Anda di halaman 1dari 17

01.

Dasar komunikasi: mengenali diri sendiri


Komunikasi adalah : proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan, maupun tak langsung melalui media. Dalam definisi tersebut tersimpul tujuan, yakni memberi tahu atau mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion), atau perilaku (behavior). FUNGSI KOMUNIKASI

1) untuk transfer pengetahuan dari pengirim kepada penerima (receiver) (misal: hubungan dosen dengan mahasiswa) 2) Memotivasi orang lain untuk melakukan suatu tindakan atau pekerjaan tertentu. contoh : pidato, wejangan, dll 3) Mengontrol tindakan seseorang. (hubungan atasan-bawahan). 4) Mengekspresikan perasaan dan emosi

berkomunikasi adalah merefleksikan citra diri (personal image)

Kesuksesan dalam berkomunikasi ditentukan oleh kemampuan mengenal tipe kepribadian dan melakukan penyesuaian (flexing) dalam gaya berkomunikasi(Communication with style)

TEKNIK BERKOMUNIKASI A. TEKNIK BERBICARA DAN BERTANYA AKTIF 1. Pengertian Teknik Berbicara

Teknik berbicara efektif adalah berbicara secara menarik dan jelas sehingga dapat dimengerti dan mencapai tujuan yang diharapkan di dalam komunikasi. Teknik berbicara di dalam berkomunikasi harus menyesuaikan diri antara komunikator dan komunikan kepada pesan (message) yang dipercakapkan. Secara sederhana, teknik berbicara di dalam komunikasi secara aktif dan efektif adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. Memilih pokok persoalan untuk dibicarakan Berbicara diiringi dengan bantuan gerak gerik Menyesuaikan situasi dengan lawan bicara dengan baik Menghargai dan menghormati lawan bicara dengan baik Menganggapi setiap reaksi, saran, usul dari lawan bicara

2. Prinsip-prinsip Berbicara 1) Prinsip Berbicara Efektif Berbicara efektif prinsipnya adalah berbahasa seperlunya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu kita juga harus memperhatikan tata cara dan adat sopan santun yang berlaku di lingkungan masyarakat agar pembicaraannya dapat berjalan dan berlangsung dengan lancar. Agar dapat berbicara dengan efektif, kita perlu mengetahui prinsip-prinsipnya, diantaranya : a) b) c) d) Memberi kesempatan berbicara kepada lawan bicara Menatap bergantian secara sopan Berbicara secara jelas, mengerti dan jangan berbisik Menghayati pokok-pokok pembicaraan yang akan disampaikan

Berbicara efektif hendaknya mengemukakan ide-ide, pandangan-pandangan pemikiran tentang bahan pembicaraan yang akan dibicarakan dalam bentuk tujuan-tujuan. 2) Prinsip Motivasi Prinsip motivasi merupakan prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat bicara terhadap seseorang, kelompok, dan umum. Sedangkan prinsip motivasi yang efektif adalah berbicara secara efektif yang dapat membangkitkan minat para pendengar. Jika para pendengar berminat atau mendengarkan pembicaraan, maka pembicaraan tersebut akan mendatangkan respon yang baik secara umpan balik (feedback). Berbicara dengan prinsip motivasi adalah sebagai berikut : 1. Memberikan dorongan Bicara dengan memberikan dorongan yaitu dengan cara mengutarakan pentingnya bahan yang akan dibicarakan. 2. Menokohkan Menokohkan seseorang atau para pendengar menimbulkan rasa senang dan membesarkan hatinya. 3. Dorongan ingin mengetahui

