Meskipun baru lima tahun hadir di dunia maya, facebook yang pertama kali dirilis
pada Pebruari 2004 lalu oleh pembuatnya seorang anak muda bernama Mark Zuckerberg,
kini telah memiliki anggota mendekati 200 juta orang di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri
pengguna facebook sudah mencapai 1,4 juta jiwa, peringkat kelima terbanyak setelah negara
Amerika Serikat, Inggris, Italia, dan Kanada. Ini menunjukkan bahwa daya tarik facebook
kepopulerannya. Seolah mereka yang tak kenal facebook dianggap tidak celik ICT (gaptek).
Ataupun mereka yang tidak punya account di facebook dianggap kurang mengikuti
perkembangan zaman, dan sebagainya. Fenomena ini semakin berkembang luas dan terus
(handphone) yang semakin murah dan mudah didapat. Didukung pula dengan bertambah
meluasnya jangkauan fasilitas akses internet gratis di tempat-tempat umum (wifi hotspot).
Tidak dapat dipungkiri, facebook kini sudah menjadi gaya hidup (life style) sebagian anggota
masyarakat.
Dulu, ada anggapan bahwa bahwa facebook identik dengan anak muda. Untuk saat ini
pernyataan itu tidak lagi sepenuhnya benar. Ia telah tersebar merata ke berbagai tingkat usia
dan golongan masyarakat. Mulai dari anak sekolah, mahasiswa, karyawan, ibu rumah tangga,
artis, selebritis, guru, dosen, wartawan, ulama, pejabat, para tokoh, dan masih banyak lagi
yang lain. Kalau kita coba untuk mencermati, akan didapati bahwa aktivitas mereka sehari-
hari tidak bisa lepas dari facebook, dimulai sejak bangun tidur sampai malam menjelang
1
tidur. Tidak memandang lokasi dan kesempatan, di kantor, tempat kerja, kampus, sekolah,
rumah, dalam perjalanan, dan dimana saja tempat selagi ada alat yang bisa terhubung ke
internet.
Begitulah, bagi seorang facebook mania, ia selalu merasa ada sesuatu yang kurang
kalau satu hari saja tidak online walaupun hanya sekedar untuk melihat pesan, melihat
komentar atau status terbaru dari teman-teman mereka di jejaring pertemanan sosial tersebut.
Seolah tak ingin kehilangan informasi mengenai kondisi terkini di dunia facebook walaupun
Secara sederhana cara kerja facebook digambarkan sebagai berikut. Setiap orang yang
ingin menjadi anggota harus mendaftar dengan memberikan informasi tentang dirinya, boleh
data yang simpel sampai kepada yang selengkap-lengkapnya. Apabila proses dan prosedur
pendaftaran dilakukan secara benar, maka akan mendapatkan sebuah account (rekening) yang
berguna untuk mengakses fasilitas yang ada. Fungsi seluruh fasilitas yang ada pada intinya
untuk menambah dan memperluas jaringan perkawanan. Disebut jaringan karena antara dua
orang yang terhubung akan membuka jalan bagi teman-teman mereka yang lain untuk
membuat hubungan baru, sehingga semakin bertamlah jumlah jaringan tersebut. Jaringan itu
Sebuah komunitas pertemanan seperti facebook dibangun atas dasar kesamaan antara
keluarga, kesukuan, hobi, minat, ketokohan/figur, kepopuleran, relasi bisnis, orientasi politik,
dan sebagainya. Sudah menjadi hukum alam apabila ada sebuah komunitas, maka akan
terjadi komunikasi dan interaksi yang akan menimbulkan berbagai macam akibat baik positif
maupun negatif.
2
Dalam kasus facebook, efek atau dampak ini timbul karena adanya berbagai macam
latar belakang pengguna serta beragam niat dan kepentingan. Misalnya ada yang benar-benar
berkomunikasi dengan teman lama, mencari “orang hilang”, ataupun untuk maksud lain
seperti perjodohan/pacaran, sarana promosi dan bisnis, alat kampanye, bahkan untuk
kepentingan sosial dan dakwah. Kalau kita cermati misalnya, Paus Benedictus
menyampaikan pesan-pesan agama kepada umatnya melalui facebook. Tidak sedikit pula
tokoh-tokoh politik dan agama di Indonesia sampai saat ini aktif menggunakan facebook.
