Anda di halaman 1dari 41

PENGARUH MAKANAN JAJANAN TERHADAP PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN FISIK SISWA

NAMA PENELITI: APRILLIA LADAUDA (30720110005) ARUM KINANTI (30720110006) GREGORIUS SINA (30720110026) HANY PUSPA CHAYANI HAUTEAS (30720110027)

DOSEN: Dr. SYLVIA PrRIMULAWATI SOETANTYO, M.Ed

TEACHERS COLLEGE UNIVERSITAS PELITA HARAPAN 2011

BAB 1 PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang Masalah Suatu benda dapat dikatakan sebagai mahluk hidup jika dapat memenuhi beberapa

indikator yang telah disepakati, diteliti, dan diamati. Salah satu indikator yang cukup berpengaruh jika benda tersebut termasuk dalam kategori mahluk hidup adalah mengeluarkan zat sisa. Bagi manusia, hal ini sangat penting, bahkan jika dalam beberapa hari tidak bisa mengeluarkan zat sisa seperti feses, air mani, keringat, dll dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang dapat berujung pada kematian. Zat-zat sisa yang dikelurkan oleh tubuh manusia sangat dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. Makanan yang manusia konsumsi dapat berpengaruh terhadap tubuhnya. Dari kalimat sebelumnya kita dapat mengambil kesimpulan bahwa makanan sangat penting, itulah sebabnya sebagian orang menganggap atau mengibaratkan bahwa makanan sebagai bahan bakar bagi tubuh. Terlepas dari itu semua, makanan juga memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan kognitif dan fisik manusia. Jika seseorang mengkonsumsi makanan yang kurang bergizi maka orang tersebut kemungkinan besar memiliki resiko terhambatnya perkembangan kognitif. Dapat kita bayangkan jika yang mengkonsumsi makanan kurang gizi adalah anak-anak usia sekolah, tentunya negara kita akan sulit berkembang jika banyak bibit-bibit generasi penerus bangsa yang kurang berkualitas. Pada umumnya anak-anak sekolah sangat gemar sekali mengkonsumsi makanan jajanan. Tidak jarang, mereka menghabiskan uang jajan dalam sehari hanya untuk membeli makanan jajanan. Sebuah penelitian di Jakarta dan sekitarnya baru-baru ini menemukan bahwa uang jajan anak sekolah rata-

rata sekarang berkisar antara Rp 2000 Rp 4000 per hari. Bahkan ada yang mencapai Rp 7000. Lebih jauh lagi, hanya sekitar 5% anak-anak tersebut membawa bekal dari rumah (Maskar, 2004). Makanan jajanan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan darikehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Anak-anak dari berbagai golongan apapun pada umumnya menyukai jajan. Budaya jajan menjadi bagian dari keseharian hampir semua kelompok usia dan kelas sosial, termasuk anak usia sekolah dan golongan remaja. Kandungan zat gizi pada makanan jajanan bervariasi, tergantung dari jenisnya yaitu sebagaimana kita ketahui makanan utama, makanan kecil (snack), maupun minuman. Besar kecilnya konsumsi makanan jajanan akan memberikan konstribusi (sumbangan) zat gizi bagi status gizi seseorang (Titi, 2004). Jika seseorang kekurangan gizi, tentunya orang tersebut biasanya akan memiliki tingkat kognitif yang rendah. Makanan jajanan memiliki beberapakeunggulan, akan tetapi makanan jajanan diduga masih beresiko terhadapkesehatan. Proses pengolahan yang tidak higienis, adanya campuran pengawet, dll mengakibatkan makanan jajanan perlu dihindari dan dikurangi konsumsinya. Terlebih bagi anak yang tidak terbiasa untuk mengkonsumsi sarapan pagi, jajanan adalah makanan pertama kali yang masuk kedalam pencernaan, hal ini kurang baik bagi kesehatan dan kognitif anak saat menjalani pembelajaran di sekolah.Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami sebagai penulis ingin meneliti dan memastikan apakah ada hubungan antara pola konsumsi makanan jajanan terhadap kogitif dan fisik, khususnya pada gigi anak.

2.

Rumusan Masalah
1.

Mengapa makanan atau jajanan yang tidak sehat dapat mempengaruhi kognitif pada anak?

2.

Apa saja faktor yang mempengaruhi anak suka mengkonsumsi jajanan yang berbahaya?

3. 4.

Apasaja yang mempegaruhifaktor anak suka jajan diluar ? Bagaimana hubungan kesehatan pada gigi dapat mempengaruhi kinerja otak pada anak?

3.

Tujuan Penelitian

1.

Tujuan Khusus

Mengetahui perbandingan kondisi kognitif dan kesehatan gigi disekolah swasta dan negeri (SD CITRA KASIH dan SD NEGERI CIBODAS 9).

2.

Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh makanan jajanan terhadap kesehatan gigi dan kognitif anak sekolah dasar.

Mengetahui pentingnya kesehatan gigi yang dapat mempengaruhi tingkat kognitif siswa dan merangsang pembaca untuk dapat peduli dengan kesehatan gigi.

Menghimbau para orang tua untuk lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi anaknya.

. 4.

Manfaat Penelitian
1.

Bagi Siswa Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi siswa tentang makanan jajanan yang aman, sehat dan mengandung zat gizi, sehingga diharapkan mereka dapat lebih berhati-hati dalam memilih jajanan yang akan dikonsumsi. Selain itu siswa juga dapat mengerti dan memahami betapa pentingnya menjaga kesehatan gigi sehingga meraka dapat tergerak hatinya untuk menggosok gigi.

2.

