Anda di halaman 1dari 20

dr.Widi Raharjo,M.

kes

Sejarah dan latar belakang


Semenjak sekitar 300 SM Hipokrates sudah mengenal pemikiran epidemiologi dengan mengemukakan adanya hubungan di antara kejadian penyakit dengan lingkungan fisik.contoh, Malaria di hubungkan dengan daerah yang berawa dan berlumpur. Dengan runtuhnya kebudayaan Yunani dan Romawi serta kembalinya keyakinan masyarakat Eropa akan penyebab spiritual suatu penyakit, terjadi beberapa kali epidemi seoerti pes yang menelan banyak korban. Juga epidemi lepra, kusta, cacar, malaria dll

Pada tahun 1832, terjadi wabah penyakit kolera yg dahsyat di Inggris dan membawa banyak korban jiwa manusia. John Snow (1854) melakukan penelitian epidemiologi terhadap wabah kolera di Broad Street, London dan membuktikan pencemaran kolera disebabkan oleh vibrio cholerae pd sumber air bersih yg dikonsumsi masyarakat.

Usaha2 yg dilakukan oleh individu2, masyarakat, atau

negara utk memperbaiki dan mencegah terjadinya masalah gangguan kesehatan yg disebabkan oleh faktor2 lingkungan hidup eksternal manusia disebut sanitasi lingkungan atau environmental sanitation.

Kesehatan lingkungan : ilmu multidisiplener yg

memperlajari dinamika hubungan interaktif antara sekelompok manusia atau masyarakat dgn berbagai perubahan komponen lingkungan hidup manusia yg diduga dpt menimbulkan gangguan kesehatan pd masyarakat dan mempelajari upaya utk penanggulangan dan pencegahannya.

Proses Terjadinya Penyakit


Adanya interaksi manusia dengan lingkungan, yang dimaksudkan utk mendapat keuntungan, ttp apabila sumber daya alam tdk mendukung kesehatan manusia, maka dpt menyebabkan penyakit. Hal ini dimungkinkan, karena di alam banyak hal yang menguntungkan (eugenik) dan yang merugikan (disgenik)

FAKTOR YANG MENENTUKAN STATUS KESEHATAN


LINGKUNGAN

Genetik

STATUS KESEHATAN

PRILAKU

PELAYANAN KESEHATAN

KONSEP BLUM

AGEN
-Fisik -Kimia -Biologik -Fisiologik -Psikologis

Penjamu

Penyakit

Lingkungan

Gordon & Le Richt

Peran host, agen, dan envirotnment dlm interaksi dpt dijelankan dengan menggunakan Model Gordon. A = Agent/penyebab penyakit H = host/pejamu/populasi berisiko tinggi L = Lingkungan

Faktor penentu : A = - jumlahnya bila hidup, konsentrasinya bila tdk hidup - invektifiti/patogenitas/virulensi bila hidup dan toxisitas atau reaktivitas bila tdk hidup H : - derajat kepekaan - imunitas terhadap A hidup, toleransi terhadap A mati - status gizi, pengetahuan, pendidikan, perilaku, dst L : - kualitas dan kuantitas berbagai kompartemen lingkungan

Keadaan 1
H

Pada kasus ini dikatakan bahwa A memberatkan

keseimbangan sehingga batang pengungkit miring ke arah A. Dalam kasus ini, pemberatan A terhadap keseimbangan diartikan sebagai agent/penyebab penyakit mendapat kemudahan menimbulkan penyakit pd host. Misalnya terjadi mutasi pd virus influenza.

Keadaan 2
A

Kasus ini terjadi apabila H atau pejamu memberatkan

keseimbangan, sehingga batang pengungkit miring ke arah H. Keadaan seperti ini dimungkingkan apabila H menjadi lebih peka terhadap suatu penyakit. Misalnya apabila jumlah penduduk menjadi muda atau proporsi jumlah penduduk balita bertambah besar, maka sebagian besar populasi menjadi lebih peka terhadap penyakit anak, dan terdapat banyak penyakit anak (dlm waktu relatif singkat), atau keseimbangan terganggu

Keadaan ke-3 H

A
L

Keadaan ini beda dari keadaan 1, dlm hal bahwa

penyebab ketidak seimbangan disebabkan oleh bergesernya titik tumpu. Hal ini menggambarkan terjadinya pergeseran kualitas lingkungan sedemikian rupa sehingga A memberatkan keseimbangan. Kasus seperti ini berarti bahwa pergeseran kualitas lingkungan memudahkan A memasuki tubuh H dan menimbulkan penyakit. Contohnya adalah terjadinya banjir menyebabkan air kotor yg mengandung kuman penyakit (A) berkontak dengan masyarakat, sehingga A lebih muda memasuki mereka yg kebanjiran.

