Anda di halaman 1dari 17

BAB 1 PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Pada saat ini pelabuhan tidak hanya berfungsi sebagai pintu keluar masuk barang, lebih dari itu sudah merupakan sebagai sentra industri, pusat perdagangan dan pari isata yang banyak menyerap tenaga ker!a. "#bilisasi yang tinggi dari akti$itas di pelabuhan, se%ara #t#matis penyebaran penyakit akan semakin %epat dan beragam, sehingga akan berp#tensi menimbulkan dampak yang merugikan bagi pen%apaian tu!uan pembangunan kesehatan nasi#nal. &ant#r &esehatan Pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam me u!udkan k#ndisi pelabuhan yang bebas dari penularan penyakit. &ant#r &esehatan Pelabuhan adalah unit pelaksana teknis Departemen &esehatan yang bertanggung!a ab kepada Direkt#rat 'enderal PP(PL mengemban tugas p#k#k dan fungsi dalam men%egah masuknya penyakit karantina dan penyakit menular berp#tensi dan abah, dituntut mampu menangkal risik# kesehatan yang mungkin Dengan adanya Peraturan &esehatan masuk dari Negara lain dengan melakukan tindakan tanpa menghambat per!alanan perdagangan. )nternasi#nal*International Health Regulation +)H,- tahun .//0 untuk mengatur tata %ara dan pengendalian penyakit, baik yang menular maupun yang tidak menular, maka &ant#r &esehatan Pelabuhan harus kuat dan prima dalam melaksanakan %egah tangkal penyakit karantina dan penyakit menular. Beberapa fakt#r risik# yang sangat rele$an untuk dianalisis, sehingga dapat ditentukan penyebab ter!adinya penyakit menular berp#tensial diba a melalui alat angkut kapal abah. 1alah satu aspek penularan penyakit adalah serangga*$ekt#r penular penyakit, baik yang yang datang dari luar )nd#nesia maupun sebaliknya, sesuai peraturan Perundang(Undangan &esehatan Nasi#nal dan Internasional Health Regulation +)H,- tahun .//0, semua alat angkut harus bebas dari $ekt#r, maka pemeriksaan kesehatan di kapal mutlak diperlukan, mengingat kapal dapat memba a $ekt#r penyakit. Dalam rangka melindungi negara dari penularan dan penyebaran penyakit #leh $ekt#r yang terba a #leh alat angkut, dan barang ba aan yang masuk melalui pintu masuk negara, maka setiap &ant#r &esehatan Pelabuhan harus mampu melakukan pengendalian $ekt#r .

2una mengantisipasi an%aman penyakit gl#bal seperti penyakit New Emerging Infectious Disseases, Emerging Disseases, Re Emerging Disseases +penyakit karantina- serta masalah kesehatan lainnya yang merupakan masalah darurat yang men!adi perhatian dunia disebabkan #leh lalu lintas alat angkut yang masuk melalui pelabuhan, maka &ant#r &esehatan Pelabuhan dituntut mampu menangkal risik# kesehatan yang masuk melalui #rang, barang dan alat angkut kapal dengan melakukan tindakan yang dianggap perlu untuk men%egah ter!adinya risik# penularan penyakit. "elihat an%aman penyakit gl#bal di atas, maka Badan &esehatan Dunia +3H4- mengantisipasi untuk ter!adinya penyakit yang menimbulkan masalah kedaruratan kesehatan yang meresahkan dunia Public Health Emergency of International Concern +PHE)5dengan membentuk International Health a!ib Regulation +)H,- yang berlaku bagi seluruh negara, dimana setiap negara keluar dari negaranya. &ant#r &esehatan Pelabuhan &las )) "ataram, merupakan salah satu unit pelaksana teknis yang melakukan tugas penga asan alat angkut terhadap kapal yang datang dari luar negeri dan dari daerah ter!angkit. Pelabuhan laut Lembar sebagai salah satu pintu masuk dari bagian Barat L#mb#k banyak disinggahi #leh kapal(kapal yang datang dari luar negeri. "aka terhadap kedatangan kapal tersebut dilakukan tindakan penga asan kesehatan kapal, salah satunya adalah mengamati keberadaan $ekt#r di atas kapal dengan melakukan #bser$asi pada bagian(bagian*k#mpartemen kapal yang ada, termasuk muatan kapal. Hal ini dilakukan sebagai upaya sistem ke aspadaan dini mengantisipasi ter!adinya penularan penyakit yang disebabkan #leh fakt#r risik# yang terdapat di kapal tersebut. Upaya pengendalian risik# lingkungan bertu!uan untuk membuat ilayah pelabuhan laut dan alat angkut tidak men!adi sumber penularan ataupun habitat yang subur bagi perkembang biakan kuman*$ekt#r penyakit. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, penulis melakukan #bser$asi pada salah satu kapal yang ada di Pelabuhan Lembar, masih banyak terdapat keberadaan $ekt#r penyakit di kapal, seperti lalat. 1edangkan $ekt#r tikus tidak terlihat. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dapat dilakukan tindakan disinseksi kapal tersebut untuk pen%egahan penyakit PHE)5.

