Anda di halaman 1dari 6

Biogenertika Biorgenertika Reaksi endergonik yaitu reaksi yang membutuhkan input atau pemasukan energy , sedangkan eksergonik merupakan

reaksi kimia yang melepaskan energy. ATP (adenine trifosfat) adalah yang membawa energy kimia dalam sel proses pembentkannya adalah siklus asam sitrat atau siklus skreb berlangsung di matriks internal mitokondria. NADH dan FHDA2 (dihasikan oleh proses glikolisis dan siklus skreb) menyerahkan komponen hydrogen dan elekronnya pada rantai perpindahan elekron (elekron transport chain/ETC). ETC memompa ion hydrogen kedalam ruang inter membrane sehingga mengakibatkan perubahan pH, didalam matriks memiliki pH sekitar 8 dan diluar inter membrane memiliki pH 7. Ion hydrogen kemudian mengalir melalui saluran tempat enzim ATP sintase dari ruang inter membrane bergerak menuju matriks. Adanya pergerakan ini menyebabkan terbentuknya ATP didalam matriks Aerob dan Anaerob Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energy. Sedangkan respirasi anaerob tidak memelurkan oksien bebas untuk mendapat energy. Respirasi dilakukan oleh semua sel penyusun tubuh baik sel tumbuhan maupun sel hewan, dan manusia. Karbohidrat Derivate aldehid atau keton dari alcohol polihidris atau senyawa lain yang menghasilkan derivate tersebut. Strukturnya : monosakarida, disakarida, oligosakarida, polisakarida Fungsinya : sebagai sumber kalori bagi tubuh

Lipid Lipid merupakan kelompok senyawa heterogen yang berkaitan dengan asam lemak, baik secara actual maupun potensial. Lipid mempunyai sifat umum yaitu relative tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti eter, kloroform, benzene,

karbontetraclhlorida, xylena, alcohol dan aseton. Lipid mencakup lemak, minyak, lilin, dan senyawa yang berkaitan. Strukturnya : lipid sederhana, lipid majemuk, derivat lipid Fungsinya : sebagain sumber kalori bagi tubuh.

Protein Protein adalah senyawa yang terdiri atas satu atau beberapa polipetida yang tersusun oleh asam L alfa amino. Masing-masing peptida menpunyai jumlah asm amino lebih dari 100. Asam amino yang membentuk protein ada 20 macam. Berat molekul protein adalah antara 5.000 sampai 25.000.000, biasanya antara 5.000 sampai 1.000.000. karakteristik masing-masing protein ditentukan oleh macamnya, banyaknya dan urutan rantai asam amino penyusunnya. Pada organism protein ikut menyusun dinding sel, plasma sel, (protoplasmadan benda-benda yang terdapat dalam sitoplasma seperti mitokondria, inti, mikrosom, dan lainlain). Kecuali itu ada yang berperan sebagai hormon atau enzim, dan lain-lain. Klasifikasi protein 1. Berdasarkan bentuk molekul a. Protein fibrous ialah protein yang bentuk molekulnya memanjang dengan perbandingan sumbu panjang dan sumbu pendek lebih dari 10. Contoh: kolagen, myosin, keratin, fibrin. b. Protein globuler ialah protein yang bentuk molekul membulat, perbandingan sumbu panjang dan sumbu pendek kurang dari 10. Biasanya 3:1 atau 4:1 Contoh: albumin, globulin, insulin, dan banyak protein enzim da hormone. 2. Berdasarkan elemen penyusunnya a. Protein sederhana ialah protein yang bila dihidrolisis sempurna akan menghasilkan asam alfa amino saja. b. Protein terkonjugasi ialah proteon yang mengandung gugus nonprotein didalamnya yang berikatan selain ikatan garam. c. Derivate protein ialah senyawa yang dihasilkan dari dari dikomposisi protein, sedangkan protein yang mengalami perubahan disebut protein native. 3. Berdasarkan larutan dalam air a. Albumin b. Globulin

c. Protamin d. Histon e. Skleroprotein 4. Berdasarkan fungsi dalam tubuh a. Katalisis b. Kontraksi c. Regulasi d. Gena e. Hormonal f. Proteksi g. Pengaturan h. Structural transport

Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul sumber energi, yaitu glukosa yang mempunyai 6 atom C manjadi senyawa yang lebih sederhana, yaitu asam piruvat yang mempunyai 3 atom C. Reaksi ini berlangsung di dalam sitosol (sitoplasma). Reaksi glikolisis mempunyai sembilan tahapan reaksi yang dikatalisis oleh enzim tertentu, tetapi disini tidak akan dibahas enzim-enzim yang berperan dalam proses glikolisis ini. Dari sembilan tahapan reaksi tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua fase, yaitu fase investasi energi, yaitu dari tahap 1 sampai tahap 4, dan fase pembelanjaan energi, yaitu dari tahap 5 sampai tahap 9. Pertama-tama, glukosa mendapat tambahan satu gugus fosfat dari satu molekul ATP, yang kemudian berubah menjadi ADP, membentuk glukosa 6-fosfat. Setelah itu, glukosa 6fosfat diubah oleh enzim menjadi isomernya, yaitu fruktosa 6-fosfat. Satu molekul ATP yang lain memberikan satu gugus fosfatnya kepada fruktosa 6-fosfat, yang membuat ATP tersebut menjadi ADP dan fruktosa 6-fosfat menjadi fruktosa 1,6-difosfat. Kemudian, fruktosa 1,6-difosfat dipecah menjadi dua senyawa yang saling isomer satu sama lain, yaitu dihidroksi aseton fosfat dan PGAL (fosfogliseraldehid atau gliseraldehid 3-fosfat). Tahapan-tahapan reaksi diatas itulah yang disebut dengan fase investasi energi. Selanjutnya, dihidroksi aseton fosfat dan PGAL masing-masing mengalami oksidasi dan mereduksi NAD+, sehingga terbentuk NADH, dan mengalami penambahan molekul fosfat anorganik (Pi) sehingga terbentuk 1,3-difosfogliserat. Kemudian masing-masing 1,3difosfogliserat melepaskan satu gugus fosfatnya dan berubah menjadi 3-fosfogliserat, dimana

gugus fosfat yang dilepas oleh masing-masing 1,3-difosfogliserat dipindahkan ke dua molekul ADP dan membentuk dua molekul ATP. Setelah itu, 3-fosfogliserat mengalami isomerisasi menjadi 2-fosfogliserat. Setelah menjadi 2-fosfogliserat, sebuah molekul air dari masing-masing 2-fosfogliserat dipisahkan, menghasilkan fosfoenolpiruvat. Terakhir, masing-masing fosfoenolpiruvat melepaskan gugus fosfat terakhirnya, yang kemudian diterima oleh dua molekul ADP untuk membentuk ATP, dan berubah menjadi asam piruvat. Setiap pemecahan 1 molekul glukosa pada reaksi glikolisis akan menghasilkan produk kotor berupa 2 molekul asam piruvat, 2 molekul NADH, 4 molekul ATP, dan 2 molekul air. Akan tetapi, pada awal reaksi ini telah digunakan 2 molekul ATP, sehingga hasil bersih reaksi ini adalah 2 molekul asam piruvat (C3H4O3), 2 molekul NADH, 2 molekul ATP, dan 2 molekul air. Perlu dicatat, pencantuman air sebagai hasil glikolisis bersifat opsional, karena ada sumber lain yang tidak mencantumkan air sebagai hasil glikolisis.

Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah nonkarbohidrat menjadi

glukosa atau glikogen. Substrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik , laktat, gliserol dan propionate. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat, karena kedua organ tersebut mengandung komplemen lengkap enzim-enzim yang diperlukan. Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terusmenerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi system saraf dan eritrosit. Lipolisis adalah pemecahan lemak dari asam lemak dan gliserin atau proses menghancurkan sel-sel lemak di tubuh. Pengerjaannya tergantung pada area tubuh yang ingin di lipolisis. Misalnya sel-sel lemak di bagian tubuh yang bisa di libas dengan lipolisis,seperti perut , paha bagian luar dan dalam, pinggul, pinggang, lengan bagian atas, dan lain-lain. Ada dua cara yang dapat di pilih untuk menjalankan proses lipolisis ini, yaitu dengan lases lipolisis atau kombinasi laser lipolisis dengan suction. Laser lipolisis adalah lipolisis dengan menggunakan sinar laser. Sedangkan kombinasi laser lipolisis dengan suction pada prosedur ini tubuh tidak perlu mengeluarkan sel lemak secara alami, tapi cairan koloid akan di sedot dengan menggunakan alat liposuction. Hasilnya, pembengkakan di bagian tubuh akan lebih cepat kempesnya daripada metode laser liposis.

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Semua makhluk hidup memerlukan energi. energi itu digunakan untuk tumbuh, bergerak, mencari makanan, mengeluarkan sisa-sisa makanan, menaggapi rangsangan dan reproduksi. Tanpa energi semua proses kehidupan akan berhenti. Sumber energi utama bagi makhluk hidup di bumi adalah matahari. energi matahari di manfaatkan untuk tumbuhan hijau untuk fotosintesis, kemudian energy itu di rubah ke dalam bentuk persenyawaan kimia dalam bentuk gula. Gula diubah menjadi amilum, protein, lemak, dan berbagai bntuk senyawa organik. Senyawa kimia ini menjadi bahan makanan bagi makhluk hidup yang heterotrop. Semua makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan, memanfaatkan karbohidrat untuk dioksidasi menjadi eneargi, karbondioksida dan air. Jadi, energi matahari di tangkap oleh tumbuhan dan di ubah menjadi senyawa kimia 2. Rumusan Masalah Jelaskan tentang biogenetika ? Jelaskan tentang karakteristik,struktur dan fungsi dari karbohidrat, lipid dan protein Jelaskan tentang rekaya genetika ? Jelaskan apa yang anda ketahui tentang glikolisis, glukoneogenesis dan lipolisis ? Adalah untuk mengetahui penyakit apa yang ada pada scenario 3.2.

3. Tujuan

Anda mungkin juga menyukai