Anda di halaman 1dari 51

PENGKAJIAN PADA ANAK

BY : SARI WIJAYANTI, S.Kep. Ns

Pengkajian pada anak


Meliputi : pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik : pengukuran pertumbuhan, pengukuran fisiologis, penampilan secara umum dari kepala sampai kaki, kulit, pengukuran persarafan, pengkajian perkembangan (DDST )

REFLEKS
REFLEKS NORMAL Refleks yang lazim terjadi pada organ bayi. Mata, telinga, mulut, hidung, leher, abdomen, punggung, lengan, tangan, tungkai & kaki REFLEKS ABNORMAL Refleks yang seharusnya tidak terjadi pada bayi. Refleks babinsky, Brudzinski I-IV, refleks Snout, Refleks Rosolimo

MATA

Refleks Kornea Dapat dilakukan dengan menyentuhkan kapas

pada limbus kornea. Menunjukkan hasil positif bila mata mampu mengedip (Nervus IV dan VI) Refleks Pupil Pengujian refleks ini dapat dilakukan dengan memberi cahaya (lampu senter) ke mata. Menunjukkan hasil positif bila mata berkedip. Refleks Iddol Ditunjukkan dengan kemampuan bayi untuk menolehkan kepalanya ke kanan yang diikuti dengan pergerakan badannya. Refleks ini akan hilang pada minggu ke-1 atau ke-2.

REFLEKS

STARTEL BAYI MAMPU MENOLEH SAAT TELINGANYA DISENTUH DENGAN JARI.

MULUT
REFLEKS ISAP (SUCKING)

BAYI MENUNJUKKAN REFLEKS MENGISAP SAAT ADA JARI YANG DITEMPELKAN KE BIBIRNYA. REFLEKS ROOTING BAYI MENOLEH SAAT ADA JARI YANG DITEMPELKAN KE PIPINYA. REFLEKS INI AKAN HILANG PADA USIA 312 BULAN. REFLEKS GAWN MERUPAKAN KEBIASAAN MENGUAP YANG SERING DILAKUKAN OLEH BAYI. HAL INI NORMAL TERJADI PADA BAYI. REFLEKS EKSTRUCTION BAYI AKAN MENDORONG JARI YANG DIDORONGKAN KE MULUTNYA

REFLEKS GRABELLA BAYI AKAN MENGEDIPKAN MATANYA SAAT PANGKAL HIDUNG ATAU ANTARA KEDUA MATANYA DISENTUH.

LEHER
REFLEKS TONIC NECK Dapat dilakukan dengan cara memfleksikan kepala ke dada. Hasil positif bila tidak ada tahanan. REFLEKS GAG/FARING Diuji dengan menggoreskan spatel ke faring. Hasil positif bila ada reaksi muntah ( Nervus IX dan X )

ABDOMEN

REFLEKS ABDOMINAL Mengujinya dengan cara menggoreskan dinding perut dari lateral ke umbilikus. Hasil positif bila ada reaksi otot.

PUNGGUNG

REFLEKS PERES Dilakukan dengan menggoreskan punggung tengah dari bawah ke atas.hasil akan positif jika bayi

LENGAN
REFLEKS MORO

Bayi akan melakukan gerakan ekstensi dan abduksi pada ekstremitasnya saat dikagetkan atau dibaringkan secara tiba-tiba. Pada bulan 3-4 refleks ini akan hilang. REFLEKS BISEP Bayi melakukan gerakan fleksi pada siku saat tendon bisep diketuk dengan hammer. REFLEKS TRISEP Bayi melakukan gerakan ekstensi pada siku saat tendon trisep diketuk dengan hammer.

Refleks

Grasping Gerakan menggenggam yang terjadi saat jari kita ditempelkan ke telapak tangan bayi. Refleks ini akan hilang pada usia 3 bulan.

TUNGKAI DAN KAKI


REFLEKS TENDON ACHILES

Gerakan plantar fleksi pada kaki saat tendon achiles diketuk dengan hammer. REFLEKS PATELLA Gerakan ekstensi dari tungkai bawah saat tendon patella diketuk dengan hammer. REFLEKS MENARI Gerakan kaki menyentuh permukaan datar (seperti lantai) saat bayi didirikan tegak lurus. Refleks ini akan hilang saat bayi berusia 3-4 minggu.

