Bumi tersusun atas beberapa lapisan bumi, bahan-bahan material pembentuk bumi, dan seluruh kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan, pegunungan, perbukitan, lembah, danau dan sebagainya.
Oceans
Groundwater
Lakes
Bumi sebagai salah satu planet tidak diam seperti apa yang kita pikirkan selama ini, melainkan bumi melakukan perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) sebagai pusat sistem tata surya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pasang surut air laut. Oleh karena itu proses terbentuknya bumi tidak terlepas dari proses terbentuknya tata surya kita
Hipotesis Planetisimal Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis Kondensasi Hipotesis Bintang Kembar Teori Big Bang
Dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Adanya suatu Bintang yang besar yang menyusup dan mendekati Matahari. Akibat dari gejala ini, maka sebagian dari bahan yang membentuk Matahari akan terkoyak dan direnggut dari peredarannya.
6
Bahwa bumi ini terbentuk dari bahan yang direnggut tersebut yang kemudian memisahkan diri dari Matahari
Dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis ini mirip dengan hipotesis planetisimal. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan yang hampir bertabrakan menyebabkan tertariknya sejumlah besar materi dari matahari dan bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang kemudian terkondensasi menjadi planet. Astronom Harold Jeffreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu hampir tidak mungkin terjadi. Demikian pula astronom Henry Norris Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesa tersebut.
Dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
Dikemukakan oleh Fred Hoyle (1915-2001) pada tahun 1956. Awalnya tata surya berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
10
Berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa berputar pada porosnya. Putaran tersebut memungkinkan bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Gumpalan kabut raksasa itu meledak di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula.
11
Selama jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula tersebut membeku dan membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan yang mendingin dan memadat, membentuk planet termasuk bumi.
12
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu: 1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur. 2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan. 3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam , inti
luar, m antel dalam , m antel luar, dan kerak bum i Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
13
Didasarkan atas penelaahan palentologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa mahluk hidup purba pada masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka bumi). Pada saat terlahir (sekitar 4500 juta tahun yang lalu) bumi kita pada awalnya masih merupakan bola pijar yang sangat panas (4.0000 C). Dalam jangka waktu jutaan tahun, secara berangsurangsur bumi mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar bumi membeku membentuk lapisan kerak bumi atau kulit bumi yang disebut litosfer, sedangkan bagian dalam planet bumi sampai sekarang masih dalam keadaan panas dan berpijar.
14
Selain pembekuan kerak bumi, pendinginan massa bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam waktu jutaan tahun, sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak. Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut, pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk pertama kalinya di bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka bumi membentuk bentang perairan laut dan samudera.
15
Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi dan zonafikasi. 2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat tenggelam menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan. Dengan demikian, bumi tidak lagi dalam keadaan homogen, melainkan terdiri atas material yang lebih berat (besi) di pusat bumi dan material yang lebih ringan di bagian yang lebih luar atau kerak bumi. 3. Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan, yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair, dan litosfer yang terdiri atas kerak benua dan kerak samudera.
1.
Firdaus - PIK & SDM, 2012 16
Alfred Lothar Wegener seorang ahli klimatologi dan geofisika menerbitkan buku yang berjudul The Origin of Continent and Oceans, dalam buku tesebut ia mengajukan sebuah ide tentang teori apung benua sebagai dasar Teori Tektonik Lempeng. Menurut Teori Apung Benua bahwa benua terdiri atas batuan sial (silikon alum inium ) yang di atas dan sim a (silikon m agnasium ) yang berada di bawahnya karena berat jenisnya lebih besar. Pada zaman Karbon ( 345 juta tahun yang lalu), hanya ada satu benua yaitu Benua Pangea. Benua ini pecah menjadi dua yaitu gondwana dan Laurasia. Seiring berjalannya waktu wilayah ini terus bergerak menuju kahtulistiwa dan ke bagian barat sehingga terbentuk benua-benua yang ada sekarang.
17
18
Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masingmasingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwana, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Bukti-bukti teori ini, diantaranya adalah adanya kesesuaian antara daratan Amerika Selatan dan Afrika, baik dari segi paleoklimatik, fosil, maupun struktur batuan yang menunjukkan bahwa kedua benua tersebut pernah menjadi satu.
19
20
21
Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan di Bumi.
22
Teori ini dikemukakan oleh Edward zuess (1884) dan Frank S. Taylor (1910). Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya Laurentia (Laurasia) dan Gondwana. Kedua benua tersebut kemudian bergerak secara perlahan kea rah ekuantor sehingga terpecahpecah membentuk benua-benua seperti sekarang. Amerika Selatan, Afrika, dan Australia dahulu menyatu dengan benua Gondwanaland, sedangkan benuabenua lain menyatu dalam Laurasia. Fenomena yang memperkuat teori ini antara lain bahwa persamaan geologi yang terdapat di Amerika Selatan, India, Australia dan Antartika di sebabkan oleh bersatunya daratandaratan itu. Pada awalnya daratan-daratan tersebut merupakan satu bebua, yaitu benua Gondwana. Benua itu sekarang tinggal sisa-sisanya saja karena daratan yang lain sudah tenggelam di bawah permukaan laut.
Bahwa terjadi aliran konveksi kearah vertical di dalam lapisan astenosfer yang agak kental. Aliran tersebut berpengaruh sampai ke kerak bumi yang ada di atasnya. Aliran konveksi yang merambat ke permukaan bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak. Gerak aliran dan dalam bumi mengakibatkan permukaan bumi tidak rata. Fenomena yang mendukung teori ini adalah adanya lava yang mengalir di puncak mid aceanic ridge. Lava ini mengalir terus dan kemudian tersebar ke kedua sisi dan membeku, kemudian membentuk kerak bumi baru. Pengukit teori ini adalah Harry H. Hess.
