Anda di halaman 1dari 5

SYARAT-SYARAT UNTUK NAIK KRL COMMUTER Karcis

1.

Setiap penumpang KRL Commuter Jabodetabek wajib memiliki karcis atau tiket (untuk selanjutnya disebut karcis) atau tanda tempat yang sah lainnya yang berlaku untuk KRL Commuter yang bersangkutan. Setiap penumpang di dalam KRL Commuter yang tidak mempunyai karcis yang berlaku atau menggunakan karcis yang sudah habis masa berlakunya, dikenakan suplisi (denda) oleh kondektur. Penumpang yang kedapatan di dalam kereta api sudah melampaui stasiun tujuan yang tercantum pada karcis yang dimiliki, dianggap tidak mempunyai karcis dan dikenakan suplisi oleh kondektur. Penumpang harus menyimpan karcis yang diterimanya hingga saat diminta oleh pegawai yang bertugas.

2.

3.

4.

Berlakunya Karcis 1. Suatu karcis berlaku : a. Untuk KRL Commuter yang berangkat pada tanggal dan jam seperti tercantum pada karcis b. Dalam kelas dan lintas yang tercantum dalam karcis 2. Apabila terjadi penyimpangan : a. Karcis yang belum habis masa berlakunya dipergunakan dalam KRL Commuter lain yang tarifnya lebih tinggi tidak diperkenankan. b. Karcis yang sudah habis masa berlakunya apabila digunakan dalam KRL Commuter manapun dianggap tidak berlaku. c. Penumpang KRL Commuter mempergunakan karcis yang sudah melampaui stasiun tujuan yang tertera pada karcis tidak diperkenankan. 3. Pada waktu menerima karcis, penumpang harus meyakinkan sendiri apakah karcis yang diterima sesuai dengan yang dikehendaki dengan memeriksa tanggal dan jam serta harga/relasi yang tertera pada karcis itu. 4. Berpergian dalam kelas KRL Commuter lebih tinggi dengan memakai beberapa karcis KRL Commuter yang kelasnya lebih rendah tidak diperkenankan. 5. Karcis-karcis (Edmonson dan kertas) yang menurut pertimbangan pemeriksa dianggap rusak, karcis tersebut tidak berlaku. 6. Jika perusahaan mendapat gangguan dinas atau penghentian dinas harus ada tanda bukti dari Kepala Stasiun atau kondektur pemimpin yang bertugas. Terhadap pemegang karcis harus mendapat perlakuan sebaik-baiknya menurut keadaan sehingga tidak merasa dirugikan. Waktu Berlakunya Karcis Waktu berlakunya karcis satu perjalanan ialah sesuai jadwal jam keberangkatan sampai dengan kedatangan di tujuan.
1

Penetapan Tarif Harga-harga yang ditetapkan dalam tarif umum berlaku untuk penumpang dewasa dan anak berumur 10 tahun atau lebih. Tarif Reduksi Tarif reduksi (tariff dengan potongan harga) tidak berlaku untuk KRL Commuter jarak dekat Cara Pembayaran/Pembelian Karcis Jika dianggap perlu dapat ditentukan bahwa pembayaran harus dilakukan dengan uang pas. Larangan Pengangkutan: 1. Orang yang ternyata dalam keadaan mabuk dan orang yang dapat mengganggu atau membahayakan penumpang lain, tidak diperkenankan naik kereta api. 2. Bilamana telah berada di dalam kereta api, mereka harus diturunkan sebelum kereta api berangkat atau segera setelah kereta api berhenti dan ada kesempatan untuk menurunkan orang itu. 3. Penumpang yang dihinggapi penyakit menular harus diasingkan dari penumpangpenumpang lainnya dan diturunkan dari kereta api di stasiun pertama yang dapat dilakukan dengan tidak atau sedikit mungkin merugikan penumpang tersebut. Memulai Dan Menunda Perjalanan 1. Untuk karcis dengan pembelian langsung, menunda/merubah waktu perjalanan tidak diperkenankan. 2. Memberlakukan suatu karcis dikarenakan KRL Commuter sudah penuh diperkenankan apabila dilakukan dengan KRL Commuter yang kelasnya sama dan perjalanannya sampai di stasiun tujuan masih dapat dicapai dalam waktu berlakunya karcis. Membayar Bea Penumpang Di Dalam KRLCommuter 1. Penumpang KRL Commuter tidak mempunyai karcis atau menggunakan karcis yang sudah habis masa berlakunya, dikenakan suplisi (denda) sebesar bea angkutan ditambah denda sebesar 100% dari bea tersebut. 2. Penumpang KRL Commuter melampaui stasiun tujuan tercantum pada karcisnya, dikenakan suplisi sebesar bea angkutan dari stasiun tujuan tercantum pada karcisnya sampai stasiun tujuan sebenarnya dan denda 100%. 3. Penumpang kedapatan naik dalam suatu KRL Commuter menggunakan karcis lain (karcis tidak sesuai dengan KRL Commuter tersebut) dikenakan suplisi ditambah denda 100%.

