PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET SHARE, EARNINGS
DAN NET CASH FLOW TERHADAP RETURN SAHAM
(STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA 2004 2007)
TESIS
Oleh
AKMAL HIDAYAT 087017001/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET SHARE, EARNINGS DAN NET CASH FLOW TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA 2004 2007)
T E S I S
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
Oleh
AKMAL HIDAYAT 087017001/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Judul Tesis : PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED, MARKET SHARE, EARNINGS DAN NET CASH FLOW TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR JENIS CONSUMMER GOODS DI BURSA EFEK INDONESIA 2004 2007) Nama Mahasiswa : Akmal Hidayat Nomor Pokok : 087017001 Program Studi : Akuntansi
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Erlina, SE,M.Si,Ph.D,Ak) (Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak) Ketua Anggota
Tanggal lulus : 31 Agustus 2009 Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Telah diuji pada
Tanggal : 31 Agustus 2009
PANITIA PENGUJI TESIS : Ketua : Erlina, SE,M.Si,Ph.D,Ak Anggota : 1. Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak 2. Prof.Dr.Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,Ak 3. Drs. Syamsul Bahri TRB, MM,Ak 4. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si., Ak
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 ABSTRAK
Dalam suatu lingkungan bisnis yang kompetitif, mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi, sehingga diperlukan tata cara pengukuran yang tepat sehingga mampu memberikan penilaian yang cukup akurat agar investor dan kreditor tidak tersesat. Dari hasil analisis yang dilakukan oleh investor dapat melihat apakah perusahaan mampu membayarkan return saham, karena return adalah tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor. Dengan demikian penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengaruh economic value added, earning, market share, earnings dan net cash flow terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Data penelitian diambil selama empat periode, yaitu antara tahun 2004-2007 dengan jumlah sampel 31 dari perusahaan-perusahaan manufaktur jenis consumer goods, sehingga jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak 4 tahun observasi x 31 sampel = 124 sample observasi. Penelitian ini menggunakan regresi linier berganda untuk melihat seberapa besar kontribusi masing-masing variable bebas dalam mempengaruhi return saham dengan menggunakan alat uji SPSS versi 16.0. selanjutnya pengujian hipotesis dilakukan dengan menggukanan uji ANOVA atau F Test atau Uji Simultan dan Uji t atau Uji Parsial pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun hipotesis penelitian ini adalah economic value added, market share, earnings dan net cash flow mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham baik secara simultan maupun secara parsial. Berdasarkan Uji ANOVA atau F Test atau Uji Simultan, dapat disimpulkan bahwa variabel economic value added, merket share, earnings dan net cash flow secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap return saham. Sementara dalam Uji t atau Uji Parsial menunjukkan bahwa variabel market share dan earnings yang mempunyai pengaruh positif terhadap return saham, sedangkan economic value added dan net cash flow tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham.
Kata kunci : Economic value added, market share, earnings dan net cash flow terhadap return saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 ABSTRACT
In the competitive of bussiness environment, performance financial company one of the important matter to determining decision investment. We need procedure correct measurement, So that accurate enough for investor or creditor to being lost. The Result of analisys, Investor know that company can payout return on stock, because return same with gains expected company. Thereby this research analysis influence economic value added, earning, market share, and net cash flow to return on stock listed in BEJ. Data of research during four period, between 2004-2007, Total of sampling are company of registered manufacture consumer goods so that total observation 31 sample X 4 years observation = 124 observation. Kind of research multiple regression linier with SPSS versi 16 to know how far contribution independent variabel influence of return on stock and hypotesis doing with ANOVA / F test ( Simultan ),and t test ( Partially ) at 95 % level of confidence. Hypotesis of this research is EVA, Earning, Market share and Net cash flow are influence significant or return on stock by simultan or partially. The research show that by simultan indicated that Economic value added, Market share, Earning, and net cash flow significant positive influence of return on stock and Partially show that variabel Market share and Earning significant positive on return on stock but EVA & Net cash flow not influence on return on stock.
Key words : Economic value added, market share, earnings, and net cash flow, return on stock.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow terhadap Return Saham ( Studi pada Perusahaan Manufaktur jenis Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia 2004 2007 ) Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.
Medan, 31 Agustus 2009 Yang membuat pernyataan
( Akmal Hidayat )
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 KATA PENGANTAR
Hanya semata-mata karena Rahmat dan Karunia-Nya Tesis ini dapat diselesaikan.
Syukur yang tak terhingga kepada Allah Swt, yang telah memberikan kekuatan lahir dan bathin hingga terselesaikannya tesis ini. Ucapan terima kasih kepada : 1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H,Sp.A.(K), Selaku Rektor Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Sekolah Pascasarjana. 2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa, B., M.Sc, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof.Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS,MBA, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan sekaligus Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran dalam penulisan tesis ini.
4. Ibu Erlina, SE,M.Si,Ph.D,Ak selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing sehingga penulisan tesis ini selesai dibuat oleh penulis.
5. Bapak Drs. Zainul Bahri Torong, M.Si,Ak selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing sehingga penulisan tesis ini selesai dibuat oleh penulis. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 6. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM,Ak selaku Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran dalam sehingga penulisan tesis ini selesai dibuat oleh penulis.
7. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si,Ak selaku Komisi Pembanding yang telah memberikan masukan dan saran sehingga penulisan tesis ini selesai dibuat oleh penulis.
8. RekanRekan Bagian Administrasi di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Bang Ary, Kak Dory, Kak Yusna, Bang Dedi, Kak Juli, dan rekan rekan lainnya terima kasih buat kebaikannya, bantuannya, serta perhatiannya selama penulis menyelesaikan Pendidikan Magister di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara
9. Ilham Hidayah Napitupulu, Ikhsan Abdullah dan Endang Kurniati selaku sahabat yang telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini.
10. Rekan-rekan Angkatan XIII dan XIV, Suasana yang kita bangun selama masa pendidikan kelak menjadi bagian dari sejarah mengiringi perjalanan menuju cita-cita yang masih tertinggal, Amin...
11. Rekan-rekan yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang berhadir pada saat Kolokium dan Seminar Hasil.
12. Bapak Nasrul I. Harahap selaku Atasan yang telah banyak memberikan dukungan kepada penulis hingga terselesaikannya pendidikan ini serta teman- teman sekalian.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Kepada anak-anakku : Ferdian Pratama Hidayat yang pada tanggal 16 Oktober 2009 nanti akan berusia 7 tahun, Fazila Alya Hidayat akan berusia 4 tahun di tanggal 04 Pebruari 2010. separuh semangatku ada didalam tawamu, tangismu, manjamu dan kepolosanmu yang selalu mendampingi dalam perjalanan hidupku. Tanpa kalian semua akan semakin sulit bagi papa untuk bertahan dalam menghadapi dinamika kehidupan ini. Apa yang telah dilakukan jadikanlah momentum untuk diambil hikmahnya sebagai rangkaian sejarah dari perjalanan panjang seorang insan dalam menempuh apa yang dicita-citakan.
Untuk mama dari anak-anakku, ibarat mengukir diatas batu kita bersama menjalani kehidupan ini. Dengan penuh kesabaran akhirnya pengorbanan kita wujudkan dengan hasil dan teriakan I have a dream benar-benar dapat terwujud menjadi kenyataan.
Untuk kedua orangtuaku H. Rasyidin dan Hj. Rismawaty, kehadiran santuhan kasih dan sayangmu mampu mengasah kepekaanku betapa tak ternilai segala yang telah kudapatkan sejak dari buaian sampai saat ini dan yang kuyakini hingga hari ini bahwa, baktiku masih belum cukup bahkan tak akan pernah cukup untuk mengganti semua yang telah Papa dan Ibu berikan. Semoga Allah Swt selalu memberikan yang terbaik mereka, Amiin...
Untuk kedua mertuaku H. Sis Hardono dan Hj. Tri Waty, yang telah memberikan dukungan dan semangat lahir bathin dalam pelaksanaan sekolah pasca sarjana ini dan telah mendidik istriku dengan baik dan bijaksana hingga menjadi istri yang bisa melihat segala sesuatu dengan kesederhanaan, karena kadangkala ditengah kesederhanaan itu kami mampu menemukan kekayaan.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Meski penulisan tesis ini telah diupayakan dengan sebaik-baiknya agar terhindar dari kesalahan dan diharapkan dapat menjangkau kesempurnaan, namun penulis menyadari bahwa tesis ini perlu dikritisi lagi. Semoga tesis ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan penambah khazanah kajian bidang akuntansi.
