1975: Enteric adenovirus serotype 40 dan 41 (berkaitan dengan diare); Astrovirus (dikenal sebagai penyebab umum diare; jarang ditemukan pada tinja)
1979: Calicivirus (berkaitan dg norwalkvirus) 1980-1990s: Rotavirus B dan C; Norwalk-likeviruses (ini calicivirus juga); Torovirus; picobirnavirus, enterovirus 22 (ditemukan pada tinja, tapi apa penyebab diare atau bukan belum jelas)
Gastroenteritis (8)
Torovirus (Coronaviridae; RNA positif) ini menyebabkan infeksi dan diare pada binatang, tapi pada manusia perannya belum jelas benar. Ada laporan, pasen yg terinfeksi torovirus, lebih sering mengalami diare berdarah dan lebih jarang muntah dibanding yg terinfeksi rotavirus dan astrovirus
Gastroenteritis (9)
Coronavirus (Coronaviridae) Penyebab diare pada binatang, terakhir dike nal juga mrpk penyebab diare pd manusia, dan ini sudah clear.
Gastroenteritis (10)
Treatment and prevention Terapi yang direkomendasikan untuk acute viral gastroente ritis sejak 1985 tidak berubah Terapi cairan elektrolit plus gula (glukosa atau sukrosa), dan mungkin cukup rawat jalan. Tidak perlu antibiotik untuk yg tdk ada komplikasi infeksi. Sampai saat ini tdk ada antiviral spesifik. Perhatian yg besar jika sudah ngalami dehidrasi berat, untuk ini perlu parenteral fluid yang tidak hanya elektrolit tapi juga nutrisi. Belum ada chemoprophylaxis untuk viral gastroenteritis. Untuk bayi prematur ada oral human serum globulin yang mengandung rotavirus antibodi.
Treatment meningitis
Tidak ada terapi khusus untuk viral meningi tis Usaha utama lewat preventive Antiviral terapi yang berkembang untuk ente rovirus meningitis Pada pasen normal umumnya viral meningitis bisa dianggap jinak