Anda di halaman 1dari 34

Oleh : Insan Rizkillah Pembimbing : Dr. Jauhari, Sp.

Nama Umur Jenis Kelamin Nama Orang tua Alamat Tanggal Masuk RS

: An. MF : 10 bulan : Laki-laki : Tn. A : Baros, Ciherang Pacet : 13 September 2013

Keluhan Utama: Sesak napas sejak 2 hari SMRS.

Pasien datang ke RSUD Cianjur diantar oleh orangtuanya dengan keluhan os tampak sesak napas sejak 2 hari SMRS. Sesak tidak berhubungan dengan aktifitas. Keluhan sesak didahului oleh panas badan yang hilang timbul, batuk berdahak, dan juga pilek. Keluhan sesak napas tidak disertai dengan adanya suara mengi atau mengorok, juga tidak disertai dengan adanya bengkak pada kedua kelopak mata atau kedua tungkai serta kebiruan pada ujung-ujung jari atau disekitar mulut. Keluhan ini juga tidak disertai dengan muntah, kejang, ataupun penurunan kesadaran. BAB dan BAK tidak ada keluhan. Riwayat tersedak sebelumnya (-), riwayat kontak dengan penderita dewasa dengan batuk yang lama (-), riwayat batuk pilek lama dan berulang (-).

Riwayat Penyakit Dahulu Sakit seperti ini sebelumnya disangkal Riwayat kejang disangkal Riwayat penyakit kuning disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga Sakit seperti ini di keluarga disangkal TB Paru disangkal Asma disangkal

Riwayat Psikososial Ventilasi rumah cukup Tidak memiliki hewan peliharaan dirumah, dan Menggunakan bantal kapuk kalau tidur. Riwayat Pengobatan Belum pernah berobat sebelumnya.

Riwayat Kehamilan dan Kelahiran Selama hamil ibu rutin memeriksakan kehamilan kebidan, dan ibu Os mengatakan bahwa pada saat hamil tidak menderita penyakit apapun dan tidah mengkonsumsi obat apapun selain vitamin yang diberikan oleh bidan. Os lahir spontan ditolong oleh bidan dengan usia kehamilan cukup bulan, pada saat lahir langsung menangis. BL : 2700 gram PB : 49 cm

Riwayat Makan Anak diberi ASI sampai sekarang dan makanan tambahan berupa bubur. Riwayat Tumbuh Kembang Motorik Kasar : os sudah mampu berdiri 2 detik Bahasa : os sudah bisa menyebut papa mama Motorik Halus : os sudah bisa memegang sesuatu dengan tangannya Personal sosial : os sudah bisa daa-daa dengan tangannya

Riwayat Imunisasi Hepatitis B 2x (saat lahir, usia 1 bulan), BCG ( saat usia 2 bulan), Polio 2x (saat lahir, usia 2 bulan), DPT 1x (usia 2 bulan), campak belum.

Kesan : Imunisasi tidak lengkap

Kesan Umum Tanda Vital Nadi Tekanan Darah Suhu Pernapasan

: Pasien tampak sesak, menangis : 110 x/m : tidak diukur : 37,00C : 50 x/m

Antropometri BB : 6.4 kg TB : 69 cm LK : 38 cm Status Gizi BB/U = 6,4/9,6 x 100% = 66,7 % gizi kurang TB/U = 69/73 x 100% = 94,5 % TB Baik BB/TB = 6,4/8,4 x 100% = 76,1 % gizi kurang Kesan : gizi kurang

Kepala : UUB datar Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-) Hidung : deviasi septum (-/-), sekret (-/-),Pernapasan cuping hidung (+) Telinga : normotia, sekret (-/-) Mulut : mukosa bibir lembab, Peri oral cyanosis (-) Leher : Pembengkakan KGB (-/-), ret. Supra sterna (-)

Thorax Paru paru Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi Jantung Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi gallop (-)