Bagi Pihak sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang kaitan antara status gizi dengan fungsi kognitif anak sekolah dasar. Para guru dapat memberikan himbauan secara intensif kepada siswa untuk mengurangi mengkonsumsi makanan jajanan. Pihak sekolah juga dapat mengontrol dan memberikan penyuluhan atau himnbauan di kantin sekolah, agar kognitif siswa tidak menurun.Hasil penelitian ini pada akhirnya dapat memberikan gambaran tentang pola konsumsi makanan jajanan anak, termasuk frekuensi, jenis, dan sumber zat gizi utama yang terdapat pada makanan jajanan anak sekolah dasar

3.

Bagi Orang Tua Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada orang tua betapa besarnya makanan dapat mempengaruhi aspek kognitif dan kesehatan bagi anak. Diharapkan setelah membaca laporan penelitian ini, para orang tua bisa memperhatikan makanan jajanan yang dikonsumsi anak atau bila perlu memberikan bekal. Orang tua juga dapat lebih selektif memilih bahan-bahan

campuran masakan agar tidak berbahaya bagi perkembangan kogntif anak. Tidak hanya itu orang tua juga dapat memastikan kembali bahwa anaknya dapat menggosok gigi dengan benar.

5.

Definisi Istilah
1.

Makanan

Menurut Khomsan ( 2003)

Makanan merupakan sumber gizi melalui upaya sehari-hari diungkapkan mencukupi kebutuhan tubuh baik dari jumlah atau porsinya maupun mutu kandungan gizinya. Ketersediaan makanan di rumah merupakan langkah positif dalam mencapai makanan yang di ketahui jumlah dan mutunya. Namun dengan gerak kesibukan dan aktifitasnya kadang menuntut kita untuk mengkonsumsi makanan di luar rumah baik makanan utama maupun makanan jajanan.

2.

Jajanan

Menurut Subagio (2002)

Jajanan adalah makanan yang di jual oleh pedagang kaki lima diminati selain karena cita rasa yang unit dan kepraktisannya juga karena dapat berperan dalam memperbaiki status gizi masyarakat. Karena kurangnya tingkat pendidikan pedagang kaki lima makanan jajanan dapat menjadi

sumber resiko bagi kesehatan karena para pedagang kurang memahami makanan yang aman (Kompas, 2006).

3.

Kognitif

Menurut Piaget Kognitifadalahsalahsaturanahdalamtaksonomipendidikan.Secarau mumkognitifdiartikanpotensiintelektual yang terdiridaritahapan

:pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehention), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluation). Kognitifberartipersoalan menyangkutkemampuanuntukmengembangkankemampuanrasional (akal). yang

4.

Fisik

Menurut Notoatmodjo (2000) Fisik adalah segala sesuatu yang berada diluar dan terlihat oleh panca indera kita. Fisik dalam jasmani adalah sutu bentuk yang menggambarkan diri individu tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian 2.1.1. Makanan dan makanan yang sehat Makanan adalah sejenis bahan, yang asalnya bisa berasal dari hewan-hewanan dan tumbuh-tumbuhan, yang kemudian diolah atau diproses dan dimakan oleh manusia, untuk memberikan asupan energi, nutrisi, dan vitamin. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung zat-zat gisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia (Wijayati 2008, hal.6) Makanan sehat mengandung gizi yang seimbang, yaitu makanan yang sarat gizi dan baik untuk dikonsumsi. Tujuan memerlukan memerlukan makanan yang sehat adalah supaya tubuh tetap terjaga kesehatannya, dan tubuh juga dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Jika makanan yang dikonsumsi cukup mengandung gizi, maka pertumbuhan dan perkembangan badan akan optimal dan normal, baik perkembangan fisik, maupun otak atau inteligensi. Beberapa pendapat ahli tentang makanan yang sehat dan higienis adalah:
1.

Dr. Suparyanto, M. Kes

Makanan sehat adalah makanan yang dengan meramu berbagai jenis makanan yang seimbang, sehingga terpenuhi kebutuhan gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental(Choprah 2006, hal. 100).

2.

Hulme Makanan sehat adalah makanan dalam arti sesungguhnya dan mampu menikmati makanan tersebut. Makanan sehat harus terdiri dari makanan pokok dan makanan penunjang, yang disebut dengan empat sehat, lima sempurna(Nafsiah 2000, hal.51).

3.

Kamus Besar Bahasa Indonesia Makanan adalah segalah sesuatu yang dapat dimakan, seperti pangan, lauk pauk, kue. Dan makanan sehat adalah makanan yang mengandung empat sehat lima sempurna, dan merasal dari tumbuhan dan hewan.

2.1.2. Makanan Jajanan Makanan jajanan telah menjadi bagian yang tiidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Keunggulan makanan jajanan adalah murah, dan mudah didapat, serta cita rasanya enak dan cocok dengan selera semua orang. Beberapa pendapat mengenai defenisi makanan jajanan adalah:

1.

Kamus besar bahasa Indonesia Jajanan adalah penganan yang dijajankan, atau kudapan.

2.

Food and agriculture organization (FAO) makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan dan dijual oleh pedagang kaki lima dijalanan, dan ditempat-tempat ramai umum lain yang lansung di makan atau dikonsumsi, tanpa adanya persiapan atau pengolahan lebih lanjut(Suparano dan Hidayanti 2006, hal. 72).

3.

Menkes Republik Indonesia Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan, dan atau disajikan sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum(Saparino dan Hidayanti 2006, hal. 74).

Berdasarkan pendapat diatas, maka menurut kami, makanan jajanan adalah makanan yang diperjual belikan oleh masyarakat secara umum, yang berada di tempattempat umum atau ramai, seperti: di pinggir jalan, rumah sakit, sekolah, dan pedagang yang berjalan keliling, yang sudah dipersiapkan atau diolah oleh penjual sebelumnya.

2.1.2.1. Jenis-jenis makanan jajanan Beberapa jenis makanan jajanan yang dijual oleh pedagang kaki lima maupun di kanti-kantin sekolah dapat digolonkan menjadi tiga golongan, yaitu:

1.