Medan,
Penulis
Akmal Hidayat
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi / Personal Details
Nama / Name : AKMAL HIDAYAT Alamat / Address : Komp. Menteng Indah Blok. VI G No. 15 Medan Nomor Telepon / Phone : 081 2 6405055 / 77069090 E-mail : akmal_1009@yahoo.co.id Jenis Kelamin / Gender : Laki-laki Tanggal Kelahiran / Date of Birth : 10 September 1976 Warga Negara / Nationality : Indonesia Agama / Religion : Islam
Riwayat Pendidikan dan Pelatihan Educational and Professional Qualification
Pendidikan Formal / Formal Education :
Periode Sekolah / Institusi / Universitas Jurusan Stts 1981 - 1987 SD Karya Bhakti Medan 1988 - 1990 SMP Negeri 14 Medan 1991 - 1994 SMA Iskandar Muda B. Aceh Fisika 1998 - 2001 Universitas Dharmawangsa - Medan Akuntansi S1 2008 - 2009 Universitas Sumatera Utara - Medan Akuntansi S2
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009
Riwayat Pengalaman Kerja Summary of Working Experience
1. Tahun : 1996 - 1997 Instansi / Perusahaan : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Posisi : Supervisor Computer Network
2. Tahun : 1997 - 1999 Instansi / Perusahaan : PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Pembangunan Sumatera Area. Posisi : Supervisor Computer Network
3. Tahun : 1999 s/d Sekarang Instansi/Perusahaan : KOPINSPEK PT. Sucofindo Cab Medan, Tbk Posisi : Manager
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii RIWAYAT HIDUP . vii DAFTAR ISI . viii DAFTAR TABEL .. x DAFTAR GAMBAR . xi DAFTAR LAMPIRAN .. xii
BAB I PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Penelitian .. 1 1.2. Rumusan Masalah . 5 1.3. Tujuan Penelitian ... 6 1.4. Manfaat Penelitian . 6 1.5. Originalitas 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. 8 2.1. Tinjauan Teori .. 8 2.1.1. Konsep Laporan Keuangan . ........ . 8 2.1.2. Economic Value Added (EVA) ......................... 9 2.1.3. Market Share ...................... 15 2.1.4. Earnings ............................................................... 16 2.1.5. Net Cash Flow . 17 2.1.6. Return Saham ... 21
2.2. Review Peneliti Terdahulu .. 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS.. 27 3.1. Kerangka Konsep.. 27 3.2. Hipotesis Penelitian .. 30
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB IV METODE PENELITIAN... 31 4.1. Jenis Penelitian 31 4.2. Lokasi Penelitian .. 31 4.3. Populasi dan Sampel ... 32 4.4. Metode Pengumpulan Data 33 4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel 34 4.6. Metode Analisis Data . 36 4.6.1. Uji Asumsi Klasik .. 36 4.6.1.1. Uji Normalitas Data .... 37 4.6.1.2. Uji Multikolonieritas .. 38 4.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas 38 4.6.1.4. Uji Autokorelasi .. 38 4.6.2. Uji Hipotesis .... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 42 5.1. Hasil Penelitian .... 42 5.1.1. Statistik Deskriptif .............................................................. 42 5.1.2. Uji Asumsi Klasik.. 43 5.1.2.1. Uji Normalitas Data ................ 44 5.1.2.2. Uji Multikolonieritas ...... 45 5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas ............ 46 5.1.2.4. Uji Autokorelasi .......... 47 5.1.3. Koefisien Determinasi ......................................................... 48 5.1.4. Uji ANOVA atau F Test atau Uji Simultan ......................... 48 5.1.5. Uji t atau Uji Parsial ............................................................. 49 5.2. Pembahasan hasil Penelitian . 50 5.2.1. Pembahasan Uji F test atau Uji Simultan ........................... 50 5.2.2. Pembahasan Uji t atau Uji Parsial ........................................ 51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN....... 54 6.1. Kesimpulan 54 6.2. Keterbatasan Penelitian . 55 6.3. Saran . 55
DAFTAR PUSTAKA.... 58
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu................................................... 26 4.1 Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling ............................................................................... 32 4.2 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel.................................................................................. 35 5.1 Statistik Deskriptif.................................................................. 42 5.2 Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov ....... 45 5.3 Uji Multikolinieritas............................................................... 46 5.4 Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................ 46 5.5 Uji Autokorelasi .... .............................................................. 47 5.6 Koefisien Determinasi............................ ............................... 48 5.7 Uji F atau Uji Simultan ....................................................... 49 5.8 Uji t atau Uji Parsial ......................................................... 50
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman 3.1 Kerangka Konsep .............................................................................. 27 5.1 Grafik Uji Normalitas Data ............................................................. 44
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman I. Data, Hasil Pengaruh Eva, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham .... 62 II. Descriptive Statistics .................................................. 65 III. Uji Asumsi Klasik . 66 IV. Uji F atau Uji Simultan .. 68 V. Uji t atau Uji Parsial . 69
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam suatu lingkungan bisnis yang kompetitif, mengetahui kinerja keuangan perusahaan adalah merupakan salah satu hal yang penting dalam menentukan keputusan untuk berinvestasi, sehingga diperlukan tata cara pengukuran yang tepat sehingga mampu memberikan penilaian yang cukup akurat agar investor dan kreditor tidak tersesat. Analisis kinerja keuangan biasanya dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh-pengaruh terhadap pasar perusahaan dan menentukan return saham. Ada dua hal yang kerap menjadi perhatian investor dalam memutuskan pilihan investasinya, yaitu adanya return dan risiko. Umumnya risiko selalu terdapat pada setiap alternatif berinvestasi, akan tetapi besar kecilnya risiko tersebut tergantung pada jenis investasinya. Investasi pada saham dinilai mempunyai tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan alternatif investasi yang lain seperti obligasi. Pasar modal tidak dapat memberikan jaminan kepada investor untuk memperoleh return saham dengan pasti. Hal ini dikarenakan harga saham yang terus berubah-ubah sepanjang waktu, sehingga para investor saham tidak dapat mengharapkan segala sesuatu yang sama dimasa yang akan datang sebagaimana saat transaksi baru dilakukan. Investor adalah pihak yang selalu dihadapkan pada faktor risiko pada kondisi yang tidak pasti tersebut, namun keinginan untuk mendapatkan Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 return saham yang tinggi menyebabkan para investor tetap berinvestasi di pasar modal. Para investor membutuhkan suatu metode pengukuran kinerja keuangan yang sesuai dengan kondisi nyata. Adapun tujuannya adalah untuk mendorong aktivitas- aktivitas perusahaan yang cenderung mampu menambah nilai (value added activities) dan manghapuskan aktivitas-aktivitas perusahaan yang justru merusak nilai (non- value added activities). Nilai tambah ekonomis (economic value added/EVA) sangat relevan, dikarenakan EVA dapat mengukur prestasi manajemen berdasarkan besar kecilnya nilai tambah yang diciptakan selama suatu periode tertentu. EVA juga dapat digunakan sebagai pedoman dalam hal goal setting, capital budgetting, performance assesment dan incentive compensation suatu perusahaan (Utomo,1999). EVA merupakan suatu pendekatan baru dalam pengukuran kinerja yang telah dikembangkan di Amerika Serikat pada sekitar tahun 1990-an. EVA pertama sekali diperkenalkan oleh Stewart dan Stern, yaitu para Financial Analyst dari Stern-Stewart Consulting Firm di New York. Yang menyatakan bahwa EVA adalah sebagai suatu alat bantu untuk mengukur profitabilitas kinerja operasi perusahaan secara nyata yang selama ini kebanyakan menggunakan analisa rasio keuangan. Sehingga sejak saat itu, lebih dari 300 perusahaan besar di dunia mengadopsi konsep EVA. Pada dasarnya EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal yang diinvestasikan (Tunggal, 2008). Metode ini menciptakan suatu disiplin keuangan yang mendorong para manajer untuk bertindak sebagai pemilik Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 perusahaan, dan satu hal yang terpenting adalah untuk meningkatkan profit bagi shareholders (Gadjah Mada Internasional Journal of Business, 199). Young dan OByrne (2001), menjelaskan bahwa EVA merupakan laba ekonomis yang menegaskan hubungannya terhadap kekayaan pemegang saham, suatu kondisi akhir yang membutuhkan dari indikator berdasarkan nilai yaitu memaksimalkan kelebihan return saham. Brigham dan Houston (2004) menguraikan bahwa EVA menyajikan suatu ukuran yang baik mengenai sampai sejauh mana perusahaan telah memberikan tambahan pada nilai pemegang saham. Oleh karena itu, jika manajer berfokus pada EVA, hal ini akan dapat membantu memastikan bahwa manajer telah menjalankan operasi secara konsisten dengan tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Studi yang dilakukan Lehn dan Makhija (1997) menunjukkan bahwa dari lima indikator yang digunakan dalam kaitannya dengan return saham, EVA mempunyai korelasi yang paling tinggi. Garvey dan Milbourn (2000) mengungkapkan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi konsep EVA, memang memiliki EVA yang berkorelasi dengan Return saham dibandingkan perusahaan-perusahaan yang tidak sanggup mengadopsi konsep EVA. Penelitian De Medeiros (2005) juga menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan positif dan signifikan dengan return saham. Hasil berbeda ditunjukkan oleh Biddle, et al. (1997), Ismail (2006), serta Kyriazis dan Anastassis (2007), dimana dari hasil pengujiannya ternyata EVA tidak mempunyai hubungan nyata dengan return saham. