Inkontinensia Urin
Inkontinensia Urin
Geriatric Giant
Immobility Instability Incontinence (urinary & alvi) Intellectual impairment (MCI, Dementia) Infection (Pneumonia, etc) Impairment of hearing & vision Impaction (constipation) Isolation (depression) Inanition (malnutrition) Impecunity (poverty) Iatrogenesis Kane, Ouslander Abrass. (from Solomon Insomnia 1988), Essentials of Clinical Immune deficiency Geriatrics.2004 . p.13-14. Impotence
Urinary Incontinence
PROSES BERKEMIH
Otak
T10L2
S2S4
Intramural skeletal muscle Extramural skeletal muscle Urethral smooth muscle Adapted from Wein AJ. Exp Opin Invest Drugs. 2001:10:65-83.
Saraf Pelvis
Kontraksi
Urinary Incontinence
Acute
chronic
BASICS MECHANISMS
Three basic mechanisms serves as final common pathways in nearly all causes of incontinence : Urge incontinence Hyperactive / irritable bladdder Stress incontinence Urethral incompetence Overflow bladder
INKONTINENSIA URGENSI
11
INKONTINENSIA STRESS
12
INKONTINENSIA STRESS
13
OVERACTIVE BLADDER
Overactive baldder (OAB) adalah gejala Syndrom : Urgency, dengan atau tanpa urge inkontinensia biasanya dengan frekuensi dan nocturia. Gejala ini merupakan akibat dari otot detrusor yang overaktif (secara urodinamik terdapat kontraksi yang tidak terkendali dari otot detrusor). Istilah OAB dipakai apabila tidak terbukti ada infeksi atau patologi yang lain. Diagnosis OAB sekarang dapat dibuat atas dasar symptom tidak diperlukan pembuktian dengan urodinamik.
14
OVERACTIVE BLADDER
Urgency adalah keluhan keinginan berkemih yang kuat yang datang secara mendadak, dan sulit ditahan. Frekwensi berkemih meningkat yang dikeluhan oleh pasien pada siang hari ( setara dengan polyuria) Nocturia adalah keluhan dimana terbangun dari tidur malam untuk berkemih lebih dari 1 x.
Abrams P et al. Neurourol Urodyn 2002;21:167-178
15
I Infection
A Atrophic vaginitis P Pharmaceutical
P Physiological disorders
E Endocrine disorders R Restricted mobility S Stool impaction
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan umum, abdomen (palpasi buli-buli), dan pemeriksaan neurologi Melakukan pemeriksaan panggul dan dubur pada wanita dan pemeriksaan dubur pada laki-laki Mengobservasi keluarnya urine padastress (misalnya batuk, valsava, dll) Melakukan pemeriksaan residu urine apabila diduga ada obstruksi bagian bawah (kesulitan berkemih, BPH, operasi daerah panggul sebelumnya)
Fantl JA al. Agency for Healthcare Policy and Research 1996;AHCPR Publication No. 96-0686
18
Diagnosis
Pemeriksaan Laboratorium Urinalysis - untuk melihat adanya hematuria, pyuria, bacteria, glucosuria, proteinuria Pemeriksaan darah bila diperlukan - Glucose - PSA (laki-laki di atas 50 tahun) - Lain-lain
Fantl JA al. Agency for Healthcare Policy and 1996;AHCPR Publication No. 96-
19
Research 0686
Diagnosis
Obat-obatan yang mungkin berpengaruh terhadap fungsi berkemih
Diuretik Narkotika
Antidepresan
Antihipertensi Hipnotik
Sedatif
OTC obat tidur dan demam Antipsikotik Herbal
Analgesik
20
Diagnosis
Deferensia diagnosis
~ BPH ~ Interstitial cystitis ~ Prolapse ~ Diabetes ~ Atrophic vaginitis ~ Urinary tract infection ~ Pelvic floor dysfunction ~ Urinary tract infection
21
Jenis
Jumlah
Berapa sering
contoh 06 - 07 07 - 08 08 - 09 10 - 11 11 - 12 12 - 13
kopi
2 cangkir
12
Banyak
Banyak
Ya
tertawa
13 - 14
14 - 15 15 - 16 16 - 17
22
Instabilitas
Jatuh
Obat
Inkontinensia urin
Infeksi
Fraktur
Hipotermia Imobilisasi
Kesadaran
Depresi
Ulkus Trombosis vena Pneumonia ISK konstipasi Atrofi otot Asupan cairan Asupan makanan
Gangguan tidur
Dehidrasi
Malnutrisi
Inkontinensia Alvi
Klinis
Feces cair/belum terbentuk, keluar merembes Keluarnya feces yang sudah terbentuk, 1 x atau 2 x perhari di pakaian atau di tempat tidur
Penyebab
IA akibat konstipasi IA simtomatik, berkaitan dg penyakit usus besar IA neurogenik IA karena hilangnya refleks anal