INTERAKSI TANAH DAN TANAMAN

LINGKUNGAN PERAKARAN (RHIZOSFIR)

Wardati Program Studi Ilmu Tanah, Faperta , Unri Kampus Binawidya, Pekanbaru

Rhizosfir
Menurut Hiltner (1904) dalam Russell (1977), Rhizosfir adalah suatu daerah tanah yang berdekatan dgn akar tanaman legume dimana pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh persenyawaan nitrogen yg dibebaskan dr bintil akar. Pengertian sekarang, Rhizosfir adalah suatu daerah dari tanah dimana kondisi lingkungan utk aktifitas jasad mikro dipengaruhi oleh akar tanaman

Konsentrasi ion pada rizosfir

Akar tidak hanya berfungsi sebagai transfortasi unsur hara tetapi juga sebagai penyimpan (sink) Eksudat akar dapat menyebabkan perpindahan unsur hara secara lagsung dan paling penting adalah menyediakan energi utk aktifitas mikrobia pd rhizosfir Pada rizosfir akan terjadi pelarutan fosfat dan K. Jika K rendah pd tanah maka akan terjadi perombakan mineral dan penumpukan Fe amorfos dan (AlOH) yang ditunjukkan oleh pelapukan mineral antara tanah-akar Jika air diambil lebih banyak dr ion maka ion cendrung terakumulasi pada rizosfir

Jarak akar akan memberikan perbedaan pada kondisi tanah: -Perubahan pH (H+ atau HCO3-) -Redoks potensial (pengambilan atau pelepasan O2

EKSUDAT AKAR
1. Karakteristik dan jumlahnya Pertumbuhan akar akan melepaskan sejumlah besar C-organik ke dalam rizosfir Tiga komponen utama yang dilepaskan: a. Senyawa organik berbobot molekul rendah (eksudat bebas=free exudate) b. Bahan gelatin berbobot molekul tinggi (mucilage) c. Tissu dan sel mati yang dilepaskan a dan b berasal dari akar sehat sebagai sekresi atau tirisan

Jumlah total C-org yang dilepaskan ke dalam rizosfir diekspresikan sebagai pemecahan dari produksi bahan kering dari berbagai tanaman muda dengan reng yang lebar dari 15 30% Jumlah ini menurun dengan meningkatnya umur tanaman. Pada jagung dari 7- (-5)% pada 4 dan 6 minggu umur tanaman Dari bermacam-bermacam penyebab stress spt: defisiensi unsur hara, defisiensi air, proses anaerobik, penghalang mekanik, akan meningkatkan pelepasan c-organik

2. Larutan organik berbobot molekul rendah

Komponen utama eksudat akar: gula, asam organik, asam amino dan senyawa fenol Gula dan asam organik pada umumnya merupakan senyawa utama. Jumlahnya tergantung dari spesies tanaman dan status unsur hara. Jika kekurangan K, jumlah gula dan asam amino pada jagun dirubah belakangan (terakhir) Jika kekurangan Fe pada rumput, asam amino mendominasi pada eksudat Pada kondisi tidak steril, komposisi kimia dari eksudat aka disebabkan oleh mikroorganisme rhizosfir Gula mempunyai efek yang kezil pada pergerakan unsur hara

3. Peranan kepadatan akar

Walaupun kepadatan akar tinggi dan panjangnya akar rambut, faktor yang penting dalam pengambilan untuk penyediaan hara oleh difusi, hubungan antara kepadatan akar dan rata-rata pengambilan tidak linier. Ketika kepadatan akar tinggi, tingkat rata-rata pengambilan terhenti, ini akibat adanya overlapping antara penipisan zone pada individu akar dan kompetisi untuk unsur hara

CO2
MICROORGANISMS (M.O)

FREE EXUDATE

FREE COMPOUNDS

CO2 CO2 MUSILAGE DELAY

M. O

ROOTS

CO2 SLOUGHED-OFF CELLS AND TISSUES Rhizodeposition DELAY

M. O

Gambar 1. model perubahan terus menerus dari karbon pada rhizosfir (Modifikasi dari Warembourg & Billes, 1979)

Tabel 1. beberapa komponen eksudat akar

Kelompok
Karbohidrat

Macam Percenyawaan

: Glukosa, Fruktosa, Sukrosa, Silosa, Maltosa, Rhamnosa, arabinosa, Raffinosa, Oligosakarida Asam Amino : Leusin/Isoleusin, alin, -asam amino-butirat, Glutamat, -alanin, aspargin, serine, asam glutamat, asam asparat, sistein, glisine, fenil alanin, threonin, tirosin, lisine, proline, triptofan, hoserine, arginin Asam Organik : asam tatrat, oksalat, sitrat, malat, asetat, propionat, butirat, valerat, suksinat, glikolat Enzim : fosfatase, invertase, amilase, protease, poligalakturonase Senyawa lain : Biotin, Tiamin, pentotenate, niasin, asam p-amino bensoat, auksin
Sumber: Russell (1977)

Pada daerah rhizosfir, jenis jasad hidup tidak berbeda dgn di dlm tanah bera, tetapi populasinya jauh lebih tinggi Dari hasil penelitian (dari Russell, 1977), hanya 3 hari setelah adanya tanaman, populasi bakteri dan aktinimisetes 10 kali lebih banyak dibandingkan dlm tanah tanpa tanaman. Pada 16 hari setelah tanam, populasi bakteri dan aktinomisetes di rhizosfir dapat mencapai 70 kali lebih tinggi dibandingkan dgn popupali dlm tanah tanpa tanaman. Peningkatan aktifitas jasad hidup di rhizosfir akan mempengaruhi sifat tanah terutama struktur tanah dan kelarutan unsur hara serta aktifitas akar dlm mengabsorbsi unsur hara.