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Di Indonesia, penelitian EVA dalam kaitannya dengan return saham diantaranya dilakukan oleh Pradhono (2004), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Dewanto (2005), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan positif dengan imbal hasil saham, tetapi secara statistik pengaruhnya tidak signifikan. Waluyo (2005), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan yang nyata dengan tingkat pengembalian saham. Sementara itu, Mundaryatiningsih (2006) menemukan bahwa EVA ternyata mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Sebelum munculnya EVA, indikator yang digunakan untuk menilai kineja operasi suatu perusahaan antara lain adalah : earnings dan net cash flow. Menurut Damodaran (1999), untuk mengukur return dari sebuah investasi, dapat digunakan earnings dan cash flow. Earnings adalah pendapatan yang diperoleh perusahaan sehubungan dengan kegiatan usaha yang dijalankan. Earnings merupakan faktor yang sering kali dipertimbangkan oleh investor dalam menentukan saham perusahaan mana yang menjadi pilihan investasinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa earnings mempunyai pengaruh terhadap besarnya yang diterima pemegang saham. Studi yang dilakukan Biddle, et al. (1997), Pradhono (2004), Ismail (2006) serta Kyriazis dan Anastassis (2007) menunjukkan bahwa earnings merupakan faktor yang mempunyai pengaruh terhadap return saham. Hasil yang berbeda ditunjukkan Mundaryatiningsih (2006), di mana ia menemukan bahwa earnings tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap return saham. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan return dari sebuah investasi adalah jumlah arus kas perusahaan. Jumlah arus kas perusahaan menghitung selisih antara arus kas masuk (cash in flow) dengan arus kas keluar (cash out flow) selama satu tahun. Informasi arus kas berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas. Informasi arus kas juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi perusahaan, karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan kejadian yang sama. Dalam hal ini, arus kas bersih merupakan indikator penting untuk mengukur sejauh mana perusahaan dapat melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan serta membayar dividen, studi yang dilakukan oleh Pradhono (2004) menunjukkan bahwa dari empat indikator yang digunakan untuk mengukur return saham yang diterima pemegang saham, arus kas bersih merupakan indikator yang paling dominan. Biddle, et al. (1997) tidak berhasil menemukan hubungan yang nyata antara cash flow operation dengan return saham. Lebih lanjut, Dewanto (2005) menjelaskan bahwa cash flow operation mempunyai hubungan yang positif dengan return saham, tetapi secara statistik pengaruhnya tidak signifikan.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : Apakah Economic Value Added, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow berpengaruh terhadap Return Saham baik secara simultan maupun Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 secara parsial pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods pada Bursa Efek Indonesia ?
1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, penelitian yang telah ditentukan, maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow terhadap Return Saham baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Peneliti Melalui penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis sendiri sebagai sarana menambah wawasan intelektual akademis, mulai dari dasar teori hingga penerapannya. 2. Bagi Investor Sebagai bahan masukan dalam sebuah pengambilan keputusan investasi guna menentukan perusahaan yang dapat memberikan tingkat pengembalian investasi yang diharapkan.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Sebagai bahan masukan bagi peneliti agar dapat dijadikan sebagai studi komparatif bagi peneliti yang mendalami masalah ini dimasa yang akan datang.
1.5. Originalitas Penelitian ini merupakan replikasi dari Tesis Pradhono (2004), hasil penelitian yang dilakukan sebagaimana terlihat pada daftar penelitian terdahulu. Adapun perbedaan antara penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah sebagai berikut : a. Variabel independen penelitian dibedakan. Peneliti terdahulu melakukan penelitian dengan menggunakan variabel independen EVA, Residual Income, Earnings, dan Cash Operation. Dalam penelitian ini digunakan variabel independen EVA, Earnings, Market Share dan Net Cash Flow. b. Tahun pengamatan yang dilakukan penelitian terdahulu adalah tahun 2000 sampai dengan 2002. Dalam penelitian ini dilakukan pengamatan tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori 2.1.1. Konsep Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi keuangan selama selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen, yaitu neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keungan. Laporan keuangan mempunyai tujuan sebagai alat informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi (SAK, 2007). Laporan keuangan sebuah perusahaan sangat banyak yang berkepentingan atas informasi yang disajikan, salah satunya adalah investor. Sebagaimana yang diterangkan dalam Standar Akuntansi Keuangan (2007) : Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan resiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan membayar dividen.
Dari kutipan ini dapat dikatakan bahwa investor itu menginginkan tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkannya, baik itu capital gain maupun yield. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009
2.1.2. Economic Value Added (EVA) EVA telah dipopulerkan dan dipatenkan oleh Stern Stewart & Company, yaitu sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka. Dikatakan EVA merupakan suatu tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis nilai (value based). EVA menghitung economic profit dan bukan accounting profit. Pada dasarnya, EVA mengukur nilai tambah dalam suatu periode tertentu. Nilai tambah ini tercipta apabila perusahaan memperoleh keuntungan diatas biaya modal (cost of capital) tahunan. Secara sistematis, EVA dihitung dari laba operasi setelah pajak (net operating profit after tax = NOPAT) dikurang dengan aliran kas yang dibutuhkan untuk mengganti dana para investor dan kreditor atas resiko usaha dari modal yang ditanamkan (capital Charges), yaitu sebagai berikut : EVA = NOPAT Capital Charges Sedangkan besaran capital charges didasarkan pada biaya modal rata-rata tertimbang (weighed average cost of capital = WACC) dikalikan dengan aktiva yang diinvestasikan dalam aktifitas operasi yang berkelanjutan (invested capital), yaitu sebagai berikut : Capital Charges = WACC x Invested Capital Dimana, WACC adalah jumlah dari masing-masing komponen modal, baik yang berasal dari pinjaman jangka pendek dan pinjaman jangka panjang (cost of debt), maupun yang berasal dari setoran modal saham (cost of equity) yang diberikan bobot sesuai dengan proporsinya dalam struktur modal perusahaan, yakni : Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 WACC = (Ke x We) + (Kd x Wd) Dimana, Ke adalah biaya ekuitas (cost of equity) dan Kd adalah biaya hutang (cost of debt), sedangkan We adalah persentase ekuitas dalam struktur modal, dan We adalah persentase hutang dalam struktur modal. Biaya ekuitas (cost of equity) merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan oleh para investor atas risiko yang ditanggung untuk kepemilikan perusahaan. Biaya ekuitas (Ke) dapat dihitung dengan menggunakan capital asset princing model (CPAM) sebagai berikut : E (Ri) = Rf + Rp Dimana, E (Ri) adalah tingkat pendapatan yang diharapkan oleh pasar atas sekuritas i (expected return), Rf adalah tingkat pendapatan bebas risiko (risk free of return), dan Rp adalah premi resiko (risk premium). Besarnya premi risiko itu sendiri ditentukan oleh koefisien beta () dari masing-masing perusahaan yang dihitung dari index harga sahamnya dan index harga saham gabungan, dikalikan dengan selisih antara tingkat pendapatan yang diharapkan yang diperoleh dari portofolio pasar secara keseluruhan (Rm) dengan tingkat pendapatan bebas risiko (Rf). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut : Rp = b x (Rm - Rf) Biaya hutang (cost of debt) merupakan tingkat bunga yang harus dibayarkan oleh perusahaan bila mendapatkan dana dengan melakukan pinjaman kepada pihak Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 lain (kreditur) yang dikenakan bunga. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung biaya hutang sebelum pajak adalah : Kd = Interest / Principal Di mana, interest adalah jumlah bunga yang dibayarkan perusahaan, sedangkan principal adalah jumlah pinjaman perusahaan. Oleh karena bunga bersifat mengurangi pajak (tax deductable), maka pembiayaan hutang memberikan perlindungan pajak (tax shield) bagi perusahaan. Sehingga biaya hutang (Kd) dikonversikan sebagai biaya hutang setelah pajak (cost of debt after tax), dan rumusnya menjadi : Kdt = Kd x (1 t ) Setelah menentukan nilai dari biaya ekuitas (Ke) dan biaya hutang (Kd), maka rumus biaya modal rata-rata tertimbang (WACC) menjadi : WACC = (Ke x We) + ([Kd(1-t)] x Wd) Selanjutnya, Invested capital dapat dihitung dengan menjumlahkan seluruh komponen hutang dan modal perusahaan, sehingga Invested capital dapat dirumuskan sebagai berikut : Invested Capital = Liabilities + Shareholders Equity Dimana liabilities adalah jumlah seluruh hutang perusahaan, baik yang berasal dari pinjaman investor jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang. Sedangkan shareholders equity adalah jumlah seluruh modal perusahaan, baik yang berasal dari modal saham maupun laba ditahan. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Dari hasil perhitungan EVA, jika EVA bernilai positif (EVA>0) maka hal ini menunjukkan bahwa tingkat return yang dihasilkan perusahaan melebihi biaya modal atau tingkat pengembalian yang dituntut oleh investor. Dengan kata lain, perusahaan berhasil menciptakan nilai bagi pemilik modal. Sebaliknya jika EVA bernilai negatif (EVA<0) maka hal ini menunjukkan bahwa nilai perusahaanberkurang akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada yang dituntut investor. Dengan begitu harapan investor menjadi tidak terpenuhi. Dan jika EVA sama dengan nol (EVA=0) berarti secara ekonomis perusahaan dalam keadaan impas, artinya seluruh laba yang diperoleh digunakan untuk membayar kewajiban kepada para penyedia dana. Menurut McDaniel, et al. (2000) yang menyatakan ada tiga hal utama yang membedakan EVA dengan pengukuran keuangan lainnya, yaitu EVA tidak dibatasi oleh prinsip akuntansi yang berlaku umum; EVA dapat mendukung setiap keputusan sebuah perusahaan, baik investasi modal, kompensasi karyawan dan kinerja unit bisnis; EVA dapat digunakan oleh bagian-bagian dan personil lain di dalam perusahaan sebagai alat untuk mengkonunikasikan aspek yang berbeda dari kinerja keuangan. Higgins (1998) menjelaskan bahwa keunggulan EVA sebagai pengukur kinerja terletak pada kemampuannya untuk menyatukan tiga fungsi penting manajemen yaitu capital budgeting, performance appraisal dan incentive compensation. Keputusan capital budgeting didasarkan pada discounted EVA, Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 kinerja unit bisnis dapat diukur dengan EVA dan incentive compensation tergantung pada unit EVA relatif terhadap target yang tepat. Tetapi sebagai pengukuran kinerja, EVA juga mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain : a. Mirza (1997) menyatakan bahwa EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor-faktor lain terkadang justru lebih dominan. b. De Villiers (1997) mengindikasikan bagaimana inflasi akan mengakibatkan distorsi pada EVA dan menunjukkan bahwa EVA tidak dapat digunakan selama periode inflasi untuk mengestimasi profitabilitas aktual. c. Wood (2000) mengisyaratkan bahwa penggunaan EVA mungkin akan meningkatkan auditing fees dan bisa menimbulkan potential litigation costs. d. Kaplan dan Norton (2001) menjelaskan bahwa tanpa balanced scorecard, strategi value based dapat menurunkan biaya dan meningkatkan intensitas aktiva, yaitu strategi pertumbuhan pendapatan jangka panjang melalui investasi pelanggan, inovasi, perbaikan proses, teknologi dan kemampuan karyawan. Salah satu masalah utama persoalan terbatas adalah adanya konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham yang dikenal sebagai agency Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 problem. Dalam hal ini, Irala (2005) mempelajari apakah EVA terlihat sebagai alternatif yang lebih baik dari pada pengukuran kinerja tradisional seperti EPS, ROSE dan ROE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rencana kompensasi berdasarkan EVA akan mendorong manajer menggunakan aset-aset perusahaan secara lebih produktif, dan EVA seharusnya membantu mengurangi perbedaan kepentingan antara manajer dan pemegang saham. Selanjutnya, hasil penelitian tersebut memperkuat studi yang dihasilkan Costigan dan Lovata (2002). Dikatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang mempunyai agency conflicts yang tinggi seharusnya lebih dipengaruhi untuk menggunakan sistem evaluasi kinerja EVA. Lebih lanjut dikatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengadopsi EVA memperlihatkan persentase kepemilikan institusional yang tinggi dan persentase kepemilikan ilegal yang rendah dari pada perusahaan-perusahaan yang tidak mengadopsi EVA. Studi yang dilakukan Ferguson et, al. (2005) bertujuan untuk menyelidiki apakah perusahaan-perusahaan yang mengadopsi EVA disebabkan kinerja saham yang lemah serta apakah penggunaan EVA menuntun kinerja saham menjadi lebih baik. Hasil studinya menunjukkan bahwa tidak terdapat cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa kinerja saham yang buruk menyebabkan perusahaan- perusahaan harus mengadopsi EVA atau penggunaan EVA akan memperbaiki kinerja saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 2.1.3. Market Share Market share merupakan pengaruh indikator pasar uang terhadap indikator pasar saham yang pada umumnya dilakukan tanpa melihat pada kondisi pasar saham tersebut. Oleh karena itu penelitian ingin melihat apakah pengaruh tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi pasar saham, yaitu pada saat bullish atau bearish yang mempengaruhi return saham. Penelitian mengenai pengaruh kandungan informasi terhadap harga saham pertama kali dilakukan oleh Ball dan Brown (1968). Penelitian tersebut menguji apakah pengumuman laba (earnings announcement) mempunyai hubungan positif dengan harga saham. Hasilnya menunjukkan adanya abnormal return positif akibat pengumuman. Sejalan dengan penelitian tersebut, Beaver (1968) menemukan bukti bahwa pengumuman laba mempunyai kandungan informasi yang mempengaruhi reaksi investor yang tercermin pada perubahan harga dan volume saham perusahaan bersangkutan. Bamber (1986) yang meneliti pengaruh kandungan informasi pengumuman laba tahunan juga menyimpulkan adanya reaksi pasar yang positif, yang tercermin dari harga dan volume saham yang diperdagangkan meningkatkan setelah pengumuman laba tersebut. Beza (1997) membuktikan bahwa perusahaan yang mengumumkan laba tahunannya secara signifikan akan mengalami peningkatan volume perdagangan dibanding sebelum pengumuman laba tersebut. Choi (2002) juga menemukan pengaruh (implikasi) pengumuman earnings terhadap subsequent Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 return perusahaan yang melakukan publikasi tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa pasar merespon secara positif pengumuman tersebut.
2.1.4. Earnings Earnings dihasilkan melalui proses akuntansi dan disajikan dalam laporan laba rugi. Menurut APB Statement (Harahap, 2007) mengartikan laba (rugi) sebagai kelebihan (defisit) penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi. Kadang-kadang pemilik juga menginginkan data mengenai keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Keuntungan perlembar saham biasannya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang merupakan angka dasar yang diperlukan dalam menentukan harga saham, Earnings pershare atau laba perlembar saham merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah laba bagi pemilik atau EAT. EPS = EAT/Jumlah lembar Saham. Analisa rasio tidak hanya berguna untuk pihak intern perusahaan, tetapi juga untuk pihak luar. Bagi pihak intern (perusahaan) analisa rasio keuangan akan memberikan sebuah informasi bermanfaat mengenai kelemahan dan kekuatan perusahaan dibidang finansial, sehingga perusahaan dapat menggunakannya untuk mengatasi masalah kelemahan dan memaksimalkan kekuatan. Sedangkan bagi calon investor analisa rasio keuangan akan membantu dalam melakukan pengambilan keputusan investasi secara tepat (layak atau tidak untuk membeli saham perusahaan) Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 dan bagi calon kreditur, analisa laporan keuangan akan membantu dalam pengambilan keputusan kredit secara tepat (layak atau tidak untuk melakukan kredit kepada perusahaan). Analisa laporan keuangan sangat bermanfaat bagi managemen perusahaan untuk melakukan perencanaan dan evaluasi terhadap prestasi atau kinerja perusahaan yang telah dicapai. Bagi kreditur, analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk memperkirakan potensi resiko yang akan dihadapi, yang berkaitan dengan jaminan kontinuitas pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi investor untuk mengevaluasi nilai saham perusahaan dan sebagai jaminan atas keamanan dana investasi yang telah ditanamkannya pada perusahaan (Munawir, 2000).
