Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Semester Ganjil Tahun Akedemik 2012/2013

Overview of Stress Level Among the Students in Medical Faculty of North Sumatera University Odd Semester Academic Year 2012/2013
Vilaseeni V. Pathmanathan 1, dr. M. Surya Husada Sp KJ 2 1 Mahasiswa F. Kedokteran USU Angkatan 2009 2 Staff Pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa , F. Kedokteran USU
ABSTRAK Perubahan gaya hidup, prestasi akademik, jadwal perkuliahan yang padat, masalah sesama teman, menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kali dan dengan lingkungan sekitar yang baru dapat mencetus terjadinya stres pada mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013. Dengan menggunakan metode deskriptif cross sectional , data diperoleh menggunakan alat ukur berupa kuesioner Daily Hassles and Stress Rating Scale kepada 100 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode stratified random sampling. Hasil penelitian menunjukan dari 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU, sebanyak 35 orang (35%) mengalami stres tingkat rendah, 61 orang (61%) mengalami stres tingkat sederhana dan 4 orang (4%) mengalami stres tingkat tinggi. Berdasarkan usia, kelompok usia 19 dan 20 tahun merupakan kelompok usia yang paling banyak mengalami stres. Jika dibandingkan antara pria dan wanita, pria mempunyai stres yang lebih tinggi. Fakultas kedokteran perlu melaksanakan program kesehatan mental seperti konseling yang dapat membantu mahasiswa yang berhadapan dengan stres. Kata kunci: tingkat stres, mahasiswa, fakultas kedokteran USU ABSTRACT Lifestyle changes, academic achievement, a solid schedule of lectures, problem peers, adapt away from home for the first time and with the new environment can trigger the occurrence of stress in students. This study aims to describe the level of stress on the students of the Faculty of Medicine USU academic year 2012/2013. Using a cross sectional descriptive methods, data is obtained using a questionnaire measuring instrument Daily Hassles and Stress Rating Scale to 100 students. Sampling technique which used for this study is stratified random sampling method. A computer program is used to analyzed the data. The results from 100 students of USU School of Medicine showed as many as 35 people (35%) experiencing low stress level, 61 people (61%) have simple stress level and 4 people (4%) experiencing high stress level. By age anyway, the age group 19 and 20 years recorded the highest figure for the level of stress. When compared between men and women, men have higher stress. Management of Medical faculty are advised to encourage programs such as mental health counseling to help students deal with stress. Keywords: stress levels, student, faculty of medicine, USU

Gambaran Tingkat Stres

Pendahuluan Sebagai akibat modernisasi dan perkembangan dunia pada masa ini, masalah yang dihadapi masyarakat semakin beragam. Diantaranya adalah masalah lingkungan sosial dan tuntutan lingkungan. Seiring harapan untuk meningkatkan pencapaian diri, ketidaksanggupan pribadi untuk memenuhi tuntutan tersebut dapat menimbulkan stres dalam diri seseorang. Stres adalah respon tubuh tidak spesifik terhadap kebutuhan tubuh yang terganggu. Stres merupakan suatu fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh setiap orang. Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti dampak: fisik, sosial, intelektual, psikologis, dan spiritual (Rasmun, 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat stress pada mahasiswa FK USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013. Lebih khususnya untuk mengetahui tingkat stres berdasarkan jenis kelamin dan usia.

Metode Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional study (studi potong lintang) dengan menggunakan alat ukur Daily Hassles and Stress Rating Scale. Populasi penelitian adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU yang terdiri dari mahasiswa semester ganjil (1, 3, 5, dan 7) tahun ajaran 2012/2013. Waktu penelitian direncanakan dari bulan September Oktober 2012. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode stratified random sampling dengan membagi mahasiswa fakultas kedokteran berdasarkan angkatan yaitu angkatan 2009, 2010, 2011 dan 2012. Dari setiap angkatan, sampel dipilih secara acak dan disesuaikan dengan jumlah mahasiswa setiap angkatan. Hasil dan Pembahasan Responden pada penelitian ini adalah 100 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran USU semester ganjil tahun akademik 2013/2013 yang dipilih secara random dari setiap semester. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia dan tingkat stres dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik Jenis Kelamin Pria Wanita Kelompok Usia 18 tahun 19 tahun 20 tahun 21 tahun 22 tahun 23 tahun 24 tahun Tingkat stress Rendah Sederhana Tinggi

49 51

49 51

14 25 26 20 7 4 4

14 25 26 20 7 4 4

35 61 4

35 61 4

Distribusi tingkat stres berdasarkan jenis kelamin, kelompok usia dan angkatan dapat dilihat pada tabel 2.