Makanan jajanan yang berbentuk pangan seperti: kue kecil-kecil, pisang goreng, dan lain sebagainya.

2.

Makanan jajanan yang diporsikan (menu utama) seperti: pecal, mie bakso, nasi goreng, dan sebagainya.

3.

Makanan jajanan yang berbentuk minuman, seperti: es krim, es campur, jus buah, dan lain sebagainya, sehingga hanya siap untuk dikonsumsi, tanpa proses pengolahan lebih lanjut oleh konsumen.

2.1.2.2. Jenis-jenis makanan yang perlu dihindari 1. Lemak trans

Lemak trans bukan hanya mengubah proses metabolisme dalam tubuh, tapi juga bisa mempercepat proses pengerasan arteri yang berakibat pada penyakit jantung. Pada otak, makanan yang mengandung trans fat akan menyebabkan inflamasi dan berkurangnya suplai oksigen.

2. Lemak jenuh

Makanan yang mengandung lemak jenuh memang lezat, tetapi dalam jangka panjang makanan ini akan menyebabkan terbentuknya plak pada pembuluh darah dan menyebabkan inflamasi. Bila penyempitan ini terjadi pada pembuluh arteri yang memasuk darah ke otak, bisa terjadi demensia.

3. Gula tambahan

Makanan dan minuman yang sarat akan gula tambahan akan menyebabkan protein dalam tubuh tidak berfungsi dengan sempurna. Dampak lainnya adalah mempercepat penuaan sistem arteri serta membuat kadar insulin melonjak. Batasi konsumsi gula tak lebih dari 4 gram setiap sajian.

4. Sirup

Semua jenis sirup, seperti halnya gula tambahan, juga akan menyebabkan disfungsi protein, memicu obesitas, serta sindrom metabolik. Sebagai pengganti, pilih bahan-bahan alami yang dapat memberikan rasa manis.

5. Karbohidrat sederhana

Ada banyak jenis karbohidrat, tetapi bagi sebagaian besar orang Indonesia, rasanya tak lengkap jika belum mengonsumsi nasi meski sudah melahap pizza atau semangkuk mi. Sebaiknya Anda membatasi asupan karbohidrat sederhana, dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks yang kaya serat. Selain memberi rasa kenyang lebih lama, makanan ini menjaga kadar gula darah tetap normal. 2.1.3. Kognitif Pengertian kognitif menurut beberapa pendapat adalah:
1.

Kamus besar Bahasa Indonesia Kognitif beerrhubungan dengan atau melibatkan kognisi; berdasarkan pengetahuan faktual yang empiris.

2.

Jean piaget Kognitif adalah salah satu ranah dalam taksonomi pendidikan, sehingga secara umum kognitif dapat diartikan sebagai potensi intelektual dari tahap: pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisa, sintesa, dan evaluasi. Atau kognitif adalah persoalan yang menyangkut kemampuan untuk

mengembangkan kemampuan rasional atau akal.(Suparno 2002, hal. 19)

3.

Gagne

Kognitif adalah sebuah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf, pada waktu manusia sedang berpikir. (Djiwandono 2007, hal 170)
4.

Ahli jiwa aliran kognitif Kognitif adalah tingkah laku seseorang yang didasarkan pada kognisi, yaitu tndakan mengenal atau melibatkan seseorang terlibat lansung dalam situasi itu, dan memperoleh insight dalam pemecahan masalah(Suparno 2002, hal 37).

Dengan melihat beberapa pendapat para ahli, dan kamus besar bahasa indonesia, maka dapat kami simpulkan bahwa kognitif adalah sebuah proses kognisi, yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf, pada waktu manusia berpikir, dan memperoleh insight dalam pemecahan masalah. 2.1.4. Kesehatan/ sehat Pengertian kesehatan menurut beberapa pendapat adalah:
1.

Kamus besar Bahasa Indonesia Kesehatan adalah keadaan sehat atau kebaikan keadaan badan. Sedangkan sehat adalah baik seluryh badan, serta bagian-bagiannya, atau keadaan sehat badan.

2.

WHO Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna, baik secara fisik, mental, dan sosial, serta bebas dari penyakit dan kelemaahan(Chandra 2009, hal. 5).

3.

Depkes RI

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi(Pohan 2007, hal.15). Dari bebagai pendapat, dapa kami simpulkan; kesehatan atau sehat adalah suatu keadaan di mana tubuh dalam keeadaan fit, baik, normal, sempurna, yang mengakibatkan segala aktivitas dapat berjalan dengan efektif. Sehat juga berarti jauh dari sakit. Dalam tulisan ini, kelompok lebih memfokuskan tuulisan pada masalah pengaruh makanan jajanan terhadap perkembangan kognitif dan kesehatan gigi dan perut pada anak. Oleh karena itu poin-poin yang akan diuraikan selanjutnya adalah mengenai makanan jajanan dan pengaruhnya terhadap konsumer. 2.2. Pengaruh makanan jajanan terhadap siswa sekolah dasar Makanan adalah salah satu sumber energi, dan kesehatan bagi tubuh manusia. Tanpa adanya makanan, manusia tidak akan bisa beraktivitas dengan baik, karena tidak mempunyai energi yang cukup. Makanan dapat dibedakan atas beberapa jenis, salah satu jenisnya adalah makanan jajanan. Makanan jajanan pada umumnya tidak memperhatikan kualitas kesehatan dan kebersihannya, sehingga mengakibatkan timbulnya berbaggai macam penyakit pada orang yang meengkonsumsinya. Ada beberaapa pengaruh makanan jajanan bagi siswa-siswa sekolah dasar yang berada dalam usia pertumbuhan. 2.2.1. Pengaruh pada kognitif anak