GENETALIA
REFLEKS KREMASTER

Gerakan skrotum yang terangkat saat paha medial digores dari bawah ke atas.

ANUS
REFLEKS ANAL BERKONTRAKSINYA SFINGTER ANI SAAT KULIT ANAL DIGORES

REFLEKS ABNORMAL
Refleks Babinsky Gerakan meregang atau ekstensi telapak kaki ke arah ibu jari saat bagian lateral telapak kaki digoreskan dengan hammer. Brudzinskis Neck Sign (Brudzinski I) Gerakan fleksi kepala pasif yang diikuti dengan gerakan fleksi sendi lutut dan panggul. Gerakan ini terjadi saat pemeriksa memfleksikan kepala anak sampai dagunya menyentuh dada dgn kedua tangan pemeriksa menahan dada anak agar tidak ikut terangkat.

Brudzinskis Contralateral Sign (Brudzinski II) Tes ini dilakukan dgn memposisikan anak pada posisi tidur terlentang dgn salah satu tungkai diangkat, fleksi sendi panggul & ekstensi sendi lutut. Hasil positif bila terjadi fleksi reflektoris di sendi lutut & panggul tungkai kontralateral. Bila sebaliknya disebut Brudzinski Resiprocal Contralateral Leg sign. Brudzinskis Check Sign (Brudzinski III) Gerakan fleksi reflektoris kedua siku ke atas sejenak ketika pemeriksa menekan pipi kiri & kanan.

Brudzinskis Symphysis Sign (Brudzinski IV) Anak diperiksa dengan posisi tidur terlentang. Pemeriksa menekan simfisis pubis dengan kedua ibu jari. Hasil tes positif bila timbul fleksi reflekktoris pada kedua sendi lutut & panggul. Refleks Snout Pemeriksaan dilakukan dgn mengetuk pertengahan bibir atas. Hasil positif bila saliva menetes dari mulut bayi. Refleks Rosolimo Pemeriksaan dilakukan dgn mengetuk telapak kaki depan. Hasil positif bila jari kaki ventrofleksi.

TANDA-TANDA VITAL
SUHU suhu normal anak adalah sbb: 3 bulan : 37,5C 6 bulan : 37,5C 1 tahun : 37,7C 3 tahun : 37,2C 7 tahun : 36,8C 9 tahun : 36,7C 11 tahun : 36,7C 13 tahun : 36,6C Berbeda 0,5-1C masih dikategorikan normal. Kenaikan 1C memerlukan hidrasi cairan sebanyak 5-10 cc/kgBB/hari (Ilyas,1992)

NADI
Bayi/ anak
Baru lahir 1 minggu-3 bulan 3 bulan-2 tahun 2-10 tahun 10 tahun-dewasa

Bangun
100-180x/menit 100-220x/menit 80-150x/menit 70-110x/menit 55-90x/menit

Tidur
80-160x/menit 80-200x/menit 70-120x/menit 60-90x/menit 50-90x/menit

Demam
220x/menit 220x/menit 200x/menit 200x/menit 200x/menit

PERNAPASAN
USIA BBL(1-11 bulan) 2 tahun 4 tahun PERNAPASAN 35x/menit 30x/menit 23x/menit USIA 8 tahun 10-12 tahun 14 tahun PERNAPASAN 19x/menit 18x/menit 17x/menit

6 tahun

20-21x/menit

16 tahun

16-18x/menit

TEKANAN DARAH
USIA Neonatus Bayi Anak Dewasa TEKANAN DARAH 70/42 mmHg 90/60 mmHg 110/70-120/80 mmHg 130/80-140/90 mmHg

ANTROPOMETRI
BERAT BADAN
USIA Baru lahir 3-12 bulan 1-6 bulan 6-12 tahun BERAT BADAN 3,25 kg Usia (bulan + 9) 2 Usia (tahun) x 2 + 8 Usia (tahun) x 7 5 2

TINGGI BADAN
USIA Saat lahir 1 tahun 4 tahun TB 50 cm 75 cm (1,5 x TB lahir) 2 x TB lahir USIA 6 tahun 13 tahun dewasa TB 1,5 x TB setahun 3 x TB lahir 3,3 x TB lahir atau ketika usia 2 tahun

LINGKAR KEPALA
USIA LINGKAR KEPALA

Bayi baru lahir


1-5 bulan 1 tahun 3 tahun 10 tahun Dewasa

33-35,5 cm
40 cm (bertambah 1,5 cm setiap 5 bulan) 45-47 cm (bertambah 0,5 setiap bulan) 50 cm 53 cm 55-58 cm

LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) -LLA bayi saat lahir : 11 cm -LLA anak usia 1 tahun : 16 cm (Soetjiningsih, 2000) Sedangkan WHO dan Shalar dlm Soetjiningsih mengkategorikan : -Jika LLA > 14 cm : normal -Jika LLA < 12,5 cm : malnutrisi berat

LIPATAN KULIT Merupakan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit dan mencerminkan kecukupan energi atau nutrisi anak. Inspeksi dilakukan pada daerah trisep dan subskapular. Nilai normal tidak lebih dari 2 cm.

TUMBUH KEMBANG ANAK


GIGI Jumlah gigi anak berdasarkan umur adalah sbb: - Gigi susu (5 bulan-2,5 tahun) : 20 buah - Gigi tetap (7-11 tahun) : 32 buah DENVER DEVELOPMENTAL SCREENING TEST (DDST) Penilaian tumbuh kembang anak dapat menggunakan DDST. Penilaian yg dilakukan: - motorik kasar - motorik halus - bahasa - personal sosial

Hasil abnormal jika : a. didapatkan 2/lebih keterlambatan pd 2 sektor atau lebih b. Dlm 1 sektor didapatkan 2/ lebih keterlambatan+ 1 sektor / lebih dgn 1 keterlambatan,dan pada sektor tsb tdk ada yg lulus pada kotak yg berpotongan dgn garis vertikal usia Hasil meragukan jika : a. Pada 1 sektor diinterpretasikan 2 keterlambatan atau lebih b. Pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan & pd sektor yg sama tdk ada yg lulus

Hasil normal jika : a. Semua yg tdk tercantum dlm kriteria hasil tes abnormal, meragukan ataupun tdk dpt diuji b. Hasil tes total normal meskipun terdapat 1 keterlambatan pd salah 1 sektor, tapi dpt melewati garis usia Hasil tidak dapat dites jika : terjadi penolakan yg menyebabkan hasil tes abnormal atau meragukan

POLA PERKEMBANGAN BAYI/ ANAK SAMPAI DGN USIA 5 TAHUN


PERKEMBANGAN MOTORIK ADAPTASI PERKEMBANGAN BAHASA PERKEMBANGAN SOSIAL

USIA

4 minggu

Kepala merebah, refleks positif tonic neck, tangan mengepal

Melihat sekitarnya & mata mengikuti gerak-gerik sesuatu dgn selaput terbatas

Bersuara & Melihat muka memperhatikan orang bel

16 minggu

Kepala tdk merebah Mengikuti geraklagi, letaknya simetrik gerik, melihat & tangan terbuka benda, memegang bila diberikan

Tertawa dan memperdengar kan suara

Bermain dgn tangan & pakaian, mengenal botol, bersiapsiap untuk makan Bermain dengan kaki mainan, bersiap-siap untuk makan

20 minggu

Duduk dgn sokongan kedua tangan memegang kubus,melihat & menyentuh kancing

Memindahkan kubus dari tangan satu ke tangan yg lain

Berteriak dgn senang atau mengeluarkan suara-suara & mendengarkan suaranya sendiri

USIA

PERKEMBANGAN MOTORIK

ADAPTASI

PERKEMBAN PERKEMBANG GAN BAHASA AN SOSIAL

40 minggu

Duduk tanpa sokongan kedua tangan, merangkak,serta mengangkat badan & kaki
Berjalan dgn bantuan, mengenal urin, belajar memasukkan & mengeluarkan sesuatu dari botol Berjalan tanpa jatuh. Duduk sendiri di kursi kecil. Menyusun tumpukan dengan 3 kubus

Bermain dgn dua kubus, yg satu disentuhkan dgn yg lain


Memindahkan kubus dari cangkir

Mengucapkan satu perkataan , memperhatikan namanya


Dapat mengucapkan sebanyak 2 kata atau lebih

Dapat bermain seperti sebelum & makan biskuit sendiri

1 tahun

Membantu ketika berpakaian. Memberikan mainan bila diminta Dapat menggunakan sendok walaupun masih berserakan. Buang air kecil & besar dgn teratur

1-4 tahun

Mengeluarkan kancing dari botol. Meniru coretan dgn pola lurus

Berkata-kata tanpa arti dan belajar mengenal gambar

USIA 2 tahun

PERKEMBANGAN MOTORIK Berlari menyusun tumpukan 6 kubus

ADAPTASI Meniru coretan dgn pola lingkaran

PERKEMBANGAN BAHASA Memakai perkataan yg tdk berarti. Mengerti beberapa petunjuk mudah Berbicara lengkap dlm kalimat. Menjawab pertanyaan yg mudah Memakai kata penghubung. Mengetahui kata tambahan.

