Anda di halaman 1dari 2

Ayam dan Sapi

Kenapa sih, kata seorang kaya pada pelayannya, Orang-orang mengataiku pelit. Padahal semua orang kan tahu kalau aku wafat nanti, aku akan memberikan semua yang aku punya pada yayasan sosial dan panti asuhan? Akan saya ceritakan fabel tentang ayam dan sapi, jawab pelayannya. Sapi begitu populer, sedangkan sang ayam tidak sama sekali. Hal ini sangat mengherankan sang ayam. Orang-orang berkata begitu manis tentang kelemahlembutan dan matamu yang begitu memancarkan penderitaan, kata ayam pada sapi. Mereka mengira kamu begitu murah hati, karena tiap hari kamu memberi mereka krim dan susu. Tapi bagaimana dengan aku? Aku memberikan semua yang aku punya. Aku memberikan daging ayam. Aku memberikan bulu-buluku. Bahkan mereka memasak dan membuat sup dengan kakiku untuk kaldu. Tidak ada yang seperti itu. Kenapa sih kok bisa begitu ? Apakah anda tahu apa jawaban sang sapi?, kata pelayan. Sang sapi berkata, Mungkin karena aku memberikannya sewaktu aku masih hidup.

Kelinci Pembohong
Kelinci Nakal Di padang rumput nan hijau, hiduplah seekor kelinci yang sangat nakalm, setiap hari kerjaannya mengusili penghuni padang rumput. Pada suatu hari, si kelinci ketemu pak kijang. Dalam hati kelinci berpikir saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana ya? Si kelinci berpikir keras dan tiba-tiba ide nakal sampai di kepalanya. Saya pura-pura saja lari Pak Kijang sambil berteriak pak singa ngamuk. Maka sambil larilah, Si Kelinci sambil berteriak Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!, akhirnya pak kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang. Puaslah hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, kena saya kerjain Pak Kijang. Begitu bangganya Si Kelinci, cerdas juga saya Congkak si kelinci. Si kelinci melanjutkan jalan-jalannya sambil mencari korban berikutnya. Dari kejauhan, Si Kelinci melihat Pak Kerbau. Dia pun melakukan hal yang sama seperti pada Pak Kijang. Pak Singa ngamuk! Pak singa Ngamuk teriak Si Kelinci, sambil berlari ke arah Pak Kerbau sekeluarga. Terang saja Pak Kerbau langsung lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau yang lagi hamil, keguguran. Duka Pak Kerbau jadi suka cita Si Kelinci. Hari berikutnya Pak Kijang bertemu Pak Kerbau, mereka menceritakan kejadian yang mereka alami kemarin. Selagi mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang disebabkan oleh Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriakan Si Kelinci dari kejauhan, Tolong, saya dikejar-kejar Pak Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong, tolooong!, tapi tidak ada yang perduli, ah, paling-paling Si Kelinci lagi-lagi membohongin kita pikir mereka. Sekuat tenaga Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa, tapi apalah daya, Pak Singa lebih cepat larinya, akhirnya Si Kelinci mati dikoyak-koyak Pak Singa dan tidak ada yang perduli.

Anda mungkin juga menyukai