Anda di halaman 1dari 4

CARA MENYATAKAN DAN KLASIFIKASI TANAH (DESKRIPSI DAN KLASIFIKASI TANAH)

Pendahuluan Sebagai telah diterangkan dahulu, istilah tanah dalam bidang mekanika tanah dipakai untuk mencakup semua bahan seperti lempung, pasir, kerikil, dan batubatu yang besar. Untuk membedakan serta menunjukkan dengan tepat masingmasing sifat bahan-bahan ini, telah dipakai metodemetode sistematik, sehingga untuk tanah-tanah tertentu dapat diberikan nama yang tepat dan istilahistilah tentang sifatnya, dapat dipilih dengan tepat. Metode sistematik ini pada umumnya disebut system klasifikasi. Haruslah dimengerti dengan jelas bahwa metode-metode yang dipakai dalam teknik sipil (yang dimaksud: Mekanika Tanah), untuk membedakan dan menyatakan berbagai tanah, adalah betul-betul berbeda dari metode-metode yang dipakai dalam Mekanika Tanah dimaksudkan untuk memberikan keterangan mengenai sifat-sifat teknis dari bahanbahan itu dengan cara yang sama seperti halnya pernyataan-pernyataan secara geologis dimaksudkan untuk memberikan keterangan mengenai asal geologis dari bahan-bahan itu. Metode-metode klasifikasi ini tidak boleh dicampur-baur, walaupun diperbolehkan untuk melampirkan keterangan geologis pada akhir dari keterangan Mekanika Tanah

Landasan Umum Untuk Menyatakan dan Klasifikasi Tanah dalam Teknik Sipil Dari sudut pemandangan teknis, tanah-tanah itu dapat digolongkan ke dalam macam pokok berikut ini : 1. Batu Kerikil 2. Pasir 3. Lanau 4. Lempung : inorganik organik (Gravel) (Sand) (Silt) (Clay)

Golongan Batu Kerikil dan Pasir seringkali dikenal sebagai kelas bahan-bahan tidak kohesif, sedang golonagn Lanau dan Lempung dikenal sebagai kelas bahan-bahan yang berbutir halus atau bahan-bahan kohesif. Batu Kerikil dan Pasir Golongan ini terdiri dari pacahan-pecahan batu dengan berbagai ukuran dan bentuk. Butirbutir Batu Kerikil biasanya terdiri dari pecahan-pecdahan batu, tetapi kadangkadang mungkin pula terdiri dari satu macam mineral tertentu, misalnya kwartz atau flint. Butir-butir pasir hampir selalu terdiri dari satu macam zat mineral, terutama kwartz. Dalam beberapa hal, mungkin hanya terdapat butir-butir satu ukuran saja, dalam hal ini bahan tersebut dikatakan seragam. Pada macam lain, mungkin terdapat ukuran-ukuran butir yang mencakup seluruh daerah ukuran, dari ukuran batu besar sampai ke ukuran pasir-halus, dan dalam hal ini bahan tersebut dikatakan bergradasi baik. Lempung Lempung terdiri dari butir-butir yang sangat kecil dan menunjukkan sifat-sifat plastisitas dan kohesi. Kohesi menunjukkan kenyataan bahwa bagian-bagian itu melekat satu sama lainnya, sedangkan plastisitas adalah sifat yang memungkinkan bentuk bahan itu dirubahrubah tanpa perubahan isi atau tanpa kembali ke bentuk aslinya, dan tanpa terjadi retakan-retakan atau terpecah-pecah

Deskripsi Sistematik Klasifikasi tanah dapat dilakukan secara visual atau dapat didasarkan pada hasil-hasil percobaan laboratorium. Dalam kedua cara ini, prinsip-prinsipnya sama dan akan menghasilkan deskripsi atau klasifikai yang sama.