PERKEMBANGAN SOSIAL Dapat mengatakan buang air atau pipis. Bermain boneka

3 tahun

Berdiri dgn kaki satu tanpa jatuh. Membuat tumpukan dgn 10 kubus

Membuat jembatan dgn 3 kubus. Meniru gambar silang (cross)

Memakai sendok dgn baik. Memakai sepatu sendiri. Berjalan kesana kemari Dapat mencuci & mengeringkan muka. Dpt diminta untuk mengajukan sesuatu. Bermain bersama

4 tahun

berjinjit

Membuat pintu gerbang dgn 5 kubus. Menggambar orang

5 tahun

Berjinjit dgn kaki berganti-ganti

Dpt menghitung sampai dgn sepuluh sen

Berbicara lancar. Mengucapkan katakata seperti mengapa

Dpt memakai pakaian tanpa bantuan. Bertanya arti pertanyaan.

PEMERIKSAAN NEUROLOGI
PEDIATRIC COMA SCALE TAJAM PENGLIHATAN PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSIS PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS PEMERIKSAAN LIDAH DENGAN TEST RASA PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

Pediatric coma scale


JENIS PEMERIKSAAN Membuka mata : Spontan Rangsang Verbal Dengan Nyeri Tidak ada respon Verbal > 2 tahun : Berorientasi Bingung Acuh Tidak komprehensif Tidak ada respons Verbal < 2 tahun : Senyum Menangis Menangis yang persisten Lemak, diam Tidak ada respons NILAI 4 3 2 1 5 4 3 2 1

5 4 3 2 1

JENIS PEMERIKSAAN Motorik : Spontan Melokalisasi nyeri Menjauh dari nyeri Fleksi terhadap nyeri Ekstensi terhadap nyeri Tidaj ada respon

NILAI 6 5 4 3 2 1

SKOR 15 12-14 8-11 3-7

: compos mentis : somnolen : sopor : koma

Kriteria tingkat kesadaran


Compos mentis: keadaan normal & sadar penuh Somnolen : keadaan mengantuk & kesadaran akan pulih bila diberi rangsangan. Pada kondisi ini klien masih mudah untuk dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan mampu melokalisasi rangsangan nyeri Sopor : kantuk dalam. Pada kondisi ini klien dapat dibangunkan,namun dgn rangsangan yg kuat. Kesadaran segera menurun begitu rangsangan hilang. Klien dpt melaksanakan instruksi singkat & gerakan spontan masih dpt terlihat Koma : tdk ada respon verbal. Pada kondisi ini klien tdk dpt dibangunkan, refleks masih baik & gerakan timbul saat terdapat rangsangan nyeri.

Kekuatan Otot
0 : tidak ada kontraksi 1 : terdapat kontraksi tetapi tdk bisa bergeser 2 : hanya ada pergeseran/ gerakan sendi 3 : dpt melakukan gerakan, tetapi tdk dapat melawan gravitasi 4 : dpt melawan gravitasi, melawan tahanan pemeriksa dgn kekuatan lemah 5 : dpt melawan tahanan pemeriksa dgn kekuatan penuh Pencatatan dilakukan pada :
lengan kanan kaki kanan lengan kiri kaki kiri

TAJAM PENGLIHATAN

Ketajaman visual anak dapat diuji menggunakan kartu Snellen E atau lembar bergambar.
PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSIS
RINNE + + WEBER Tidak ada lateralisasi Lateralisasi ke telinga sakit Keadaan sehat SCHWABAH Sama dengan pemeriksa Memanjang Memendek DIAGNOSIS normal Tuli konduktif Tuli sensorik

Keterangan : Tes Rinne : membandingkan antara hantaran udara dgn hantaran tulang pendengaran Tes Weber : membandingkan antara hantaran tulang kiri dan kanan Tes Schwabach : membandingkan antara hantaran tulang pendengaran klien dgn pemeriksa

