Konsep Dasar
Istirahat : muatan intrasel (-), muatan ekstrasel (+) Depolarisasi : intrasel (+), ekstrasel (-)
Konsep Dasar
Dalam keadaan istirahat gambaran EKG mendatar, tidak ada defleksi isoelektris Dalam keadaan ada rangsangan listrik depolarisasi defleksi Defleksi
Positif Negatif : di atas garis isoelektris : di bawah garis isoelektris
Konsep Dasar
GARIS ISOELEKTRIS
Konsep Dasar
Defleksi positif bila arah depolarisasi mendekati elektrode (=sandapan /lead) Defleksi negatif bila arah depolarisasi menjauhi elektrode
ELEKTROKARDIOGRAFI
DEFINISI
Elektrokardiografi (EKG) :
pembuatan rekaman grafik tentang ragam muatan listrik yang diakibatkan aktivitas listrik otot jantung dan dideteksi di permukaan tubuh, sebagai metode mempelajari kerja otot jantung
Elektrokardiogram
INDIKASI
Pemeriksaan rutin bagi pasien di atas usia 40 tahun Konfirmasi dugaan nyeri dada kardial Konfirmasi jenis aritmia jantung Konfirmasi hipertrofi ruang jantung Lain-lain : gangguan elektrolit (kalium, kalsium)
Heart rate = denyut jantung per menit Tanda-tanda iskemia dan infark miokard konfirmasi nyeri dada kardial
Iskemia : ST depresi, T inversi/T flat Infark akut (AMI) : ST elevasi, T inversi dalam & simetris Infark lama (OMI) : Q wave (q patologis)
Lead bipolar : I, II, III Lead ekstremitas / augmented unipolar : aVR, aVL, aVF Lead prekordial : V1 V6
LEAD PREKORDIAL
Kertas EKG
Lihat sepanjang kertas : lima kotak horizontal paling kecil (1 mm) membentuk kotak horizontal sedang (5 mm). Lima kotak sedang membentuk kotak paling besar (25 mm). Pada kecepatan standar, kertas berjalan 25 mm per detik. Karenanya, satu kotak paling kecil (1 mm) setara 0,04 detik atau s Standar voltase adalah 1.0 mV per 10 mm vertikal. Ini dapat dilihat pada standardation mark di tiap awal EKG
Identifikasi gelombang P, kompleks QRS, gelombang T PR interval, QRS interval, QT interval, segmen ST
GELOMBANG
P : depolarisasi atrium
T : repolarisasi ventrikel
Umumnya positif. T inversi iskemia. Deep & symetric T inverted infark Tall-peaked-symmetric T wave tanda awal efek hiperkalemia pd jantung
INTERVAL
SEGMEN
(Identifikasi standardisasi) Rhytme : SR atau NSR atau bukan Rate : jarak 2 QRS : 1 kotak sedang (300) 2 kotak sedang (150) 3 kotak sedang (100) 4 kotak sedang (75) 5 kotak sedang (60) 6 kotak sedang (50). Hapalkan : 300 150 100 75 60 50 Aksis jantung : axis QRS pada bidang frontal Interval : hitung PR, QRS, dan QT interval Konfigurasi : temuan lain (hipertrofi, iskemia, infark) Kesimpulan : (NSR/SR atau lainnya, HR : kali/menit, gambaran utama)
Bila QRS positif di I dan aVF aksis jantung normal Bila QRS positif di I dan II aksis jantung normal Selain itu ?