E-Journal FK USU Vol. 1 No.1, 2013

Gambaran Tingkat Stres

Tabel 2. Distribusi tingkat stres berdasarkan karakteristik responden Tingkat stress Sederhana n % 33 28 67.3 54.9

Rendah n % Jenis Kelamin Pria Wanita Kelompok Usia 18 19 20 21 22 23 24 Angkatan 2009 2010 2011 2012 Total 13 22 26.5 43.1

Tinggi nf 3 1 % 6.1 2.0

Total

49 51

3 11 9 9 2 1 0

21.4 44.0 34.7 45.9 28.6 25.0 0

11 13 16 10 5 2 4

78.6 52.0 61.5 50.0 71.4 50.0 100.0

0 1 1 1 0 1 0

0 4.0 3.8 5.0 0 25.0 0

14 25 26 20 7 4 4

9 8 7 11 35

36 32 28 44

15 16 16 14 61

60 64 64 56

1 1 2 0 4

4 4 8 0

25 25 25 25 100

Dalam penelitian ini dijumpai rata-rata stres lebih tinggi pada kelompok pria (6,1%) dibanding dengan wanita (2%), hal ini sejalan dengan pendapat Edward (1999) yang menyatakan pria membutuhkan waktu yang lebih lama untuk kembali membaik setelah suatu peristiwa berlalu dibanding dengan wanita sehingga tingkat stres pada pria menjadi lebih tinggi. Distribusi gambaran stres berdasarkan usia menunjukan bahwa responden dengan usia 23 tahun merupakan angka yang tertinggi untuk tingkat stres rendah yaitu sebesar 25%. Faktor seperti harus menyesuaikan diri jauh dari rumah untuk pertama kalinya, ingin memperoleh prestasi akademis yang tinggi dan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang baru juga dapat menaikkan tingkat stres dalam kelompok usia tersebut. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, diperoleh 35% berada pada tingkat stres ringan, 61% tingkat stres sederhana dan 4 % dengan tingkat stres tinggi. Sementara penelitian Abdulghani (2008) di Saudi Arabia, prevelensi stres pada mahasiswa fakultas kedokteran dimana 21.5% adalah stres ringan, 15.8% adalah stres sederhana dan 19.6% adalah stres tinggi. Penelitian yang sama dilakukan oleh Marjani E-Journal FK USU Vol. 1 No.1, 2013

(2008) di Iran pada mahasiswa fakultas kedokteran dan hasil yang diperoleh adalah 26.22% adalah stres ringan, 20.5% stres sederhana dan 14.75% adalah stres tinggi. Perbedaan berbagai hasil penelitian tersebut mungkin disebabkan oleh perbedaan faktor penyebab stres misalnya tuntutan daripada pihak pemerintahan, kenyamanan ruang kuliah, kualitas makanan, frekuansi ujian dan banyak sedikit waktu rekreasi (Sreeramareddy,2007) Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 100 mahasiswa Fakultas Kedokteran USU semester ganjil tahun akademik 2012/2013 yang terdiri dari semester ganjil 1,3,5 dan 7 pada bulan Oktober 2012, dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran USU menunjukan sebanyak 35 orang (35%) mengalami stres tingkat rendah, 61 orang (61%) mengalami stres tingkat sederhana dan 4 orang (4%) mengalami stres tingkat tinggi. Berdasarkan jenis kelamin pria mempunyai tingkat stres yang lebih tinggi dan untuk kelompok usia tingkat stres tertinggi berada pada kelompok usia 19 dan 20 tahun.

Gambaran Tingkat Stres

Setelah dilakukan penelitian ini, maka dalam mencari faktor-faktor yang mencetuskan stres dikalangan mahasiswa fakultas kedokteran. Selain itu, program kesehatan mental seperti konseling sangat diperlukan agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan tepat terhadap perubahan lingkungnya. disarankan dilakukan penelitian lebih lanjut Daftar Pustaka Abdulghani, H.M., 2008. Stress and Depression Among Medical Students: A Cross Section Study at Medical College in Saudi Arabia.Pak Journal Medical Science,24(1):12-27 Daily Hassles and Stres Rating Scale. Available online at:http://www.communitynetworks.ca/upl oads/Wellness%20Worksheet%2012%20%20Daily%20Hassles%20and%20Stress.pdf ( diakses pada 28 Mei 2012.)

Edward, S.,1999. The Academic Ethic. USA: University of Chicago Press: 134-136 Marjani, A., Gharavi, A.M., Jahanshahi,M., Vahidirad, A., & Alizadeh, F., 2008. Stress Among Medical Students of Gourgan (South East of Caspian Sea), Iran. Kathmadu University Medical Journal,6 (3):421-425 Rasmun, 2004. Pengertian Stres,Sumber Stres, dan Sifat Stresor. Dalam: Stres,Koping, dan Adaptasi Edisike -1. Jakarta:Sagung Seto. 926. Sreeramareddy, C.T.,et al., 2007.Psycological Morbidity, Sources of Stress and Coping Strategies among Undergraduate Medical Students of Nepal, BioMed Central Medical Education. http://www.biomedcentral.com/14726920/7/26. (diakses pada 2 Mei 2012)

E-Journal FK USU Vol. 1 No.1, 2013

Anda mungkin juga menyukai