24
Dikemukakan oleh Robert Diesz. Ia mengembangkan teori konveksinya Hess. Berdasarkan penelitian yang ia lakukan ditemukan buktibukti baru tentang terjadinya pergeseran dasar laut dan arah punggung laut kedua sisinya. Fenomena yang mendukung teori ini adalah semakin jauh dan punggung dasar laut, unsur sedimen semakin tua. Contoh: Mid Atlantic Ridge, East Pacific ridge, Atlantic Indian Ridge, dan Pacific Atlantic Ridge.
25
26
Beberapa tahun setelah A.L. Wegener mengajukan teorinya, pada tahun 1968 dikemukakan sebuah teori yang lebih memuaskan yaitu teori tektonik lempeng. Teori ini menyatakan bahwa bagian luar Bumi yaitu bagian Lithosfer, terdapat sekitar 20 segmen yang padat yang disebut lempeng. Dari semua itu lempeng terbesar adalah Lempeng Pasifik yang menempati sebagian besar Samudera Pasifik.
27
Ada 7 (tujuh) lempeng-lempeng di permukaan Bumi yang dikategorikan lempeng besar/utama yaitu : Lempeng Afrika, Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Antartika. Disamping tu terdapat lempeng yang kecil seperti Lempeng Filipina, Lempeng Arabia, Lempeng Nazca dan Lempeng Scotia.
28
29
Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu
Divergen - Lempeng bergerak terpisah dari satu sama lain. kerak baru yang dihasilkan antara pelat divergen. Konvergen - Lempeng bergerak ke arah satu sama lain dan bertabrakan. Salah satu Kerak hancur terdorong kebawah kerak yang lain. Transform Lempeng bergerak secara horizontal melewati satu sama lain. Tidak ada kerak dihasilkan atau dihancurkan.
30
Transform
31
Beberapa Definisi
Adalah bintik-bintik cahaya yang nampak di angkasa. Kebanyakan daripadanya selalu berada pada kedudukannya yang sama satu terhadap lainnya. Namun beberapa diantaranya ada yang berpindahpindah setiap malamnya
33
Planet: Kata ini berasal dari istilah dalam bahasa Yunani planetes, yang berarti berkelana. Bumi tergolong kedalam salah satu dari 9 planit yang mengitari MATAHARI
34
(1). Mercury, (2) Venus, (3) Bumi dan (4) Mars, hampir mempunyai ukuran yang sama, dan sifatnya sangat padat. Unsur pembentuknya terdiri besi, nikel dan silikat (persenyawaan antara silika dan oksigen). Letaknya dekat dengan MATAHARI : disebut inner planets. Disebut pula terrestrial planets karena kesamaannya dengan Bumi. Dari keempat planet tersebut, yang terbesar adalah Bumi
35
(5) Yupiter, (6) Saturnua, (7) Uranus, (8) Neptune dan (9) Pluto. Empat pertama dari planet ini berukuran raksasa dan menunjukkan Berat Jenis yang kecil. Sedikit sekali yang diketahui planet Pluto
36
Jarak antara Mars dan Yupiter sangat lebar, terdapat ruang dengan ribuan asteroids atau minor planets yang mempunyai diameter 1 mil hingga 480 mil. Sampai sekarang dapat dikenal ada sekitar 1500 buah planet.
37
Asteroid: Sisa dari planet yang telah meledak dan hancur, atau mungkin juga bahan yang yang tidak pernah berkembang menjadi planet yang lengkap. Galaxy: Kumpulan bintang yang menyebar secara tidak merata dialam semesta. Kelompok bintang yang kebanyakan mempunyai bentuk seperti piring. Tiap galaxy dipisahkan satu dengan lainnya oleh ruang yang tidak atau sedikit sekali terdapat bintang. Milky Way Galaxy: Apabila kita melihat kearah angkasa pada malam hari, maka akan nampak bintang-bintang yang berkelompok, dan ini adalah yang dinamakan Milky-Way, yang merupakan keluarga dari bintangbintang yang terdiri dari kira-kira 100 bilyun bintang; dan ini pula adalah galaxy dimana kita berada (MATAHARI beserta planit-planitnya).
38
Milky Way Galaxy: Apabila kita melihat kearah angkasa pada malam hari, maka akan nampak bintang-bintang yang berkelompok, dan ini adalah yang dinamakan Milky-Way, yang merupakan keluarga dari bintang-bintang yang terdiri dari kira-kira 100 bilyun bintang; dan ini pula adalah galaxy dimana kita berada (MATAHARI beserta planit-planitnya).
39
Nebulae: Benda bercahaya lemah yang menyebar di langit. Bercahaya agak suram dimana teleskop juga tidak dapat melihatnya dengan teliti atau tajam. Bendabenda seperti ini dinamakan Nebulae. Ini adalah salah satu contoh dari galaxy lain diluar galaxy kita.
40
MATAHARI : merupakan salah satu bintang didalam Milky-Way. Kedudukan MATAHARI didalam galaxy kira-kira berjarak 3/5-nya apabila dihitung dari pusat ke tepi dari galaxy. Didalam galaxy kita, beberapa dari bintang berkelompok dan membentuk constelation. Seluruhnya ada 90 constelation, dan mereka ini diberi nama mythos binatang atau obyek-obyek lainnya yang bentuknya serupa. Sebagai contoh: Sagittarius yang terletak kira-kira pada bagian pusat dari Milky Way Galaxy. Semua bintang didalam galaxy kita berputar mengitari suatu pusat galactic.
41
42
Pluto
43