02 Penapisan Klien CTU 11
02 Penapisan Klien CTU 11
Upaya untuk melakukan kajian tentang kesesuaian kondisi kesehatan klien dengan cara kerja metode kontrasepsi yang diinginkan
Tujuan Sesi
Mengetahui mekanisme kerja alat kontrasepsi dan pengaruhnya terhadap fungsi normal tubuh
Menyelaraskan metode yang diinginkan dengan kondisi kesehatan klien Menentukan kondisi kesehatan klien yang paling memungkinkan untuk satu metode terpilih atau berbagai alternatif yang ada
2
Apakah ada masalah medik, penyulit pelaksanaan prosedur teknis, tidak sesuainya kondisi kesehatan dan cara kerja metode KB tertentu terhadap klien Apakah perlu dilakukan penilaian/pengelolaan lanjut terhadap masalah medik yang ditemukan agar penggunaan kontrasepsi memungkinkan 3
Penapisan Klien
(alasan untuk tidak melakukan pemeriksaan dalam atau laboratorium)
Kecuali untuk AKDR dan Kontrasepsi Mantap, pada umumnya tidak diperlukan pemeriksaan dalam atau laboratorium karena:
Tidak sanggama sejak haid terakhir Sedang menggunakan alat kontrasepsi efektif secara baik dan benar Dalam 7 hari pertama haid terakhir Dalam 4 minggu pascapersalinan Dalam 7 hari pascakeguguran Memberi ASI eksklusif dan belum haid
6
Pemeriksaan bimanual hanya dapat mendeteksi kehamilan diatas 6 minggu Uji kehamilan tidak selalu memberikan kepastian kecuali bila menggunakan jenis yang sangat sensitif
Jika tidak tersedia uji kehamilan, anjurkan memakai kondom hingga haid berikut atau observasi kepastian hamil
Lihat Tabel 2-4 halaman U-11 Perhatikan kolom Prosedur yang mencantumkan jenis pemeriksaan Bila semua hasil tilik adalah tidak maka tidak perlu prosedur pemeriksaan Beberapa jenis metode, penapisan dilakukan pada yang hasil tiliknya ya
Riwayat Kes-Repro Riwayat ISR/PMS Pemeriksaan fisik Wanita Kondisi Umum Abdominal Inspekulo Bimanual Pria Lipat Paha Penis, Testis & Skrotum
a b
Ya Tidak
Ya Ya
Ya Ya
Tidakb Ya Ya Ya _
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Perlu pertimbangkan diafragma. Bila hasil tilik semua negatif, tidak perlu pemeriksaan lanjut. c Hanya perlu bila ada dugaan hamil dan uji kehamilan tak tersedia
Kombinasi kontrasepsi estrogen/progestin (KOK dan KI) adalah metoda terpilih bagi wanita yang menyusui,terutama awal 6-8 minggu pascapersalinan b Bukan pada kontrasepsi progestin (implant, Injeksi dan Pil Progestin.) C Tidak sesuai untuk implant atau Pil Progestin d tidak sesuai untuk Injeksi Progestin.
10
Jika pada tabel 2-1 terdapat hasil tilik ya, perlu evaluasi lanjut:
Untuk AKDR
Riwayat hubungan seksual selain dengan pasangannya) PMS/STI lainnya pada 3 bulan kebelakangan
Haid berkepanjangan (> 8 hari)a Dismenore berat (perlu analgesik atau istirahata
a b
Tidak dapat menggunakan AKDR yang mengandung Progestin Beri antibiotika profilaksis atau terapetik pascainsersi.
11
Definisi Perdarahan
Menoragi:
perdarahan per vaginam yang memerlukan penggunaan pembalut, kain atau tampon
Spotting:
bercak darah berwarna kemerahan, cokelat atau lendir bercampur darah yang memerlukan penggunaan pembalut
12
Definisi Perdarahan
Amenorea:
Primer : Tidak ada perdarahan/spotting hingga berusia 16 tahun (tanpa perkembangan seksual sekunder) atau hingga usia 18 tahun (jika ada perkembangan seksual sekunder) Sekunder : Tak haid/spotting selama 3 bulan berturut-turut
Oligomenorea: Interval Menstruasi > 35 hari tetapi < 3 bulan (mungkin atau tidak terjadi ovulasi)
Corak Haid/Spotting1
Corak Perdarahan Amenore Perdarahan jarang Perdarahan sering Perdarahan ireguler Perdarahan memanjang
1
Definisi Tidak mendapat haid/spotting Kurang dari 2 episode perdarahan/ spotting dalam 1 siklus Lebih dari 4 episode perdarahan/ spotting Kisaran hari bebas perdarahan mencapai 17 hari Perdarahan menstruasi yang berlangsung hingga 10 hari atau lebih
Periode 90 hari dari siklus haid pada tahun pertama penggunaan Sumber: Fraser 1994.
14
80
60
Persen
40
20
0
Kontrol KOK AKDR KIK Implant KIP
KOK (30Fg EE and 150 Fg desogestrel); AKDR (TCu 380A); KIK (5 mg estradiol cypionate and 25 mg DMPA); Levonorgestrel Implants; KIP (150 mg DMPA) Sumber: Fraser 1994; Sastrawinata et al 1991; Walling 1994.
15
Perilaku seksual risiko tinggi Manfaat perlindungan penuh penggunaan kondom secara benar, perlindungan terbatas penggunaan diafragma dan perlindungan minimal dari spermisida
16