2.1.5. Net Cash Flow Tujuan manajer dari suatu perusahaan adalah memaksimalkan nilai saham perusahaan, dimana nilai ini didasarkan atas aliran laba dan arus kas yang akan diperoleh perusahaan dimasa depan. Kemampuan relatif arus kas dalam menyajikan informasi yang relevan dengan penelitian merupakan fokus utama dalam banyak penelitian.Analisis arus kas terutama digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber dan penggunaan dana bagi suatu perusahaan. Menurut Ismaya (2005) arus kas (cash flow) adalah perputaran keuangan perusahaan/bank baik pengeluaran dan pemasukan uang tunai yang diperlukan untuk kepentingan operasi atas dasar arus harian, mingguan, atau jangka waktu lain, jika uang tunai yang masuk lebih banyak dari pada yang keluar Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 disebut arus kas positif, jika terjadi keadaan yang sebaliknya disebut arus kas negatif.
Langkah yang paling penting dan paling sulit dalam penganggaran modal adalah mengestimasi arus kas, pengeluaran investasi dan arus kas masuk bersih tahunan setelah proyek dijalankan sehingga kesalahan peramalan juga dapat terjadi. Dari sudut pandang penganggaran modal, waktu arus kas adalah penting, karena uang yang diterima saat ini adalah lebih bernilai dari pada uang yang diterima di masa datang. Oleh karena itu meskipun laba bersih akuntansi berguna untuk beberapa hal, namun perhitungan laba bersih didasarkan pada laba konsep yang mengabaikan waktu pada saat kas masuk dan keluar, maka sebagai ganti fokus terhadap laba bersih akuntansi, analis harus berkonsentrasi pada pengidentifikasian arus kas tertentu yang berkaitan dengan proyek investasi. Laporan arus kas menyoroti aktifitas utama yang mempengaruhi arus kas, baik secara langsung maupun tidak langsung dan pada akhirnya berpengaruh terhadap saldo kas secara keseluruhan. Menurut Niswonger et.al. (2002) laporan arus kas adalah biasa untuk melaporkan arus kas (penerimaan dan pengeluaran arus kas) dalam tiga bagian yaitu : (1) kegiatan operasi, (2) kegiatan investasi dan, (3) kegiatan keuangan. Laporan arus kas digunakan untuk mengecek dan melengkapi laporan laba rugi tapi bukan sebagai pengganti laporan laba rugi. Laporan arus kas lebih berfokus pada pengukuran keuangan dari pada ukuran profit dan biasanya lebih cocok digunakan untuk mengevaluasi dan memproyeksikan likuiditas dan solvabilitas Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 perusahaan. Dalam hal ini tidak mengidentifikasikan laporan mana yang lebih unggul, tapi penggunaannya tergantung pada apa yang hendak diukur. Nilai setiap aktiva suatu perusahaan , termasuk saham, tergantung pada arus kas yang dihasilkan oleh aktiva tersebut, oleh karena itu manajer harus memaksimalkan arus kas yang tersedia bagi investor dalam jangka panjang. Arus kas dari kegiatan keuangan melaporkan transaksi kas yang mengaitkan investasi kas oleh pemilik, dan peminjaman serta penarikan oleh pemilik. Ketika kita mempelajari laporan keuangan maka fokus kita adalah pada arus kas bersih.. Menurut Brigham dan Houston (2001) arus kas bersih adalah kas aktual yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu tahun tertentu. Arus kas bersih berbeda dari laba akuntansi, karena beberapa laba dan beban yang dicerminkan dalam laba akuntansi mungkin tidak diterima dan dibayarkan melalui kas dalam suatu priode akuntansi. Penyusutan adalah pos non kas yang terbesar, sehingga arus kas bersih seringkali dinyatakan sebagai laba bersih ditambah penyusutan. Investor akan lebih tertarik pada proyeksi arus kas bersih dibandingkan laba yang dilaporkan, karena kas inilah yang dibayarkan sebagai dividen atau diinvestasikan kembali untuk menunjang pertumbahan. Arus kas bersih (net cash flow) yang positif akan menyebabkan saldo kas yang lebih tinggi di bank, sementara hal-hal lainnya dianggap konstan. Pada saat menginterprestasikan laporan arus kas, sangat perlu untuk mencermati kas yang tersedia dari aktifitas operasi. Angka ini menunjukkan sejauh mana kesuksesan perusahaan untuk menghasilkan kas secara terus menerus. Investor dan manajer Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 dipandang perlu untuk dapat membedakan antara arus kas operasi dan arus kas bersih. Perbedaan yang paling penting adalah bahwa arus kas operasi didefenisikan sebagai perbedaan antara laba dan beban operasi kas, hanya mencerminkan hasil normal dari operasi yang terjadi, sedangkan arus kas bersih mencerminkan baik keputusan operasi maupun pembiayaan. Menurut Garrison et.al (2007) arus kas bersih dapat dijabarkan dalam bentuk laba bersih, dividen, dan perubahan akun neraca. Arus kas bersih untuk priode tertentu dapat ditentukan dengan memulainya dari laba bersih, kemudian mengurangkan perubahan aktiva nonkas, menambahkan perubahan kewajiban, mengurangkan dengan dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, dan terakhir menambahkan dengan perubahan modal saham.
Seorang analis harus memberikan perhatian lebih terhadap kas bersih yang tersedia dari aktifitas operasi, karena hal itu akan menjadi ukuran bagaimana kesuksesan perusahaan dalam menghasilkan kas secara terus-menerus. Ketika dihadapkan pada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan, laba dan aliran kas, investor dan kreditur harus merasa yakin bahwa ukuran kinerja yang menjadi fokus perhatian telah mampu secara baik menggambarkan kondisi ekonomi serta prospek perusahaan untuk dapat bertambah di masa depan. Menurut Wild et.al.(2005) rasio kecukupan arus kas (cash flow adequacy ratio) merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk menutup pengeluaran modal, investasi dalam persediaan dan dividen tunai. Penganggaran modal meliputi investasi, suatu perusahaan harus mengalokasikan dana sekarang untuk menerima imbal hasil dimasa datang dalam bentuk tambahan kas masuk atau pengurangan kas keluar. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Net Cash Flow melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi (operating activities), aktivitas investasi (investing activities) dan aktivitas pendanaan (financing activities). Informasi arus kas berguna untuk menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan kas. Informasi ini juga meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai perusahaan, karena dapat meniadakan pengaruh penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan kejadian yang sama. Dalam hal ini, jumlah arus kas bersih merupakan indikator yang menentukan apakah perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden serta melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar.
2.1.6. Return Saham Return (kembalian) adalah tingkat keuntungan yang dinikmati pemodal atas investasi yang dilakukannya. Dalam hal ini tujuan dari corporate finance adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Memaksimumkan nilai perusahaan berarti memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Kekayaan pemegang saham sangat dinilai dari return yang diterima pemegang saham atas investasi yang telah dilakukan di dalam perusahaan. Return yang diterima pemegang saham dapat berupa penerimaan deviden tunai ataupun adanya perubahan harga saham pada suatu periode (Ross et al, 2002). Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Pada dasarnya, return terdiri dari return realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return realisasi merupakan return yang terjadi. return realisasi penting karena dapat digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan dihitung berdasarkan data historis. Sedangkan return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang.