Cara ini dipergunakan karena pada dasarnya setiap manusia itu selalu mempunyai dorongan ingin mengetahui baik yang menyangkut dirinya, maupun hal-hal lain. 3) Prinsip Perhatian Prinsip perhatian adalah pemusatan pikiran pada suatu masalah atau objek tertentu. Agar para pendengar mau memperhatikan dengan baik, maka seorang pembicara harus mampu menarik perhatian, di antaranya : 1. Hal-hal yang aneh Jika seorang pembicara dapat memberikan contoh-contoh yang aneh, amak pendengar akan terpukau perhatiannya dan timbul rasa ingin mendengarkan apa yang disampaikan pembicara. 2. Hal-hal yang lucu Hal-hal lucu juga akan menarik perhatian. Untuk mendapatkan hal-hal yang lucu seseorang harus menuntun terlebih dahulu jalan pikiran pendengarnya. 3. Hal-hal yang mencolok (dominan) Cara ini dapat digunakan untuk menarik perhatian pendengar, pokok pembicaraan yang penting pengucapannya harus dilambatkan atau dikeraskan. 4. Hal-hal yang sesuai dengan kebutuhan Pendengar akan tertarik perhatiannya jika ada pembicaraan yang menyangkut kepentingannya dan kebutuhannya 4) Prinsip Keinderaan Di dalam prinsip ini, berbicara efektif dapat dicapai jika menggunakan alat peraga yang lengkap. Alat peraga adalah alat bantu di dalam pelaksanaan bicara dengan prinsip keinderaan. Contoh alat peraga tersebut antara lain : 1. Over Head Projector (OHP)

OHP adalah proyektor yang dapat memantulkan tulisan atau gambar pada transparansi ke layar putih. 2. Film

Dalam memberikan ceramah dengan menggunakan film, hal yang penting adalah adanya diskusi dan mengambil kesimpulannya setelah film itu diputar. 3. Tape recorder

Tape recorder diputar sebagian, didiskusikan dan diambil kesimpulannya. 5) Prinsip Pengertian Prinsip pengertian mengatakan bahwa ada hal-hal yang mudah dipahami, mudah dihafalkan, atau mudah tertanam dalam pikiran seseorang. Dalam prinsip pengertian, pembicara harus memperhatikan hal-hal berikut ini: 1. Uraian dari keseluruhan menuju bagian-bagian, kembali keseluruhan Penerapannya dalam praktek adalah mengutarakan pokok bahasan secara sistematis, setelah dijelaskan satu persatu pokok bahasannya. Setelah selesai menjelaskan pokok-pokok bahasannya baru dibuat ringkasan dan kemudian disimpulkan secara singkat. 2. Uraian pembicaraan sistematis dan logis Sistematis artinya uraian pembicaraan tidak menyimpang dari pokok bahasan dan urutannya harus logis. Maksudnya logis adalah uraian pokok bahasannya umum menuju yang khusus atau dari yang khusus menuju bahasan yang umum. 3. Membuat ungkapan-ungkapan yang konkret Ungkapan yang konkret tersebut antara lain dengan memberikan memo teknik (cara untuk menghapal), memberikan contohnya, memberikan ilustrasim memberikan suatu perbandingan, memberikan hal-hal yang berlawanan. 6) Prinsip Ulangan Prinsip ulangan menghendaki hal-hal yang perlu diulang, agar permasalahan lebih meresap ke dalam hati pendengar, sehingga permasalahan tersebut mudah diingat. Oleh karena itu, persiapan di dalam komunikasi lisan, sebagai berikut : a) Persiapan penyajian dan penutup pembicaraan Persiapan Persiapan dalam berbicara pada umumnya mencangkup masalah pengetahuan, sistematikanya (urutannya), tujuannya, tempat dan waktu. Penyajian materi Dalam penyajian materi, hendaknya memuat tentang : 1. Pendahuluan

Motivasi yang menarik perhatian Tujuannya Ruang lingkupnya

2. Isi pembicaraan Isi pembicaraan merupakan bagian mengenai pembahasan masing-masing acara yang telah disebutkan di dalam ruang lingkup penyajian. Pembahasan yang disampaikan pembicara hendaknya jelas, menarik, lancar, tertuju dan mudah dipahami.

