Anda di halaman 1dari 11

1.

Penyertaan dalam Kesehatan Bank PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hal yang penting di dalam berbagai bidang kehidupan, baik bagi manusia maupun perusahaan. Kondisi yang sehat akan meningkatkan gairah kerja dan kemampuan kerja serta kemampuan lainnya. Dengan pesatnya perkembangan perbankan di Indonesia yang antara lain ditandai dengan banyaknya bank-bank yang bermunculan, maka sangat diperlukan suatu pengawasan terhadap bank-bank tersebut. Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai bank sentral memerlukan suatu kontrol terhadap bank-bank untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan serta kegiatan usaha masing-masing bank. Oleh karena itu secara berkala Bank Indonesia mengadakan suatu standar pengawasan dengan melakukan penilaian terhadap tingkat kesehatan suatu bank berdasarkan informasi antara lain dari laporan-laporan seperti neraca beserta rekening administratif, daftar rincian surat berharga yang dimiliki dan diterbitkan, daftar rincian kredit yang diberikan, daftar rincian penyertaan, daftar rincian laba/rugi dan lain-lain yang secara rutin harus dilaporkan kepada Bank Indonesia. Melihat begitu pentingnya suatu kesehatan bank, maka dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Analisis Kesehatan Bank dengan Metode CAMELS. Untuk membatasi pembicaraan, maka penulis hanya membahas tentang: 1. Apa itu pengertian dan tujuan kesehatan bank ? 2. Siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kesehatan bank ? 3. Bagaimana mekanisme penilaian kesehatan bank umum dan BPR ? 4. Apa saja faktor penilaian kesehatan bank berdasarkan metode CAMELS ? 5. Bagaimana teknik penilaian dengan metode CAMELS ?

Assets Quality Dalam kondisi normal sebagian besar aktiva suatu bank terdiri dari kredit dan aktiva lain yang dapat menghasilkan atau menjadi sumber pendapatan bagi bank, sehingga jenis aktiva tersebut sebagai aktiva produktif. Dengan kata lain, aktiva produktif adalah penanaman dana Bank baik dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk pembiayaan, piutang, surat berharga, penempatan, penyertaan modal, penyertaan modal sementara, komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif. Di dalam menganalisis suatu bank pada umumnya perhatian difokuskan pada kecukupan modal bank karena masalah solvensi memang penting. Namun demikian, menganalisis kualitaas aktiva produktif secara cermat tidaklah kalah pentingnya. Kualitasa aktiva produktif bank yang sangat jelek secara implisit akan menghapus modal bank.

2. Bank Umum

a. b. c. d.

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Umum merupakan bagian dari perbankan nasional yang memiliki fungsi utama sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat serta pemberi jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dengan fungsi utama yang demikian, Bank Umum memiliki peranan yang strategis dalam menyelaraskan dan menyeimbangkan unsur-unsur pemerataan pembangunan dan hasilhasil pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Memperhatikan peranan Bank Umum yang demikian strategis, perkembangan Bank Umum yang semakin pesat dan tantangan-tantangan, yang dihadapi Bank Umum yang semakin luas dan bersifat internasional, maka landasan hukum Bank Umum perlu diperkokoh melalui penyempurnaan ketentuan-ketentuan yang mengatur Bank Umum dan penerapan prinsip kehatihatian. Dengan landasan hukum yang semain kokoh tersebut, maka Bank Umum diharapkan akan lebih mampu melindungi kepentingan masyarakat dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang memiliki peran strategis dalam menunjang pelaksanaan pembangunan nasional. Usaha Bank Umum meliputi : menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. memberikan kredit. menerbitkan surat pengakuan hutang. membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya. Selain melakukan kegiatan usaha tersebut, Bank Umum dapat pula: melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

a. b.

c.

d.