2.2. Review Peneliti Terdahulu Studi empiris yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu mengenai kaitan antara beberapa indikator pengukuran kinerja dengan return saham adalah sebagai berikut : Penelitian Biddle, et al. (1997) bertujuan untuk mengkaji pernyataan bahwa economic value added mempunyai hubungan yang lebih nyata dengan return saham dan firm values dibandingkan dengan residual income, earnings dan cash flow operation. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengevaluasi komponen unik economic value added mana yang mempunyai hubungan nyata dengan return. Penelitian mengambil obyek perusahaan-perusahaan yang tercantum dalam daftar Stern Steward & Company. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata earnings memiliki hubungan yang lebih nyata dengan return saham dibandingkan dengan economic value added, residual income dan cash flow operation. Disamping itu, tidak ada komponen unik economic value added yang mempunyai hubungan nyata terhadap return. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Peneliti Lehn dan Makhija (1997) bertujuan untuk mempelajari hubungan antara lima indikator pengukuran kinerja keuangan dengan return saham. Kelima indikator tersebut adalah economic value added (EVA), market value added (MVA), return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan return on sales (ROS). Penelitian mengambil obyek perusahaan-perusahaan publik di Amerika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator EVA memiliki korelasi yang lebih tinggi terhadap return saham dibanding dengan MVA, ROA, ROE dan ROS. Penelitian Garvey dan Milbourn (2000) lebih menekankan pada situasi seperti apa EVA dapat mengalahkan earnings dan mengapa demikian. Penelitian ini hanya menggunakan indikator EVA dan earnings dalam kaitannya dengan return saham. Penelitian ini juga membedakan apakah perusahaan telah mengadopsi EVA atau tidak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah mengadopsi EVA memang memiliki EVA yang berkorelasi lebih tinggin dengan return saham dibandingkan dengan earnings. Penelitian Pradhono (2004) bertujuan untuk menganalisis pengaruh EVA, residual income. earnings dan arus kas operasi terhadap return saham, serta untuk mengetahui indikator mana yang mempunyai pengaruh dominan. Peneliti mengambil obyek perusahaan-perusahaan manufaktur yang tergolong dalam industri consumers goods di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel arus kas operasi mempunyai pengaruh dominan terhadap return saham. Selain itu, variabel earnings juga mempunyai pengaruh signifikan. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Penelitian De Medeiros (2005) bertujuan untuk menganalisis hubungan antara economic vakue added dengan return saham. penelitian ini hanya menggunakan indikator EVA sebagai variable bebas. Penelitian mengambil obyek perusahaan- perusahaan publik di Brazil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EVA mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan return saham yang menghasilkan model alternatif. Penelitian Dewanto (2005) bertujuan untuk menganalisis secara parsial dan simultan pengaruh economic value added (EVA), market value added (MVA), residual income dan cash flow operation (CFO) terhadap imbal hasil saham. penelitian ini mengambil obyek perusahaan-perusahaan pada sektor pertambangan di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel EVA, MVA, residual income dan Cash Flow Operation menpunyai hubungan yang positif dengan imbal hasil saham, namun secara statistik pengaruhnya tidak signifikan. Peneliti Waluyo (2005) bertujuan untuk mengetahui pengaruh return on assets (ROA) dan economic value added (EVA) terhadap tingkat pengembalian saham, baik secara parsial maupun secara simultan. Penelitian ini mengambil obyek perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata ROA dan EVA baik secara parsial maupun secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengambalian saham. Penelitian Ismail (2006) bertujuan untuk mengkajinpernyataan bahwa economic value added (EVA) merupakan indikator yang lebih unggul dalam Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 menjelaskan return saham bila dibanding dengan residual income, net income dan net operating profit after tax (NOPAT). peneliti mengambil obyek pada perusahaan- perusahaan publik di inggris, hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator NOPAT dan net income mempunyai huubungan yang lebih nyata dibanding dengan EVA dan residual income dalam menjelaskan return saham. Penelitian Mundaryatiningsih (2006) bertujuan untuk menganalisis pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan indikator accounting earnings, return on investment (ROI), economic value added (EVA) dan market value added (MVA) terhadap kapitalisasi pasar perusahaan dan return saham. peneliti mengambil obyek perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa EVA mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. sedangkan MVA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Penelitian Kyriazis dan Anastassis (2007) bertujuan untuk menyelidiki kekuatan penjelasan dari model EVA berkenaan dengan return saham dan firm market value, dibandingkan dengan indikator variabel akuntansi seperti net income dan operating income. Penelitian mengambil obyek perusahaan-perusahaan publik di Yunani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi yang dihasilkan net incomei dan operating income lebih mempunyai nilai relevan dibandingkan dengan EVA. Selain itu, EVA tidak menunjukkan hubungan yang lebih kuat dengan MVA perusahaan daripada variabel akuntansi lainnya.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Tabel 2.1. : Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti & Tahun
Judul Penelitian Variabel penelitian Hasil Penelitian
Biddle, Bowen dan wallace (1997)
Does EVA Beat Earnings ? Evidence on Associations with stock return and firm values.
EVA, Residual Income, Earnings dan CFO terhadap return saham
EVA,MVA, Residual Income, dan CFO mempunyai hubungan positif dengan imbal hasil saham, namun secara statistik pengaruhnya tidak signifikan. Waluyo, (2005) Pengaruh return on assets (ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap tingkat pengembalian saham.
ROA, EVA terhadap tingkat pengembalian saham ROA dan EVA baik secara parsial maupun simultan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat pengembalian saham. Ismail, (2006)
Mundaryatiningsih,, (2006)
Kyriazis dan Anastassis, (2007) Is Economic value added more associated with stock return than accounting earnings ? the UK Evidence.
Analisis Pengaruh Kinerja keuangan perusahaan terhadap kapitalisasi pasar dan return saham perusahaan publik di bursa efek jakarta.
The Validity of the economic value added approach : An Empirical Application.
EVA, Residual Income, NOPAT, Net Income with Stock return.
Accounting earnings, ROI,EVA,MVA with return saham.
EVA, Net Income, Operating Income with Stock return NOPAT dan Net Income mempunyai hubungan yang lebih nyata dengan stock return bila dibandingkan dengan EVA dan residual income.
Eva mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, MVA mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Net Income dan Operating Income lebih mempunyai nilai relevan dibandingkan dengan model EVA Pradhono (2004) Pengaruh EVA, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham. EVA, Residual Income, Earnings, Arus Kas Operasi dan Return Saham - Eva tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. - Residual Income tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Return Saham. - Earnings mempunyai pengaruh nyata terhadap Return yang diterima oleh pemegang saham. - Arus Kas Operasi mempunyai pengaruh yang paling signifikan terhadap return yang diterima oleh pemegang saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep Untuk menggambarkan pengaruh antara variabel economic value added, market share, earnings dan net cash flow terhadap return saham, maka penulis menyusun kerangka konseptual sebagai berikut ;
Economic Value Added (X 1 ) Net Cash Flow (X 4 ) Market Share (X 2 ) Return Saham (Y) Earnings (X 3 ) Gambar 3.1. : Kerangka Konseptual Deskripsi Kerangka Konsep : Dalam penelitian ini memiliki 4 (empat) variabel independen dan satu variabel dependen. Variabel independen terdiri dari EVA (X 1 ), Market Share (X 2 ), Earnings (X 3 ), dan Net Cash Flow (X 4 ), dan Variabel dependen Return Saham (Y). Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Kerangka konseptual ini menunjukkan hubungan dari variabel independen dengan variabel dependen. Pengujian untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap vriabel dependen dilakukan secara serentak dengan menggunakan Ordinary Last Square, dari pengujian ini juga akan dapat dilihat atau diketahui hubungan secara parsial antara independen dengan dependen, dengan demikian hubungan yang akan diperoleh dari pengujian itu sebagai berikut : a. Hubungan antara EVA terhadap Return Saham EVA merupakan suatu pendekatan dalam pengukuran kinerja untuk mengukur profitabilitas kinerja operasi perusahaan secara nyata, dimana dasarnya EVA adalah laba yang tertinggal setelah dikurangi dengan biaya modal yang diinvestasikan. Adanya analisis dengan menggunakan EVA, maka investor akan merasa yakin bahwa dana yang diinvestasikannya akan menjadi aman dan dapat bertambah dengan imbalan yang lebih baik, imbalan yang diharapkan invsetor (Return Saham) disini adalah Dividen. Dengan adanya analisis dengan menggunakan EVA maka akan berdampak lebih baik terhadap Return Saham, sebagaimana mana dikatakan bahwa EVA merupakan laba yang tersisa, untuk itu semakin tinggi nilai EVA maka akan dapat mempengaruhi return yang diterima oleh investor. b. Hubungan antara Market Share terhadap Return Saham. Dalam analisis yang dilakukan investor salah satu indikatornya adalah Market Share dari suatu perusahaan, semakin seringnya saham suatu perusahaan Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 diperjualbelikan di bursa, maka akan semakin tinggi ketertarikan seorang investor untuk membeli saham perusahaan tersebut. Investor selalu beranggapan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran saham suatu perusahaan yang ada di pasaran, maka akan tercermin bahwa perusahaan itu mempunyai kemampuan dalam memberikan imbalan terhadap investor. Ketertarikan investor memburu saham suatu perusahaan, berarti mencerminkan pula betapa baiknya kinerja perusahaan. c. Hubungan Earnings terhadap Return Saham. Earnings merupakan hal yang sangat vital menjadi alat analisis seorang investor, dimana seorang investor yang pemula akan mau membeli saham atau berinvestasi ke suatu perusahaan dikarenakan perusahaan itu mempunyai laba, jika sebuah perusahaan itu tidak mempunyai laba maka ketertarikan seorang investor terhadap perusahaan itu juga akan berkurang. Investor selalu beranggapan bahwa setiap perusahaan yang mempunyai laba maka akan mampu untuk memberikan imbalan yang baik terhadap seorang investor, sehingga return yang diharapkan oleh seorang investor mampu terwujud. Earnings atau laba yang dimiliki perusahaan selalu akan dilihat berapa sebenarnya jumlah laba perusahaan bila dibagikan dengan jumlah saham perusahaan yang lagi beredar, untuk itu laba per lembar saham sangat dibutuhkan oleh investor, agar investor merasa yakin dan mengetahui berapa sebenarnya nilai yang dimilikinya atas saham dari sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini akan dilihat hubungan nilai laba per lembar saham terhadap return saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 d. Hubungan Net Cash Flow terhadap Return Saham. Kas merupakan alat yang sangat likuid di dalam perusahaan yang mudah untuk dipindah-pindahkan. Untuk analisis investasi yang dilakukan oleh investor, arus kas suatu perusahaan sangat diperhatikan, karena investor selalu beranggapan bahwa kelebihan uang yang ada diperusahaan akan mampu melakukan pembayaran terhadap return saham yang dibeli oleh seorang investor. Dengan demikian arus kas bersih yang merupakan cerminan tingkat kesehatan perusahaan akan membuat suatu keyakinan pada pemegang saham atau dengan kata lain bahwa arus kas perusahaan sangat mempunyai pengaruh terhadap ketertarikan seorang investor untuk membeli saham suatu perusahaan. Jika arus kas bersih dari suatu perusahaan baik, maka akan menambah keyakinan para investor untuk menanamkan modalnya di suatu perusahaan.