3. Penutup pembicaraan Di dalam penutup hendaknya berisi atau memuat tentang ringkasan materi yang dibahas, memberikan motivasi kembali kepada para pendengar, memberikan harapan, saran-saran, ajakan, dsb. b) Sistematika penyajian dan penutup pembicaraan Pendahuluan pembicaraan

Motivasi yang menarik

Usaha untuk menarik minat para pendengar adalah dengan cara mengemukakan pentingnya isi ceramah atau kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari atau untuk masa depan pendengar.

Mengutarakan topik secara umum

Topik yang dibicarakan harus dapat memberikan gambaran umum yang kemudian membicarakan permasalahan secara khusus.

Tujuan

Selain berisi motivasi, isi pendahuluan hendaknya mengemukakan tentang maksud dan tujuan pembicaraannya.

Ruang lingkup

Isi pendahuluan harus mengemukakan ruang lingkup pembicaraannya yaitu batas-batas pembahasan yang akan dibicarakan. Isi Pembicaraan Seorang komunikator dalam menguraikan isi dari suatu pembicaraan hendaknya :

Lancar atau tidak ada gangguan Harus menarik perhatian pendengar Uraiannya harus jelas, mudah ditangkap, dimengerti dan dihayati Uraiannya darus mengesankan dan menggunakan alat peraga Pembahasannya harus tertuju atau terarah kepada tujuan

Penutup pembicaraan Di dalam penutup pembicaraan perlu dikemukakan hal-hal yang penting, yaitu ada ringkasan, motivasi, saran pembicara kepada pendengar, ucapan terima kasih dan minta maaf kepada para pendengar. c) Alat bantu dalam penyajian pembicaraan Pembicaraan yang hanya disampaikan dengan kata-kata tanpa alat bantu peraga hasilnya diresapi pendengar sebesar 15%. Di dalam mempergunakan alat bantu seperti alat peraga, seorang pembicara harus menyiapkan hal-hal berikut :

Gambar-gambar atau bagan-bagan yang ditulis pada karton manila Alat-alat peraga yang nyata atau alat peraga yang sebenarnya Alat peraga tiruan atau palsu

Slide proyektor, film projektor, OHP, LCD, dsb

d) Gaya bahasa penyajian dalam berbicara Gaya bahasa berbicara itu antara lain adalah sebagai berikut :

Gerak-gerik

Air muka dan gerakan badan, tangan, kepala, harus disesuaikan dan harus mengikuti isi pembicaraan. Gerak-gerik ini sebaiknya wajar saja dan jangan dibuat-buat.

Pakaian

Pakaian yang digunakan sebaiknya yang rapi, lengkap dan sopan. Pakaian rapi artinya mengenakan pakaian terlihat wajar, teratur, dan serasi. Pakaian lengkap artinya sesuai dengan apa semestinya. Pakaian yang sopan artinya pakaian yang pantas dipakai menurut etika berpakaian.

Sikap jiwa

Sikap jiwa yang diperlukan seorang komunikator pada waktu berbicara adalah tegas dan jangan ragu-ragu. Hal ini diperlukan untuk menghilangkan kegugupan saat berbicara di depan umum.

Suara

Suara dalam berbicara hendaknya jelas dan kata-katanya tepat. Di samping suaranya harus jelas juga jangan monoton (satu nada). Pada waktu bicara juga diharapkan suaranya cukup keras, jelas, bersemangat dan berirama.

Pandangan jiwa

Pada waktu berbicara, pandangan mata harus menyeluruh dan cara melihatnya selalu berpindahpindah. Pembicara tidak boleh grogi, sehingga pembicaraan dapat dilakukan dengan lancar.

