Anda di halaman 1dari 67

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH

Kompleks Ditjen MPDM, Kementerian Pendidikan Nasional,Gedung F Lantai 2 Jl. RS Fatmawati, Cipete, Jakarta Selatan, Telepon/Fax: 021-75914887 Website: http://www. ban-sm.or.id ; Email: info@ban-sm.or.id

MATERI I

KEBIJAKAN DAN PROGRAM BAN-S/M TAHUN 2011


Disampaikan pada: TOT Asesor BAN-S/M Tahun 2011

LINGKUP PRESENTASI
I. II. III. IV. Mandat BAN-S/M (Dasar Hukum) Kebijakan Umum Akreditasi Kebijakan Khusus Akreditasi Sifat, Kedudukan, Tupoksi, dan Struktur Organisasi BAN-S/M V. Norma, Tata Krama, dan Tata Tertib Pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah VI. Sasaran Akreditasi S/M dan Tindak Lanjut Hasil Akreditasi

I. MANDAT BAN-S/M (DASAR HUKUM)

Mandat BAN-S/M (Dasar Hukum)


1. UU No.20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas (Pasal 60). 2. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Pasal 86 dan 87). 3. Permendiknas No.29 Tahun 2005 tentang BAN-S/M. 4. Kepmendiknas No.064/P/2006 tentang Anggota BAN-PT, BAN-S/M dan BAN-PNF. 5. Permendiknas Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kemetrian Pendidikan Nasional 2010-2014 6. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 7. Surat Edaran Dirjen Pendidikan Islam No. SE.DJ.I/PP.00/05/ 2008 tentang Akreditasi Madrasah

PERAN BAN-S/M DALAM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SESUAI SISDIKNAS


PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL : dilakukan oleh berbagai pihak /institusi di luar satuan pendidikan yang secara fomal memiliki tugas dan fungsi berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan baik secara langsung/tidak langsung. PENJAMINAN MUTU INTERNAL : dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan. Kedua model pendekatan tersebut, sungguhpun dapat dibedakan, tetapi memiliki keterkaitan satu sama lain, termasuk keterkaitan antar institusi eksternal dimaksud.

PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL


ADA 4 PILAR POKOK DLM PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL

1. Penetapan Standar Nasional Pendidikan (penetapan oleh Menteri, pengembangan, pemantauan, dan pengendalian SNP oleh BSNP) PP 19/2005 psl.76 dan 77. 2. Pemenuhan SNP pada setiap satuan pend (oleh Pem Provinsi, Pem Kab /Kota, LPMP, dan institusi pembina pend Pusat), PP19/2005 psl 92. 3. Penentuan Kelayakan Satuan/Program (Pengecekan derajat-pemenuhan SNP yang dicapai satuan/program pend): melalui penilaian kelayakan satuan/program pend mengacu pada kriteria SNP, sbg bentuk akuntabilitas publik), UU 20/2003 psl 60, Permen 29/2005 psl 1 AKREDITASI oleh BAN S/M , PP 19/2005 psl 86 dan 87. 4. Penilaian Hasil Belajar (PHB) dan Evaluasi Pendidikan: Ujian Nasional, USBN, Sertifikasi Lulusan, berbagai bentuk ujian lainnya, dan evaluasi kinerja pend oleh Pusat, Pem Provinsi, Pem Kab/Kota serta Lembaga Evaluasi Mandiri. (PP 19/2005)

Hubungan Antarpilar dalam Penjaminan Mutu Eksternal

PERAN BAN-S/M DALAM PENJAMINAN MUTU


BAN-S/M, memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kpd program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, kpd Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.
PP 19/2005 Bab XV psl 91 (5)

PENJAMINAN MUTU OLEH PEMERINTAH (PP 17 Tahun 2010)


Dalam rangka penjaminan mutu pendidikan: Pemerintah menyelenggarakan dan/atau memfasilitasi : a. akreditasi program pendidikan; b. akreditasi satuan pendidikan; c. sertifikasi kompetensi peserta didik; d. sertifikasi kompetensi pendidik; dan/atau e. sertifikasi kompetensi tenaga kependidikan. (Pasal 12 ayat 2) Pemerintah provinsi mengoordinasikan dan memfasilitasi akreditasi program dan satuan pendidikan. (Pasal 23 ayat 3) Pemerintah kabupaten/kota memfasilitasi akreditasi program dan satuan pendidikan. (Pasal 34 ayat 3)