3.2. Hipotesis Penelitian Dari penjelasan yang digambarkan pada kerangka konseptual dapat ditarik hipotesis dalam penelitian ini sebagai berikut : EVA, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow berpengaruh secara signifikan terhadap Return Saham baik secara simultan maupun secara parsial.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik skala dengan rasio. Data rasio adalah data yang bersifat angka dalam arti sesungguhnya dan dapat dioperasikan secara matematika serta menggambarkan nilai absolut. Jenis data penelitian ini adalah kuantitatip, dengan berdasarkan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah dikemukakan, penelitian ini dilakukan berdasarkan hubungan kausal yang bersifat sebab akibat, jadi ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel yang dipengaruhi) itu sendiri. Untuk melihat hubungan itu, maka digunakan alat uji OLS (Ordinary Least Squares).
4.2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan manufaktur jenis consumer goods pada Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007 yang diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 4.3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia 2004-2007 sebanyak 35 Perusahaan. Pemilihan sampel sebanyak 31 perusahaan dilakukan berdasarkan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Sampel diambil berdasarkan purposive sampling dari data pengamatan yang tersedia di Indonesia Capital Market Directory pada tahun 2004-2007. 2. Sampel yang diambil merupakan perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang tercatat dan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada tahun 2004-2007. Sesuai dengan kedua kriteria diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam kriteia ini adalah sebanyak 31 perusahaan manufaktur jenis consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004-2007. Tabel 4.1. : Pengambilan Sampel Berdasarkan Purposive Sampling No. Distribusi Sampel Total 1. Perusahaan Manufaktur jenis consumers goods yang terdaftar 35 di Bursa Efek Indonesia dari 2004-2007 2. Sampel yang diteliti 35 3. Perusahaan yang tidak memiliki laporan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember (1) 4. Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan selama empat tahun berturut-turut , yaitu dari tahun 2004-2007 (3) Jumlah 31 Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Angka tahun amatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 tahun berturutturut dari tahun 2004 2007, sehingga jumlah sampel observasi dalam penelitian ini sebanyak 4 tahun observasi x 31 sampel = 124 sample observasi. Alasan penggunaan sampel ini adalah agar penelitian ini dapat menjadi acuan yang baik dalam memprediksi rate of return dan didalam perusahaan jenis consumer goods terdapat jenis jenis perusahaan yang berbeda seperti perusahaan farmasi, perusahaan industi rokok dan lainnya sehingga peneliti dapat mengetahui jenis Perusahaan Industri mana yang memiliki tingkat rate of return yang tinggi. Dalam penelitian ini variable yang digunakan terdiri dari 4 variable independent yaitu : Economic Value Added, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow, sedangkan variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rate of Return (return saham)
4.4. Metode Pengumpulan Data Data penelitian ini merupakan data sekunder yaitu gabungan Time Series dan Cross Sectional (pooled data), yaitu berupa data keuangan dan saham perusahaan serta informasi lainnya, yang diperoleh melalui website resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dengan tipe panel data. Rancangan Model teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pendekatan teknik analisis regresi linier berganda. Untuk ketepatan perhitungan sekaligus mengurangi human errors digunakan program komputer yang Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistika yaitu program SPSS tingkat signifikan pada confidence level 95% dgn 0,05.
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel Pada penelitian ini, definisi operasional untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Return saham adalah return atas investasi yang telah dilakukan oleh investor terhadap perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Return yang diharapkan oleh seorang investor berupa dividen, dimana dividen yang dimaksud adalah dividen kas. Nilai dividen kas ini akan diketahui dari laporan arus kas perusahaan dibagian pendanaan. 2. Economic Value Added adalah laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) selama satu tahun buku dan akan dikurangi oleh biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh modal (capital charge) yang didasarkan atas WACC dan dikalikan dengan Invested capital. 3. Market share adalah kondisi saham di pasaran dalam tahun pengamatan yang dilakukan. Untuk memperoleh data yang akan diuji, akan digunakan harga saham yang beredar di pasar pada saat tutup buku di akhir tahun pengamatan (31 Desember). 4. Earnings adalah laba bersih sebelum pos-pos luar biasa (earnings before extraordinary item) selama tahun pengamatan yang berakhir pada tanggal 31 Desember, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi perusahaan. Data Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 5. Net Cash flow yaitu selisih bersih antara penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktivitas selama tahun pengamatan, sebagaimana tercantum dalam laporan arus kas perusahaan yang berakhir 31 Desember. Tabel 4.2. : Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
Nama Variabel Indikator Variabel Defenisi Parameter Skala Ukuran
Variabel Independen
Variabel Depeden
Economic Value Added
Market share
Earnings
Net cash flow
Return Saham
Merupakan konsep penilaian kinerja perusahaan dengan mengurangi laba operasi setelah pajak dengan biaya modal.
Kemampuan perusahaan untuk Mencapai tigkat penjualan yang dicapai.
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik.
Merupakan aliran kas yang akan digunakan untuk menutupi investasi. NCF biasannya diterima setiap tahun selama usia investasi dan berupa aliran kas bersih.
