PEMBIMBING: DR. NAOMI YOSIATI BAGIAN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA RUMAH SAKIT IMANUEL DAN RUMAH SAKIT HASAN SADIKIIN BANDUNG 2013
DEFINISI INFANTICIDE
pembunuhan
ibu atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak lama kemudian karena takut
DASAR HUKUM
KUHP,
Pasal 341 sengaja, tanpa rencana pidana penjara paling lama 7 tahun.
Ibu (ibu kandung), orang lain yang melakukan/turut membunuh dihukum karena pembunuhan / pembunuhan
Waktu pada saat dilahirkan atau tidak lama kemudian , saat belum timbul rasa kasih sayang seorang ibu
terhadap anaknya
Bila
bayi tersebut mungkin korban pembunuhan anak sendiri (pasal 341, 342)
dikeluarkannya hasil konsepsi yang lengkap, yang setelah pemisahan, bernapas / menunjukkan tanda kehidupan lain tanpa mempersoalkan usia gestasi, sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan uri dilahirkan.
Tanda
Pernapasan
Paru mengembang
otot
usus & lambung benda asing, udara tali pusat denyut, pengeringan, letak, sifat
Keadaan
PERNAPASAN
Uji
Apung Paru dilakukan dengan no touch technique uji apung paru (-) pada: Lahir mati penekanan dinding alveoli yang membusuk lanjut akan pecah dan udara residu keluar lahir hidup kemudian berhenti napas tetapi jantung masih berdenyut jelas membusuk uji apung kurang dapat dipercaya
Mikroskopik
paru-paru
Tanda khas paru belum bernapas tonjolan berbentuk seperti bantal yang bertambah tinggi dg dasar menipis, tampak seperti gada (club like)
Lahir
mati (still birth) kematian hasil konsepsi sebelum keluar atau dikeluarkan oleh ibunya, tanpa mempersoalkan usia kehamilan
Bukti kematian dalam kandungan: Ante partum rigor mortis Maceration (perlunakan janin dalam air ketuban) Keadaan yang tidak memungkinkan terjadinya kehidupaan trauma persalinan hebat, perdarahan otak hebat robekan tentorium serebeli, pneumonia intrauterin, kelainan kongenitasl fatal
Ciri maserasi: Warna merah kecoklatan (pembusukan warna hijau) Kutikula putih, sering membentuk bula berisi cairan kemerahan Tulang lentur & lepas dari jaringan lunak Tidak ada gas, bau khas Terjadi bila bayi sudah mati 8-10 hari dalam kandungan
2. TANDA PERAWATAN
Tali
obat antiseptik.
Verniks
dibersihkan
Pakaian/penutup
tubuh bayi
perhatikan:
Tanda
keadaan tanda
keadaan
Tampak Luka terbuka pada Kepala dan Luka lecet Berbentuk Bulan Sabit pada Leher
badan, BB
Ujung-ujung Keadaan
jari
Pusat-pusat
5. VIABILITAS
apakah
mempengaruhi kelangsungan hidup bayi seperti jantung (ASD, VSD), otak (anensefalus atau mikrosefalus) dan saluran pencernaan (stenosis esophagus)
1. Pemeriksaan Terhadap Ibu 1. Tanda telah melahirkan anak Robekan baru pada alat kelamin ostium uteri dapat dilewati ujung jari keluar darah dari rahim ukuran rahim saat post partum setinggi pusat,
6-7 hari post partum setinggi tulang kemaluan
payudara
mengeluarkan air susu hiperpigmentasi aerola mamma striae gravidarum dari merah menjadi putih
2. Berapa lama telah melahirkan ukuran rahim kembali ke ukuran semula 2-3 minggu getah nifas: 1-3 hari post partum berwarna merah 4-9 hari post partum berwarna putih 10-14 hari post partum getah nifas habis robekan alat kelamin sembuh dalam 8-10 hari
3. Mencari tanda partus precipitatus robekan alat kelamin inversio uteri/rahim terbalik robekan tali pusat anak pada tempat lekat tali pusat harus tumpul luka pada kepala bayi 4. Pem. golongan darah 5. Pem. histopatologi sisa plasenta dalam darah dari rahim
2. Pemeriksaan Terhadap Korban Pemeriksaan luar, perhatikan: cukup bulan, prematur, / non-viable Kulit sudah dibersihkan/belum, verniks kaseosa, warna, keriput Mulut benda asing Tali pusat sudah putus/melekat, terpotong rata/tidak, sudah terikat & diberi antiseptik, tanda kekerasan, hematom/Whartons Jelly Kepala kaput suksedaneum, molase Tanda kekerasan
Pada
Leher Mulut
Rongga Tanda
Tulang
kekerasan
Pusat
Kepala
1. VIABILITAS
Viable
adalah keadaan bayi/janin yang dapat hidup di luar kandungan lepas dari ibunya. Syaratnya: Umur kehamilan 28 minggu dalam kandungan Panjang badan (kepala-tumit) 35 cm, panjang badan (kepala-tungging) lebih dari 23 cm BB 2500 gram/ BB >1000 gram, Tidak ada cacat bawaan yang fatal Lingkaran frontoocipital 32 cm