Sikap badan

Sikap badan pada waktu berbicara hendaknya tegak, tapi tidak kaku dan dapat terlihat dengan jelas oleh pendengarnya. B. TEKNIK MENDENGARKAN AKTIF

Mendengarkan merupakan suatu kegiatan memperhatikan dengan sebaik-baiknya dengan menggunakan indera pendengaran, sehinggga memahami maksud secara tepat dari pihak komunikator. Untuk mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi yang tinggi dari pikiran agar dapat menangkap dan menginterpretasi berita atau pesan yang dikirim komunikan. Proses mendengarkan secara aktif dan efektif tidak hanya menggunakan indera pendengaran, tetapi perpaduan antara indera pendengaran dengan pikiran.

a. Mendengarkan secara evaluatif Ketika mendengarkan pembicaraan, pendengar berupaya mendengarkan sambil mengadakan evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan pembicara. Hasil penilaian ini disampaikan kembali kepada pembicara dalam berbagai macam bentuk, antara lain berupa: menolak, menyetujui (menyanggah atau mandukung isi pembicaraan). b. Mendengarkan secara proyektif Pendengar berusaha memproyeksikan dirinya ke alam pikiran pembicara. Pendengar berusaha memahami pandangan dari pembicara sampai pembicaraan selesai dan pendengar memahami setiap arti kata dari pembicara. Cara mendengarkan yang aktif dan efektif, yaitu sebagai berikut: 1) Dengarkan dengan penuh konsentrasi apa yang sedang dibicarakan 2) Tangkap pesan-pesan penting atau inti pembicaraan 3) Sebaiknya terlebih dahulu persiapkan alat tulis menulis untuk mencatat inti pembicaraan 4) Bila pembicaraan terjadi secara langsung tanpa menggunakan media komunikasi, pendengar dapat langsung bertanya kepada pembicara perihal isi pembicaraan yang tidak dipahami (bila pembicaraan terjadi ketika rapat, tunggu sampai pada acara tanya, jawab).

ASAS-ASAS DAN PERKEMBANGAN KOMUNIKASI MASSA


Komunikasi meliputi ber bagai dimensi salah satu diantaranya adalah komunikasi massa oleh karena itu asas-asas komunikasi massa yaitu asas-asas komunikasi massa itu sendiri dan perkembangan komunikasi massa adalah perkembangan komunikasi massa adalah perkembangan. Komunikasi massa adalah perkembangan komunikasi itu sendiri dalam perkembangannya itu sendiri yang semula hanya merupakan gejala saja telah menjadi ilmu yang di namakan ilmu komunikasi atau communication seience juga di sebut comunicology. Suatu ilmuyang sifatnya Interdisipliner yaitu ; Ilmu komunikasi yang berkembang dari Zeitung Wissen Ehaff, diambil juga dari berkembangnya jurnalisme makin lama makin memperkaya diri yang mempunyai rasa makin memperkaya diri, dimana decade semakin banyak ditegakkan teori sebagai hasil penelitian yang begitu banyak ditemukan di AS. Diakuinya ekspitorsi ilmu komunikasi tersebut karena ilmu yang ada sebelumnya tidak semudah mempelajari atau menentukan dari gejala-gejala yang timbul atas produk teknologi moderen yang sangat besar pengaruhnya pada masyarakat, seperti Majalah, Surat Kabar, Radio, TV, Film, kemudian juga fax imail, internet, sebagainya.

Yangdipelajari ilmu komunikasi kemudian bahan hanya sekedar komunitas atau kesamaannya saja baik antara komunikan dan komunikator, kegiatannya bukan lagi mengkomunikati tetapi lebih dari pada itu orang yang berubah pada penolaknya dan bukan hanya antara orang per orang melainkan jutaan orang. Yang penting disini adalah media massa memegang peranan yang sangat fital. ARTI, CIRI-CIRI dan FUNGSI KOMUNIKASI : Yang dimaksutkan komunikasi massa adalah Surat Kabar, Radio, TV, Film, dan sebagainya hal ini perlu kita jelaskan berkali-kali karena sebab sementara ada ahli komunikasi berpendapat :