: dada sismetris (+/+), retraksi ICS (-/-) : tidak dilakukan : sonor di semua lapang paru : vesikuler (+/+), Ronki +/+, Wh -/:: ictus kordis teraba : tidak dilakukan : BJ I dan II reguler (+), murmur (-),

Abdomen Inspeksi : Tampak datar, lembut, retraksi epigastrium (+) Auskultasi : BU (+) Normal Perkusi : tymphani Palpasi : liver, lien tidak teraba, turgor kulit baik Ekstremitas Akral : hangat CRT <2 detik : <2 detik Edema :-

An. usia 10 bulan datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS, batuk berdahak, pilek, demam hilang timbul. Dari pemeriksaan fisik didapatkan: KU tampak sakit sedang, Kesadaran CM, Suhu 37,0 , Nadi 110 x/menit, Pernapasan 50 x/menit, PCH (+), retraksi epigastrium (+), Auskultasi Ronkhi (+/+). Pada pemeriksaan penunjang didapatkan leukosit 15,8 10x3/ l.

DIAGNOSA KERJA Bronkopneumonia TERAPI AWAL O2 1-2 liter/menit Inf. D1- 4 6,4 x 86 96 Inj. Cefotaxim 2 x 350 mg Inj. gentamisin 2 x 15 mg Dexametasone 3 x 1 g Nebulizer combivent pagi dan sore

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan darah rutin

PROGNOSIS Ad vitam Ad fungtionam Ad sanationam

: bonam : bonam : bonam

BRONKOPNEUMONIA

Definisi
Inflamasi yang mengenai parenkim paru Sebagian besar disebabkan oleh mikroorganisme (virus/bakteri), sebagian oleh hal lain (aspirasi, radiasi)

Epidemiologi
+ 2 juta anak balita meninggal /thn akibat pneumonia 2001: 27,6% kematian bayi dan 22,8% kematian balita di Indonesia disebabkan oleh penyakit sist. Respiratori terutama pneumonia

Bayi Baru Lahir Streptokokus grup B, E.Coli dan kuman gram negatif lain, Listeria monocytogenes, Chlamydia trachomatis, (neonatus-2 dll bln) Usia >2-12 bulan
Streptococcus aureus, dan Streptococcus grup Atidak sering tp fatal Streptococcus pneumonia, H. influenzae, Streptococcus grup A, S. aureus, Chlamidia pneumonia (banyak pd usia 5-14 th dsbt pneumonia atipikal) S. pneumonia, Streptococcus grup A, dan Mycoplasma pneumoni

Usia 1-5 tahun

Usia sekolah dan remaja

Lokasi lesi Asal infeksi Mikroorganisme

P. lobaris, P. interstitialis, BP CAP(masyarakat), HBP(RS) Bakteri, virus, mikoplasma, jamur Pneumonia tipikal, atipikal

Karakteristik Penyakit Lama Penyakit

Pneumonia akut, persisten

Stadium Hepatisasi Merah


Mikroorganis me penyebab terhisap ke paru bg perifer Timbul rx jaringan Terjadi edema Mempermud ah proliferasi & penyebaran kuman ke jarigan skitar

Bg paru yg terkena mengalami konsolidasi: sebukan sel PMN, fibrin, eritrosit, cairan edema, kuman di alveoli

Stadium Resolusi
Jumlah makrofag meningkat di alveoli, sel degenerasi, fibrin menipis, kuman dan debris menghilang

Stadium Hepatisasi Kelabu


Terdapat fibrin da leukosit PMN di alveoli terjadi proses fagositosis cepat Deposisi fibrin semakin bertambah

Anamnesis
Gejala Infeksi Umum : demam, sakit kepala, gelisah, malaise, nafsu makan turun, keluhan GIT (mual, muntah/ diare)

Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : retraksi otot epigastrik, interkostal, suprasternal dan pernapasan cuping hidung

Palpasi : vokal fremitus simetris atau berkurang Gejala RT : batuk, sesak nafas, retraksi dada, takipneu, nafas cuping hidung, merintih, sianosis