II. Kebijakan Umum Akreditasi

VISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014


Terselenggaranya Layanan Prima Pendidikan Nasional untuk Membentuk Insan Indonesia Cerdas Komprehensif

MISI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014


1. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan 2. Memperluas Keterjangkauan Layanan Pendidikan 3. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan 4. Mewujudkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan 5. Menjamin Kepastian Memperoleh Layanan Pendidikan

MOTTO KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2010-2014

MELAYANI SEMUA DENGAN AMANAH

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014


KONDISI AWAL (2009) 65.4 TAHUN

NO

SASARAN STRETAEGIS Persentase SD/SDLB Berakreditasi Persentase SD/SDLB Berakreditasi Minimal B Persentase SMP/SMPLB Berakreditasi Persentase SMP/SMPLB Berakreditasi > B

2010 (%)
70.2

2011 (%)
75.2

2012 (%)
80.1

2013 (%)
85.1

2014 (%)
90.0

8.2

9.6

10.9

12.3

13.6

15.0

61

66.8

72.6

78.4

84.2

90.0

19.0

20.6

22.2

23.8

25.4

27.0

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2010-2014


SASARAN STRETAEGIS Persentase SMA/SMLB Berakreditasi KONDISI AWAL (2009) TAHUN

NO

2010 (%) 70.7

2011 (%)

2012 (%)

2013 (%)

2014 (%)

64.7

76.8

82.9

88.9

95.0

Persentase SMA/SMLB Berakreditasi Minimal B


Persentase SMK Berakreditasi Persentase SMK Berakreditasi > B

19.2

23.4

27.5

31.7

35.8

40.0

70.0

74.0

78.0

82.0

86.0

90.0

20.0

22.0

24.0

26.0

28.0

30.0

VISI & MISI KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2010-2014

VISI Terwujudnya masyarakat Indonesia yang taat beragama, rukun, cerdas, mandiri, dan sejahtera lahir batin. MISI Meningkatkan kualitas RA, Madrasah, Perguruan Tinggi Agama, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Keagamaan

VISI BAN-S/M
Terwujudnya lembaga akreditasi sekolah/madrasah yang profesional dan terpercaya

MISI BAN-S/M
1. Mengembangkan sistem penyelenggaraan akreditasi yang efektif dan efisien sebagai bagian dari penjaminan mutu pendidikan nasional 2. Mengembangkan perangkat akreditasi dan mekanisme yang tepat dan bermutu. 3. Mengembangkan integritas dan kompetensi pengelola dan pelaksana akreditasi. 4. Mengembangkan jejaring akreditasi dengan berbagai pemangku kepentingan. 5. Mengembangkan sistem informasi akreditasi sebagai bagian dari akuntabilitas publik dan mendukung pengambilan keputusan. 6. Mengembangkan jejaring dan kemitraan dengan institusi akreditasi negara lain.

MOTO BAN-S/M

Profesional, terpercaya, dan terbuka

Pengertian Akreditasi
UU N0. 20/2003 tentang SISDIKNAS

Akreditasi dilakukan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan non-formal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. [Pasal 60 ayat (1)]
Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh pemerintah dan/atau lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik. [Pasal 60 ayat (2)]

Akreditasi Sekolah/Madrasah berdasarkan PP No. 19/2005


Akreditasi adalah kegiatan penilaian kelayakan program dan/atau satuan pendidikan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan [Pasal 1 ayat 21] Pemerintah melakukan akreditasi pd setiap jenjang dan satuan pendidikan untuk menentukan kelayakan program dan/atau satuan pendidikan. [Pasal 86 ay 1] Akreditasi merupakan bentuk akuntabilitas publik dilakukan secara obyektif, adil, transparan, dan komprehensif dengan menggunakan instrumen dan kriteria yang mengacu kepada Standar Nasional Pendidikan [Pasal 86 ayat 3]

Akreditasi S/M Berdasarkan Permendiknas 29/2005


Akreditasi S/M adalah suatu kegiatan penilaian kelayakan suatu S/M berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M yang hasilnya diwujudkan da-lam bentuk pengakuan peringkat kelayakan. [Pasal 1 ayat (5)] Untuk melaksanakan akreditasi S/M, pemerintah membentuk BAN-S/M

[Pasal 2 ayat (1)]

Tujuan Akreditasi S/M


Memberikan informasi tentang kelayakan S/M sebagai satuan pendidikan atau program pendidikan berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Memberikan pengakuan peringkat kelayakan. Memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait (rekomendasi tindak lanjut).