Perkembangan kognitif anak pada usia pra sekolah dan usia sekolah sangat tinggi, hal ini dikarenakan pada usia ini, siswa-siswi berada dalam fase pertumbuhan dan perkembangan, baik itu pertumbuhan fisik, psikososial, maupun perttumbuhan kogitif atau inteligensi. Untuk itu anak pada usia ini harus diperhatikan kecukupan gizi, dan kesehatan mereka. Salah satu faktor yang turut mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah makanan jajanan. Jajanan biasanya disenangi oleh siswa-siswa sekolah dasar, hal ini yang mengakibatkan anak tidak mau sarapan dari rumah sebelum berangkat kesekolah. Dan akibat lainnya adalah kesehatan anak tidak terjaga, karena mereka mengkonsumsi makanan yang dijual di pinggir jalan ataupun di kantin, yang pada umumnya telah terkontaminasi dengan udara kotor. Selain berpengaruh pada kesehatan, makanan jajanan juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, di mana anak yang terlalau keseringan mengkonsumsi jajanan di sekolah, Iqnya lebih rendah dibandingkan dengan anak yang selalu sarapan di rumah sebelum berangkat ke sekolah. 2.2.2. Pengaruh pada kesehatan anak Selain berpengaruh pada kognitif anak, makanan jajanan juga berpengaruh pada kessehatan anak. dalam tulisan ini, kami lebih memfokuskan pengaruhnya pada kesehatan gigi dan perut anak. Beberapa jenis makanan yang dapat merusak gigi siswa-siswi, seperti: manisan, permen, gulali, coklat, arum manis, jenis minuman dingin, misalnya es krim, es teh, es campur, dan jenis makanan kering; misalnya: kue kering, dan semacamnya. Selain berpengaruh pada kesehatan gigi, juga berpengaruh pada kesehatan perut. Yang dimaksud dengan kesehatan perut adalah bentuk perut yang sesuai dengan umur anak. yaitu perut berukuran kecil,

dan sesuai dengan postur tubuh anak. kesehatan pada gigi dan perut pada anak dapat terjadi karena makanan jajanan ini dikonsumsi terus menrus setiap hari, yang mengakibatkan anak tidak lagi memakan makanan yang ada di rumah mereka, dan yang kadar gizi serta kesehatannya lebih terjamin. Untuk itu Dr. Saptawati menganjurkan beberapa syarat makanan jajanan yang baik, yang harus dipersiapkan oleh penjual makanan siap konsumsi seperti:

Mengandung tiga bahan makanan ( susu, biji-bijian, dan buah), Tidak lebih dari satu pemanis, Menghindari penggunaan asam lemak trans ( penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang),

Rendah kandunngan gula, minyak dan garam, Aman, enak, serta harganya terjangkau.

Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh pedagang makanan jajanan di atas menandakan bahwa tubuh manusia tidak selamanya bisa menyesuaikan dengan segala jenis makanan yang masuk ke dalam tubuh, namun juga memiliki batas tertentu, oleh karena itu dibutuhkan makanan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan tubuh, juga mempunyai nilai kesehatan yang memadai. 2.3. Perspektif Kristen 1 Korintus 6:19. Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri.

Tuhan sudah menciptakan manusia dengan baik dan sempurna dimataNya. Kewajiban manusia adalah merawat dan menjaganya. Menjaga dan merawat tubuh bukanlah perkara yang mudah. Tubuh kita secara rohani adalah untuk Allah, tetapi secara jasmani tubuh kita adalah untuk diri kita sendiri. Banyak sekali hal-hal duniawi yang menawarkan hal-hal yang tidak baik bagi tubuh kita. Kita sering mencemari tubuh kita dengan racun ataupun zat yang berbahaya bagi tubuh. Salah satu contoh nyatanya adalah kita sering mengkonsumsi makanan-makanan instan ataupun cepat saji yang menimbulkan efek yang kurang baik bagi tubuh kita. Allah telah memberikan segala macam makanan yang baik untuk kita makan, tetapi kita sering mengabaikan hal tersebut. Kejadian 1:29; Berfirmanlah Allah; lihatlah Aku memberikan kepadamu segala tumbuhtumbuhan yang berrbiji diseluruh bumi, dan segala pohon-pohon yang buahnya berbiji, itulah akan menjadi makananmu. Terkadang kita lebih suka makan buah-buahan yang memiliki rasa manis dan warna yang mencolok saja, padahal dibalik itu semua terdapat suatu zat kimia yang berbahaya. Tentunya, hal ini dapat merusak tubuh kita dan secara tidak langsung mempengaruhi kinerja otak kita. Jika tubuh kita sudah rusak dan tercemar oleh zat-zat yang berbahaya, itu berarti kita tidak bisa menjaga karunia dari Allah dan tidak bisa mempertanggung jawabkan apa yang telah Allah titipkan bagi kita.

BAB III METODOLOGI

3.1. Metodologi pengumpulan data : Dalam melakukan observasi ini, kami menggunakan metode penelitian kuantitatif, di mana penilitian kuantitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif, seperti wawancara, catatan lapangan, rekaman, foto dan lain-lain. 3. 1.1 OBSERVASI Observasi yang kami lakukan adalah dengan menyebarkan kuisioner kepada siswa pada sekolah yang kami datangi, dan juga melakukan wawancara dengan guru pembimbing / wali kelas. Obesrvasi yang kami lakukan adalah untuk meneliti pengaruh makanan terhadap

perkembangan kognitif dan juga kesehatan gigi bagi anak.