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS


NERVUS

JENIS Olfaktorius Optikus Okulomotorius Troklearis Trigeminus Abdusen Fasialis Akustikus (vestibularis dan koklearis) Glossofaringeus Vagus Aksesorius (menyertai nervus vagus menuju sternokleidotrapezius)

BERTANGGUNG JAWAB ATAS Penciuman / penghidu Penglihatan Pergerakan bola mata, kontraksi & dilatasi pupil Otot mata muskulus obliques eksterna Pergerakan kepala & wajah,serta mengunyah Otot mata rektus lateralis Oto wajah & kulit kepala, pengecapan Menjaga keseimbangan tubuh & pendengaran Pengecapan, menelan & gerakan lidah Memelihara jantung,pembuluh darah,laring, trakea,bronkus,paru-paru, saluran pencernaan&perkemihan Gerakan kepala dan bahu

I II III IV V VI VII VIII IX X XI

XII

Hipoglossus

Otot posisi lidah

PEMERIKSAAN LIDAH DENGAN TES RASA


1. Rasa manis : di ujung lidah 2. Rasa kecut : di tengah-tengah lidah 3. Rasa asin : di pinggir lidah 4. Rasa pahit : di pangkal lidah

PEMERIKSAAN KESEIMBANGAN

Tandem Walking perintahkan anak untuk berjalan dalam satu garis lurus, tempatkan tumit kaki depan tepat di depan kaki belakang, demikian seterusnya.

Pemeriksaan Dystaxia (Finger to Nose Test) perintahkan anak untuk menyentuh hidungnya dengan ujung jari telunjuk ( dengan mata terbuka ), perhatikan adanya gerakan yang abnormal.

PEMERIKSAAN SISTEM SENSORIK

RASA NYERI Diawali dgn meminta anak untuk menutup matanya, setelah itu goreskan jarum dari tempat yg kurang peka ke tempat yg lebih peka. Hasil didapat dgn menanyakan pada anak, apakah nyeri hilang, menurun atau meningkat. RASA SUHU ( PANAS & DINGIN ) Tempelkan botol yg berisi air panas (40-50C) atau air dingin(10-15C) pd kulit. Hasil dicatat dgn menanyakan apakah rasa suhu hilang, menurun, meningkat atau semua rangsangan dirasakan sebagai rasa panas. RASA RABA RINGAN (TAKTIL) Raba permukaan kulit pada lengan dari distal ke proksimal dgn ujung kapas, lalu bandingkan antara kanan & kiri. Tanyakan pada anak apakah rasa raba menghilang,menurun,meningkat atau anak merasakan sensasi yg bercampur baur antara suhu,nyeri dan sebagainya

MENENTUKAN NILAI APGAR


Nilai ini digunakan untuk menentukan kesehatan seorang bayi pada saat dia dilahirkan. Penilaian dilakukan pada menit pertama & menit kelima saat bayi lahir. Ada lima komponen yg dinilai: warna kulit (appearance), denyut nadi (pulse), refleks (grimace), tonus otot (activity) dan usaha bernapas (respiration effort)

TANDA Warna kulit (appearance) Denyut nadi (pulse) Refleks (grimace) Masukkan kateter ke hidung Tonus otot (activity) Usaha bernapas (respiration effort)

NILAI 0 Seluruh tubuh berwarna biru/ putih Tidak ada Tidak ada

NILAI 1 Badan merah / kaki biru < 100 x/ menit Perubahan mimik

NILAI 2 Seluruh tubuh kemerahan > 100 x/menit Bersin atau menangis Gerakan aktif ekstremitas fleksi Menangis

Lumpuh Tidak ada

Ekstremitas sedikit fleksi Lemah

Adalah

perubahan patologis yg disebabkan oleh kurangnya O dlm udara pernapasan, yg mengakibatkan hipoksia & hiperkapnia (Dorland,1998) Asfiksia neonatorum : keadaan ketika bayi tdk dpt bernapas secara spontan & teratur segera setelah lahir. Keadaan ini disertai hipoksia, hiperkapnea, dan berakhir dgn asidosis. Klasifikasi Asfiksia
JENIS ASFIKSIA BERAT RINGAN-SEDANG NORMAL NILAI APGAR 0-3 4-6 7-10