Manfaat Akreditasi S/M


1. Acuan dalam upaya peningkatan mutu S/M dan rencana pengembangan S/M. 2. Motivator agar S/M terus meningkatkan mutu pendidikan secara bertahap, terencana, dan kompetitif baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional bahkan regional dan internasional. 3. Umpan balik dalam usaha pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga S/M dalam rangka menerapkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program S/M.

Manfaat Akreditasi S/M


4. Membantu mengidentifikasi S/M dan program dalam rangka pemberian bantuan pemerintah, investasi dana swasta dan donatur atau bentuk bantuan lainnya. 5. Bahan informasi bagi S/M sebagai masy. belajar untuk meningkatkan dukungan dari pemerintah, masy, maupun sektor swasta dalam hal profesionalisme, moral, tenaga, dan dana.

Fungsi Akreditasi S/M


Akuntabilitas, yaitu sebagai bentuk pertanggungjawaban S/M kepada publik, apakah layanan yang dilakukan dan diberikan oleh sekolah/ madrasah telah memenuhi harapan atau keinginan masyarakat.

Pengetahuan, yaitu sebagai informasi bagi semua pihak tentang kelayakan S/M dilihat dari berbagai unsur terkait yang mengacu pada standar minimal beserta indikator-indikatornya.
Pembinaan dan pengembangan, yaitu sebagai dasar bagi S/M, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan atau pengembangan mutu S/M.

Prinsip Akreditasi S/M


1. Objektif
Akreditasi S/M pada hakikatnya merupakan kegiatan penilaian tentang kelayakan penyelenggaraan pendidikan yang ditunjukkan oleh suatu S/M. Dalam pelaksanaan penilaian ini berbagai aspek yang terkait dengan kelayakan itu diperiksa dengan jelas dan benar untuk memperoleh informasi tentang kebera-daannya. Agar hasil penilaian itu dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya untuk dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan maka dalam prosesnya digunakan indikator-indikator terkait dengan kriteria-kriteria yang ditetapkan.

Prinsip Akreditasi S/M


2. Komprehensif

(Lanjutan)

Dalam pelaksanaan akreditasi S/M, fokus penilaian tidak hanya terbatas pada aspek-aspek tertentu saja tetapi juga meliputi berbagai komponen pendidikan yang bersifat menyeluruh. Dengan demikian hasil yang diperoleh dapat menggambarkan secara utuh kondisi kelayakan S/M tersebut.

3. Adil
Dalam melaksanakan akreditasi, semua S/M harus diperlakukan sama dengan tidak membedakan S/M atas dasar kultur, keyakinan, sosial budaya, dan tidak memandang status S/M baik negeri ataupun swasta. S/M harus dilayani sesuai dengan kriteria dan mekanisme kerja secara adil dan/atau tidak diskriminatif.

Prinsip Akreditasi S/M (Lanjutan)


4. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan akreditasi S/M seperti kriteria, mekanisme kerja, jadwal serta sistem penilaian akreditasi dan lainnya harus disampaikan secara terbuka dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukannya.

5. Akuntabel
Pelaksanaan akreditasi S/M harus dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi penilaian maupun keputusannya sesuai aturan dan prosedur yang telah ditetapkan.

Lingkup Akreditasi Satuan Pendidikan


1. Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhatul Atfal (RA). 2. Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI). 3. Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs). 4. Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA). 5. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK). 6. Sekolah Luar Biasa (SLB) yang terdiri dari Taman Kanak-kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Luar Biasa (SLTPLB), dan Sekolah Menengah Luar Biasa (SMLB).

Persyaratan Mengikuti Akreditasi Sekolah/Madrasah 1. Memiliki Surat Keputusan Pendirian/ Operasional Sekolah/Madrasah. 2. Memiliki peserta didik pada semua tingkatan kelas. 3. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan. 4. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan. 5. Melaksanakan kurikulum yang berlaku, dan 6. Telah menamatkan peserta didik.