Lembar observasi yang kami gunakan adalah cehk list. Yaitu berisikan keterangan Sangat sering, Sering, Jarang, dan juga Tidak pernah. Lembar observasi ini bertujuan untuk melihat bagaimana perkembangan kognitif anak dan juga fisik anak (kesehatan gigi) melalui jajanan yang sering dikonsumsi oleh anak sekolahan. Kelompok kami melakukan observasi pada dua sekolah yaitu sekolah swasta dan negeri. Kami juga melakukan peninjauan langsung pada kantin setiap sekolah, di mana terlihat sekali perbedaan pada lokasi kantinnnya. Pada sekolah swasta kantinnya yang bersih dan letaknya srategis (dalam lingkungan sekolah), sedangkan sekolah negeri dengan kantinya yang kurang bersih dan juga lokasinya kurang strategis (tepatnya dibelakang sekolah) bukan hanya itu, dapat terlihat juga pada saat siswa/i mengisi kuisioner, pada sekolah swasta tanpa dijelaskan dan diberikan instruksi mereka langsung mengisi kuisionernya, sedangkan pada sekolah negeri kita memberi instruksi dan penjelasan barulah mereka dapat mengisi kuisionernya. Dalam observasi kami, kami melakukan penyebaran kuisioner hanya pada siswa/siswi kelas V SD dan juga melakukan wawancara dengan wali kelas V. Sekolah yang kami datangi adalah SD Negeri Cibodas 09 dan SD Citra Kasih. Dalam bab ini kelompok kami juga melampirkan kuisioner dan juga interview yang kami lakukan, yaitu :

INTERVIEW

Kami Ibu Kami

: Selamat siang bu.. : Siang .. Ada yang bisa dibantu? : kami mahasiswa UPH jurusan Teachers Collage, ingin menanyakan beberapa pertanyaan, boleh ibu?

Ibu Kami Ibu

: ya, tentu boleh. : Menurut ibu, makanan sehat itu seperti apa? : Makanan yang sehat adalah makanan yang termasuk dalam kategori makanan 4 sehat 5 sempurna. Makanan yang protein, karbohidrat, dan lemak yang cukup. Cukup disini memiliki arti tidak kurang atau lebih (memenuhi standar). Umumnya contoh makanan yang sehat adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.

Kami

: pendapat ibu mengenai jajanan yang disediakan oleh penjual bagi anakanak sekarang?

Ibu

: Saya sangat prihatin sekali dengan jajanan yang dikonsumsi anaksekolah dijaman sekarang. Produk-produk instan banyak dikonsumsi oleh anakanak belakangan ini. Contohnya adalah nuget, sosis, mie instan, bubur instan, dan berbagai macam makanan maupun minuman kemasan. Mereka jarang diperkenalkan sayuran, sehingga mereka kurang suka dan tidak terbiasa untuk mengkonsumsinya.

Kami

: pastinya, ibu punya anak kan? Bagaimana cara ibu mengawasi jajanan yang anak anak ibu makan ?

Ibu

: Iya, saya mempunyai satu anak perempuan kelas 5 SD. Saya selalu menyiapkan bekal untuk anak saya, sehingga anak saya tidak perlu lagi membeli jajanan di kantin yang kurang bergizi. Uang jajan anak saya pun saya batasi dan tetap saya kontrol. Saya selalu mengusahakan masak sayur dirumah agar anak saya terbiasa makan sayur.

Kami Ibu

: Bagaimana pendapat ibu tentang kantin sekolah ini? : Kantin sekolah ini cukup bersih dan terawat. Jajanan yang dijual dikantin sekolah ini juga cukup higienis. Penjual dikantin ini pun cukup memperhatikan kebersihan mereka. Dagangan yang diperjual belikan dikantin ini pun dijual dengan harga yang higienis. Walaupun masih ada beberapa stand yang menjual snak-snak, tetepi hal tersebt masih dapat diimbangi jika anak tetap mengkonsumsi sayur-sayuran dirumah.

Inilah hasil dokumentasi kelompok kami :

Bersama kepala sekolah SD Cibodas 09

Bersama kepala sekolah SD Citra Kasih Proses pengisian kuisioner di SD Negeri Cibodas 09

Pengisian kuisioner di SD Citra Kasih

BAB IV ISI
4.1 Makanan atau jajanan yang tidak sehat mempengaruhi kognitif pada anak Semua orang tua pasti ingin memiliki anak yang mempunyai prestasi yang baik. Namun jika keinginginan tersebut tidak sesuai dengan keadaan maka rasa kecewalah yang didapat. Jika sudah seperti ini keadaanya, maka banyak pertanyaan yang timbul mengenai apa yang mempengaruhi kognitif atau kecedrasan anak? Salah satu jawaban yang cukup penting adalah makanan yang dikonsumsi oleh anak. Masalah ekonomi yang melanda Indonesia, menjadikan masyarakatnya kurang memperhatikan makanan yang dikonsumsinya. Beberapa rakyat Indonesia bahkan sampai memakai nasi aking dan garam yang sudah pasti memiliki kandungan gizi yang sangat rendah. Berbeda halnya dengan masyarakat yang berdomisili di luar negri. Mereka sering memakan keju, susu sapi, daging, dll. Gizi mereka dapat terpenuhi dengan mudah.

Meskipun banyak iklan produk-produkdi televisi untuk meningkatkan kecerdasan anak, hal tersebut dirasa kurang, karena prosesnya terjadi dengan tidak alami. Jika kita ingin memiliki kognitif yang baik, maka bukan mengkonsumsi vitamin dalam produk kemasan, tetapi mengkonsumsi makanan yang sehat, seperti: sayuran, buah-buahan, susu, dan makanan berserat tinggi. Makanan sehat tidak harus makanan mahal, teteapi mmakanan sehat adalah makanan yang seperti dijelaskan di atas yaitu sayuran, protein, buah-buahan serta makanan berserat tinggi. Banyak orang tua sekarang yang mengira bahwa memberikan makanan-makanan mahal dari restoran mewah adalah sudah mencukupi gizi dan sudah dikatakan makanan sehat padahal nyatanya tidak. Orang tua zaman sekarang lebih suka memasak makanan instan, sehingga anak tidak terbiasa mengkonsumsi sayuran. Hal ini tidak semestinya terjadi karena didalam makanan yang instan tidak terdapat gizi yang cukup bagi anak. Kekurangan gizi yang di alami oleh anak, di perparah dengan jajanan yang sering dikonsumsi anak. Jajanan yang diperdagangkan di kantin sekolah umumnya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi. Karbohidrat tersebut selain berbahaya bagi kesehatan juga berpengaruh kepada kognitif siswa. Jika anak terlalu banyak sarapan dengan mengkonsumsi karbohidrat pada pagi hari maka anak akan cepat ngantuk. Terlalu banyak makan sarapan pagi dapat mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jika anak tidak sarapan maka anak kurang konsentrasi karena energi yang digunakan berpikir tidak ada.Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal

ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Anak yang tidak pernah sarapan dirumah menjadikan jajanan sebagai benda yang pertama kali masuk dalam tubuhnya, hal ini pun kurang baik dalam pencernaan anak. Lagi pula jajanan yang di jual di kantin sekolah tidak memenuhi standar gizi yang cukup dan hanya memiliki kadar karbohidrat yang tinggi saja. Di bawah ini disajikan jenis makanan jajanan dan kandungan gizinya.

Tabel 4.1.2 Kandungan Gizi Berbagai Jenis Jajanan

No

Jajanan

Ukuran

Berat (g) 40 250 16 16 25 150 50 50 60

Energi (kalori) 100 100 80 472 152 203 107 109 132

Protein (g) 1,7 10,3 0.9 2,0 0,0 6,7 0,6 0,4 1,4

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Bakwan Bakso Chiki Coklat Es mambo Gado-gado Klepon Misro Pisang goreng

1 buah 1 porsi 1 bungkus 1 bungkus 1 bungkus 1 porsi 4 buah 1 buah 1 buah

10. Permen 11. Risoles 12. Siomai

1 buah 1 buah 1 porsi

2 40 170

100 134 95

0,0 2,1 4,4

Sumber : I Dewa Nyoman Supariasa, dkk (2001)

Tabel 4.1.3 Perbandingan asupan gizi dari SD Citra Kasih dan SDN Cibodas 9

Jumlahanak NamaSekolah Membawabekal


1. 2.

Sarapanpagi 39 anak 26 anak

Makan 3 X sehari 36 anak 38 anak

SD Cibodas 09 SD Citra Kasih

8 anak 29 anak

Makanan adalah sumber penghasil energi, otak membutuhkan energi untuk bekerja. Sumber energinya adalah glukosa yang berada dalam darah. Otak juga memerlukan asam amino, serta vitamin asam folat dan mineral. Tidak cukup sampai disitu, otak juga membutuhkan asam amino. Ia berperan sebagai transmiter pada lebih dari setengah bagian saraf terminal di otak. Asam amino dalam jumlah berlimpah terdapat dalam kuning telur, susu segar, hati, dan keju. Juga di ragi, beberapa jenis kacang, kacang kedelai, dan sereal. Tebukti dari hasil penelitian yang kami lakukan kepada dua sekolah yang berbeda (swasta dan negeri), nampak sekali perbedaan yang dapat kita lihat. Sekolah citra kasih memiliki kantin yang lebih bersih dan terawat, bahkan jajanan yang disajikan dikantin sekolah citra kasih lebih higienis dari pada sekolah SDN Cibodas 9. SDN Cibodas 9

tidak memiliki kantin, yang ada hanyalah sekumpulan pedagang yang berjualan ditanah lapang belakang sekolahyang kondisinya kotor dan terlihat kumuh. Tentunya hal ini berpengaruh terhadap nilai pembelajaran siswa. Nilai rata-rata yng diperoleh dari kedua sekolah tersebut menunjukan hasil yang berbeda. SD Citra Kasih terlihat lebih unggul daripada SDN Cibodas 9. Perbandingan nilai rata-rata ini secara tidak langsung dapat mewakili perkembangan kognitif mereka. Terbukti SD Citra Kasih yang memiliki kantin yang higienis lebih unggul. Kami juga mendapati beberapa siswa-siswi di Sekolah SDN Cibodas 9 ompong dan berlubang, sebaliknya kami tidak mendapati hal demikian di SD Citra Kasih. Berikut ini adalah diagram tentang perbandingan nilai rata-rata SD Citra Kasih dan SDN Cibodas 9. Kami mengambil dari data dari kelas V di kedua sekolah.

4.1.4 TABEL PERBANDINGAN NILAI SISWA SD CITRA KASIH


No 1 2 3 4 5 Nama-namaSiswa AUDRIANUS JOE P.M ANGREINA GRABICLA AGUNG YUDHA P.S ALVIN ANDREW MARUCI M Nilai Rata-rata 73,53 77,95 70,28 70,77 79,57

6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32

ANGRE TRYSHA VALERINE CHYNTIA ANGELIE DAVID DELIA DIMAS SUSANTO DIMAS YANITO EFRAIM YOSEPH ANASTHA EKA FILIPI ERICK PRAGANAJAYA GRACE DEBORA FRALISIA GREFICA HERDIANSYAH B JEMMY WIANTA KEVIN JOHANES LISA TRESIA MARIA GABRIELA MAYA LIMANDA MEDIANA JALIANDRI MICHELE CLAUDIA NEVITA CHRISTINE NICHOLAS NUR SANMANTO PEDRO WIJAYA PINKA KINANTY GUSTI PUTRI GIOK PUTRI NATALIE REYHAN PATRIA

81,28 82,73 82,75 75,77 81,15 75,92 75,22 75,57 81,82 77,61 79,36 77,18 79,22 71,14 81,93 82,17 70,61 78,71 81,94 76,48 77,72 76,31 83,24 80,59 75,01 80,56 78,92

33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43

RICHARDO YEREMIA SAMUELA BRENDA C.S SUELLA CYNTIA STEVANUS GUNAWAN STEVEN JOSE ANDREAS SUTIANA SYLVESTER VINCENT MARTINUS YAMIN HARDJOYO YISKA PESTHEA ZEFANYA