Identifikasi Right Axis Deviation (RAD) atau Left Axis Deviation (LAD)
Salah satu kriteria pendukung diagnosis RVH (Right Ventricular Hyperthrophy) QRS di aVL negatif, di aVF positif :
I negatif
Salah satu kriteria pendukung diagnosis LVH (Left Ventricular Hyperthrophy) QRS di aVL positif, di aVF negatif :
II negatif
KRITERIA HIPERTROFI
P pulmonal : tall and peaked P wave, gelombang P lebih tinggi/sama dengan 2,5 mm di lead II
P mitral : wide and notched P wave, gelombang P lebar lebih dari 3 mm, dan bertakik, di II P bifasik : P positif kemudian negatif, dengan terminal negative force > 0,04 s (1 mm) di V1
P BIFASIK DGN TERMINAL NEGATIF FORCE > 0,04 S PADA V1-V2 LAH
R lebih tinggi dari S di V1 R di V1 > 5 mm S persisten lebih dari 7 mm di V6 Aksis QRS deviasi RAD
Kriteria voltage : S di V1 atau V2 ditambah R di V5 atau V6 >= 35 mm R di aVL > 11 mm Deviasi aksis QRS LAD
II, III, aVF : inferior I, aVL : high lateral V1-V6, I, aVL : anteriorekstensif V1-V6 : anterior V1-V3/V4 : anteroseptal V5-V6 : anterolateral V2-V5 : anteroapical
Infark miokard akut dgn ST elevasi di V2-V5, I, aVL (anteroapical, high lateral)
Q patologis
Menandakan daerah nekrosis Bila muncul tanpa ST elevasi (tanda infark akut) tanda infark lama (old myocardial infarction/OMI) Kriteria Q patologis :
Tiap gelombang Q dgn lebar > 1 s Gelombang Q lebar < 1 s, diikuti gelombang R yang kecil. Gelombang R kecil tingginya < 5 mm. Gelombang Q dengan tinggi >= 25% tinggi QRS
Q di II sekitar 25% tinggi QRS, Q di III > 25% tinggi QRS, Q di aVF lebar > 1 s OMI di II, III, aVF OMI inferior
EKOKARDIOGRAFI
DEFINISI
Ekokardiografi : metode perekaman secara grafik posisi dan gerakan dinding jantung atau struktur dalam jantung dan jaringan sekitarnya melalui gema (echo) yang diperoleh dari pancaran gelombang ultrasonik yang diarahkan lewat dinding toraks Ekokardiogram
M mode echocardiography
Doppler echocardiography
INDIKASI
Kelainan katup jantung : stenosis, insufisiensi/regurgitasi Kecurigaan lesi kongenital : ASD, VSD Penilaian performance ventrikel : gerakan dinding ventrikel, perhitungan parameter fungsi ventrikel ejection fraction (EF) Diagnosis adanya emboli, vegetasi (misal endokarditis), dan tumor intra kardial Kecurigaan efusi perikardium
Konfirmasi penyakit jantung katup Konfirmasi penyakit jantung kongenital Konfirmasi disfungsi ventrikel Konfirmasi penyakit jantung hipertensi, penyakit jantung iskemia, kardiomiopati pada tahap lanjut Konfirmasi efusi perikardium
Fungsi sistolik
Left Ventricular Ejection Fraction (LVEF/EF) : rasio dlm persentase antara stroke volume terhadap volume ventrikel kiri saat akhir fase diastolik (left ventricular end-diastolic dimension/LVEDD) Katagori disfungsi berdasarkan hasil LVEF
Kepustakaan
Kasper D.L. et al., 2005. Harrisons Manual of Medicine, McGraw-Hill, New York Gomella, L.G., 1997. Clinicians Pocket Reference, 8th Ed, Appleton & Lange, Connecticut Grubb, N.R., Newby, D.E., 2000. Churcill Pocket Book of Cardiology, Churcill Livingstone, Edinburgh Irawan, B., 2002. Pelatihan EKG di ICCU RS Dr Sardjito. Widjaja, S., 1990. Segi Praktis EKG, Binarupa Aksara, Jakarta Jenkins, D., Gerred, S., ECG Library Pola Elektrokardiogram, CD-ROM. Farmedia Anonim, 1994. Kamus Kedokteran Dorland, Edisi 26, EGC, Jakarta
Alhamdulillahirobbil alamien
Robbi zidnaa ilma