Prinsip-prinsipnya adalah sifat-sifat tanah sedikit banyak tergantung pada ukuran butirbutirnya dan ini dipakai sebagai titik tolak untuk klasifikasi teknis dari tanah. Untuk tanah lempung (clay) ukuran butir-butirnya kurang dari 0,002 mm. Penting untuk diketahui perbedaan antara istilah lempung dan fraksi lempung. Lempung adalah satu istilah yang dipakai untuk menyatakan tanah yang berbutir halus yang bersifat kohesi, plastis, tidak memperlihatkan sifat dilatasi, dan tidak mengandung jumlah bahan kasar yang berarti. Sedangkan fraksi lempung menunjukkan bagian berat butir-butir dari tanah yang lebih halus dari 0,002 mm. Deskripsi Visual. Langkah pertama untuk menyatakan sesuatu tanah adalah menentukan apakah bagian terbesar dari tanah itu masuk ke dalam kategori pasir dan kerikil ataukah dalam kelompok lempung dan lanau. Garis pemisah antara kedua macam kelompok ini adalah batas antara ukuran pasir dan lanau, yaitu 0,06 mm. Ukuran ini sama dengan ukuran saringan mesh No. 200, dan juga merupakan ukuran butir terkecil yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Bila kebanyakan dari tanah itu lebih halus dari ukuran batas, maka tanah itu termasuk kedalam kelompok lanau atau lempung, sedangkan untuk menentukan apakah lanau atau lempung dilakukan percobaan dilantasi. Sedikit jumlah tanah lunak (cukup basah sehingga hampir-hampir lekat) diletakkan di tangan terbuka dan diguncangguncangsecara mendatar. Untuk laanau, air akan muncul pada permukaannya dan akan hilang bila contoh tanah itu kemudian ditekan diantara ibu jari atau di bengkokkan. Untuk lempung, hal ini tidak akan terjadi. Dalam beberapa hal, reaksi terhadap percobaan dilantasi ini tidak begitu tegas, maka tanah itu harus diklarifikasikan sebagai lempung kelanauan atau lanau kelempungan.Sebagai tambahan terhadap nama yang diberikan pada suatu tanah, berbagai keterangan tentanf keadaan juga harus diberikan. Contonya untuk lempung : a. Plastisitas b. Warna c. Asal Geologis : tinggi : coklat muda, mengandung batu : (jika diketahui)

Deskripsi Contoh-contoh Asli dan Pencatatan Hasil Pengeboran. Cara deskripsi dan klarifikasi tanah yang diuraikan di atas hanya bersangkutan dengan bahan itu sendiri, tetapi tidak meliputi keterangan tentang keadaan-keadaan di tempat atau keadaan aslinya pada waktu tanah itu berada dalam permuikaan bumi. Keteranganketerangan seperti itu sangat penting untuk dimasukkan dalam semua cara deskripsi contoh-contoh asli, terutama pada waktu memotong dan mengambil contoh-contoh lubang bor. Keterangan-keterang tambahan yang harus dimasukkan adalah sifat setempat, dalam hal ini yang paling penting adalah kekuatannya atua keadaan wujudnya. Untuk lanau dan lempung, istilah-istilah yang dipakai untuk menerangkan ini sesuai dengan kekuatan yang bersangkutan adalah sebagai berikut : Deskripsi Unconfined Compressive Strength ( kg/cm2 ) Sangat Lunak ( Very Soft) Lunak Teguh Kenyal Keras ( Soft ) ( Firm ) ( Stiff) ( Hard ) - 0,25 0,25 - 0,50 0,50 - 1,00 1,00 - 4,00 4,00

Disamping kekuatan ini, harus diberikan keterangan mengenai struktur bahan, terutama mengenai apakah hommogen, berlapis-lapis, berangga, dan sebagainya. Uruitan yang baik untuk menerangkan tanah asli adalah sebagai berikut : Nama Bahan/Kekuatan atau Kepadatan/Warna/Keterangan. Contohya untuk lempung : LEMPUNG lunak, coklat muda, mengandung batu.

Anda mungkin juga menyukai