Belum lagi para artis dan selebtiris memanfaatkan fasilitas ini untuk menjalin dan menjaga
Obama dengan sangat cerdik berhasil menarik hati pemilih dengan menggunakan sarana yang
Facebok semakin dikenal meluas dan menanjak namanya ketika para kandidat
Dengan berkembangya fasilitas ICT, maka berkampanye bisa dilakukan di jaringan global
(internet) dan merupakan cara yang sukup efektif dalam menjaring pemilih. Jejaring
pertemanan sosial seperti Friendster, Twitter, mySpace, Tribe, Geek, Bebo, dan termasuk
Facebook adalah diantara situs-situs yang banyak disinggahi para peselancar di dunia maya.
Sehingga tidak heran kalau jejaring ini bisa memberikan manfaat atau sebaliknya
Keranjingan terhadap facebook ini khususnya di Indonesia adalah salah satu sinyal
bahwa masyarakat kita semakin melek teknologi informasi yang sedang menjadi tren di dunia
global. Namun, dengan semakin moderennya peradaban dunia global, kebutuhan manusia
modern akan pengakuan terhadap eksistensi diri mereka dengan bersosialisasi dengan orang
lain di sekeliling mereka sebagai kebutuhan dasar manusia bisa semakin sulit untuk
3
terpenuhi. Dunia terasa berjalan begitu cepat. Mereka setiap hari disibukkan dengan rutinitas
yang tiada akhir. Kesibukkan tidak hanya selesai di tempat kerja atau belajar. Setelah sampai
di rumahpun tidak jarang mereka membawa tugas yang belum terselesaikan dari kantor,
sekolah, atau kampus. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana untuk memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan dasar tersebut. Untuk mengatasi perbedaan ruang dan minimnya waktu yang
sarana jaringan sosial seperti Facebook. Facebook telah dilengkapi dengan berbagai fitur dan
Dengan Facebook, manusia modern bisa mengekspresikan segala sesuatu tentang diri
mereka baik itu melalui foto, video, aplikasi, catatan, status, ataupun komentar. Segala
sesuatu yang mereka lakukan setidaknya dapat memperlihatkan sebagian identias pribadi
mereka sebenarnya yang mungkin dalam kehidupan nyata tidak terlihat. Dengan demikian,
facebook memberikan kesempatan kepada setiap orang agar dapat menjadi dirinya sendiri
Pro-kontra facebook
Facebook memberikan banyak kemudahan bagi kita, dari mulai menjalin relasi,
bertukar informasi, pengalaman dan pengetahuan, sampai kepada sarana untuk menambah
beberapa daerah di Indonesia seperti MUI Jawa Timur adalah sebagai akibat
penyalahgunaannya, bukan facebook itu sendiri yang haram. Perbuatan penggunalah yang
Facebook seperti juga internet adalah hasil dari perkembangan teknologi yang tak
seorangpun mampu menghalangi kedatangannya. Teknologi itu sendiri bersifat netral, artinya
4
ia bisa menjadi baik kalau digunakan untuk sesuatu yang bermanfaat. Dan sebaliknya ia bisa
menjadi jelek kalau digunakan untuk mencelakakan dan merugikan orang lain. Teknologi
adalah bagian dari ilmu, produk dari ilmu, jadi bukan ilmunya sendiri yang halal dan haram,
tetapi penggunaanya yang bisa menjurus pada sesuatu yang halal dan haram.
Dalam ilmu usul fikih (kaidah tentang penetapan hukum terhadap suatu perkara)
dinyatakan bahwa haram itu dapat terjadi karena ada hal lain, bukan haram karena zatnya.
Dan juga ada prinsip yang menyatakan bahwa segala tindakan yang tidak berkaitan dengan
ibadah (dalam arti sempit) adalah dibolehkan, kecuali ada dalil yang melarangnya. Apa saja
perbuatan yang berhubungan dengan kegiatan manusia yang bersifat duniawi adalah
dibolehkan, sah-sah saja, karena tidak ada keterangan yang melarang perbuatan tersebut. Jadi
dalam kasus penggunaan facebok, penetapan hukumnya bisa dikembalikan kepada prinsip-
prinsip tersebut.
Bagi mereka yang cerdas tentunya akan bijak dan berhati-hati dalam menggunakan produk-
produk internet dan hasil teknologi lainnya termasuk jaringan pertemanan sosial seperti
facebook. Namun bagi yang kurang cerdas akan terbius, terpesona, terpedaya, tersihir dan
terhipnotis oleh kecanggihan teknologi. Bagaimanapun juga facebook akan tetap berjalan,
bahkan berlari kencang di masa-masa mendatang. Siapa yang lalai dan terpedaya akan
terlindas, dan siapa yang sadar dan waspada akan selamat dan maju bersamanya. Masyarakat
yang siap berteknologi bukanlah sekedar tahu dan paham teknologi, tetapi cerdas dan bijak
memanfaatkannya.