melindungi rakyatnya dengan men%egah ter!adinya penyakit yang masuk dan

1.. ,umusan "asalah 6erdapat serangga* $ekt#r yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit PHE)5.

1.7 6u!uan 1.7.1 6u!uan Umum 6erlaksananya pen%egahan serangga* $ekt#r penularan penyakit yang terba a #leh alat angkut maupun barang melalui kegiatan disinseksi di pelabuhan laut Lembar.

1.7..

6u!uan &husus 1. 6ersedianya petun!uk teknis disinseksi sebagai landasan

pelaksanaan #leh petugas kesehatan pelabuhan. .. 6erlaksananya kegiatan disinseksi di kapal laut sesuai standar.

BAB . 6)N'AUAN PU16A&A

..1 PHE)5 +Public Health Emergency of International ConcernPHE)5 merupakan kedaruratan kesehatan +&LB- yang meresahkan Dunia. Dikatakan &LB bila dapat men!adi an%aman kesehatan bagi negara lain dan kemungkinan membutuhkan k##rdinasi internasi#nal dalam penanggulangannya. &LB suatu penyakit tidak se%ara #t#matis memberikan inf#rmasi yang %ukup untuk mengetahui apakah penyakit tersebut menyebar se%ara internasi#nal. Beberapa fakt#r, seperti letak ge#grafi serta, !umlah kasus, aktu, !arak batas internasi#nal, ke%epatan %ara penyebarannya, dan fakt#r(fakt#r lainnya sangat rele$an untuk dianalisis sehingga dapat ditentukan apakah suatu &LB merupakan penyakit yang berp#tensi dalam penyebaran internasi#nal. 1e%ara definisi, PHE)5 dalam )H, +.//0- diperluas !angkauannya dibandingkan )H,+1898- yang hanya men%akup penyakit k#lera, pes dan yell# fe$er. Perluasan ini dimaksudkan untuk men!angkau penyakit new emerging dan re- emerging, termasuk gangguan atau risik# kesehatan yang disebabkan bukan #leh infeksi (penyakit menular). Untuk membantu suatu negara mengidentifikasi apakah suatu keadaan merupakan PHE)5, )H,+.//0- mempersiapkan instrumen yang mengarahkan negara untuk mengka!i suatu ke!adian di sebagai berikut : a. Berdampak*berisik# tinggi bagi kesehatan masyarakat. b. &LB atau sifat ke!adian tidak diketahui. %. Berp#tensi menyebar se%ara internasi#nal. ilayahnya dan menginf#rmasikan kepada 3H4 setiap ke!adian yang merupakan PHE)5 sesuai dengan kriteria

d. Berisik# terhadap per!alanan ataupun perdagangan. Apabila suatu ke!adian dianggap sebagai PHE)5, 3H4 akan membentuk Emergency Commitee yang independen untuk mengka!i dan menginf#rmasikan perkembangannya dengan memberi saran kepada Direktur 'enderal 3H4. Berikut &riteria penentuan PHE)5 :

