Anda di halaman 1dari 2

Aku Kembali Menulis

Makassar, Kamis 16 Mei 2013. Awal kiprah Aku di dunia pena, setelah tiga tahun terakhir semenjak lulus Sekolah Menengah di kampung halaman ku Wajo Aku tidak pernah mencoba menulis lagi, setelah cerpen terakhir karyaku hanya sampai di buletin sekolah dan tertempel di mading depan kelasku. Dunia kampus seakan menyihirku, yang dulunya aktif sekarang menjadi pasif. Organisasi kampus atau sejenis UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) maupun organisasi luar Aku tak pernah meliriknya, pikirku belajar dan cepat sarjana itu terpenting. Argument yang ku pertahankan selama tiga tahun ini terpatahkan dan terpental jauh menyisir tahun-bulan-mingguhari-jam-menit-detik ke masa lampau lewat selebaran kertas lusuh yang di berikan teman ku kemarin Info Makassar, Lowongan : Kami sebuah penerbitan majalah bulanan membutuhkan tenaga WARTAWAN kalimat singkat dari selebaran tersebut. Penyesalan setelah apa yang tak aku lakukan dan pernah aku lakukan sebelumnya yakni menulis.

Saatnya Aku kembali, kurangkai kata menjadi kalimat untuk menyusun surat permohonan dan Curiculum Vitai (Biodata Diri), dan kumasukkan dalam amplop cokelat yang telah kusiapkan, sembari siap-siap Aku sisihkan waktu untuk meminta petunjuk dan kemudahan kepada-Nya, ku ambil air wudhu dan dirikan sholat 2 rakaat. Setelah selesai dan siap Aku pun berangkat sesuai alamat yang tertera pada selebaran itu, Graha Pena Lantai 4 Jl Urip sumoharjo No.20 Makassar, Bissmillahi Rahamani Rahim kalimat yang sempat terucap di bibir ini sebelum ku kendarai roda duaku. Graha Pena, Aku telah sampai di area parkir kalimat Bissmillahi Rahamani Rahim kembali terucap, berharap aku diberikan petunjuk dan kekuatan oleh-Nya. Jam 11.15 WITA aku telah berada di lantai dua, langkahku terhentikan oleh Indahnya lukisan-lukisan yang tertata rapi,yah pameran lukisan. Tak sadar Aku terlena dengan indahnyan lukisan-lukisan tersebut hingga hampir pukul 12.00 WITA, aku sadar dengan tujuan awal ku, sebelum ke lantai 4 Aku turun kembali bergegas ke Masjid dekat parkir untuk sholat dhuhur.

Selesai dengan kewajiban pada-Nya, aku bergegas ke lantai 4 dan terhenti depan meja resepsiont, bapak security yang menyapaku membuka percakapan kami. Ada pak Idris pak ? Tanya ku. tzz..Keluar de sebentar kembali ji itu, silahkan tunggu saja disana Jawab security sambil menunjuk sofa, di sudut ruangan. Ooo.. iyye pak, terima kasih tuturku sembari berjalan menuju sofa. Aku duduk sambil membaca Koran yang telah disiapkan di atas meja, Aku tunggu pak idris untuk ku ajukan secara langsung lamaran ku tanpa menitipkannya, sesuai dengan amanah guru privat putra dari Bapak Mohammad Hatta Alwi Hamu, yang sebelumnya memberikan selebaran iklan itu dan berharap aku untuk bekerja disana. Tidak sadar 1 jam lebih aku menunggu, hingga security menuju arahku, memberi tanda kalau bapak Idris sudah datang dan menunjukkan ku ruangannya. Aku bergegas dan menemui beliau, hingga aku di persilahkan duduk tepat depan meja kerja beliau. Aku memulai percakapan dengan menyodorkannya amplop cokelat yang saya bawa dan meyampaikan maksud dan tujuan ku menemui beliau secara langsung. Beliau pun membuka amplop cokelat dan membaca lamaran dan CV yang aku buat. Setelah beliau selesai membaca nya, beliau melemparkan beberapa pertanyaan seputar keluarga, pengalaman, dan seberapa besar keinginan aku untuk bergabung ke Tim Wartawan Majalah BPP FAJAR. Setelah mendengar argumen-argumenku, beliau pun mengantar aku ke sebelah ruang beliau, setiba disana aku dipersilahkan duduk di kursi dan beliau meminta rekan kerja nya untuk mewawancaraiku, ketegangan ku pun bertambah saat beberapa rekan kerja beliau ikut mewawancarai Aku. Kurang nya pengalamanku tentang kata WARTAWAN tentunya membuat mereka ragu, sehingga Aku diberikan tantangan untuk membuat sebuah tulisan perjalanan dan mendesain sampul. Dengan tugas itulah yang mengakhiri pertemuan kami, dan Aku terima tantangan tersebut sembari berpamitan pulang dan keluar dari ruangan tersebut. Semangat yang luar biasa mengalir dalam jiwa Aku menapaki lorong demi lorong, ruang ke ruang, setapak ke setapak hingga keluar dari halam Kantor FAJAR, Aku akan kembali menulis ? Pikirku.

Anda mungkin juga menyukai