III. Kebijakan Khusus Akreditasi

KEBIJAKAN AKREDITASI SLB


Kebijakan akreditasi untuk SLB diatur sebagai berikut: A. Persyaratan Mengikuti Akreditasi Khusus SLB 1. Memiliki Surat Keputusan Pendirian/Operasional Sekolah/Madrasah 2. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan; 3. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan; 4. Melaksanakan kurikulum yang berlaku; 5. Telah melaksanakan pendidikan dalam 4 tahun berturut-turut untuk SMALB dan SMPLB, 3 tahun berturut-turut untuk SDLB dan TKLB.
35

KEBIJAKAN AKREDITASI SLB


B. Kepemilikan dan penggunaan fasilitas dan sumber daya bersama SLB yang menyelenggarakan pendidikan satu atap serta memiliki tingkat pendidikan dan program berbeda dapat mendayagunakan pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan bersama. 1. Pendidik dan tenaga kependidikan Guru (Guru tidak melampaui jumlah maksimum beban mengajar) Kepala sekolah/madrasah, TU, dan Tenaga pendukung lainnya 2. Sarana dan prasarana (tidak melampaui kapasitas maksimal penggunaan) Pepustakaan Ruang ibadah Ruang bina diri Tempat dan alat olah raga
36

KEBIJAKAN AKREDITASI SLB (Lanjutan)


3. Pengelolaan Dapat dikelola dalam satu sistem manajemen untuk semua program pendidikan, tingkat satuan, dan jenjang yang dimiliki 4. Pembiayaan Boleh terintegrasi atau terpisah Catatan: Fasilitas dan sumber daya bersama harus menjamin proses pembelajaran secara layak sesuai ketentuan

37

KEBIJAKAN AKREDITASI SLB


C. Asesor SLB
Asesor akreditasi Sekolah Luar Biasa (SLB), memiliki kewenangan untuk melakukan penilaian kelayakan program pada semua tingkat satuan dan jenjang pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB

38

KEBIJAKAN AKREDITASI TK/RA


Dasar kebijakan akreditasi TK/RA mengacu kepada Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) jalur pendidikan formal untuk kelompok usia 4 6 tahun A. Standar Standar PAUD merupakan bagian integral dari 8 SNP, sebagaimana diamanatkan dalam PP nomor 19 tahun 2005. Kedelapan SNP tersebut dikelompokkan menjadi 4 standar sebagai berikut. 1. Standar tingkat pencapaian perkembangan 2. Standar pendidik dan tenaga kependidikan 3. Standar isi, proses, dan penilaian 4. Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan
39

KEBIJAKAN AKREDITASI TK/RA


B. Perangkat Akreditasi
1. Terdapat kekhususan instrumen untuk kelompok usia 4 5 tahun dan 5 6 tahun, pada standar tingkat pencapaian perkembangan 1. Instrumen untuk standar ke-2 , 3, dan 4 sama untuk kelompok usia 4 -5 tahun dan 5 6 tahun.

40

Akreditasi Layanan Pendidikan Satu Atap (2011 -- )


Layanan pendidikan satu atap adalah dua satuan pendidikan yang dikelola dalam satu manajemen dengan memanfaatkan sumber daya bersama untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan dalam rangka wajib belajar 9 tahun. 1. Pendidik dan Tenaga Kependidikan serta Sarana dan Prasarana dapat dimanfaatkan secara bersama 2. Akreditasi bagi sekolah/madrasah satu atap dilaksanakan dan berlaku untuk setiap satuan pendidikan.

Akreditasi Layanan Pendidikan Satu Atap (2011 -- )


3. Waktu pelaksanaan akreditasi di antara dua satuan pendidikan dalam sekolah/madrasah satu atap bisa sama dan bisa pula berbeda. 4. Hasil akreditasi di antara dua satuan pendidikan dalam sekolah/madrasah satu atap bisa sama dan bisa pula berbeda. 5. Akreditasi sekolah/madrasah satu atap dilaksanakan oleh asesor sesuai kompetensi berdasarkan pelatihan dan sertifikat asesor yang dimiliki dan masih berlaku.

Rintisan Pelaksanaan Akreditasi Online (2011 -- )


1. SIA-S/M mendukung pengambilan keputusan di dalam kebijakan akreditasi sekolah/madrasah. 2. SIA-S/M memiliki data dan informasi dibagi dalam dua bagian, yaitu: a. Data dan informasi yang bersifat statis memuat data-data dalam rangka keterbukaan dan akuntabilitas. b. Data yang bersifat dinamis, memfungsikan sistem informasi untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi melalui dukungan dalam proses layanan akreditasi. a dan b merupakan realisasi kebijakan strategi umum pelaksanaan misi Kemdiknas

LAYANAN SISTEM INFORMASI AKREDITASI BAN-S/M BAN-S/M


Internet Service Provider (ISP) WebHosting

Internet
http://www.ban-sm.or.id BAP-S/M

Instansi terkait dalam Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Nasional