Keadaan ke-4
A

Ketidak seimbangan terjadi karena pergeseran kualitas

lingkungan, hanya sekarang mengakibatkan H memberatkan keseimbangan atau H menjadi sangat peka terhadap A. Contohnya ialah terjadinya pencemaran udara dengan SO2 yg menyebabkan saluran udara paru-paru menyempit (agar tdk banyak racun yg masuk), ttp akibatnya ialah bahwa paru2 kekurangan oksigen, dan menjadi lemah, dan kelainan paru2 yg tlh ada menjadi lebih parah karenanya.

TINGKAT-TINGKAT PENCEGAHAN
TERSIER REHABILITASI
SKRINING KESEHATAN DIAGNOSA DINI PENGOBATAN IMUNISASI PERILAKU SEHAT HIGIENE PERSONAL LINGKUNGAN SEHAT $100

SEKUNDER

$10

$1

PRIMER

Anda mungkin juga menyukai

  • SCGAJIN
    SCGAJIN
    Dokumen4 halaman
    SCGAJIN
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • Panduan Praktik Klinik SC Atas Indikasi Gawat Janin
    Panduan Praktik Klinik SC Atas Indikasi Gawat Janin
    Dokumen3 halaman
    Panduan Praktik Klinik SC Atas Indikasi Gawat Janin
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • PANKREATITIS
    PANKREATITIS
    Dokumen25 halaman
    PANKREATITIS
    Leona Ngadiah
    0% (1)
  • SKK P
    SKK P
    Dokumen1 halaman
    SKK P
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • PANKREATITIS
    PANKREATITIS
    Dokumen25 halaman
    PANKREATITIS
    Leona Ngadiah
    0% (1)
  • Tugas RRI
    Tugas RRI
    Dokumen5 halaman
    Tugas RRI
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • Hipersensitivitas Tipe 1
    Hipersensitivitas Tipe 1
    Dokumen3 halaman
    Hipersensitivitas Tipe 1
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • Li P1 Ikk
    Li P1 Ikk
    Dokumen2 halaman
    Li P1 Ikk
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • MOLEKULER
    MOLEKULER
    Dokumen64 halaman
    MOLEKULER
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Hewan Coba
    Jurnal Hewan Coba
    Dokumen5 halaman
    Jurnal Hewan Coba
    AgungPrsetyo
    Belum ada peringkat
  • Permenkes No 28 Tahun 2011 (Klinik)
    Permenkes No 28 Tahun 2011 (Klinik)
    Dokumen12 halaman
    Permenkes No 28 Tahun 2011 (Klinik)
    Oktavia Ratnasari
    Belum ada peringkat
  • Diagnosa Holistik
    Diagnosa Holistik
    Dokumen7 halaman
    Diagnosa Holistik
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • PD 4
    PD 4
    Dokumen1 halaman
    PD 4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • UNIMED Undergraduate 22762 6. BAB II
    UNIMED Undergraduate 22762 6. BAB II
    Dokumen19 halaman
    UNIMED Undergraduate 22762 6. BAB II
    Almira Ulfa Utari Nasution
    Belum ada peringkat
  • Bb1 Digesti
    Bb1 Digesti
    Dokumen14 halaman
    Bb1 Digesti
    Dewi Puji Astutik
    Belum ada peringkat
  • Mengurangi Emisi
    Mengurangi Emisi
    Dokumen16 halaman
    Mengurangi Emisi
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • Per Tanya An
    Per Tanya An
    Dokumen3 halaman
    Per Tanya An
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat
  • 4
    4
    Dokumen1 halaman
    4
    Agustinus Vincent
    Belum ada peringkat