Umur 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan 5 bulan 6 bulan Panjang Badan (kepala-tumit) 1 x 1= 1 (cm) 2 x 2 = 4 (cm) 3 x 3 = 9 (cm) 4 x 4 = 16 (cm) 5 x 5 = 25 (cm) 6 x 5 = 30 (cm)
7 bulan
8 bulan 9 bulan
7 x 5 = 35 (cm)
8 x 5 = 40 (cm) 9 x 5 = 45 (cm)
Ischium
Pubis Kalkaneus Manubrium sterni Talus Sternum bawah Distal femur Proksimal tibia Kuboid
3
4 56 6 Akhir 7 Akhir 8 Akhir 9 / setelah lahir ( 8-9 bulan) Akhir 9 / setelah lahir ( 9-10 bulan) Akhir 9 / setelah lahir, bayi wanita lebih cepat
Bayi
cukup bulan (matur): umur kehamilan > 36 minggu panjang badan kepala-tumit >48 cm, panjang badan kepala-tungging 30 33 cm, BB 2500 3000 gram, lingkar kepala 33 cm terdapat pusat penulangan pada distal femur wanita timbul lebih cepat lanugo sedikit pembentukan tulang rawan telinga telah sempurna
diameter
tonjolan susu 7 mm kuku jari telah melewati ujung jari garis-garis telapak kaki > 2/3 bagian depan kaki; testis sudah turun ke skrotum; labia minora sudah tertutup labia mayora yang telah berkembang sempurna; kulit berwarna merah muda (pada kulit putih) atau merah kebiru-biruan (pada kulit berwarna) lemak bawah kulit cukup merata kulit tidak berkeriput
Penentuan
umur bayi ekstrauterin didasarkan perubahan setelah bayi dilahirkan: Udara dalam saluran cerna: lambung/duo hidup beberapa saat, usus halus telah hidup 1-2 jam, usus besar hidup 5-6 jam, rectum hidup 12 jam. Mekonium dalam kolon keluar semua 24 jam setelah lahir. Perubahan tali pusat pada tempat lekat terbentuk lingkaran merah setelah bayi hidup 36 jam, mengering dalam waktu 6 8 hari, penyembuhan sempurna bila tidak infeksi dalam waktu 15 hari
Eritrosit
Ginjal
obliterasi A.V. umbilikalis dalam waktu 3-4 hari, Duktus venosus tertutup setelah 3-4 minggu; foramen ovale & duktus arteriosus tertutup setelah 3 minggu 1 bulan
dapat dilihat pada: perubahan tali pusat, perubahan pada pembuluh darah.
Kalau
5. Sebab kematian a. Kelalaian Inhalasi cairan ketuban/darah/terbenam dalam WC asfiksia Terjerat tali pusat asfiksia Perdarahan tali pusat, karena tidak diikat dengan baik Suffocation, misalnya terjadi kelahiran dibawah selimut Lalai membuat hangat/tidak memberi ASI kematian secara pasif
b. Kekerasan
Kekerasan
Tanda
Kaput
cekungan pada tulang ubun-ubun (celluloid ball fracture). Penggunaan forceps dapat mengakibatkan fraktur tengkorak dengan robekan otak
Perdarahan
perdarahan subdural, karena molase kepala hebat/kompresi kepala yang cepat dan mendadak
Perdarahan
subaraknoid/interventrikuler jarang
terjadi umumnya bayi prematur akibat belum sempurna berkembangnya jaringan otak
Perdarahan
anak sendiri (infanticide) yaitu pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anak kandungnya pada saat lahir atau tidak lama kemudian karena takut ketahuan telah melahirkan anak. Dasar Hukum Menyangkut Pembunuhan Anak Sendiri tertera dalam KUHP pasal 341, 342,343.
Pemeriksaan kedokteran forensik pada kasus pembunuhan anak atau yang diduga kasus pembunuhan anak ditujukan untuk memperoleh kejelasan dalam hal apakah anak
DAFTAR PUSTAKA
Affandi et al. 2008. Pembunuhan Anak Sendiri (PAS) Dengan Kekerasan Multipel. Majalah Kedokteran Indonesia, September 2008, Vol 58 Nomor 9. Anonim. 2008. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)http://www.asiatour.com/lawarchives/indonesia/kuhp/a siamaya_kuhp_penal_code_kejahatan.htm, 3 September 2011 Apuranto, H. dan Hoediyanto. 2007. Buku Ajar Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal. Surabaya: Bagian Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Budiyanto A., Wibisana W., Siswandi S., T. Winardi, Abdul M., Sidhi, et al. 1997. Pembunuhan Anak Sendiri. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta: Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. p. 165 76 Idries, A.M. 1997. Pedoman Ilmu kedokteran Forensik. Jakarta: Binarupa Aksara.