Untuk interpretasinya, Negara yang men!a ab ; ya; untuk ke!adian yang memenuhi paling sedikit dua dari kriteria +) < )=- di atas, harus melakukan pemberitahuan kepada 3H4 sebagaimana diatur dalam Pasal 9 dari )H,+.//0-. ... =ekt#r =ekt#r merupakan binatang pemba a Penyakit yang disebabkan #leh bakteri, ri%ketsia, $irus, pr#t#>#a dan %a%ing, serta men!adi perantara penularan penyakit tersebut. Pen%emaran karena $ekt#r adalah ter!adinya penularan

penyakit melalui binatang yang dapat men!adi perantara penularan penyakit tertentu akibat k#ndisi pen%emaran $ekt#r penyakit. Beberapa !enis serangga merupakan $ekt#r utama atau $ekt#r penting dari penyakit(penyakit tr#pis di )nd#nesia. Lalat merupakan salah satu $ekt#r penular yang penting. Lalat merupakan salah satu insekta +serangga- yang termasuk #rd# diphtera, mempunyai sepasang sayap berbentuk membran.

1iklus hidup semua lalat terdiri dari ? tahapan, yaitu telur, lar$a, pupa dan lalat de asa. Lalat de asa akan menghasilkan telur ber arna putih dan berbentuk #$al. 6elur ini lalu berkembang men!adi lar$a +ber arna %#klat keputihan- di feses yang lembab +basah-. 1etelah lar$a men!adi de asa, lar$a ini keluar dari feses atau l#kasi yang lembab menu!u daerah yang relatif kering untuk berkembang men!adi pupa. Dan akhirnya, pupa yang ber arna %#klat ini berubah men!adi seek#r lalat de asa. Pada k#ndisi yang #ptimal +%#%#k untuk perkembangbiakan lalat-, 1 siklus hidup lalat tersebut +telur men!adi lalat de asahanya memerlukan aktu sekitar @(1/ hari dan biasanya lalat de asa memiliki usia hidup selama 10(.0 hari.

Dalam dalam

aktu 7(? hari, seek#r lalat betina mampu menghasilkan telur

sebanyak 0// butir. Dengan kemampuan bertelur ini, maka dapat diprediksikan aktu 7(? bulan, sepasang lalat dapat beranak(pinak men!adi 181,/1 A merupakan spe%ies yang berperan dalam masalah kesehatan 1/1B ek#r +dengan asumsi semua lalat hidup-. Lalat masyarakat, yaitu sebagai $ekt#r penularan penyakit saluran pen%ernaan seperti

k#lera, typh#id, disentri dan diare. 1elain sebagai $ekt#r penularan penyakit saluran pen%ernaan, 2uru Besar Cakultas &ed#kteran He an Bidang )lmu Penyakit He an, Uni$ersitas 2ad!ah "ada, Pr#f , 3asit# "1% men!elaskan bah a lalat !uga sebagai $ekt#r +pemba a- $irus flu burung. Bahkan, u!arnya, lalat ada kemungkinan berfungsi sebagai $ekt#r mekanis dan $ekt#r bi#l#gi dari $irus A$ian influen>a +A)- ini. =ekt#r mekanis, maksudnya lalat dapat memba a $irus A) ke mana(mana sedangkan $ekt#r bi#l#gi maksudnya $irus ini bisa masuk ke tubuh lalat dan berkembang di tubuh lalat. Lebih lan!ut di!elaskan bah a di l#kasi yang pernah terkena abah flu burung yaitu di daerah "akassar dan &aranganyar ditemukan $irus A) pada lalat yang diteliti. Di dalam lalat tersebut dilakukan pemeriksaan lip#pr#tein dan antigen untuk mengetahui tipe dan subtipenya ternyata, ditemukan H0N1 dan %ukup banyak pada lalat tersebut. ..7 Disinseksi Disinseksi +disinsectionadalah Dhapus serangga +insekta-; yaitu

