ABSTRAK

Keberadaan Kota Bukittinggi adalah sebagai Kota Wisata, Pendidikan, Kesehatan, Perdagangan dan Jasa yang semakin ramai dikunjungi oleh wisatawan domestik dan mancanegara. Seiring dengan perkembangan Kota Bukittinggi dengan berbagai fungsi dan bertambahnya jumlah kendaraan setiap tahunnya, maka jalanjalan utama (Jln.Sudirman, Jln.Veteran, Jln.Soekarno-Hatta) di perkotaan Bukittinggi tidak lagi dapat menampung volume lalu-lintas kendaraan dari arah Padang, Pekanbaru, Medan dan Palembang, yang semakin dipadati arus lalu-lintas terutama pada hari-hari libur biasa dan hari libur khusus (Lebaran dan Tahun Baru). Untuk mengatasi hal tersebut, diselenggarakanlah Paket Pelebaran Jalan Kawasan Strategis Bukittinggi-Bypass. Pada Praktik Kerja Lapangan ini, penulis mengamati pekerjaan galian, pekerjaan lapis pondasi aggregate kelas S, pekerjaan lapis pondasi aggregate kelas B, dan pekerjaan lapis pondasi aggregat kelas A. Selama berada di lapangan, penulis meliahat bahwa proyek ini tidak lepas dari permasalahan teknis dan permasalahan non teknis seperti kebocoran pipa PDAM, putusnya kabel serat optik, kelebihan tebal lapis pondasi aggregat kelas S, cuaca buruk, pekerjaan lapis pondasi aggregat kelas S yang tidak terlaksana sesuai dengan target, pembebasan lahan yang belum terselesaikan, dan pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri. Disisi lain penulis mendapatkan pengalaman baru tentang kondisi real di lapangan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan proyek, membandingkan ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan yang ternyata tidak berbeda pengaplikasianya di lapangan, dapat mengetahui solusi serta evaluasi permasalahan yang terjadi

selama pelaksanaan praktik kerja lapangan.

Kata Kunci: Praktik Kerja Lapangan,, Pekerjaan, Lapis Pondasi , Aggregat

iv

ABSTRACT
Existence is a town of Bukittinggi as Travel, Education, Health, Trade and Services are increasingly visited by domestic and foreign tourists. Along with the development of Bukittinggi with many functions and increasing number of vehicles per year, the main roads (Jln.Sudirman, Jln.Veteran, Jln.Soekarno-Hatta) in Dublin city is no longer able to accommodate the volume of vehicular traffic from the Padang , Pekanbaru, Medan and Palembang, an increasingly crowded traffic flow especially on regular holidays and special holidays (Eid and New Year). To overcome this, was organized "Road Widening Project Strategic Areas BukittinggiBypass". On the Job Training, the authors observed excavation, foundation work aggregate tier S class, work class B aggregate layer of foundation, and the foundation layer of aggregate employment grade A. While in the field, the authors view that the project is not free from technical problems and non-technical issues such as plumbing leaks taps, fiber optic cable break, excess aggregate thick layers of foundation classes S, inclement weather, work the foundation layer of the aggregate class S is not done in accordance with the target, unresolved land acquisition, and workers who did not use personal protective equipment. On the other hand I get the new experience of the real conditions on the ground, how it interacts with the environment project, comparing knowledge gained from lectures bench applicated was not different in the field, can find solutions as well as evaluation of the problems occurred during the implementation of the practice field.

Keywords: Job Training, Occupation, Foundation layer, Aggregate v