Anda di halaman 1dari 5

MEKANISME PENGHITUNGAN PPh UMUM A.

Dasar Pengenaan Pajak Untuk Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang menjadi dasar pengenaan pajak adalah Penghasilan Kena Pajak. Pada dasarnya terdapat 2 (dua) cara untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak, yaitu :

1. Cara biasa (Cara Pembukuan) 2. Dengan Norma Penghasilan Neto

Besarnya Penghasilan Kena Pajak untuk Wajib Pajak badan dihitung sebesar penghasilan netto. Sedangkan untuk Wajib Pajak orang pribadi dihitung sebesar penghasilan netto dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).

1. Menghitung Penghasilan Kena Pajak dengan Menggunakan Pembukuan Wajib Pajak (WP) yang melakukan Pembukuan, artinya secara periodik yang bersangkutan melakukan pencatatan atas transaksi yang dia lakukan baik menerima penghasilan maupun mengeluarkan biaya.

WP harus terlebih dahulu menghitung laba bersih. Cara menghitung laba bersih atau penghasilan netto adalah dengan mengurangi penghasilan bruto dengan pengurang atau biaya. Laba bersih = Penghasilan - Biaya

Setelah mendapat laba bersih atau penghasilan netto, kurangkan laba bersih dengan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP). Sisa dari pengurangan tersebut merupakan Penghasilan Kena Pajak (PKP) . PKP = Laba - PTKP

2. Menghitung

Penghasilan

Kena

Pajak

dengan

Menggunakan

Norma

Penghitungan Penghasilan Netto

Apabila dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak-nya Wajib Pajak menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto, besarnya penghasilan netto adalah sama besarnya dengan besarnya (persentase) Norma Penghitungan Penghasilan Netto dikalikan dengan jumlah peredaran usaha atau penerimaan bruto pekerjaan bebas setahun. Wajib Pajak yang boleh menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Netto adalah Wajib Pajak orang pribadi yang memenuhi syarat sebagai berikut : 1. Peredaran bruto kurang dari Rp 4.800.000.000,00 per tahun 2. Mengajukan permohonan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun buku 3. Menyelenggarakan pencatatan

B. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) Besarnya PTKP setahun yang berlaku di tahun 2013 adalah :

Untuk diri Wajib Pajak (WP) Tambahan WP Kawin

Rp 24.300.000 Rp. 2.025.000

Tambahan untuk penghasilan istri digabung Rp 24.300.000 dengan penghasilan suami Tambahan untuk anggota keluarga yang @ Rp 2.025.000 menjadi tanggungan (max 3 orang)

C. Tarif Pajak 1. Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri Tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut :

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Sampai dengan Rp 50.000.000,00

Tarif Pajak 5%

Di atas Rp50.000.000,00 sampai dengan 15% Rp250.000.000,00 Di atas Rp250.000.000,00 sampai dengan 25%

Rp500.000.000,00 Di atas Rp500.000.000,00 30%

2. Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap Sedangkan tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 28%. Tarif pajak bagi Wajib Pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap, mulai berlaku sejak tahun pajak 2010, diturunkan menjadi 25%. 3. Wajib Pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50.000.000.000,00 mendapat fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% yang dikenakan atas Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4.800.000.000,00.

D. Cara Menghitung Pajak Penghasilan Untuk menghitung PPh dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Pajak Penghasilan (Wajib Pajak badan) = Penghasilan Kena Pajak x tarif pasal 17 = Penghasilan netto x tarif pasal 17 = (Penghasilan bruto biaya yang diperkenankan UU PPh) x tarif pasal 17

Pajak Penghasilan (WP Orang Pribadi) = Penghasilan Kena Pajak x tarif pasal 17 = Penghasilan netto x tarif pasal 17 =[ (Penghasilan bruto biaya yang diperkenankan UU PPh) PTKP] x tarif pasal 17

Contoh :

a. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Tahun 2013 ini, Akbar bekerja sebagai dokter di salah satu rumah sakit di kota Cirebon dengan gaji Rp 4 Juta / bulan . ia memiliki seorang istri yang bekerja sebagai PNS dengan gaji Rp 2 Juta . Keluarga ini memiliki 3 orang anak . anak pertama adalah siswa SMP yang duduk di kelas 8 . Anak ke-2 & ke-3 duduk di bangku

Sekolah Dasar. Hitunglah Besarnya Pajak Penghasilan (PPh) yang di tanggung oleh keluarga ini : Penghitungan dengan cara biasa / pembukuan :

Penghasilan netto Akbar setahun: 48.000.000 PTKP: WP sendiri Istri 3 anak total PTKP 2.880.000 1.440.000 4.320.000 8.640.000

Penghasilan kena pajak = penghasilan netto - PTKP = 48.000.000 - 8.640.000 = 39.360.000 PPh terutang: 5%x25.000.000 10%x14.360.000 Total PPh terutang = 1.250.000 = 1.436.000 = 2.686.000 per tahun

b. Untuk Wajib Pajak Badan PT. INDO BULE adalah perusahaan yang bergerak pada jual beli sparepart komputer, berdasarkan pembukuan tahun 2013 diketahui data-data sebagai berikut : Penerimaan bruto sebesar Rp 4.500.000.000, persediaan per 1 Januari 2013 sebesar Rp 1.000.000.000, pembelian selama tahun 2013 Rp 2.500.000.000 dan persediaan per 31 Desember 2013 Rp 500.000.000, sedangkan biaya administrasi dan operasional Rp 450.000.000 dan masih terdapat sisa kerugian tahun 2012 Rp 125.000.000. Hitunglah berapa besarnya pajak penghasilan terutang yang harus dibayar ?

Penghitungan dengan cara biasa / pembukuan : Peredaran Usaha Harga Pokok Penjualan Penghasilan Bruto Rp 4.500.000.000 Rp 3.000.000.000 Rp 1.500.000.000

Biaya yang diperkenankan (Biaya Opr dan Adm) Penghasilan Neto Usaha Penghasilan Lain-lain Penghasilan Netto Dalam Negeri Penghasilan Netto Luar Negeri Penghasilan Netto Rp 450.000.000 Rp 1.050.000.000 Rp 0 + Rp 1.050.000.000 Rp 0 + Rp 1.050.000.000

Kompensasi Kerugian (Max 5 Thn) Rp 125.000.000 PKP Rp 925.000.000

Pajak Penghasilan Terhutang : 28% x Rp 925.000.000 = Rp 259.000.000 c. Dengan Cara Norma Perhitungan Penghasilan Netto Dokter Marion (K/3) yang bertempat tinggal di Jakarta, membuka praktek di rumahnya. Selain itu dia juga memiliki bisnis perdagangan komputer. Selama tahun 2009 diketahui penghasilan bruto sebagai seorang dokter sebesar Rp 85.000.000 dan atas bisnis penjualan komputer sebesar Rp 55.000.000. Hitung Pajak Penghasilan yang terutang, dengan menggunakan norma perhitungan jika diketahui prosentase norma untuk dokter 40% dan penjualan komputer 12,5 %. Penghitungan dengan norma perhitungan penghasilan neto : Penghasilan Neto : Dari Dokter : 40 % x Rp 85.000.000 = Rp 34.000.000 = Rp 6.875.000 + = Rp 40.875.000 = Rp 21.120.000 = Rp 19.755.000

Penjualan Komputer : 12,5 % x Rp 55.000.000 Jumlah Penghasilan Neto PTKP Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan Yang Terutang : 5 % x Rp 19.755.000 = Rp 987.750

Anda mungkin juga menyukai