serviks, kekenyalan serviks, ukuran dan struktur uterus, dan juga dinilai ada tidaknya masa didekat uterus maupun diuterus itu sendiri. Suatu diagnosis aborsi dapat ditegakkan apabila terdapat dilatasi serviks serta keluarnya atau terjulurnya jaringan meleati serviks. Suatu pemeriksaan abdominal juga dapat dilakukan untuk menilai adanya kelainan abdominal yang lain seperti peregangan, pembesaran hati dan limpa, juga dinilai strukturnya. Pemeriksaan ini juga bisa menemukan kelainan lain seperti kehamilan ektopik atau ruptur kista ovari, yang dapat terlihat dari terdapatnya bagian yang lembut di salah satu sisi dari abdomen. Pemeriksaan perkusi juga dapat dilakukan untuk menyingkirkan akut abdomen. Pengukuran tanda-tanda vital juga harus dilakukan untuk melihat adakah perdarahan yang berlebihan, karena hal ini dapat menyebabkan gangguan hemodinamik. Aborsi yang terlewatkan atau Missed Abortion, dapat ditegakkan apabila tanda-tanda kehamilan ( nyeri dada dan mual) menghilang atau tidak ada lagi gejala-gejala aborsi. Gejala yang paling sering terjadi pada Missed Abortion adalah uterus yang semakin lama semakin mengecil dari yang diharapkan