4. Bilamana seorang penumpang berpergian dalam kelas KA yang lebih tinggi dengan memakai beberapa karcis kelas KA yang lebih rendah, maka ia dianggap sebagai penumpang tanpa karcis dan harus membayar karcis suplisi ditambah denda 100% dari harga karcis yang lebih tinggi. Harga karcis yang lebih rendah tersebut tidak dikembalikan atau hangus. Pindah Tempat Duduk Dalam Kelas Yang Lebih Tinggi 1. Bilamana seorang penumpang dalam KRL Commuter ingin pindah tempat duduk dalam kelas yang lebih tinggi, sebelumnya ia harus memberitahukan keinginannya atas kemauan sendiri kepada kondektur. 2. Untuk berpergian dalam kelas yang lebih tinggi, penumpang harus membayar kepada kondektur perbedaan antara harga karcis dari kelas yang lebih tinggi dengan harga karcis yang dipegangnya untuk lintas yang dijalani dalam kelas yang lebih tinggi. Perbedaan harga-harga karcis penumpang dibayar paling sedikit Rp 5.000,- untuk kelas eksekutif dan Rp 3.000,- untuk kelas bisnis. 3. Bilamana seorang penumpang telah mengambil tempat dalam kelas yang lebih tinggi dan tidak memberitahukan terlebih dahulu seperti yang dimaksudkan dalam ayat 1 diatas, maka ia harus membayar bea kepada kondektur perbedaan tersebut pada ayat 2, 3, atau 4 tanpa dikenakan bea administrasi. Berpergian Terus 1. Bilamana seorang penumpang ingin berpergian lebih jauh dari pada stasiun yang tercantum pada karcisnya, maka sedapat-dapatnya di stasiun tujuan semula ia harus membeli karcis baru. 2. Bilamana penumpang yang ingin bepergian terus mengajukan permintaannya kepada kondektur setelah sampai atau melewati stasiun tujuan yang tercantum pada karcisnya, dianggap penumpang tidak mempunyai karcis yang berlaku pada lintas yang bersangkutan. Penumpang harus membayar bea dihitung dari stasiun tujuan tersebut pada karcis yang dipegangnya sampai stasiun tujuan sebenarnya ditambah denda sebesar 100% bea tersebut. Pembayaran Kembali (pengembalian) Bea Penumpang Bagi pemegang karcis yang membatalkan perjalanan, dikenakan ketentuan sebagai berikut : a. Membatalkan perjalanan paling lambat 30 (tiga puluh) menit sebelum jadwal keberangkatan KRL Commuter dikenakan bea pembatalan 25% dari tarif umum yang berlaku. Bea pembatalan dibulatkan keatas dengan kelipatan Rp1.000,b. Membatalkan perjalan kurang dari 30 menit sebelum jadwal keberangkatan KRL Commuter, bea tidak dikembalikan (hangus). c. Pembatalan karcis sebagai akibat dari kesalahan dinas, maka bea sebesar tarif KRL Commuter yang bersangkutan dikembalikan 100%. Kesalahan Naik KRL Commuter
3