3. PROCEDURE AKUNTANSI PENYERTAAN 1.1.1. Pencatatan Penyertaan Modal pada Perusahaan Lain di Bidang Keuangan dengan Metode Biaya (Cost)

Misalkan Bank BRI membeli 100.000 lembar saham PT. XYZ @ Rp 5.000 yang dibayarkan melalui kliring dan penyertaan tersebut mencerminkan penyertaan Bank BRI dengan pangsa 17%. Biaya-biaya untuk pembelian saham tersebut dikeluarkan sebesar Rp 50.000.000 yang dibayarkan melalui kliring. Transaksi ini akan dicatat dengan menggunakan metode biaya sebagai berikut: Pada saat melakukan penyertaan dilakukan pembukuan dengan jurnal Debit Kredit 133-010-xx-xxxx 157-070-00-0004 Penyertaan Kas Kliring - Keluar 5.050.000.000 5.050.000.000

Apabila PT.XYZ membagi dividen secara tunai sebesar 500 per lembar, maka pada saat penerimaan dividen tunai dilakukan pembukuan dengan jurnal pembukuan sebagai berikut Debit Kredit 157-070-00-0005 415-010-xx-xxxx Kas Kliring Masuk Pendapatan dividen penyertaan 500.000.000 500.000.000

Sedangkan penerimaan dividen dalam bentuk saham tidak dilakukan jurnal pembukuan. Jika terdapat penurunan atas nilai penyertaan, misalkan harga saham menjadi sebesar Rp 4.500 per lembar saham, maka dilakukan pembukuan dengan jurnal: Debit Kredit xxx-xxx-xx-xxxx 133-010-xx-xxxx Kerugian penurunan nilai penyertan Penyertaan 500.000.000 500.000.000

Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di atas nilai peneyrtaan yang tercatat (laba). Misalkan saham dilepas semua dengan harga Rp 5.500 per lembar akan dicatat dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 415-010-xx-xxxx xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kliring masuk Pendapatan dividen penyertaan Laba atas penjualan penyertaan 5.500.000.000 5.000.000.000 500.000.000

Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di bawah nilai peneyrtaan yang tercatat (rugi). Misalkan saham dilepas semua dengan harga Rp 4.500 per lembar akan dicatat dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 xxx-xxx-xx-xxxx 415-010-xx-xxxx Kas Kliring masuk Rugi atas penjualan penyertaan Pendapatan dividen penyertaan 4.500.000.000 500.000.000 5.000.000.000

1.1.2. Pencatatan Penyertaan Modal pada Perusahaan Lain di Bidang Keuangan dengan Metode Ekuitas (Equity Method) Misalkan Bank BRI membeli 100.000 lembar saham PT.Fiqka @ Rp 15.000 yang dibayarkan secara tunai melalui kliring dan penyertaan tersebut mencerminkan penyertaan Bank BRI dengan pangsa 50%. Biaya-biaya untuk pembelian saham tersebut dikeluarkan sebesar Rp 50.000.000 yang dibayarkan secara tunai melalui kliring. Transaksi ini akan dicatat dengan menggunakan ,etode ekuitas sebagai berikut: Pada saat melakukan penyertaan dilakukan pembukuan dengan jurnal Debit Kredit 133-010-xx-xxxx 157-070-00-0004 Penyertaan Kas Kliring - Keluar 15.050.000.000 15.050.000.000

Pada saat perusahaan investee mengumumkan laba sebesar Rp 1.000.000.000 maka dicatat sebesar 50% x Rp 1.000.000.000 = Rp 500.000.000 dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit 133-010-xx-xxxx 415-010-xx-xxxx Penyertaan Pendapatan dividen penyertaan 500.000.000 500.000.000

Pada saat perusahaan investee mengumumkan rugi sebesar Rp 200.000.000 maka dicatat sebesar 50% x Rp 200.000.000 dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit xxx-xxx-xx-xxxx 133-010-xx-xxxx Rugi atas penyertaan Penyertaan 100.000.000 100.000.000