Sekolah/Madrasah Masyarakat
www.ban-sm.or.id

PROVINSI PELAKSANA RINTISAN AKREDITASI ONLINE TAHUN 2011


1. DKI Jakarta 2. Jawa Barat

3. Jawa Tengah
4. Kalimantan Timur

5. Sumatra Selatan

IV. Sifat, Kedudukan, Tupoksi, dan Struktur Organisasi BAN-S/M

Sifat dan Kedudukan BAN-S/M


BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri yang menetapkan kelayakan program dan/ atau satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan mengacu pada standar nasional.
[Permen No.29/2005, Pasal 1]

BAN-S/M merupakan badan nonstruktural yang bersifat nirlaba dan mandiri yang bertanggung jawab kepada Mendiknas.
[Permen No.29/2005, Pasal 2]

TUGAS BAN-S/M
1. Merumuskan kebijakan operasional
2. Melakukan sosialisasi kebijakan 3. Melaksanakan akreditasi

sekolah/madrasah

FUNGSI BAN-S/M
1. Merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi S/M. 2. Merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi S/M untuk diusulkan kepada Menteri. 3. Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat akreditasi S/M. 4. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan akreditasi S/M. 5. Memberikan rekomendasi tindak lanjut hasil akreditasi. 6. Mengumumkan hasil akreditasi S/M secara nasional. 7. Melaporkan hasil akreditasi S/M kepada Menteri dengan tembusan disampaikan kepada Menteri Agama. 8. Melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M.

Badan Akreditasi Provinsi Sekolah/Madasah (BAP-S/M)


Dalam melaksanakan akreditasi, BAN-S/M dibantu oleh BAP-S/M yang dibentuk oleh Gubernur [PP No. 19/2005, Pasal 87] BAP-S/M adalah badan evaluasi mandiri di provinsi yang membantu BAN-S/M dalam pelaksanaan akreditasi [Permen No. 29/2005, Pasal 1] Dalam pelaksanaan akreditasi, BAN-S/M dibantu oleh BAP-S/M [Permen No. 29/2005, Pasal 7)

50

TUGAS BAP-S/M (1)


1. Melakukan sosialisasi kebijakan dan pencitraan BAN-S/M dan BAP-S/M kepada Pemprov, Kanwil Depag, Kandepag, S/M, dan masy. pendidikan pada umumnya. 2. Merencanakan program akreditasi S/M yang menjadi sasaran akreditasi. 3. Menugaskan asesor untuk melakukan visitasi. 4. Mengadakan pelatihan asesor sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh BAN-S/M. 5. Menetapkan hasil peringkat akreditasi melalui Rapat Pleno Anggota BAP-S/M. 6. Menyampaikan laporan pelaksanaan program dan pelaksanaan akreditasi serta rekomendasi tindak lanjut kepada BAN-S/M dan kepada Gubernur. 7. Menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Depag, dan LPMP.

TUGAS BAP-S/M (2)


8. Menyampaikan laporan hasil akreditasi dan rekomendasi tindak lanjut kepada Pemerintah Kab/Kota, Kandepag, dan satuan pendidikan dalam rangka penjaminan mutu sesuai lingkup kewenangan masing-masing. 9. Mengumumkan hasil akreditasi kepada masyarakat, baik melalui pengumuman maupun media massa. 10. Mengelola sistem basis data akreditasi. 11. Melakukan monitoring dan evaluasi secara terjadwal terhadap kegiatan akreditasi. 12. Melaksanakan kesekretariatan BAP-S/M. 13. Merumuskan tugas pokok dan fungsi sesuai dengan kerangka tugas pokok BAP-S/M, dan 14. Melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan BAN-S/M.

TUGAS UPA KAB/KOTA


Dengan penugasan dari BAP-S/M, UPA-S/M membantu BAP-S/M dalam hal: Sebagai penghubung antara BAP-S/M dengan Dinas Pendidikan dan Kandepag. Mengusulkan jumlah S/M yang akan diakreditasi kepada BAP-S/M. Mengusulkan jumlah asesor yang dibutuhkan untuk kab/kota yang bersangkutan. Menyusun data S/M yang telah dan akan diakreditasi di tingkat kab/kota Mengkoordinasikan sasaran penugasan asesor. Mengkoordinasikan jadwal pemberangkatan asesor. Menyiapkan perangkat akreditasi dan adm. bagi asesor. Melaporkan pelaksanaan kegiatan, dan Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh BAP-S/M.

