Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK DENGAN RETARDASI MENTAL


DI SUSUN OLEH : 1. ADE FAISAL ABDILLAH 2. DIKDIK PRAMIADI PUTRA 3. FHAZRI RN 4. FITRI SUSANTI 5. NURJAMAN 6. RINI KARINA

RETARDASI MENTAL
Definisi :
Kemampuan mental yang tidak mencukupi (WHO) Suatu keadaan yang ditandai dengan fs. Intelektual

berada dibawah normal, timbul pada masa


perkembangan/dibawah usia 18 tahun, berakibat lemahnya proses belajar dan adaptasi sosial

(D.S.M/Budiman M, 1991)
2

Etiologi : Organik Faktor prekonsepsi : kelainan kromosom (trisomi 21/Down syndrom) Faktor prenatal : kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat teratogen dan toxin, disfungsi plasenta) Faktor perinatal : prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum, dll Faktor postnatal : infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi Non organik Kemiskinan dan klg tidak harmonis Sosial kultural Interaksi anak kurang Penelantaran anak 3

Faktor lain : Keturunan; pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain (15-20% ; AAP, 1984)

Manifestasi klinis : - Ggn. Kognitif - Lambatnya ketrampilan dan bahasa - Gagal melewati tahap perkembangan utama

- Kemungkinan lambatnya pertumbuhan


- Kemungkinan tonus otot abnormal

- Terlambatnya perkembangan motorik halus dan kasar


4

PATOFISIOLOGI
Retardasi mental adalah sekelompok gangguan SSP: disfungsi terlokalisir terutama struktur kortikal termasuk, hipotalamus, dan korteks temporal medial. Kebanyakan individu dengan gangguan kognitif yang signifikan tidak memiliki kelainan struktur dilihat dari otak. Malformasi SSP, yang berkorelasi visual dari gangguan, didiagnosis hanya 10-15% kasus,sedangakan kelainan yang paling umum terdiri dari cacat saraf. Beberapa sindrom yang abnoramal dengan kelainan terbatas pada sistem organ nonneurologic mungkin berada di dalam 5% dari semua pasien dengan retardasi mental. Antara 3% dan 7% dari kasus dapat berhubungan dengan beragam kesalahan metabolisme bawaan. Paparan alkohol didalam rahim dapat menjelaskan sebanyak 8% mereka terkena retardasi mental ringan. Kebanyakan individu dengan retardasi mental ringan bebas dari komplikasi neurologis dan malformasi SSP. Hal ini mungkin juga disebabkan status keluarga,status ekonomi,IQ rendah 5 .

Uji laboratorium dan Diagnostik : - Uji inteligensi standar ( Stanford Binet; Weschler; Bayley Scales of Infant Development, dll) - Uji perkembangan seperti Denver II - Pengukuran Fs. Adaptif (Vineland Adaptif Behavior Scales; School editin of the adaptive Behavior Scales, dll)

Penatalaksanaan Medis : 1. Psikostimulan untuk anak yang gangguan konsentrasi/hiperaktif menunjukkan

2. Obat Psikotropika (untuk anak dengan perilaku yg membahayakan diri) 3. Antidepresan, dll

Reaksi orangtua :
DISINTEGRASI : Syok, malu, rasa bersalah, kecewa,menyalahkan dokter, mencari keajaiban PENYESUAIAN DIRI : Ambivalent, mencari usaha menenangkan diri REINTEGRASI : Berfungsi efektif, realistik, buat program bagi anaknya, dll berpikir

Rehabilitasi

Pendidikan dan latihan


Dimasukkan ke SLB untuk RM ringan dan sedang

Perawatan dalam panti perawatan


Rehabilitasi kerja

Penerimaan anak agar merasa berarti


Penolakan anak meyebabkan frustasi, murung, benci, nakal, dll

Pencegahan
Imunisasi bagi anak dan ibu sebelum kehamilan
Konseling perkawinan

Pemeriksaan kehamilan rutin


Nutrisi yang baik Persalinan oleh tenaga kesehatan Memperbaiki sanitasi dan gizi klg Pendidikan kesehatan mengenai pola hidup sehat