Auskultasi : slam, ronki

Pemeriksaan Radiologi Infiltrat interstitial: peningkatan corakan bronkovaskuler, peribronchial cuffing dan hiperaerasi Infiltrat alveolar: konsolidasi paru dgn air bronchogram Bronkopneumoni: gambaran difus merata pada kedua paru

Laboratorium
Darah perifer lengkap

C-Reaktif Protein

Analisa Gas Darah


Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis respiratorik Hipoksemia dan hiperkarbia, p stad lanjut bs terjadi asidosis respiratorik

Mikrobiologis
Tidak rutin dilakukan kecuali pd pneumonia berat yg dirawat di RS. Spesimen berasal dr: usap tenggorok, nasofaring, bilasan bronkus, darah, pungsi pleura, atau aspirasi paru

P. virus: leukosit Untuk normal/ sdkt membedakan meningkat. faktor infeksi dan non infeksi, P. bakteri: infeksi virus dan leukositosis bakteri, atau antara 15 rb-40 infeksi bakteri rb/mm3, predominan PMN. superfisialis dan profunda Infeksi C. pneumoni: eosinofilia. Kdg2 anemia rgn, LED

Diagnosis ditegakkan bila ditemukan 3 dari 5 gejala berikut: Sesak nafas disertai pernafasan cuping hidung dan tarikan dinding dada Panas badan Ronki basah sedang nyaring Foto thorax menunjukkan gambaran infiltrat difus Leukositosis (pd infeksi virus tidak melebihi 20.000/mm3 dgn limfosit predominan, dan bakteri 15.000-14000/mm3 neutrofil predominan)

Penatalaksanaan Umum
Pemberian oksigen lembab 2-4 L/menit sampai sesak nafas hilang atau PaO2 pada analisis gas darah 60 torr Pemasangan infus untuk rehidrasi dan koreksi elektrolit. Asidosis diatasi dengan pemberian bikarbonat intravena.

Penatalaksanaan Khusus
Mukolitik, ekspektoran dan obat penurun panas sebaiknya tidak diberikan pada 72 jam pertama karena akan mengaburkan interpretasi reaksi antibioti awal. Obat penurun panas diberikan hanya pada penderita dengan suhu tinggi, takikardi, atau penderita kelainan jantung Pemberian antibiotika berdasarkan mikroorganisme penyebab dan manifestasi klinis Pneumonia ringan amoksisilin 10-25 mg/kgBB/dosis (di wilayah dengan angka resistensi penisillin tinggi dosis dapat dinaikkan menjadi 80-90 mg/kgBB/hari).

Neonatus dan bayi muda (< 2 bulan) : Ampicillin + aminoglikosid Amoksisillin-asam klavulanat Amoksisillin + aminoglikosid Sefalosporin generasi ke-3

Bayi dan anak usia pra sekolah (2 bl-5 thn) Beta laktam amoksisillin Amoksisillin-amoksisillin klavulanat Golongan sefalosporin Kotrimoksazol Makrolid (eritromisin)

Anak usia sekolah (> 5 thn) Amoksisillin/makrolid (eritromisin, klaritromisin, azitromisin) Tetrasiklin (pada anak usia > 8 tahun)

Bila penyakit bertambah berat atau tidak menunjukkan perbaikan yang nyata dalam 24-72 jam ganti dengan antibiotik lain yang lebih tepat sesuai dengan kuman penyebab yang diduga (sebelumnya perlu diyakinkan dulu ada tidaknya penyulit seperti empyema, abses paru yang menyebabkan seolah-olah antibiotik tidak efektif)

Komplikasi biasanya sebagai hasil langsung dari penyebaran bakteri dalam rongga thorax ,seperti Efusi pleura Empiema Perikarditis atau penyebaran bakteremia dan hematologi Meningitis Artritis supuratif Osteomielitis adalah komplikasi yang jarang dari penyebaran infeksi hematologi.

Anda mungkin juga menyukai