EVERETT M. ROJERT
selain media massa moderen ada media massa tradisional yang meliputi teater raky at dan juru dagang, pantun dan dongeng. Dalam dunia penyiaran kita sebagai komunikasi harus punya kapasitas dan kredibilitas. Aspek penyiaran sangatpenting dengan adanya daya tarik menurut Wernes + Jemes merupakan kemampuan uantuk atau memikat perhatian, ada 3 macam effect komunikasi massa yang didasarkan pada teori : 1. The Power Full Effect Model model ini berkaitan dengan instinctive S.R S.R : Stimuli-Respons Melvin Defleur Bullet Theory Media penyiaran stimuli ( pasangan ) dengan perkasa + seragam diperhatikan untuk massa yang tidak berdaya di tembaki untuk stimuli media massa sehinga disitu terlihat begitu perkasanya media massa mempengaruhi kita. 2. The Linited Effect Model Media masa memiliki lebih banyak fungsi mempengaruhi khalayak yang membantu keyakinan, khalayak bukan lagi tubuh yang positif Karen khalayak akan menyaring informasi melalui proses yang disebut persepsi selektif atau selective perseption = terpaan selektif = selective axposure / ingatan selektif atau selektif retention.

Ke 3 selektif tersebut menjadi pranata dari efek media massa sehinga disitu dapat dilihat adanya keter batasan effect dari komunikasi massa. Propaganda budaya adu domba Propagadis orang yang mempropaganda Prepager system

3. The Moderat Effect Models adalah khalayak aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan karena penggunaan media adalah salah satu cara memperoleh pemenuhan kebutuhan bagi dirinya terpenuhi media massa memang tidak sepenuhnya dapat merubah sikap seseorang secara yang di pikirkan orang. Model effect ini disebut uses dan gratification. Syarat-syaratnya : 1. 2. 3. 4. berpenampilan prima volume suara yang standar siaran berkepribadian kuat intelektualitas yang tinggi

pengertian peristilahan dalam organisasi produksi ( kusus TV ) 1. Esklusif Produser sebutan dari seseorang yang memprakarsai atau memiliki modal produksi paket acara. 2. Produser gagasan. 3. Direktur program direktur / pengaruh acara atau sutradara seseorang yang orang yang dipercayai oleh eksklusif produser untuk ide atau

bertanggung jawab penuh dalam hal teknis produksi. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Audio Director penata suara.

Lightning Director penata cahaya. Graffer Set Designer Set Contration ahli penata cahaya. ahli dekorasi. ahli kontribusi.

Graphik Koordinatir koordinator penyusun grafik.

10. Tehnical Director penanggung jawab teknik.

11. Talent

ahli rias muka, rambut, asesoris.

12. Camera Operator juru kamera. 13. Video Operator 14. Go-Fe juru kamera gambar. pembantu umum.

Jaman dibagi 5 dan ditandai dengan : 1. Jaman Penjajahan ditandai : NIROM = Nederlends Indiche Radio Omrope Mascapay. 2. Jaman Jepang ditandai : lahirnya lagu Indonesia Raya. 3. Jaman Kemerdekaan ditandai : adanya atau lahirnya RRI menjadi corong negara untuk proklamasi th 45 menjadi alat propaganda negara sudah ada di setiap propinsi di Indonesia. 4. Jaman ORBA ditandai : televisi pertama ON AIR saat meliput ASEAN GAME ke 4 th 64 di Jakarta. 5. Jaman Renformasi ditandai : era munculnya Radio swasta PRSSNI ( Persatuan Radio Swasta Seluruh Negara Indonesia ) media penyiaran sudah berubah sebagai caranya Pemerintah media penyiaran mendapat kontak pemerintah. Penyiaran di Indonesia menguat Sosial Responsibelity Theory. Pengertian Berita : 1. Berita adalah berita menjelma dalam pikiran manusia. Berita bukanlah peristiwa. Berita adalah suatu yang tampak setelah suatu yang terjadi. Berita bukanlah indentik dengan peristiwa. Berita adalah suatu usaha untuk menyusun kembali kerangka hakiki peristiwa tersebut. suatu kerangka pokok yang disusun supaya peristiwa itu mempunyai arti pada audiens. 2. Definisi berita menurut Mister

Berita adalah laporan hangat, padat, cermat tentang suatu kejadian,bukan kejadian itu sendiri. Berta adalah laporan tercepat tentang fakta-fakta atau opini-opini yang menarik atau penting atau tidak penting atau keduanya bagi sejumlah orang. 1. Berita menurut Prof Miechel V. Chaenley

Berita Elektronik adalah suatu laporan yang terikat waktu dari suatu peristiwa fakta dan pendapat yang sangat menarik yang berarti bagi sekelompok orang yang ditulis dan disusun berdasarkan keterikatan waktu suatu media dan kemampuan audiens dalam menyerap informasi yang disampaikan.