Apabila sebulan kemudian PT FIQKA membagi deviden tunai sebesar Rp 100 perlembar saham, maka diperoleh dividen sebesar Rp 1.000.000 x Rp 100 = Rp 100.000.000 Debit Kredit 157-070-00-0005 133-010-xx-xxxx Kas Kliring masuk Penyertaan 100.000.000 100.000.000

Sedangkan penerimaan dividen saham tidak dilakukan jurnal pembukuan: Jika terdapat penurunan permanen atas nilai penyertaan, misalkan harga saham menjadi sebesar Rp 14.500 perlembar saham, maka dilakuka pembukuan dengan jurnal: Debit Kredit xxx-xxx-xx-xxxx 133-010-xx-xxxx Kerugian penurunan nilai penyertaan Penyertaan 500.000.000 500.000.000

Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di atas nilai peneyrtaan yang tercatat (laba). Misalkan saham dilepas semua

dengan harga Rp 15.500 per lembar akan dicatat dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 415-010-xx-xxxx xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kliring masuk Pendapatan dividen penyertaan Laba atas penjualan penyertaan 15.500.000.000 15.000.000.000 500.000.000

Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di bawah nilai peneyrtaan yang tercatat (rugi). Misalkan saham dilepas semua dengan harga Rp 14.500 per lembar akan dicatat dengan jurnal pembukuan: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 xxx-xxx-xx-xxxx 415-010-xx-xxxx Kas Kliring masuk Rugi atas penjualan penyertaan Pendapatan dividen penyertaan 14.500.000.000 500.000.000 15.000.000.000

1.1.3. Pencatatan Penyertaan Modal dalam Rangka Restruksturisasi Kredit Misalkan PT FIQKA mempunyai kredit kepada Bank BRi dengan pokok kredit sebesar Rp 10.000.000.000 dan bunga kredit sebesar Rp 500.000.000. kredit tersebut diarahkan menjadi penyertaan modal dalam rangka restrukturisasi kredit. Pada saat melakukan penyertaan sementara dilakukan pembukuan dengan jurnal Debit Kredit Kredit 133-010-30-0002 157-070-34-000x 227-111-34-000x Penyertaan modal sementara Kredit modal kerja/investasi Pendapatan bungan ditangguhkan 10.500.000.000 10.000.000.000 500.000.000

(sebesar kapitalisasi tunggakan bunga) Karena tunggakan bunga sudah kapitalisasi sebagai penyertaan, maka tunggakan bunga dinihilkan. Debit 811-021-34-0001 Kontrak pendapatan bunga dalam penyertan Kredit 810-021-34-0001 Tagihan kontijen pendapatan bunga dalam penyertaan Pada saat dilakukan penebusan pembukuan atas pendapatan bunga yang ditangguhkan dengan jurnal. Debit Kredit 157-070-00-0005 133-010-30-0002 Kas kliring masuk Penyertaan modal sementara 10.000.000.000 10.000.000.000 500.000.000 500.000.000

Selanjutnya dilakukan pembukuan atas pendapatan bunga yang ditangguhkan dan menihilkan rekening administrasinya. Debit 227-111-34-000x Pendapatan bunga ditangguhkan 500.000.000

(sebesar kapitalisasi tunggakan bunga) Kredit 400-041-34-0001/ 400-041-34-0002 Debit 810-021-34-0001 Pendapatan bunga kredit modal/ 500.000.000

pendapatan bunga kredit investasi Tagihan kontinjen pendapatan bunga dalam penyelesaian 500.000.000

Kredit

811-021-34-0001

Kontra

pendapatan

bunga

dalam

500.000.000

penyelesaian Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di atas nilai peneyertaan yang tercatat (laba). Misalkan saham dilepas semua dengan harga Rp 12.000.000.000, maka dilakukan pembukuan dengan jurnal: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 133-010-30-0002 xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kliring masuk Penyertaan modal sementara Laba atas penjualan penyertaan 12.000.000.000 10.000.000.000 2.000.000.000

