Albumin (69kDa) merupakan protein utama dalam plasma manusia (kurang lebih 3,4-4,7 g/dL) dan menyusun sekitar

60% dari total protein plasma. Sekitar 40% dari albumin terdapat dalam plasma, dan 60% lainnya ditemukan dalam ruang ekstraselular. hati menghasilkan sekitar 12 gram albumin perhari yang merupakan sekitar 25% dari total sinteseis protein hepatik dan separuh dari seluruh protein yang disekresikan organ tersebut. Albumin pada mulanyadisintesis sebagai preprotein. peptida sinyalnya dilepaskan ketika preprotein tersebut melintas ke dalam sisterna retikulum endoplasma kasar, dan heksapeptida pada ujung terminal-amino yang dihasilkan itu kemudian dipecah lebih lanjut di sepanjang lintasan sekretorik. Albumin mnusia yang matur, terdiri atas satu rantai polipeptida yang tersusun dari 585 asam amino dan mengandung 17 buah ikatan disulfida. Dengan menggunakan enzim protease, albumin dapat sibagiu lagi menjadi tiga domain yang masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. albumin mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini tidak akan banyak meningkatkan viskositas plsma sebagaimana yang dilakukan oleh molekul berbentuk memanjang seperti fibrinogen. Karena masa molekulnya yang relatif rendah (kurang lebih 69kDa) dan konsentrasinya yang tinggi di plasma dara manusia, albumin diperkirakan bertanggung jawab atas 75-80% dari tekanan osmotik pada plasma manusia. Fungsi albumin yng penting lainnya adalah kemampuannya untuk mengikat berbagai maca ligan. Ligan ini mencakup asam lemak bebas, kalsium, hormon steroid tertentu, bilirubin, dan sebagian triptofan plasma. Di samping itu, albumin memainkan peranan yng penting dalam transportasi trembaga di dalam tubuh manusia. sejumlah obat, termasuk sulfonamid, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan albumin, hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting.

Albumin melintasi jalur sekretrorik utama dalam sel (membran endoplasma kasar --> membran endoplasma halus --> aparatus golgi --> vesikel sekretorik) sebelum memasuki plasma. Jadi, sebagian besar protein plasma disintesis sebagai preprotein - suatu polipeptida yang sudah dibentuk di dalam ribosom yang kemudian dibentuk lagi di dalam membran endoplasma kasar - dan pada mulanya mengandung peptida sinyal dengan ujung terminal-amino. Kemudian preprotein ini mengalami berbagai modifikasipasca translasi ketika berjalan diseluruh sel. Waktu transit lewat hepatosit dari tempat sintesis ke dalam plasma, bervariasi dari 30 menit hingga beberapa jam atau lebih untuk setiap protein.