Teori komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

proses terjadinya komunikasi

Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proseskomunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat. [1]Terdapat dua aspek utama yang dilihat secara tidak langsung dalam bidang ini sebagai satu bidang pengkajian yang baru. Aspek pertama ialah perkembangan dari beberapa sudut atau kejaidian seperti teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia. Teknologi komunikasi contohnya radio, televisi, telefon, setelit, rangkaian komputer telah menghasilkan ide untuk mengetahui apakah kesan perkembangan teknologi komunikasi terhadap individu, masyarakat dan penduduk disebuah negara. Perkembangan politik dunia, memperlihatkah bagaimana kesan politik terhadap publik sehingga menimbulkan propaganda dan pendapat umum. Seterusnya perkembangan perindustrian seperti perminyakan dan perkapalan menuntut betapa perlunya komunikasi yang berkesan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas agar mencapai maksud atau tujuan organisasi tersebut. Aspek kedua ialah dari

sudut kajian di mana para pelajar berminat untuk mengkaji bidang-bidang yang berkaitan dengan komunikasi seperti mereka yang dari bidang psikologi sosial mengkaji penggunaan teknologi baru terhadap kesan tayangan animasi kepada anak-anak , propaganda dan dinamik kelompok. penjelasan atas politik dunia seperti menganalisa propaganda Nazi yang mampu mempengaruhi pendengar sehingga mereka patuh dan bersatu. Selanjutnya kajian awal penyelidik atas perindustrian yang pada separuh abad ke-20 tertuju kepada memenuhi keinginan sektor pemasaran untuk mengetahui komunikasi dengan lebih dekat setelah pengiklanan menunjukan kepentingannya. Oleh karena itu, bidang komunikasi mengambil langkah dan maju kedepan setelah berlakunya pengembangan dari sudut teknologi komunikasi, perindustrian dan politik dunia serta kajian-kajian yang telah dilakukan. Sehingga bidang komunikasi menjadi bidang pengkajian yang baru dan mula diminati oleh banyak orang. Namun, bidang yang menjadi asas kepada bidang komunikasi ialah bidang-bidang sains sosial seperti sosiologi, pendidikan, psikologi sosial, pengurusan, antropologi danpsikologi.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Pengertian ilmu komunikasi 2 Proses Komunikasi 3 Jenis-jenis komunikasi

o o

3.1 Komunikasi lisan 3.2 Komunikasi tulisan

4 Lihat pula 5 Rujukan

Pengertian ilmu komunikasi[sunting]


Pengertian mengenai ilmu komunikasi, pada dasarnya mempunyai ciri yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Yang membedakan adalah objek kajiannya, di mana perhatian dan telah difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusia.[2]mengenai hal itu Berger & Chafee (1987) menyatakan bahwa Ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistemsistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistemsistem tanda dan lambang. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communisyang berarti sama, sama disini adalah sama makna. [3] definisi yang dikumpulkan oleh Dance (1970), akhirnya Stappers berhasil membuat enam kategori dari multi makna definisi komunikasi, sebagaimana dikutip oleh Djajusman (1985, 14-15) sebagai berikut:

Aktivitas dari suatu pihak.Rumusannya antara lain: Communication is the discriminatory of an organism to a stimulus (Stevens, 1950) Aktivitas datang dari pihak lain: mempengaruhi. Rumusannya antara lain: The process by which an individual (the communicator) transmits stimuli (usually verbal symbols) to modify the behavior of other individuals (Hovland, 1948) Hubungan adalah central. [3]antara lain: Communication is essentially relationship set up by the transmission of stimuli and the evocations of response (Cherrey, 1964) Hasil adalah yang utama: sharing atau pemilikan. [3] antara lain: It is a process that makes common to or several what was the monopoly of one or some (Gode, 1959) Transmisi informasi.
[3]

antara

lain: Communication is an information transformation process which originates at a mind and ends at a minds (Toda, 1967) Penggunaan lambang.[3]Rumusannya antara lain: To designate interaction by means of signs and symbols (Cullen, 1939)