pembasmian serangga yang men!adi $ekt#r penularan penyakit dengan menggunakan bahan kimia* pestisida* insektisida. )nsekta adalah binatang arthr#p#da* serangga berkaki enam atau lebih yang dapat men!adi perantara penularan penyakit tertentu atau la>im disebut $ekt#r. Di bidang kesehatan, serangga +$ekt#r- yang sudah dikenal antara lain berbagai spesies nyamuk +Aedes aegy ti, Ano heles, Cule!, "ansonia-, lalat, ke%#a dan kutu. 1erangga tersebut dapat men!adi perantara +agent- penularan penyakit seperti demam kuning +yellow fe#er-, malaria, %hikungunya,pes, penyakit( penyakit saluran pen%ernaan. 1erangga atau $ekt#r tersebut, harus di aspadai terutama pada alat transp#rtasi yang bergerak antar Negara atau antar karena dapat terba a dan menyebar ke ilayah ilayah lain. Untuk men%egah

penyebaran serangga* $ekt#r yang diba a #leh alat angkut, perlu dilakukan pembasmian dengan tindakan disinseksi di kapal laut dan pesa at udara. 1ebagaimana diamanatkan dalam )H, .//0 bah a alat angkut bebas dari sumber infeksi atau k#ntaminasi, termasuk $ekt#r dan reser$#irnya. Disinseksi merupakan tindakan penyehatan untuk membasmi serangga $ekt#r penular penyakit, agar tidak ter!adi penyebaran ke dalam ilayah )nd#nesia.

..7.1 1asaran 1asaran tindakan disinseksi adalah serangga* $ekt#r penular penyakit pada kapal laut dan pesa at udara yang melakukan per!alanan )nternasi#nal ataupun antar ilayah dalam negeri.

..7.. ,uang Lingkup &egiatan ,uang lingkup dilaksanakannya disinseksi adalah : a. b. &apal laut Pesa at Udara

..7.7 Bahan yang Digunakan Bahan yang digunakan untuk tindakan disinseksi biasanya berupa bahan kimia pestisida* insektisida yang dii!inkan di )nd#nesia. Pemilihan bahan kimia pestisida* insektisida berdasarkan kebutuhan, dan efektifitas daya basminya terhadap serangga dengan mempertimbangkan fakt#r keamanan +safety- bagi petugas pelaksana, alat angkut itu sendiri dan lingkungan dimana disinseksi dilaksanakan. Untuk bahan disinseksi pesa at udara mengikuti rek#mendasi yang dikeluarkan #leh Badan &esehatan Dunia atau $orld Health %rgani&ation +3H4-. 'enis pestisida* insektisida %air, padatan +tepung - atau gas. ..7.? Pr#sedur Disinseksi a. 6ata laksana disinfeksi pada kapal laut 1. &etentuan dilaksanakan disinseksi A. Bila kapal datang dari Negara ter!angkit penular yang ditularkan #leh $ekt#r. B. Bila dari hasil pemeriksaan kapal ditemukan adanya kehidupan untuk disinseksi antara lain #rgan#ph#spat, methyl br#mide, pirethrin, permethrin, baik dalam bentuk

serangga*$ekt#r penular penyakit. 5. Atas permintaan nakh#da* pemilik kapal.