1.
2.

3.
4. 5. 6. 7. 8. 9.

MENAG

MENDIKNAS

DITJEN PENDIS GUBERNUR KANWIL KEMENAG BUPATI/ WALIKOTA KANTOR KEMENAG

DITJEN DIKDAS

DITJEN DIKMEN

BADAN PSDMP & PMP

BALITBANG

BAN-S/M

BSNP

DISDIK PROVINSI

LPMP

BAP-S/M

Asesor
DISDIK KAB/KOTA Unit Pelaksana Akreditasi BAP-S/M KAB/KOTA

MADRASAH

SEKOLAH

Instruksi Koordinasi Konsultasi Alur akreditasi Koordinasi dan Konsultasi

V. NORMA, TATA KRAMA, DAN TATA TERTIB PELAKSANAAN AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

NORMA-NORMA
1. Kejujuran 2. Independensi 3. Profesionalisme 4. Keadilan 5. Kesejajaran 6. Keterbukaan

Lanjutan 7. Akuntabilitas 8. Bertanggung jawab 9. Bebas intimidasi 10.Menjaga kerahasiaan 11.Keunggulan mutu

LARANGAN BAGI ASESOR (1)


Melakukan intimidasi agar sekolah/ madrasah berkeinginan untuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun. Melakukan perjanjian/kesepakatan yang dapat mengakibatkan hasil visitasi tidak objektif.

LARANGAN BAGI ASESOR (2)


Menerima sesuatu yang akan mempengaruhi objektivitas pelaksanaan dan hasil visitasi.

Membuka kerahasiaan data/informasi kepada fihak lain yang diperoleh dari proses dan hasil visitasi.

LARANGAN BAGI PIHAK SEKOLAH

Melakukan kegiatan yang menghambat visitasi. Memanipulasi data dan memberi keterangan yang tidak sesuai dengan kondisi nyata sekolah /madrasah. Memberi apapun kepada asesor yang akan mengurangi objektivitas pelaksanaan dan hasil visitasi.

TATA KRAMA VISITASI (1)


1. Melakukan wawancara dengan suasana yang kondusif. 2. Menghindari kesepakatan atau bargaining dalam arti negatif. 3. Tidak mendebat argumentasi yang disampaikan oleh responden. 4. Tidak menggurui responden. 5. Tidak merasa berkedudukan lebih tinggi.

TATA KRAMA VISITASI (2)


6. Bersahabat dan membantu secara profesional. 7. Menghindari suasana menekan. 8. Tidak mengada-ada. 9. Tidak meminta sesuatu di luar keperluan akreditasi. 10.Menyesuaikan diri dengan budaya setempat, dan 11.Menunjukkan adanya kekompakan tim

Tata Tertib Visitasi


Datang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Menunjukkan surat tugas meskipun tidak diminta. Menyampaikan secara jelas mengenai tujuan, mekanisme, dan jadwal visitasi. Tidak menerima pemberian dalam bentuk apapun (uang atau barang), dan Berpakaian rapi dan sopan.

VI. Sasaran Akreditasi S/M dan Tindak Lanjut Hasil Akreditasi

64

Sasaran Akreditasi Sekolah/Madrasah 2011


No 1 2 3 Satuan Pendidikan TK/RA SD/MI SMP/MTs Jumlah Sekolah/Madrasah
10.998 25.965 5.651

Keterangan

4
5 6

SMA/MA
SMK SLB Jumlah

4.494
3.778 130 51.016

Sasaran operasional telah dimantapkan dalam Rakornas

65

Tindak Lanjut Hasil Akreditasi


Hasil akreditasi sekolah/madrasah dilaporkan ke berbagai pihak sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing, sebagai berikut. a. BAN-S/M melaporkan kegiatan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Mendiknas. b. BAP-S/M melaporkan kegiatan dan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Gubernur dan BAN-S/M, dengan tembusan kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Kanwil Kemenag, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Kankemenag, dan LPMP disertai bahan rekomendasi tindak lanjut. Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Agama, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan penyelenggara sekolah/madrasah melakukan pembinaan kepada satuan pendidikan berdasarkan hasil akreditasi sesuai dengan kewenangannya.

Kompleks Ditjen Mandikdasmen Kemdiknas, Gedung F Lantai 2 Jl. RS Fatmawati, Cipete-Jakarta Selatan Telp./Fax.: 021-75914887 website: www.ban-sm.or.id Email:info@ban-sm.or.id
67

Anda mungkin juga menyukai