Proses Komunikasi[sunting]
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. [4] Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi, banyak melalui perkembangan. komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. [4] Tahapan proses komunikasi adalah sebagai berikut :
[4]

Proses

Penginterprestasian, hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting.

Penyandian, pada tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret.

Pengiriman, proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirim pesan.

Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.

Penerimaan, pada tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan.

Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding).

Penginterpretasian, pada ahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

Jenis-jenis komunikasi[sunting]
Komunikasi lisan[sunting]
komunikasi lisan secara langsung adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang saling bertatap muka secara langsung dan tidak ada jarak atau peralatan yang membatasi mereka.
[5]

lisan ini

terjadi pada saat dua orang atau lebih saling berbicara/ berdialog, pada saat wawancara, rapat, berpidato.[5] komunikasi lisan yang tidak langsung adalah komunikasi yang dilakukan dengan perantara alat seperti telepon, handphone, VoIP, dan lain sebagainya karena adanya jarak dengan si pembicara dengan lawan bicara.[5]

Komunikasi tulisan[sunting]
komunikasi tulisan adalah komunikasi yang di lakukan dengan perantaraan tulisan tanpa adanya pembicaraan secara langsung dengan menggunakan bahasa yang singkat, jelas, dan dapat dimengerti oleh penerima.[5] Komunikasi tulisan dapat berupa surat-menyurat, sms, surat elektronik, dan lain sebagainya. [5] komunikasi tulisan juga dapat melalui naskah-naskah yang menyampaikan informasi untuk masyarakat umum dengan isi naskah yang kompleks dan lengkap seperti surat kabar, majalah, buku-buku. [5] dan foto pun dapat menyampaikan suatu komunikasi secara lisan namun tanpa kata-kata. Begitu pula dengan spanduk, iklan, dan lain sebagainya. [5]

Asas-asas dan Perkembangan Komunikasi Massa*


A. Pendahuluan Komunikasi meliputi berbagai dimensi, salah satunya adalah komunikasi massa. Oleh karena itu, maka asas-asas komunikasi massa adalah asas-asas komunikasi itu sendiri dan perkembangan komunikasi massa adalah perkembangan komunikasi itu sendiri. Dalam perkembangannya, komunikasi yang semula hanya merupakan gejala saja, telah menjadi ilmu komunikasi (communication science), suatu ilmu yang sifatnya indispliner. Menurut Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy,M.A eksistensi ilmu komunikasi massa ada sebelum adanya ilmu komunikasi itu,tidak memadai untuk mempelajari dan meneliti gejala-gejala yang timbul dari produk tehnologi modern yang sangat besar pengaruhnya kepada masyarakat, seperti surat kabar, film, radio dan televisi[1].

Yang dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi bukan lagi commonnes atau kesamaan arti antara komunikator dan komunikan; kegiatannya bukan lagi agar orang mengerti, tetapi lebih dari itu, yakni agar orang berubah sikap dan prilakunya[2]. Dan ini bukan menyangkut seorang-dua orang saja, melainkan jutaan,puluhan bahkan ratusan juta manusia. Di sini media massa memegang peranan penting.

B. Arti, Ciri dan Fungsi Komunikasi Massa

1.

Arti Komunikasi massa Yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa modern, dan media massa ini adalah surat kabar, film, radio dan televisi. Jadi yang diartikan dengan komunikasi massa ialah penyebaran dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak, yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh penyampai pesan. Dengan demikian, maka jelas bahwa sifat komunikasi massa atau komunikasi melalui media massa sifatnya satu arah (one way traffic). Begitu pesan disampaikan oleh komunikator, tidak diketahui apakah pesan itu diterima,dimengerti atau dilakukan oleh komunikan.