.. Pr#sedur Pelaksanaan A. Persiapan a. Persiapan di &&P +Administrasi( &epala &&P menyampaikan surat pemberitahuan disinseksi kepada agen* Nakh#da kapal setelah menerima lap#ran hasil pemeriksaan petugas. ( &epala &&P menun!uk penga as disinseksi dari &&P. ( BU1 bersama penga as disinseksi &&P memperkirakan besar kapal serta membuat ren%ana ker!a pelaksanaan yang disampaikan kepada Nakh#da kapal* agen untuk mendapatkan persetu!uan dilakukannya tindakan disinseksi. ( &epala &&P membuat surat perintah ker!a +1P&- disinseksi kepada BU1 pelaksana disinseksi untuk segera melakukan tindakan disinseksi. b. Persiapan di BU1 ( "enun!uk super$is#r, petugas pelaksana disinseksi yang telah mempunyai sertifikat sebagai super$is#r dan pelaksana disinseksi dari Dit!en PP E PL. ( "empersiapkan bahan dan peralatan sebagai berikut : 1. Peralatan penyempr#tan +s raying- antara lain hand s rayer gend#ng, electric s rayer +UL=-, mist blower' .. Bahan kimia pestisida* insektisida yang akan digunakan

#rgan#ph#spat, methyl br#mide, pirethrin dalam bentuk %air, padat +tepung-. 7. Alat pelindung diri +safety e(ui ment- untuk petugas pelaksana dan super$is#r +sepatu b##t, ear pa%k, masker* kanester, g##gle, ka%amata pest%#nt, generat#r listrik* genset, helm lapangan, sarung tangan, handuk, tisu ?. Alat pendukung lain seperti ember, gelas ukur, gayung, alat pengaduk, %#r#ng pemindah bersaringan. 0. "empersiapkan antid#te sesuai dengan pestisia*

insektisida dipakai. ( "empersiapkan buku %atatan, f#rmat lap#ran, f#rmulir isian. ( &esiapan petugas pelaksana* terdidik* tersertifikasi dan sehat sebagai pen!amah pestisida. ( Alat angkut disiapkan ditempat khusus yang aman dari hilir mudik* pergerakan #rang. ( "empersiapkan ambulans lengkap terstandar.

%. Persiapan di kapal ( Penga as dan BU1 pelaksana disinseksi menemui

Nakh#da* per ira !aga untuk mempersiapkan pelaksanaan disinseksi di kapal. ( 1uper$is#r dan penga as menentukan tata %ara pelaksanaan disinseksi. ( Nakh#da* per ira !aga harus memenuhi dan mematuhi ketentuan dalam disinseksi. ( Penga as, 1uper$is#r, Nakh#da* per ira !aga bersama( sama melakukan pemeriksaan ruangan, keadaan kapal,

p#sisi kapal, arah angin dan hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan disinseksi. ( Penga as dan 1uper$is#r meminta Nakh#da* per ira !aga agara mengamankan barang(barang dari bahaya ter%emar pestisida* insektisida. ( 1emua AB& diperintahkan meninggalkan kapal ke%uali Nakh#da* per ira !aga dan staf tertentu sepeti per ira mesin. ( Nakh#da* per ira !aga meandatangani surat pernyataan tentang kesiapan di disinseksi. ( B. Disinseksi siap dilaksanakan diba ah pimpinan 1uper$is#r.

Pelaksanaan disinseksi Pelaksanaan disinseksi dilakukan sebagai berikut: ( Untuk bagian(bagian kapal yang yang tersembunyi seperti lubang(lubang ke%il dilantai dan tempat(tempat yang sulit menggunakan hand sprayer atau mist bl# er. ( Untuk ruang lebar terbuka menggunakan UL= electric s rayer' ( "engisi f#rmulir isian yang memuat data tentang nama bahan pestisida*insektisida $#lume berat bahan pestisida yang digunakan, bahan pelarut, %atatan + aktu, hari dan tanggal pelaksanaan-, nama petugas pelaksana dan super$is#r yang bertanggung !a ab. ( "embuat lap#ran pelaksanaan se%ara tertulis.

5.

Penga asan disinseksi #leh petugas &&P ( "elakukan penga asan atas seluruh kegiatan selurus disinseksi yang dilakukan #leh BU1.