Nitrogen fixation
~ 80% of the atmosphere is N gas and is unusable bymost living organism Some bacteria provide nutrients to plants in exchange for carbon partnership between a bacteria and a legume plant N fixing bacteria like rhizobia invade the tiny root hair and forms infection thread penetrates the root cortex,host cell division and enlargement results in the formation of a visible nodules on the root surface Bacteria inside the nodules absorb air from the soil and convert (fix) N gas into ammonia (NH3)

Penampang akar Epidermis Rizoplane

Rambut akar (0.1-1 mm)

Mucigel (1-2 mm)

Rhizosfer

Korteks

Mikoriza (5-10 cm) Endorizosfer

Endodermis

Rhizosfer tanah (1-2 mm)

Interface akar/ tanah/mikrobia

Silinder Vaskular
Tudung akar

Sel-sel yang gugur

Mucigel tudung akar

 R/S ratio - indicates the importance of the root system

to the microbial community.
R the number or biomass of microbes in the rhizoshphere. S the number or biomass of microbes in root-free soil. R/S typically between 5 and 20, can be >100

 In the rhizosphere (relative to root-free soil)

abundance of Gram-negative rods is higher abundance of Gram-positive rods and cocci is lower

Reflects the influence of plant root exudates and the selection of organisms with high growth rates

 Root exudates
amino acids (proteins)
keto acids (TCA cycle)

vitamins (enzyme co-factors)

sugars (C and energy)

 Roots surrounded by active microbes produce more exudates than roots in sterile soil. The roots are not just leaky, there is an interaction with the microbial community. As a plant grows the community in the rhizosphere changes to fast-growing, growth factor-requiring organisms.

 Microbial populations are clearly benefited by the interaction with roots . . . but what does the plant get?

One major plant benefit is nutrient uptake . . .

 Mycorrhizae
mutualistic associations between fungi and plant roots fungi become integrated into the root structure both partners benefit (not a disease)

Mycorrhizal symbioses

Advantages:
Enhancing plant nutrient adsorption Reducing soil born diseases Improving plant water resistant

Mycorrhizal Fungi

Mycorrhizae

Tree root

Fungal hyphae
Mycorrhizal structure

 Ectomycorrhizae
fungi form an external sheath on the root and extends into intercellular spaces (not inside individual cells) approximately 40 mm thick the root association can be up to 40% fungi by dry weight

Ectomycorrhizae

Plant/Microbe Interactions - Beneficial

Ectomycorrhizae
found in most trees in temperate forests benefits to the tree include: drought resistance pathogen resistance enhanced nutrient uptake (PO4 and K) increased tolerance to pH changes increased root growth

Plant/Microbe Interactions - Beneficial

Ectomycorrhizae
benefits to the fungus includes: first access to plant exudates direct benefit from trees photosynthetic activity

Plant/Microbe Interactions - Beneficial

Endomycorrhizae
fungal mycelia penetrate both between cells and inside individual cells heath, rododendrons, laurels, orchids the fungal partner does not fix nitrogen, but does seem to enhance the uptake of combined nitrogen

 Endomycorrhizae
orchids are pollinated at night and some mycorrhizal fungi are bioluminescent (insect attraction?) rRNA sequence data place the origin of the endomycorrhizal fungi at or near the origin of land plants . . . may indicate a long term co-evolution.

 Vesicular-Arbuscular (VA) Endomycorrhizae

the most common of all mycorrhizal associations Phytobionts : 80% of plant species wheat, corn, potatoes, beans, soybeans, tomatoes, strawberries, apples, oranges, grapes, cotton, tobacco, tea, coffee, cocoa, sugar cane, sugar maple, rubber . . . Phylum : Glomeromycota Genera: Glomus, Paraglomus, Sclerocystis, Acaulospora, Entrophospora, Gigaspora, Scutellospora, Diversispora, Geosiphon, and Archaeospora

 Vesicular-Arbuscular (VA) Endomycorrhizae

extensive network of mycelia that extends well out into the soil surrounding the root hair (vesicle and tree-like shapes)

arbuscules = tree-like vesicles = intracellular fungal storage structures which are lipid containing bodies

Colonization of a root by an endomycorrhizal fungus

(Brundrett et al. 1985 Can. J. Bot. 63: 184).

 Vesicular-Arbuscular (VA) Endomycorrhizae

benefits to the tree include:
drought resistance pathogen resistance enhanced nutrient uptake (combined nitrogen, P, Zn, & Cu)

increased tolerance to pH changes

increased root growth

Interaction of AM & Agricultural Practices

Fertilizer Application : High P Crop Rotation : non-host plant species Tillage : reduced / no tillage practices Liming

Mycorrhizal Dependency
Plant name Cabbage (Brassicaceae) Carrot Chicory (witloof) Faba bean Garden beet (Chenopodiaceae) Garden pea Kentucky blue grass Kidney bean Leek Pepper Potato Tomato (according cultivars) Sweet corn Wheat (according cultivars) RFMD (%) 0 99.2 82.4 93.5 0 96.7 72.4 94.7 95.7 66.1 41.9 59.2 - 78.0 72.7 44.5 - 56.8