Situasi komunikasi seperti itu sangat berbeda dengan situasi komunikasi tatap muka, baik komunikasi antarpesona (interpesonal communication) maupun komunikasi kelompok (group communication), sifatnya dialogis, komunikasi berjalan dua arah (two way traffic).

Dalam komunikasi melalui media massa, umpan balik disini terjadi secara tidak langsung atau tertunda (delayed feedback), bahkan tidak terjadi feedback. Dalam komunikasi tatap muka, si komunikator akan tahu apakah komunikasinya berhasil atau gagal. Jika berhasil, ia akan mempertahankan tehnik komunikasinya; sebaliknya jika gagal akan segera mengubah tehnik dan taktik komunikasinya. Dalam komunikasi mass, si komunikator tidak tahu sama sekali apakah komunikasinya berhasila atau gagal. Dari sekian banyak khalayak, hanya satu-dua orang saja yang menyampaikan reaksinya melalui surat atau telepon. Jadi umpan baliknya itu bukan pada saat ia berkomunikasi,melainkan sesudahnya, bahkan jauh sesudahnya sehingga ia tidak sempat lagi memperbaiki gaya, teknik dan taktik komunikasinya.

2.

Ciri Komunikasi Massa Untuk suksesnya komunikasi massa, kita perlu mengetahui sedikit-banyak cir-ciri komunikasi itu yang meliputi sifat-sifat unsur yang dicakupnya. Mulai dari sasarannya sendiri, yakni komunikan.

a. Sifat komunikan Komunikasi massa ditujukan kepada khalayak yang jumlahnya relatif besar, heteroge dan anonim. Mengenai perkataan jumlah besar bisa mengundang berbagai pendapat, sampai dimana besarnya komunikan yang menjadi sasaran komunikasi massa ? b. Sifat media massa Sifat media massa ialah serempak cepat. Yang dimaksud dengan keserempakan(simultaneity) disini adalah keserempakan kontak antara komunikator dengan komunikan yang demikian besar jumlahnya.Pada saat yang sama media massa dapat membuat khalayak secara serempak menaruh perhatian kepada pesan yang disampaikan seorang komunikator. c. Sifat pesan Sifat pesan melalui media massa ialah umum (public). Media massa adalah sarana untuk menyampaikan pesan kepada khalayak, bukan untuk sekelompok orang tertentu. Karena pesan komunikasi melalui media massa sifatnya umum, maka lingkungannya menjadi universal, mengenai segala hal dan dari berbagai tempat diseluruh jagat. Pesan-pesan tersebut bisa mengenai politik, ekonomi, kebudayaan, militer, kemasyarakatan dan sebagaina yang terjadi dinegara lain didunia. Sifat lain dari pesan melalui media massa adalah sejenak (transient), hanya untuk sajian seketika. d. Sifat komunikator Karena media massa adalah lembaga atau organisasi,maka komunikator pada komunikasi massa, seperti wartawan, sutradara, penyiar radia atau penyiar televisi, adalah komunikator yang terlembagakan (institutionalized communicator). Media massa merupakan organisasi yang rumit. Pesan-pesan yang sampai kepada khalayak adalah hasil kerja kolektif. Karena itu,berhasil tidaknya komunikasi massa ditentukan oleh berbagai faktor yang terdapat di dalam organisasi media massa.

3. a.

Fungsi Komunikasi massa Menyiarkan informasi (to inform)

b. Mendidik (to educate) c. Menghibur (to entertain)

C. Rangkuman 1. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa modern, yakni pers, film, radio dan televisi 2. Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang dicakupnya yakni sifat komunikan, sifat media, sifat pesan, sifat komunikator dan sifat efek 3. Fungsi komunikasi massa ialah : menyebarkan informasi, mendidik dan menghibur. Ketiga fungsi tersebut juga mempengaruhi,membimbing, mengkritik dan sebagainya

Anda mungkin juga menyukai