( "emberikan masukan, saran, maupun teguran kepada BU1 agar pelaksanaan kegiatan disinseksi sesuai standar. ( "embuat lap#ran tertulis

..7.0 1ertifikasi a. 1ertifikasi disinfeksi untuk kapal laut 1ertifikasi disinseksi kapal laut diterbitkan se!alan dengan penerbitan 1ertifikasi 6indakan 1anitasi &apal +1155-. b. 1ertifikasi disinfeksi untuk pesa at udara ( 1ertifikasi disinseksi residual +residual disinsection certificatepesa at udara berlaku selama . bulan. ( 1ertifikasi disinseksi n#n residual +)noc) down- berlaku untuk satu kali penerbangan atau sesuai permintaan negara tu!uan. %. 1ertifikasi untuk Badan Usaha 1 asta )>in usaha Badan Usaha 1 asta +BU1- yang akan melakukan kegiatan disinseksi dipelabuhan, bandara dikeluarkan #leh Direkt#r 'endral Pengendalai Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes ,) dengan terlebih dahulu mendapat rek#mendasi dari &ant#r &esehatan Pelabuhan setempat. ..7.9 Pelaksana Pelaksana kegiatan disinseksi khususnya untuk aplikasu residual disinseksi dilakukan #leh Badan Usaha 1 asta +BU1*pihak ke(7- yang telah mendapat persetu!uan dari Direkt#rat 'endaral Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes ,). 1edangkan tindakan disinseksi n#n

residual dilakukan #leh &ant#r &esehatan Pelabuhan dan atau #leh a ak pesa at pada saat pesa at dalam penerbangan.

..7.@ Pelap#ran, "#nit#ring dan E$aluasi a. Pelap#ran ( 1etiap selesai kegiatan disinseksi penga as &&P membuat lap#ran. ( Badan Usaha 1 asta +BU1- membuat lap#ran bulanan kegiatan disinseksi kepada &&P. b. "#nit#ring dan E$aluasi ( &ant#r &esehatan Pelabuhan melakukan penga asan kepada setiap pelaksanaan kegiatan disinseksi. ( E$aluasi dilakukan setiap 7 bulan. ..7.B Penentuan 6ingkat ,isik# 2angguan &esehatan Untuk menentukan risik# tinggi dan rendahnya gangguan kesehatan yang ditimbulkan #leh $ekt#r dapat dinilai dengan rumus : +6#tal nilai A 6#tal B#b#t-* 'umlah =ariabel )nterpretasinya dikatakan risik# tinggi !ika memiliki nilai score F 0/// dan risik# rendah !ika memiliki nilai score G B///. 6etapi !ika nilai score menun!ukkan tingkat risik# gangguan kesehatan rendah dan ditemukan adanya tanda(tanda kehidupan $ekt#r ataupun fakt#r resik# PHE)5 lainnya, maka tingkat risik# gangguan kesehatan kapal tersebut dianggap tinggi.

BAB 7 PE"BAHA1AN

&un!ungan dilakukan #leh D#kter "uda dari Cakultas &ed#kteran Uni$ersitas )slam Al(A>har "ataram pada &ant#r &esehatan Pelabuhan di Pelabuhan Lembar pada tanggal /0 desember ./1.. Pada kun!ungan tersebut D#kter "uda diberikan kesempatan melakukan pemeriksaan sanitasi kapal pada sebuah kapal !enis angkutan umum. Adapun !enis $ariabel yang dinilai, meliputi : N4 1 . 7 ? 0 9 @ B 8 1/ 11 1. 17 =A,)ABEL Dapur*galley ,uang rakit makanan*pantry 2udang*st#res Palka*karg# ,uangan+kelasi,per ira,penumpang,geladak-*Huartes +%re ,#ffi%er,pasanger,de%k Air minum siap sa!i*p#rtable ater Limbah*se age 6angki ballast*ballast tanks Limbah padat dan limbah medik*s#lid and medi%al aste Air persediaan*standing ater ,uang mesin*engine r##m Caislitas medis*medi%al fas%ilities "akanan *f##d N)LA) 30 36 34,5 7 9,5 B4B46 10 10 5 7 4 1/ @ ? 0 66 26 18 62 5 4 3 10