Program mengentaskan kemiskinan, dll


10

PROSES KEPERAWATAN
PENGKAJIAN :
Tanda dan gejala : - Mengenali sindrom seperti adanya DW atau mikrosepali - Adanya kegagalan perkembangan yang merupakan indikator RM seperti anak RM berat biasanya mengalami kegagalan perkembangan pada tahun pertama kehidupannya, terutama psikomotor; RM sedang memperlihatkan penundaan pada kemampuan bahasa dan bicara, dengan kemampuan motorik normal-lambat, biasanya terjadi pada usia 2-3 tahun; RM ringan biasanya terjadi pada usia sekolah dengan memperlihatkan kegagalan anak untuk mencapai kinerja yang diharapkan. - Gangguan neurologis yang progresif
11

Tingkatan/klasifikasi RM (APA dan Kaplan; Sadock dan Grebb, 1994) - Ringan ( IQ 52-69; umur mental 8-12 tahun) Karakteristik : a. Usia presekolah tidak tampak sebagai anak RM, ttp terlambat dalam kemampuan berjalan, bicara , makan sendiri, dll b. Usia sekolah, dpt melakukan ketrampilan, membaca dan aritmatik dg pdd khusus, diarahkan pada kemampuan aktivitas sosial. c. Usia dewasa, melakukan ketrampilan sosial dan vokasional, diperbolehkan menikah tdk dianjurkan memiliki anak. Ketrampilan psikomotor tdk berpengaruh kecuali koordinasi.
12

- Sedang ( IQ 35- 40 hingga 50 - 55; umur mental 3 - 7 tahun) Karakteristik :

a. Usia presekolah, kelambatan terlihat pada perkembangan motorik, terutama bicara, respon saat belajar dan perawatan diri.
b. Usia sekolah, dpt mempelajari komunikasi sederhana, dasar kesehatan, perilaku aman, serta ketrampilan mulai sederhana, Tdk ada kemampuan membaca dan berhitung. c. Usia dewasa, melakukan aktivitas latihan tertentu, berpartisipasi dlm rekreasi, dpt melakukan perjalanan sendiri ke tempat yg dikenal, tdk bisa membiayai sendiri.
13

- Berat ( IQ 20-25 s.d. 35-40; umur mental < 3 tahun) Karakteristik : a. Usia prasekolah kelambatan nyata pada perkembangan motorik, kemampuan komunikasi sedikit bahkan tidak ada, bisa berespon dalam perawatan diri tingkat dasar spt makan. b. Usia sekolah, gangguan spesifik dlm kemampuan berjalan, memahami sejumlah komunikasi/berespon, membantu bila dilatih sistematis. c. Usia dewasa, melakukan kegiatan rutin dan aktivitas berulang, perlu arahan berkelanjutan dan protektif lingkungan, kemampuan bicara minimal, meggunakan gerak tubuh.
14

- Sangat Berat ( IQ dibawah 20-25; umur mental seperti bayi) Karakteristik : a. Usia prasekolah retardasi mencolok, fs. Sensorimotor minimal, butuh perawatan total.

b. Usia sekolah, kelambatan nyata di semua area perkembangan, memperlihatkan respon emosional dasar, ketrampilan latihan kaki, tangan dan rahang. Butuh pengawas pribadi. Usia mental bayi muda.
c. Usia dewasa, mungkin bisa berjalan, butuh perawatan total, biasanya diikuti dengan kelainan fisik.
15

KLASIFIKASI MENURUT PAGE :


-Idiot (IQ dibawah 20; umur mental dibawah 3 tahun)

-Imbisil (IQ antara 20-50, umur mental 3-7,5 tahun)


-Moron ( IQ 50-70, umur mental 7,5-10,5 tahun)

16

Pemeriksaan fisik : Kepala simetris) : Mikro/makrosepali, plagiosepali (btk kepala tdk

Rambut : Pusar ganda, rambut jarang/tdk ada, halus, mudah putus dan cepat berubah Mata : mikroftalmia, juling, nistagmus, dll Hidung : jembatan/punggung hidung mendatar, ukuran kecil, cuping melengkung ke atas, dll Mulut : bentuk V yang terbalik dari bibir atas, langit-langit lebar/melengkung tinggi Geligi : odontogenesis yang tdk normal Telinga : keduanya letak rendah; dll
17