73,84 76,06 80,96 70,45 76,23 74,53 71,50 69,41 71,84 83,41 74,06

SDN CIBODAS XI

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Nama-namaSiswa ADAM MULIA AFRISA MULDIATINI AHMAD ISKANDAR P ARYO ALDI DETE ROHMAN DESI FITRIA DHE DHE VHANY A ERWIN S EKY LISTYANI ECIH SUKAESIN

Nilai Rata-rata 60,70 60,77 70,00 70,00 75,00 72,77 66,11 60,75 71,11 70,00

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37

EROS SOZIA HELMALIAFITRI IMAM ALI INA OKTAVIANI INDRA .K KRISTIAN .A LILI HERDADY M. DENI SETIAWAN MISTIKA SARI M.S OPALUDIN MUHAMAD FACHRUL AKBAR MUHAMAD GOPALUDIN MUDMAINAN NABILA PUSPA DINA NADIA FINOTO NICHOLAS OCTAVIANUS NOVA ALVIA RAFLY. R RETNO ZUZWANTO RISKI RIZKA AGUSTIN ROIHAN MUHAMAD IABAL SALSABILA. O SANTIKA APRIANTI STEPANY DIO TIUR RATIN CHAZRANI VERA

69,44 67,77 70,00 72,22 70,55 72,22 68,88 70,00 60,00 60,60 76,66 60,60 81,25 77.22 65,00 70,00 70,00 69,44 66,11 70,77 73,33 68,88 73,88 72,77 69,50 70,55 71,11

38 39 40 41

WANZOBIKA YURA WAWAN. A YANTI GIGIN SULISTIANTO

71,11 78,33 77,77 76,11

1.

GRAFIK PERBANDINGAN NILAI RATA-RATA

Grafik tersebut menunjukan betapa penting dan berpengaruhnya makanan. Hal ini terjadi karena darah yang diedarkan keseluruh tubuh kita secara tidak langsung dapat melarutkan kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada makanan ataupun jajanan yang kita makan. Hal ini sangat berbahaya jika mencemari tubuh. Itulah sebabnya kita perlu memperhatikan makanan ataupun jajanan yang kita konsumsi. Jangan sampai makanan dan jajanan yang kita konsumsi tidak sehat dan menimbulkan kognitif dan kesehatan kita memburuk.

1.

TABEL HASIL RESEARCH SukaJajan NamaSekolah Sangatsering Sering 19 anak 18 anak Jarang 12 anak 12 anak Tidakpernah 0 0

1.

SD Cibodas 09
2.

12 anak 12 anak

SD Citra Kasih

NamaSekolah

Jumlahanak yang uangjajan/hari>Rp 5000

SD Cibodas 09 SD Citra Kasih

25 anak 22 anak

Menggosokgigi NamaSekolah Sangatsering SD Cibodas 09 SD Citra Kasih 28 anak 33 anak Sering 12 anak 8 anak Jarang 2 anak 1 anak Tidakpernah 0 0

NamaSekolah

Mengalamisakit gigI Sangatsering Sering 7 anak 5 anak Jarang 22 anak 22 anak Tidakpernah 13 anak 15 anak

SD Cibodas 09 SD Citra Kasih

1anak 0

Namasekolah

Remidi al

Menja wabpert anyaan Guru sering 15 anak 7 anak jarang 12 anak 29 anak Tidakp ernah 9 anak 4 anak Sangats ering 5 anak 4 anak sering 19 anak 27 anak jarang 14 anak 11 anak Tidakp ernah 3 anak 0

Sangat sering SD Cibodas 09 SD Citra Kasih 6 anak 2 anak

Dari hasil penilitian kami, dapat terlihat bahwa makanan dapat mempengaruhi perkembangan kognitif dan juga kesehatan gigi anak, di sini kita dapat melihat perkembangan kognitif dari SD Cibodas 09 dan SD Citra Kasih di mana SD Citra Kasih secara kognitif lebih unggul dari pada SD Cibodas 09.

1.

Faktor yang mempengaruhi anak mengkonsumsi jajanan yang tidak sehat

Para orang tua cenderung kurang dalam mengawasi perilaku anakanaknya yang senang mengkonsumsi jajan di sekolah.

Bagi para produsen atau penjual makanan hanya memikirkan keuntungan yang didapatkan dari pada efek buruk yang di akibatkan oleh jajanan yang diproduksinya apabila mengunakan campuran zat-zat berbahaya dalam proses produksi. Bagi penjual yang terpenting jajanan yang mereka jual laku.

Anak-anak dalam hal ini sebagai konsumen utama tidak mengetahui bahaya mengkonsumsi jajanan tersebut dan cenderung mereka hanya ingin membeli karena jajanan tersebut dikemas dengan menarik dan berwarna mencolok.

Pihak sekolah juga seakan membiarkan siswa-siswinya membeli jajanan diluar area sekolah, yang seharusnya dilakukan adalah melarang mereka demi kesehatan siswa-siswinya.

4.3 faktor anak suka jajan diluar

Kebiasaan anak jajan di luar rumah mungkin saja, karena apa yang disajikan di rumah tidak menarik baginya, dan apa yang anak ingin makan di rumah tidak di sediakan oleh orang tuanya.

Kebiasaan mengemil. Bila di rumah sering kali mengemil dan makanan yang dia suka tidak ada, maka anak akan pergi ke warung untuk mencari makanan pengganti untuk cemilannya. In terjadi karena orang tua membiasakan anak mengemil, ataupun kurangnya perhatian orang tua terhadap makanan anak di rumah.

Orang tua yang royal belanja. Anak meniru sifat orangtua yang suka berbelanja makanan. Ditambah bila orangtua jarang memasak dirumah untuk anak akan memberikan cukup alasan bagi anak untuk mencari jajanan diluar.

