Jika ditinjau dari asal katanya, Entrepreneurship merupakan istilah bahasa perancis yang memiliki arti between taker atau go-between. Contoh yang sering digunakan untuk menggambarkan pengertian go-between atau perantara ini adalah pada saat Marcopolo yang mencoba merintis jalur pelayaran dagang ke timur jauh. Untuk melakukan perjalanan dagang tersebut, Marcopolo tidak menjual barangnya sendiri. Dia hanya membawa barang seorang pengusaha melalui penandatanganan kontrak.Dia setuju menandatangani kontrak untuk menjual barang dari pengusaha tersebut. Dalam kontrak ini dinyatakan bahwa si pengusaha memberi pinjaman dagang kepada Marcopolo. Dari penjualan barang tersebut, Marcopolo mendapat bagian 25%, termasuk asuransi. Sedangkan pengusaha memperoleh keuntungan lebih dari 75%. Segala macam resiko dari perdagangan tersebut ditanggung oleh pedagang, dalam hal ini Marcopolo. Jadi, pada masa itu wiraswasta digambarkan sebagai usaha, dalam hal contoh ini perdagangan, yang menggunakan modal orang lain, dan memperoleh bagian ( yang lebih kecil daripada pemilik modal ) dari usaha tersebut. Di sini, segala resiko usaha tersebut menjadi tanggungan wiraswastawan.Pemilik modal tidak menanggung resiko apa pun. Jika kita ikuti perkembangan makna pengertian entrepreneur, memang mengalami perubahan-perubahan. Namun, sampai saat ini, pendapat Joseph Schumpeter pada tahun 1912 masih diikuti banyak kalangan, karena lebihluas. Menurut Schumpeter, seorang entrepreneur tidak selalu seorang pedagang ( businessman ) atau seorang manager; ia adalah orang yang unik yang berpembawaan pengambil resiko dan yang memperkenal kanproduk-produk inovative dan teknologi baru ke dalam perekonomian.
Pengangguran
Definisi pengangguran secara teknis merupakan semua orang yang dalam referensi tertentu, yaitu pada usia angkatan kerja , tetapi mereka tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Selain itu , juga terdapat definisi lainnya dari pengangguran, diantaranya: Menurut Sadono Sukirno, pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja yang ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Menurut Payman J. Simanjuntak, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja padahal ia berusia angkatan kerja, yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang
dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan. Mnurut istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja, pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja. Menurut Menakertrans, pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan. Menurut Ida Bagoes Mantra, pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan. Konsep ini sering diartikan sebagai keadaan pengangguran terbuka. Menurut Dumairy, pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan
Dia menjelaskan, masih tingginya jumlah pengangguran karena mindset masyarakat yang hanya cenderung mengejar menjadi PNS saja. Padahal Kabupaten Bone memiliki banyak sumber daya alam yang bisa dikelola. Karena itu, dalam pembahasan RPJMD yang rencananya akan dilakukan pada Oktober mendatang, pihak legislative akan mengusulkan point pengentasan pengangguran kepada eksekutif dengan mengefektifkan kerjasama SKPD terkait, mulai dari Dinas tenaga kerja sebagai pemberi latihan kerja sampai dinas koperasi sebagai leading penggerak dana bergulir masyarakat. Kami harapkan akan ada peningkatan pemberdayaan UKM melalui home industry. Ini yang harus digarap. Penyerapan tenaga kerja tidak bisa mengandalkan hanya pada penerimaan CPNS saja, katanya. Bimtek sendiri digelar di hotel clarion yang dimulai kemarin dan berlangsung hingga 23 Juli esok dengan menghadirkan beberapa pemateri seperti Direktur Eksekutif Pusat Kajian Kebijakan Publik (PUSKAP) Prof.Dr. H.Lauddin Marsuni,SH.,MH dan Guru Besar Fakultas Hukum Unhas Prof.Dr. Aminuddin Ilmar,SH.,MH. Prof Lauddin mengharapkan, melalui orientasi ini, anggota DPRD dapat melakukan pendalaman pemahaman tentang fungsi dan tugas serta wewenang dibidang perencanaan pembangunan jangka menengah daerah.