Anda di halaman 1dari 3

BAB III ANALISA KASUS

Cedera kepala adalah serangkaian kejadian patofisiologi yang terjadi setelah trauma kepala ,yang dapat melibatkan kulit kepala ,tulang dan jaringan otak atau kombinasinya .Cedera kepala merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif dan sebagian besar terjadi akibat kecelakaan lalu lintas.1,2 Cedera kepala secara luas diklasifikasikan sebagai tertutup dan penetrans atau terbuka. Walau istilah ini luas digunakan dan berguna untuk membedakan titik pandang, namun sebetulnya tidak benar-benar dapat dipisahkan. Misalnya fraktura tengkorak depres dapat dimasukkan kesalah satu golongan tersebut, tergantung

kedalaman dan parahnya cedera tulang. Sekalipun demikian, untuk kegunaan klinis, istilah cedera kepala tertutup biasanya dihubungkan dengan kecelakaan kendaraan, jatuh dan pukulan, dan cedera kepala penetrans lebih sering dikaitkan denganluka tembak dan luka tusuk. 1,2,3,4 Kira-kira 80% penderita yang dibawa ke IGD dengan cedera otak dikategorikan sebagai cedera kepala ringan. Penderita penderita tersebut sadar namun dapat mengalami amnesia berkaitan dengan cedera yang dialaminya. Dapat disertai dengan hilangnya kesadaran yang singkat namun sulit dibuktikan apabila dibawah pengaruh obat dan alkohol.6 Sebagian penderita cedera kepala ringan pulih sempurna, walaupun mungkin ada gejala sisa yang sangat ringan. Bagaimanapun, lebih kurang 3% mengalami perburukan yang tidak terduga, mengakibatkan disfungsi neurologis yang berat kecuali bila perubahan kesadaran dapat dideteksi lebih awal.6 Bila penderita asimptomatis, sadar, neurologis normal, observasi diteruskan selama beberapa jam dan diperiksa ulang. Bila kondisi tetap normal, dikatakan penderita aman. Idealnya, keluarga diberikan lembaran observasi dan diobservasi

29

30

selama 24 jam. Bila didapatkan nyeri kepala hebat, penurunan kesadaran, atau defisit neurologi fokal maka penderita harus segera kembali ke IGD.6 Pemeriksaan CT scan idealnya harus dilakukan pada semua cedera kepala disertai kehilangan kesadaran lebih dari 5 menit, amnesia,sakit kepala hebat, gcs<15, atau adanya defisit neurologis fokal. Foto servikal dilakukan apabila ada nyeri pada leher saat dilakukan palpasi. CT scan merupakan pilihan utama untuk pemeriksaan penunjang, bila tidak memungkinkan pemeriksaan foto polos kepala dapat digunakan untuk membedakan trauma tumpul atau tembus. Pada foto polos harus dicari fraktur linear atau depresi, posisi glandula pineal digaris tengah, batas air udara pada daerah sinus, pneumosefal, fraktur tulang wajah dan benda asing. Perlu diingat bahwa pemeriksaan foto polos tidak boleh menunda transfer penderita.6 Pada pasien ini didiagnosa cedera kepala ringan. Diagnosa ditegakkan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Dari anamnesa tidak ditemukan adanya amnesia, muntah, hilang kesadaran setelah kecelakaan. Hanya didapatkan kepala pasien yang sakit. Dari pemeriksaan fisik ditemukan adanya multiple vulnus ekskoriasi di kepala dan ekstremitas serta hematoma dibagian kepala. Pemeriksaan CT scan maupun foto polos tidak dilakukan mengigat tidak tersedianya fasilitas tersebut. Namun ada aal hal yang perlu diperhatikan oleh pasien dalam 24 jam pertama setelah cedera adalah : 1. Mengantuk berat atau sulit dibangunkan ( penderita harus dibangunkan setiap 2 jam selama periode tidur) 2. Mual dan muntah 3. Kejang 4. Perdarahan atau keluar cairan dari hidang dan telinga 5. Sakit kepala hebat 6. Kelemahan atau rasa baal pada lengan atau tungkai 7. Bingung atau perubahan tingkah laku

31

8. Salah satu pupil mata lebih besar dibandingkan sebelahnya, gerakan aneh pada bola mata, melihat dobel atau gangguan penglihatan lain 9. Denyut nadi sangat lambat atau sangat cepat, pola nafas yang tidak teratur 10. Bila timbul bengkak ditempat cedera, letakkan kantung es pada selembar kain atau handuk pada tempat cedera. 11. Tidak dibolehkan makan/minum yang mengandung alkohol setidaknya 3 hari setelah cedera 12. Jangan minum obat tidur atau penghilang nyeri yang lebih kuat dari acetaminophen sedikitnya 24 jam setelah cedera 13. Segera bawa ke Rumah Sakit jika ada keadaan gawat darurat

Anda mungkin juga menyukai