Cukup uang untuk jajan. Orang tuanya terbiasa memberikan uang yang cukup banyak pada anak dan gampang menuruti keinginan anaknya untuk jajan. Rang tua sangat memanjakan anaknya, ketika anak meminta uang jajan pasti orang tua memberikan uang jajan yang lebih.

2.

Pengaruh kesehatan gigi terhadap kinerja otak

Banyak faktor yang menjadi penyebab dari permasalahan mengenai gigi, faktor terpenting adalah makanan, di mana makanan yang banyak mengandung gula dapat menyebabkan kerusakan gigi dan dari gigi dapat merambat ke otak. Kebanyakan orang tua sering mencari tahu makanan apa yang sehat bagi

anaknya tetapi tidak mencari tahu apakah makanan itu dapat membantu pertumbuhan otak atau tidak? Jika anak banyak mengkonsumsi makanan tetapi tidak merawat kesehatan giginya maka akan berpengaruh juga terhadap otak, di mana gigi berkontraksi langsung dengan sistem syaraf dan dapat merambat ke otak. Otak sendiri dapat bekerja dengan optimal jika makanan yang dikonsumsi itu seimbang dan teratur. Dalam hal ini juga anak harus bisa menjaga kesehatan gigi, yaitu dengan melakukan perawatan gigi dengan menggosok gigi miimal 2x sehari. Kerusakan gigi merupah efek dari rasa manis. Makanan yang memiliki kelebihan gula juga dapat menimbulkan kegemukan, faktor yang terjadi pada kerusakan gigi sebenarnya adalah kombinasi antara makanan dan bakteri.

Secarah ilmiah gigi dilindungi oleh email. Lapisan email gigi ini adalah termasuk lapisan terkuat di dalam tubuh kita, tetapi email dapat larut dalam senyawa asam. Jadi jika kita banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zt asam gigi kita akan lebih mudah keropos. Pada masa sekarang ini anak-anak sering mengkonsumsi makanan yang serba jadi (makanan instan) tanpa mereka berpikir tentang dampak yang akan mereka terima dari apa yang mereka konsumsi. Makanan yang kurang sehat adalah makanan yang kurang terjaga kebersihannya dan juga mengandung zatzat yang dapat merusak otak(dalam hal ini kognitif) contohnya seperti mie, mie dapat menyebabkan penurunan daya ingat dan juga dapat menyebabkan kanker. Bukan hanya mie masih ada contoh makanan lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan otak, dan dapat merusak kesehatan gigi.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian kami, dapat di simpulkan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembangan anak, dimana tidak semua jajanan memiliki gisi yang baik. Kebanyakan jajanan memiliki zat yang dapat memperlambat pertumbuhan, jajanan juga patut diwaspadai karena memiliki zat besi yang sangat rendah sehingga dapat menimbulkan penyakit. Tanpa disadari, jajanan dapat mempengaruhi gigi anak, ketika anak memakan jajanan yang tidak bergisi, gigi anak pasti akan rusak. Gigi juga dapat mempengaruhi otak, jadi ketika makan jajanan yang tidak bergisi pasti otak anak akan terganggu karena otak anak sangat membutuhkan nutrisi yang baik dan makanan yang bersih dan sehat. Ketika otak anak terganggu yang pastinya kognitif anak juga akan terganggu. Jadi dengan jelas dijelasan bahwa jajanan dapat mempengaruhi perkembanagan kognitif anak. Jajanan bukan hanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak tetapi jajanan juga dapat mempengaruhi perkembangan fisik anak. Jajanan yang tidak bergisi pasti akan mempengaruhi perkembangan fisik anak. Ketika anak memakan jajanan yang tidak bergisi pastinya ada akibat yang akan terjadi seperti sakit. Disitu perkembangan fisik anak akan terganggu. Ketika anak terbiasa atau kecanduan jajanan pasti anak itu akan malas makan makanan dari orang tua yang lebih bergisi dari pada jajanan. Tetapi kamu harus beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makananmu dan air minumanmu dan aku akan menjauhkan penyakit dari tengahtengahmu.( Keluaran 23: 25)

5.2 Kata penutup Penulis mengucapkan terima kasih banyak yang pertama-tama kepada TUHAN Yang Maha Esa, karena atas berkat dan tuntunanNya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kami. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu memberikan berbagai data, informasi dan masukan yang sangat berguna untuk penyusunan laporan penelitian ini. Semoga laporan yang penulis susun ini dapat berguna bagi semua pihak pada umumnya dan terlebih bagi kemajuan SD CITRA KASIH DAN SD NEGERI CIBODAS 9.Segala bantuan dari semua pihak yang diberikan kepada penulis diucapkan banyak terima kasih dan semoga menjadi berkat atas kebaikannya serta mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Tuhan.

DAFTAR REFERENSI

Chandra, B. (2009). Ilmu kedookteran Pencegah dan Komunitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Depkes, RI.(1990). Aspek Gizi Makanan Jajanan. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. Djiwondono, S. E. (2007). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Grasindo. Hidayati, C. S. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, P. (2002). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Komsan, Ahmad. (2003). Gizi Dalam Kehidupan. Yogyakarta: PustakaPelajar. Maskar, Muhamad. (2004). Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo. Nafsiah, S. (2000). Makanan Sehat dan Hidup Sehat. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Notoatmodjo. (2000). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta. Pohan, I. S. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sediaoetama, A. (1991). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Pofesi Jilid I. Dian Rakyat: Jakarta. Subagio. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Supariasa, I Dewa Nyoman. (2001). Makanan dan Kecerdasan Anak. Jakarta: Gramedia. Suparno, P. (2002). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius. Titi Novariska. (2004).Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pusta Umum. Wijayati, E. S. (2008). Mengenal Makanan Sehat. Bogor: Wisma Hijau.

Anda mungkin juga menyukai