Muka : panjang filtrum yang bertambah, hipoplasia

Leher : pendek; tdk mempunyai kemampuan gerak sempurna


Tangan : jari pendek dan tegap atau panjang kecil meruncing, ibujari gemuk dan lebar, klinodaktil, dll Dada & Abdomen : tdp beberapa putting, buncit, dll Genitalia : mikropenis, testis tidak turun, dll

Kaki : jari kaki saling tumpang tindih, panjang & tegap/panjang kecil meruncing diujungnya, lebar, besar, gemuk

18

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan kromosom
Pemeriksaan urin, serum atau titer virus

Test diagnostik spt : EEG, CT Scan untuk identifikasi abnormalitas perkembangan jaringan otak, injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan.

19

DIAGNOSIS KEPERAWATAN :
1. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d kerusakan fungsi. Kognitif

2. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita retardasi mental.
3. Gangguan komunikasi verbal b.d kelainan fs, kognitif 4. Risiko cedera b.d. perilaku agresif/ketidakseimbangan mobilitas fisik 5. Gangguan interaksi sosial b.d. kesulitan bicara /kesulitan adaptasi sosial

6. Defisit perawatan diri b.d. perubahan fisik/kurangnya kematangan perkembangan

mobilitas
20

a. Perubahan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan kerusakan fungsi kognitf.

Intervensi keperawatan / rasional. 1.Libatkan anak dan keluarga dalam program stimulasi dini pada bayii untuk membantu memaksimalkan perkembangan anak. 2. Kaji kemajuan perkembangan anak dengan interval regular, buat catatan yang terperinci untuk membedakan perubahan fungsi samar sehingga rencana perawatan dapat diperbaiki sesuai kebutuhan. 3. Bantu keluarga menyusun tujuan yang realitas untuk anak, untuk mendorong keberhasilan pencapaian sasaran dan harga diri. 4. Berikan penguatan positif / tugas-tugas khusus untuk perilaku anak karena hal ini dapat memperbaiki motivasi dan pembelajaran. 5. Dorong untuk mempelajari ketrampilan perawatan diri segera setelah anak mencapai kesiapan. 6. Kuatkan aktivitas diri untuk menfasilitasi perkembangan yang optimal. 7. Dorong keluarga untuk mencari tahu program khusus perawatan sehari dan kelas-kelas pendidikan segera. 8. Tekankan bahwa anak mempunyai kebutuhan yang sama dengan anak lain. 9. Sebelum remaja, berikan penyuluhan pada anak dan orang tua tentang maturasi fisik, perilaku seksual, perkawinan dan keluarga. 10. Dorong pelatihan optimal.
21

b. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang menderita retardasi mental. Intervensi keperawatan / rasional. Berikan informasi pada keluarga sesegera mungkin pada saat atau setelah kelahiran. Ajak kedua orang tua untuk hadir pada kpnferensi pemberian informasi. Bila mungkin, berikan informasi tertulis pada keluarga tentang kondisii anak. Diskusikan dengan anggota keluarga tentang manfaat dari perawatan dirumah, beri kesempatan pada mereka untuk menyeldiki semua alternatif residensial sebelum membuat keputusan.Dorong keluarga untuk bertemu dengan keluarga lain yang mempunyai masalah yang sama sehingga mereka dapat menerima dukungan tambahan. Tekankan karakteristik normal anak untuk membantu keluarga melihat anak sebagai individu dengan kekuatan serta kelemahannya masing-masing. Dorong anggota keluarga untuk mengekspresikan perasaan dan kekhawatiran karena hal itu merupakan bagian dari proses adaptasi.
22

PENDIDIKAN PADA ORANGTUA :


1. Perkembangan anak untuk tiap tahap usia

2. Dukung keterlibatan orangtua dalam perawatan anak


3. Bimbingan antisipasi dan manajemen menghadapi perilaku anak yang sulit

4. Informasikan sarana pendidikan yang ada dan kelompok, dll


HASIL YG DIHARAPKAN : - Anak berfs. Optimal sesuai tingkatannya Klg dan anak mampu menggunakan koping thd tantangan karena adanya ketidakmampuan Klg mampu mendapatkan sumber-sumber sarana komunitas
23

TERIMA KASIH

24

Anda mungkin juga menyukai