga di definisikan sebagai komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah perubahan temperature yang diterima dalam perubahan besaran elektrik.

2.3. Sensor Suhu Sensor suhu ada beberapa macam, namun disini kami menggunakan sensor suhu jenis IC LM35. Sensor suhu LM35 adalah komponen elektronika yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan. Sensor Suhu LM35 yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika elektronika yang diproduksi oleh National Semiconductor. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan perancangan jika dibandingkan dengan sensor suhu yang lain.

2.3.1. Karakteristik Sensor LM35

Gambar 2.1 sensor suhu LM35 1. Memiliki sensitivitas suhu, dengan faktor skala linier antara tegangan dan suhu 10 mVolt/C, sehingga dapat dikalibrasi langsung dalam celcius.

2. Memiliki ketepatan atau akurasi kalibrasi yaitu 0,5C pada suhu 25 C seperti terlihat pada gambar 2.2. 3. Memiliki jangkauan maksimal operasi suhu antara -55 C sampai +150 C. 4. Bekerja pada tegangan 4 sampai 30 volt. 5. Memiliki arus rendah yaitu kurang dari 60 A. 6. Memiliki pemanasan sendiri yang rendah (low-heating) yaitu kurang dari 0,1 C pada udara diam. 7. Memiliki impedansi keluaran yang rendah yaitu 0,1 W untuk beban 1 mA. 8. Memiliki ketidaklinieran hanya sekitar C.

Kelebihan dari sensor suhu LM35 antara lain: 1) 2) 3) 4) 5) 6) Harga relatif murah Rentang suhu yang jauh, antara -55 sampai +150C Low self-heating, sebesar 0.08 C Beroperasi pada tegangan 4 sampai 30 V Rangkaian menjadi sederhana Tidak memerlukan pengkondisian sinyal

2.4 MIKROKONTROLER ATMEGA16

Gambar 2. Mikrokontroler ATMega16

Mikrokontroler, sebagai salah satu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru.

Mikrokontroler adalah komponen elektronika yang menggabungkan berbagai macam piranti tambahan kedalam mikrokontroler menjadi satu chip IC. Piranti gabungan ini memuat unit pemroses data pusat (CPU), unit memori (ROM dan RAM), port I/O, serial UART, dan ditambah beberapa fasilitas lain seperti pewaktu, counter, dan layanan kontrol intrupsi lainnya.

2.4.1. Fitur ATMega16 Fitur-fitur yang dimiliki oleh mikrokontroler Atmega16 adalah sebagai berikut[5]: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu port A, port B, port C, dan port D. ADC internal sebanyak 8 saluran. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan pembandingan. CPU yang terdiri atas 32 buah register. SRAM sebesar 512 byte. Memori Flash sebesar 16 kb dengan kemampuan Read While Write. Port antarmuka SPI EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi. Antarmuka komparator analog. Port USART untuk komunikasi serial. Sistem mikroprosesor 16 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz. 12. Dan lain-lainnya

Gambar 2.2 diagram blok ATMega16

2.4.2. Konfigurasi pin[5] Konfigurasi pin ATMega 16 bisa dilihat pada gambar. Dari gambar tersebut dapat dijelaskan secara fungsional konfigurasi pin ATMega16 sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin input catu daya. GND merupakan pin ground. Port A (PA0-PA7) merupakan pin I/O dua arah dan input ADC Port B (PB0-PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, komparator analog, dan SPI.

5.

Port C (PC0-PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, komparator analog, dan Timer Osilator

6.

Port D (PD0-PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu komparator analog, interupsi eksternal, dan komunikasi serial.

7. 8. 9. 10.

RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin input clock eksternal. AVCC merupakan pin input tegangan untuk ADC. AREF merupakan pin input tegangan referensi ADC.

Gambar 2.2 konfigurasi pin ATMega16

2.4.3. Kelebihan mikrokontroler ATMega16 1) Harga yang relatif lebih murah sehingga mudah didapat 2) Memiliki memori lebih besar 3) Memiliki fitur UART sehingga memudahkan komuninaksi serial ke PC

Anda mungkin juga menyukai