Pada saat pelepasan penyertaan sebagian atau seluruhnya, harga jual pelepasan penyertaan di bawah nilai penyertaan yang tercatat (rugi). Misalkan saham dilepas semua dengan harga Rp 9.500.000.000, maka akan dilakukan pembukuan dengan jurnal: Debit Kredit Kredit 157-070-00-0005 xxx-xxx-xx-xxxx 133-010-30-0002 Kas Kliring masuk Rugi atas penjualan penyertaan Penyertaan modal sementara 9.500.000.000 500.000.000 10.000.000.000

Apabila penyertaan sementara telah dijual atau dilepas seluruhnya, selanjutnya dilakukan pembukuan atas pendapatan bunga yang ditangguhkan dan nihilkan rekening administratifnya: Debit 227-111-34-000x Pendapatan bunga ditangguhkan 500.000.000

(sebesar kapitalisasi tunggakan bunga) Kredit 400-041-34-0001/ 400-041-34-0002 Debit 810-021-34-0001 Pendapatan bunga kredit modal/ 500.000.000

pendapatan bunga kredit investasi Tagihan kontinjen pendapatan bunga dalam penyelesaian 500.000.000

Kredit

811-021-34-0001

Kontra

pendapatan

bunga

dalam

500.000.000

penyelesaian Apabila penyertaan telah melebihi jangka waktu 5 tahun, maka penyertaan sementara dari restrukturisasi kredit dihapuskan dari neraca bank Debit 136-020-30-0001 PPAP khusus penyertaan modal 10.000.000.000

sementara Kredit 133-010-30-0002 Penyertaan modal sementara 10.000.000.000

1.1.

4. Aktiva Produktif

2.3.1. Pengertian Aktiva Produktif

Sebagai lembaga pemberi jasa-jasa keuangan dalam lalu lintas pembayaran, maka bank memberikan berbagai fasilitas kepada nasabah. Loanable funds dari bank terbesar diberikan dalam bentuk faslitias kredit. Akan tetapi, sebagian dana tersebut disisihkan dalam bentuk penanaman lain, yaitu surat-surat berharga, penempatan dana pada bank lain dan penyertaan modal pada lembaga keuangan yang bukan bentuk bank atau perusahaan lain. Menurut Malayu Hasibuan dalam buku Manajemen Perbankan dijelaskan bahwa aktiva produktif adalah semua aktiva dalam rupiah maupun valuta asing yang dimiliki oleh bank dengan maksud untuk dapat memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya (1994:162). Menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Bank Indonesia No 31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang kualitas aktiva produktif pada pasal 1.b dijelaskan bahwa aktiva produktif adalah penanaman dana bank dalam rupiah maupun valuta asing dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antarbank, penyertaan, termasuk komitmen dan kontijensi pada transaksi rekening administratif.

Penanaman dana yang harus dilakukan bertujuan untuk menciptakan pendapatan bank melalui penciptaan aktiva produktif yang menghasilkan. Besarnya pendapatan dana harus selalu diperhitungkan oleh tiap bank agar pendapatan yang dihasilkan dapat membayar biaya dana yang telah dipergunakan, menutupi kebutuhan biaya operasional atau overhead, resiko yang diperhitungkan dan sejumlah margin atau laba yang dikehendaki. (2000:142)

2.3.2. Unsur-unsur Aktiva Produktif

2.3.2.1. Kredit yang diberikan

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Satu-satunya aktiva produktif yang diandalkan oleh suatu bank yang dapat menghasilkan pendapatan besar adalah kredit. Dari neraca setiap bank umum dapat dijumpai bahwa kredit atau debitur merupakan komponen aktiva terbesar dari seluruh jumlah aktiva yang dimiliki suatu bank.

2.3.2.2. Surat Berharga

Salah satu bentuk penanaman uang yang dilakukan oleh suatu bank adalah penanaman dalam bentuk surat-surat berharga yaitu instrumen-instrumen yang ada dalam pasar uang. Penanaman ini bersifat sementara dan dimaksudkan untuk dijual kembali setelah diproyeksikan adanya keuntungan dari surat berharga tersebut.

