Siklus Terjadinya Kekurangan Gizi Pada Anak
Siklus Terjadinya Kekurangan Gizi Pada Anak
Gizi
Oleh : Eka Widiyastuti Emilia Valentine Firania Rani Puspitasari Nurjannah Nyemas Eva Santri Dewi Tiodo Shintauli Manalu Wahyu Eko Ardiyanto Yulita Yuni
mengakibatkan mudah terinfeksi penyakit DBD, HIV/ AIDS, dan lain-lain. Sedangkan kemiskinan diduga menjadi penyebab utama terjadinya gizi buruk. Kurangnya asupan gizi bisa disebabkan oleh terbatasnya jumlah makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan karena alasan sosial dan ekonomi yakni kemiskinan. Selain kemiskinan, faktor lingkungan dan budaya turut andil dalam kasus gizi buruk.
B. Penilaian Status Gizi Beberapa penilaian status gizi antara lain: Penilaian status gizi secara antropometri Penilaian status gizi secara biokimia Penilaian status gizi secara klinis Penilaian status gizi secara survey konsumsi pangan
C. Faktor yang mempengaruhi terjadinya masalah gizi : Masalah gizi utama di Indonesia masih didominasi oleh masalah Gizi Kurang Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangngguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY) dan masalah kurang Vitamin (KVA). Disamping itu diduga ada masalah gizi mikro lainnya seperti defisiensi zink yang sampai saat ini belum terungkapkan karena adanya keterbatasan Iptek Gizi. Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) pada tahun 1999, telah merumuskan faktor yang menyebabkan gizi kurang. Konsep terjadinya keadaan gizi mempunyai dimensi yang sangat kompleks. Daly, et al. (1979) membuat model faktor-faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan.
D. Patogenesis Penyakit Gizi Akibat kekurangan zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini berlangsung lama, maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi kemerosotan jaringan. Pada saat ini orang yang sudah dapat dikatakan
malnutris, walaupun baru hanya ditandai dengan penurunan berat badan dan pertumbuhan terhambat. Dengan meningkatnya defisiensi gizi, maka mucul perubahan biokimia dan rendahnya zat-zat gizi dalam darah, berupa : rendahnya tingkat hemoglobin, serum vitamin A dan karoten. Dapat pula terjadi meningkatnya beberapa hasil metabolisme seperti asam laktat dan piruvat pada kekurangan tiamin. Apabila keadaan itu berlangsung lama, maka akan terjadi perubahan fungsi tubuh seperti tanda-tanda syaraf yaitu kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek, dan lain-lain. Kebanyakan penderita malnutrisi sampai tahap ini. Keadaan ini akan berkembang yang diikuti oleh tanda-tanda klasik dari kekurangan gizi seperti kebutaan dan fotofobia, nyeri lidah pada penderita kekurangan riboflavin, kaku pada kaki pada defisiensi thiamin. Keadaan ini akan segera diikuti luka pada anatomi seperti xeroftalmia dan keratomalasia pada kekurangan vitamin A, angular stomatitis pada kekurangan riboflavin, edema, dan luka kulit pada penderita kwashiorkor.
Faktor lingkungan
Persediaan/cadangan jaringan
Ketidak cukupan
Kemerosotan jaringan
Perubahan biokimia
Perubahan fungsi
Perubahan anatomi
Faktor Manusia
GIZI KURANG
Penyebab Langsung
ASUPAN MAKANAN
PENYAKIT INFEKSI
PELAYANAN KESEHATAN
Pokok Masalah
Akar Masalah