Pengecualian pasal di atas, penumpang yang salah naik dalam KRL Commuter, harus membayar bea atau meminta kembali bea karcis yang telah dibayarkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Penumpang yang salah naik dalam KRL Commuter yang berjalan kearah yang sama dan berhenti di stasiun tujuan yang sama, tetapi KRL Commuter yang dinaikinya mempunyai tarif yang lebih tinggi, diharuskan membayar selisih bea tarif yang lebih tinggi dengan harga karcis yang dipegangnya. Jika KRL Commuter yang dinaikinya menpunyai tarif yang lebih rendah daripada tarif karcis yang dipegangnya, maka tidak ada pengembalian bea. b. Penumpang yang salah naik dalam KRL Commuter yang berjalan ke arah yang sama, akan tetapi di stasiun yang tercantum pada karcisnya tidak berhenti, atau yang berjalan ke arah yang lain, diharuskan membayar karcis penuh dari stasiun pemberangkatan sampai stasiun di tempat penumpang pindah KRL Commuter lain dengan mengingat bea-bea minimun yang bersangkutan. Bepergian dari stasiun tersebut terakhir sampai stasiun tujuan sebenarnya harus dilakukan dengan karcis biasa. c. Penumpang yang salah naik ke dalam KRL Commuter ke arah yang lain mulai dari stasiun persimpangan sampai ke stasiun tempat penumpang berhenti, diharuskan membayar bea penuh. Penggantian Kerugian Untuk Hal Yang Membahayakan Dan Kerusakan 1. Mengganti kerugian karena pelanggaran menarik rem bahaya dalam KRL Commuter yang sedang berjalan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan; Besarnya penggantian ditetapkan dalam STP (Syarat dan Tarif Penumpang) Bagian II Bab 1-B. 2. Mengganti kerugian karena memecahkan kaca jendela ditetapkan dalam STP (Syarat dan Tarif Penumpang) Bagian II Bab 1-B. 3. Penggantian kerugian karena mengotorkan kereta penumpang, merobek bahan-bahan penutup (jendela), tempat duduk, meja dan lain-lain, jala-jala atau kain penutup lantai (ampar), merusak/merobek grendel jendela, alas-alas tempat duduk, dan sebagainya ditetapkan untuk setiap peristiwa sendiri-sendiri. Apa Yang Dianggap Sebagai Bagasi Barang-barang itu harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak menggangu atau membahayakan penumpang lain dan tidak akan menimbulkan kerusakan pada kereta penumpang. Barang Yang Tidak Diterima Untuk Diangkut Sebagai Bagasi Yang tidak diterima diangkut sebagai bagasi ialah: a. Semua barang yang mudah menyala, mudah meledak atau jika terjadi kebakaran dapat memperbesar bahaya bagi sekitarnya dan barang-barang yang karena sifatnya dapat menggangu/merusak kesehatan, berbau busuk dan memuakkan. b. Peluru-peluru dan mesiu yang dibawa/diangkut oleh tentara atau polisi, tidak termasuk larangan ini.
4

Hewan Kecil Piaraan Dirumah Yang Diangkut Dalam Kereta Penumpang Anjing kecil, burung-burung kecil atau hewan-hewan kecil piaraan lainnya dapat dibawa oleh pemiliknya dalam KRL Commuter atas tanggungan sendiri dan tidak dikenakan bea, asal saja hewan-hewan kecil itu dikurung dalam keranjang-keranjang kecil, kandang-kandang kecil, sangkar-sangkar kecil dan lain-lain, sehingga tidak menggangu penumpang lainnya dan menurut pertimbangan pegawai memenuhi ketentuan dalam pasal-pasal 23 ayat 3 STP (Syarat dan Tarif Penumpang).

Sanksi-sanksi 1. Setiap orang yang menghilangkan, merusak, dan/atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan tidak berfungsinya prasarana perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 180 UU No. 23 Tahun 2007 Tentang Perkeretaapian, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun. (Pasal 180 Setiap orang dilarang menghilangkan, merusak, atau melakukan perbuatan yang mengakibatkan rusak dan/atau tidak berfungsinya prasarana dan sarana perkeretaapian.) 2. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 180 UU No. 23 Tahun 2007 tersebut mengakibatkan kecelakaan dan/atau kerugian bagi harta benda, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun. 3. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 180 UU No. 23 Tahun 2007 mengakibatkan luka berat bagi orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun. 4. Dalam hal tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 180 UU No. 23 Tahun 2007 mengakibatkan matinya orang, dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun. 5. Setiap orang yang menjual karcis KRL Commuter di luar tempat yang telah ditentukan oleh Penyelenggara Sarana Perkeretaapian, dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) bulan. (Pasal 208 UU No. 23 Tahun 2007)

Anda mungkin juga menyukai