C1C010095
YULIANA ANGGRAINI C1C010088
Motivasi merupakan alat bantu keperilakuan terbesar bagi audit internal. Dalam teori motivasi, dikenal apa yang disebut dengan kebutuhan pokok Maslaw. Dua kebutuhan pokok tersebut adalah keinginan untuk menjadi bagian dari organisasi dan kebutuhan untuk diterima dan dikenal sehingga dapat melayani auditor internal secara baik.
Terdapat empat gaya manajemen (kepemimpinan) secara umum. Keempat gaya manajemen tersebut meliputi: Gaya mengarahkan
Gaya melatih
Gaya mendukung Gaya mendelegasikan
Konflik dapat terjadi dalam hal: Lingkup - seperti terhadap manajemen Tujuan - sebagaimana terhadap auditor eksternal
yang diaudit
Ada empat metode khusus yang secara umum digunakan untuk menyelesaikan konflik: Arbitrasi Mediasi Kompromi Langsung
Brink dan Witt (1982) mempunyai daftar konsep yang akan membantu untuk memperlakukan orang dengan lebih baik. Konsep-konsep tersebut merupakan perilaku-perilaku langsung dan kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk semua hubungan singkat perusahaan. Konsep-konsep tersebut meliputi: Ingat bahwa terdapat variasi umum dalam kemampuan dan sifat-sifat dasar individu Pengaruh terbesar terhadap perasaan-perasaan dan emosi seharusnya juga
dipertimbangkan
Keragaman persepsi seharusnya juga mempertimbangkan Ukuran kelompok pihak yang diaudit dapat berpengaruh pada hubungan Pengaruh dari berbagai situasi operasional sebagai suatu variasi akhir
Pada umumnya, sifat yang muncul pada berbagai tingkatan dalam setiap
Bersikap seperti orang-orang yang patuh dan dapat beradaptasi secara baik Menjadi bagian dari tim yang sukses Memiliki rasa haru atas bencana yang menimpa orang lain Memiliki keterkaitan pada pemaksimalan kepuasan diri sendiri
Elemen-elemen utama dari aspek terpenting kondisi ini adalah: Adanya pengetahuan terhadap kekuatan dan kelemahan orang lain dalam berhubungan dengan secara mental, fisik, emosional dan karakteristik pribadi Rasa memiliki terhadap produktivitas dan kepuasan kelompok kerja Kesadaran terhadap perintah dasar dalam lingkungan relatif yang dimiliki seseorang, dimana orang tersebut menyesuaikan diri sendiri dengan kelompok organisasi yang luas
Suatu keinginan untuk melayani kebutuhan-kebutuhan orang lain Suatu perasaan memiliki atas produktivitas yang didasarkan pada ego seseorang Suatu perasaan keterpaduan yang berasal dari kepercayaan bahwa seseorang berpartisipasi dalam suatu lingkungan secara etis
Komunikasi terdiri atas wawancara, musyawarah, laporan lisan, dan laporan tertulis. Perintah seorang auditor dengan menggunakan
komunikasi yang efektif merupakan cara yang positif menciptakan lingkungan yang harmonis dalam menjalankan audit. Bahasa yang menggunakan aksioma seharusnya jelas, ringkas, bebas akronim, dalam struktur gramatikal yang baik, dan mengungkapkan isi
Telah menjadi suatu hal yang umum dalam audit bahwa inti dari kinerja audit yang baik berasal dari pendekatan keperilakuan. Pada dasarnya, audit merupakan usaha kerja sama antara auditor dan pihak yang diaudit. Elemen-elemen keperilakuan tersebut meliputi: Pada awal audit, tanyakan pada pihak yang diaudit bidang mana yang akan diaudit
Bangun suatu pendekatan kerjasama dengan staf pihak yang diaudit dalam
menilai:
Pemrograman audit
Pelaksanaan audit
Perolehan persetujuan dan rekomendasi untuk tindakan koreksi Dapatkan persetujuan atas isi laporan Memasukkan informasi nyata pada laporan audit
Audit merupakan salah satu bidang kajian akuntansi. Dalam audit tidak hanya dibicarakan tentang teknik-teknik audit, tetapi juga bagaimana auditor mengambil kebijakan untuk menentukan suatu fakta, sering kali, pertimbangan-pertimbangan yang diambil oleh auditor menjadi penentu dalam memutuskan suatu masalah,
terutama dalam hal penetapan pendapat. Untuk itu, sikap, persepsi, dan perilaku
menjadi acuan dalam pembahasan mengenai pertimbangan seorang auditor, baik auditor internal maupun auditor eksternal.