Surat berharga adalah surat pengakuan utang, wesel, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya atau kepentingan lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang, antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), surat berharga komersial (Commercial Papers).

Fungsi utama dari surat berharga adalah untuk dapat diperdagangkan dan dapat dialihkan haknya dari satu tangan ke tangan lainnya (negotiable). Sifat dari surat-surat berharga ialah dapat diperdagangkan dan dapat dialihkan hak tagihnya kepada orang lain.

Penanaman pada surat berharga merupakan bentuk investasi sementara jangka pendek yang sewaktu-waktu dapat diuangkan kembali bila dibutuhkan. Beberapa sifat investasi sementara adalah sebagai berikut :

a. Pasarnya luas (marketable) sehingga sewaktu-waktu bank memerlukan dana tidak kesulitan untuk menjual kembali surat berharga tersebut. b. Harganya stabil, sehingga sewaktu-waktu dijual maka bank tidak mengalami kerugian bahkan dapat memperoleh laba. c. Tidak untuk menguasai perusahaan lain.

2.3.2.3. Penempatan Dana Pada Bank Lain Penempatan adalah penanaman dana pada bank lain dapat berupa deposito berjangka pada bank lain, sertifikat deposito, dan pinjaman antarbank serta jenis penempatan lain, yang dimaksudkan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya.

Pada waktu tertentu penempatan pada bank lain seperti sertifikat deposito, dapat dijual kembali untuk mendapatkan uang tunai. Penjualan kembali sertifikat deposito ini tentu saja dengan memperhitungkan bunga yang berlaku pada saat dijual.

Walaupun bunga yang diperoleh relatif lebih kecil dibandingkan dengan penempatan pada aktiva lain, namun penempatan ini sangat bermanfaat untuk menghindari iddle cash atau untuk pengaman bagi likuiditas apabila cadangan primer tidak mencukupi.

Untuk penempatan deposito berjangka, bank akan memperoleh bunga kalau mengendap minimal setelah satu bulan. Sedangkan untuk penempatan dalam bentuk sertifikat deposito, bank akan menerima pendapatan bunga diterima di muka. Tingkat bunga untuk masing-masing jenis penempatan ini sangat tergantung dari kesepakatan antarbank yang melakukan transaksi.

2.3.2.4. Penyertaan

Penyertaan adalah penanaman dana dalam perusahaan lain sebagai modal. Bentuk penyertaan pada perusahaan lain adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham perusahaan lain untuk tujuan investasi jangka panjang, baik dalam rangka pendirian, ikut serta dalam lembaga keuangan lain, penyelamatan kredit atau lainnya. Penyertaan bank pada perusahaanperusahaan sudah tidak boleh dilakukan kecuali pada lembaga keuangan dan penyertaan yang berasal dari penyelamatan kredit. Pada kasus tertentu, keterlibatan bank dalam penyertaan yang diakibatkan oleh adanya pengalihan kredit, bila debitur dipandang beresiko tinggi, sementara kredit sudah diberikan, maka bank dapat melakukan inisiatif unuk menyelamatkan kredit tersebut melalui pengalihan kredit menjadi penyertaan bank dalam perusahaan tersebut.

Khusus untuk bank-bank milik negara yang melakukan penyertaan diatur dalam suatu peraturan dibidang perkreditan. Dewasa ini banyak bank negara melakukan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan yang umumnya berbentuk lembaga keuangan misalnya leasing company, atau lembaga keuangan bukan bank misalnya asuransi.

Sumber :
1. http://yantiruby.blogspot.com/2013/05/analisis-kesehatan-bank-dengan-metode.html 2. http://amrannet.blogspot.com/2013/06/makalah-uang-dan-perbankan_302.html

3. Bastian, Indra., Suhardjono. Akuntansi Perbankan Buku 1. Jakarta: Salemba Empat


4.

Anda mungkin juga menyukai