FORMAT ASKEP ANAK & TATA CARA PENGKAJIAN PEDIATRIK


PERSIAPAN KLIEN
A. Infant (1 bulan-1 tahun) 1. posisikan bayi dgn posisi supinasi/ prone di pangkuan ibu (karena bayi belum bisa duduk sendiri). Bayi yg berusia 4-6 bln bisa diletakkan di atas meja pemeriksaan. 2. Lepaskan semua pakaian termasuk popok bayi, bila suhu ruangan memungkinkan. 3. Capai hubungan kooperatif dgn bayi melalui distraksi/bermain. 4. Berikan senyuman pada bayi

B. Toddler (1-3 tahun) 1. Posisikan anak dgn duduk atau berdiri. Bisa juga dgn prone atau supinasi di pangkuan orangtuanya. 2. Minta orang tua untuk melepaskan baju anak 3. Biarkan anak memegang alat-alat pemeriksaan
4. Puji perilaku anak yg kooperatif

C. PRASEKOLAH (4-6 tahun) 1. Posisikan anak dengan duduk atau berdiri 2. Minta anak untuk membuka bajunya sendiri. Jika anak pemalu biarkan pakaian dalamnya tetap dipakai.

D. MASA SEKOLAH (7-12 tahun) 1. Posisikan anak dgn duduk 2. Pemeriksaan genetalia pada anak yg lebih tua dilakukan di akhir sesi
E. MASA REMAJA (13-18 tahun) 1. Berikan pilihan pada remaja, ingin didampingi orangtua atau tidak 2. Minta anak untuk melepaskan pakaian sendiri 3. Berikan baju pemeriksaan untuk dipakai 4. Jelaskan alat & prosedur yg akan digunakan

FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN ANAK


PENGKAJIAN A. Biodata Nama pasien :. Alamat pasien :. Jenis kelamin :. Agama :. Pendidikan :. Suku bangsa :. Penanggung jawab (ayah/ibu) : B. Keluhan Utama

C. Riwayat Kesehatan Sekarang .. D. Riwayat Kesehatan yang Lalu Prenatal: Natal : Postnatal(neonatus): Infant(1bulan-1tahun):............................. Toddler(1-3tahun):.. Prasekolah(4-6tahun): Masa sekolah(7-12tahun):............................. Masa Remaja(13-18tahun): Pertumbuhan dan perkembangan 1. Perkembangan -motorik halus -motorik kasar -kemampuan berbahasa -kemampuan kognitif -perkembangan sosial

2. Pertumbuhan - Tinggi badan - Berat badan - Lingkar kepala - Lingkar dada - Panjang badan.. - Lingkar lengan atas.. Imunisasi E. Riwayat Kesehatan Keluarga 1. Penyakit yang pernah/masih diderita keluarga 2. Struktur keluarga. 3. Fungsi keluarga F. Mental Psikologi 1. Pola interaksi 2. Pola kognitif 3. Pola emosi 4. Konsep diri 5. Pola pertahanan keluarga

G. Sosial 1. Kultural 2. Pola interaksi 3. Lingkungan rumah H. Spiritual 1. Anak 2. Orangtua I.Pengetahuan Keluarga . J. Kebutuhan dasar Neonatus/Anak K. Pola Aktivitas Sehari-hari
NO. 1. POLA AKTIVITAS Pola nutrisi : a.Makan b.Minum DI RUMAH DI RS

2.

Pola Eliminasi : a.BAB : b.BAK :


Pola tidur

3.

NO. 4. 5.

POLA AKTIVITAS Pola Aktivitas Kebersihan diri (personal hygiene)

DI RUMAH

DI RS

L. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum dan kesadaran.. Tanda-tanda vital Pengukuran Pertumbuhan 1. Tinggi badan 2. Berat badan 3. Lingkar kepala 4. Lingkar dada 5. Lingkar perut.. 6. Lingkar lengan atas Kepala Mata Telinga Hidung

Mulut Leher Dada Abdomen Lengan Punggung Genetalia Pinggul, bokong, dan anus Tungkai dan kaki M. Tes Diagnostik N. Terapi Medis

Analisis Data
NO. DATA INTERPRETASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Diagnosis Keperawatan
NO. DIAGNOSIS PERENCANAAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

Implementasi Keperawatan
No. Hari/ Tanggal EVALUASI No.Dx Implementasi CATATAN PERKEMBANGAN No. Hari/ Tanggal No. Dx Implementasi Evaluasi Evaluasi Paraf

Anda mungkin juga menyukai