1? 10 19 1@

Air* ater 1ampah* aste &#lam renang*s iming p##l*spa Area lain yang diperiksa*#ther areas inspe%ted ...................................................................................... 2,AND 154,E

66

7 @ . 1//

7.0

Dari tabel diatas didapatkan hasil pemeriksaan nilai $ariabel dapur* gallery sebesar 7/, pantry sebesar 79, gudang sebesar 7?,0, karg# sebesar @, ruangan 8,0, air persediaan sebesar 99, ruang mesin sebesar .9, fasilitas medis sebesar 1B, makanan sebesar 9. dan air sebesar 99 sehingga didapatkan t#tal nilai 7.0. Hasil dari penghitungan dari tabel dengan menggunakan rumus +6#tal nilai A 6#tal B#b#t-* 'umlah =ariabel yaitu +7.0 A 90-* 1/ I 198,@0 berarti nilai *rand +core F 0/// menun!ukkan pada kapal tersebut terdapat tingkat gangguan kesehatan tinggi dan ditemukannya tanda(tanda kehidupan $ekt#r yaitu lalat. Dimana lalat merupakan $ekt#r pemba a banyak penyakit terutama penyakit yang termasuk dalam PHE)5 yaitu Cholera' Dari penghitungan hasil dari $ariabel yang diperiksa, maka pada kapal tersebut diindikasikan untuk melakukan disinseksi, agar tidak menimbulkan penyakit( penyakit yang dapat disebarkan #leh $ekt#r lalat. &eterbatasan pada kun!ungan ini, tidak dilakukannya pemeriksaan pada seluruh $ariabel yang terkait !adi tidak dapat dilakukan penghitungan seluruh $ariabel.

BAB ? PENU6UP

?.1 1impulan Dari hasil penghitungan $ariabel yang diperiksa dengan menggunakan rumus +6#tal nilai A 6#tal B#b#t-* 'umlah =ariabel yaitu +7.0 A 90-* 1/ I 198,@0 dengan *rand +core F 0/// menun!ukkan pada kapal tersebut terdapat tingkat gangguan kesehatan tinggi dan perlu dilakukannya tindakan disinseksi. ?.. 1aran 1. 1ebaiknya sebelum dilakukan disinseksi, para AB& kapal terlebih dahulu membersihkan kapal yang akan disinseksi tersebut agar %ukup +lumayanbersih, untuk mengurangi biaya disinseksi yang %ukup besar, akibat penggunaan pestisida*bahan kimia lainnya. .. "emberikan peringatan se%ara lisan pada kapal penumpang agar

memperhatikan kebersihan kapalnya, agar terhindar dari $e%t#r pemba a

penyakit. 7. Petugas dapat mengaplikasikan petun!uk teknis disinseksi dengan baik dan benar, demi mendapatkan hasil yang maksimal. ?. 1elalu men!aga kebersihan kapal agar ter%ipta suasana yang bersih, nyaman, dan indah.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hipotiroid Kongenital
    Hipotiroid Kongenital
    Dokumen60 halaman
    Hipotiroid Kongenital
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Serum en
    Serum en
    Dokumen17 halaman
    Serum en
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Haemorrhoid
    Haemorrhoid
    Dokumen32 halaman
    Haemorrhoid
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Insomnia
    Insomnia
    Dokumen12 halaman
    Insomnia
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Kelainan Pigmentasi
    Kelainan Pigmentasi
    Dokumen38 halaman
    Kelainan Pigmentasi
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Refer at
    Refer at
    Dokumen44 halaman
    Refer at
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Laporan KKP Penting
    Laporan KKP Penting
    Dokumen17 halaman
    Laporan KKP Penting
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Bio Gener Tika
    Bio Gener Tika
    Dokumen6 halaman
    Bio Gener Tika
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ikm KKP
    Tugas Ikm KKP
    Dokumen18 halaman
    Tugas Ikm KKP
    Maya Komala
    Belum ada peringkat
  • SLE2
    SLE2
    Dokumen24 halaman
    SLE2
    Maya Komala
    Belum ada peringkat