Identifikasi Informasi Pemberian MP-ASI
Identifikasi Informasi Pemberian MP-ASI
Langkah-langkah dalam mengidentifikasi informasi pemberian MP-ASI Pentingnya pengamatan interaksi antara pengasuh dengan anak Tehnik menggunakan KMS dalam mengkaji praktek pemberian MP-ASI Tehnik menggunakan formulir asupan makanan
Indikator BAB
1. BAB minimum setiap pagi (bisa labih dari satu kali, tetapi tidak diare atau sakit perut). 2. BAB tanpa mengejan, kotoran keluar secara otomatis tanpa didorong. 3. BAB kotoran tenggelam, tidak mengambang. 4. BAB 2 menit, kotoran sudah keluar semua. 5. BAB merasa tuntas
Kentutnya Bau?
Indikator kurang serat Serat merupakan media penumbuh bakteri baik Kurang serat, bakteri pembusuk akan berkembang gas buang yang bau menyengat Makanan hewani miskin serat, lebih lama tertahan di usus jika kurang serat Makanan hewani sumber triptofan (unsur aktifnya adalah Sulfur) Sulfur (belerang) inilah yang membuat bau kentut menyengat.
Suplemen?
Bukan untuk menjaga agar anak sehat Tidak bisa menggantikan karena anak kurang buah dan sayur Suplemen hanya diberikan jika anak sakit atau kurang gizi berat (gizi buruk) Lebih sehat gunakan bahan makanan bervariasi
Gangguan saluran cerna Gangguan saluran cerna atau dalam dunia kedokteran dikenal dengan istilah gastro esofageal refluks (GER) bisa juga menjadi penyebab. Akibat adanya gangguan ini, makanan jadi tidak sampai ke saluran cerna karena "pintu" menuju usus tidak menutup dengan rapat, sehingga intake yang sudah masuk akan keluar lagi berupa muntah tanpa bisa diserap oleh tubuh.
Metabolisme tubuh Penyebab lainnya adalah metabolisme atau pengolahan makanan di dalam tubuh yang tidak berjalan sempurna akibat kurangnya hormon pertumbuhan dan penyakit-penyakit kronis semisal diabetes dan sebagainya. Pada penyakit diabetes, pemanfaatan glukosa oleh sel jadi terganggu karena tidak adanya hormon insulin. Akibatnya, semua hasil pengolahan yang seharusnya menjadi energi malah masuk ke gula darah yang kemudian membuat gula darah meninggi.
Operasi Penyakit tertentu seperti invaginasi mengharuskan penderitanya dioperasi dan dibuatkan lubang pembuangan di perut. Pada kasus ini, seringkali proses penyerapan makanan belum selesai tapi sudah ada sisa makanan yang dikeluarkan tubuh.
Aktivitas Anak-anak pada usia tertentu umumnya sedang giat-giatnya beraktivitas. Makanan sebanyak apa pun yang masuk langsung diproses oleh tubuh dan dibakar menjadi energi guna menopang aktivitasnya. Lalu muncul kesan, yaitu makan banyak tapi tidak "jadi daging". Itu karena karena semua sari makanan yang terserap diubah menjadi energi. Menghadapi kasus-kasus seperti ini, orang tua tidak perlu khawatir.