Merupakan tingkat pengembalian saham atas investasi yg dilakukan
EVA = NOPAT - C* x Capital
Harga Saham Tutup Tahun
EPS = Earning After tax Jlh Lbr Saham
Arus kas dari aktivitas operational, Pendanaan, dan Investasi
Dividen Cash
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 4.6. Metode Analisis Data
Model analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian adalah regresi linier berganda atau OLS (Ordinary Least Squares) dengan menggunakan bantuan pogram komputer SPSS (Statistical Package Social Science). Formula untuk menghitungnya adalah sebagai berikut : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Keterangan Model : a = Konstanta b 1 , b 2 , b 3 , b 4 = Koefisien Regresi X 1 = Economic Value Added X 2 = Market Share X 3 = Earnings X 4 = Net Cash Flow e = error Untuk memperoleh hasil regresi yang baik diperlukan metode analisis data sebelum melakukan uji Hipotesis. Adapun metode analisis yang digunakan adalah :
4.6.1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain dengan uji normalitas, multikolonieritas, Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian yang dilakukan atas dasar penelitian secara keseluruhan pada variabel independen yang terdiri dari Economic Value Added, Market Share, Earnings dan Net Cash Flow dan variabel dependen Return Saham, adapun jenis pengujian sebagai berikut :
4.6.1.1. Uji Normalitas Data Uji ini bertujuan untuk menguji data yang berdistribusi normal akan digunakan alat uji normalitas. Alat uji normalitas yang biasa digunakan adalah alat analisis dengan grafik dan analisis statistik, analisis grafik digunakan dua model, yaitu model diagram batang atau histogram dan yang kedua adalah diagram diagonal, sementara analisis statistik yang digunakan biasanya adalah Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2007). Data yang normal menurut analisis dengan menggunakan histogram dimana gambar grafik histogram masih berada pada garis lengkung dan tidak terjadi kecondongan grafik ke kiri atau ke kanan, dengan pengertian bahwa garis lengkung itu masih berada pada sisi yang sama dari titik nol, yang apabila dipotong secara vertikal kurva normal pada titik nol, maka kedua belahan itu akan menjadi pencerminan satu sama lain. Sedangkan data yang normal menurut analisis statistik dengan Kolmogorov-Smirnov adalah nilai signifikansi dari hasil uji harus lebih besar dari nilai signifikan yang telah ditentukan, dimana nilai signifikan yang ditentukan adalah 0,05. Pengujian Normalitas Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Grafik Histogram dan Uji Kolmogorov-Smirnov.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 4.6.1.2. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adannya korelasi antar variable bebas (Ghozali, 2007). Pada model yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variable bebas, nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya Multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan Variance Inflation Factor (VIF) > 10.
4.6.1.3. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk melihat apakah ada data yang menyimpang terlalu jauh (outlier). Ada tidaknya heterokedastisitas dilihat dari nilai signifikansi masing masing variable independen (Ghozali, 2007). Dalam pengujian ini ada beberapa cara yang digunakan, yaitu Grafik Plot, Uji Park, Uji Glejser dan Uji White. Uji Heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser, jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas, oleh karena itu harus dilakukan cara bagaimana sehingga variabel independen tidak terjadi siginifikan terhadap variabel dependen.
4.6.1.4. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Ghozali, 2007). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lain, hal ini sering ditemukan pada time series. Pada data crossection masalah autokorelasi relative tidak terjadi. Dalam penelitian ini Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 untuk melihat data terjadi autokorelasi atau tidak menggunakan uji Durbin Watson (D-W), sebagaimana yang dikatakan oleh Santoso (2001) bahwa secara umum bisa diambil patokan : a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative. Ghozali (2007) juga mengemukakan kriteria dalam penentuan autokorelasi sebagai berikut : Hipotesis Nol Keputusan Jika Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada autokorelasi positif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada korelasi negatif Tdk ada autokorelasi Positif atau negatif Tolak No decision Tolak No decision Tidak ditolak 0 < d < dl dl < d < du 4 dl < d < 4 4 du < d < 4 dl du < d < 4 du
Dengan demikian untuk memastikan bahwa model tidak terjadi autokorelasi dengan menggunakan du < d < 4 du .
4.6.2. Uji Hipotesis Dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan uji Fisher (Uji F) untuk melihat secara simultan semua variabel independen terhadap variabel dependen dan uji t untuk melihat secara parsial semua Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 variabel independen terhadap variabel dependen. Lebih rinci pengujian hipotesis ini dijelaskan sebagai berikut : a. Uji t Untuk menentukan tingkat signifikan secara parsial antara masing-masing variabel bebas dengan variabel tak bebas, maka hipotesis harus diuji dengan uji-t pada taraf signifikan sebessar =5% secara dua arah (two tail). Untuk mencarai nilai t hitung digunakan rumus sebagai berikut ;
T = r n - 2 1 r Dimana ; t = nilai t hitung r = nilai koefisien korelasi r = nilai koefisien determinasi n = jumlah anggota sample Selanjutnya diambil suatu keputusan, diterima atau ditolaknya hipotesis yaitu dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel dengan kreteria atau dengan membandingkan nilai signifikan yang diperoleh dari hasil uji statistik dengan nilai signifikan yang ditentukan, dalam penelitian ini ditetapkan nilai signifikan sebesar 0,05 atau 5 %.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 b. Uji-F Sehubungan dengan uji regresi linier berganda, uji hipotesis ditentukan dengan menggunakan uji F. Pengujian ini dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas secara simultan terhadap variable dependen. Adapun persamaannya sebagai berikut : Fh = R / k . (1-R) / (n-k-1) Dimana ; Fh = nilai F hitung R = nilai koefisien determinasi k = jumlah variabel bebas n = jumlah anggota sampel Pengujian ini akan membandingkan nilai signifikan dari hasil pengujian data dengan membandingkan nilai signifikan yang telah ditetapkan sebesar 0,05 (5%).
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi setiap variabel. Hasil analisis deskriptif untuk setiap variabel adalah sebagai berikut : Tabel 5.1. : Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPS 124 .00 5157.76 342.1963 972.31993 EVA 124 -7.15E12 9.59E13 3.0730E12 1.38879E13 MS 124 45.00 129500.00 8407.0323 19497.79770 EPS 124 -990.72 6962.21 522.1519 1294.57335 NCF 124 -1.08E12 2.26E12 2.6540E10 2.71796E11 Valid N (listwise) 124
Pada tabel 5.1. dapat dijelaskan bahwa variabel DPS mempunyai nilai maksimum sebesar Rp. 5.157,76 dan nilai minimum sebesar nol, karena emiten ada yang tidak melakukan pembayaran dividen pada periode pengamatan dan standar deviasi variabel DPS sebesar 972,31993. Variabel EVA mempunyai nilai minimum sebesar Rp. 7.150.000.000.000,- yang berarti EVA negative, nilai maksimum EVA positif sebesar Rp. 95.900.000.000.000,- nilai rata-rata variabel EVA sebesar Rp. Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 3.073.000.000.000,-. Jika dilihat variabel Market Share nilai minimum harga saham pada periode pengamatan sebesar Rp 45,- per lembar dan nilai maksimum sebesar Rp 129.000,- per lembar, nilai rata-rata saham dari keseluruhan sampel harga saham sebesar Rp 8.407,0323 dan nilai standar deviasi pada variabel ini sebesar Rp 19.497,79770. Pada variabel EPS nilai minimum sebesar Rp. -990,72 yang berarti bahwa nilai Earning per lembar saham negatif dan nilai maksimum Earnings sebesar Rp 6.962,21 untuk per lembar saham, nilai rata-rata dari EPS adalah sebesar Rp 522,1519. Variabel Net Cash Flow pada data pengamatan sebanyak 124 sampel dengan nilai minimum sebesar Rp. -1.080.000.000.000,- dan nilai maksimum dari variabel ini adalah sebesar Rp. 95.900.000.000.000,- sementara nilai rata-ratanya sebesar Rp. 3.073.000.000.000,- yang berarti bahwa nilai cash flow perusahaan mempunyai nilai positif.
5.1.2. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan untuk menghasilkan suatu analisis data yang akurat, suatu persamaan regresi sebaiknya terbebas dari asumsi-asumsi klasik yang harus dipenuhi antara lain uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi. Pengujian yang dilakukan atas data penelitian secara keseluruhan pada variabel independen yang terdiri dari Economic Value Added (EVA), Market Share (MS), Earning Per Share (EPS), Net Cash Flow (NCF) dan variabel dependen Dividend Per Share (DPS). Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 5.1.2.1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji data penelitian ini berdistribusi normal atau tidak dapat dilihat melalui analisa grafik seperti terlihat pada gambar grafik berikut :
Gambar 5.1. : Grafik Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar yang ada dapat dikatakan bahwa data penelitian ini berdistribusi normal, dimana terlihat bahwa grafik histogram masih berada dalam garis lengkung, yang mempunyai sisi yang sama diantara titik nol, dan apabila dipotong secara vertikal maka kurva normal berada pada titik nol, yang berarti bahwa kedua bagian itu akan menjadi pencerminan satu sama lain. Untuk meyakinkan Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 bahwa data penelitian ini benar-benar normal, dapat dilakukan pengujian dengan menggunakan uji statistik Kolmogorov-Simirnov (K-S), seperti tabel berikut : Tabel 5.2. : Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardiz ed Residual N 124 Mean .0000000 Normal Parameters a
Std. Deviation 1.35577653 Absolute .088 Positive .061 Most Extreme Differences Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z .983 Asymp. Sig. (2-tailed) .289 a. Test distribution is Normal.
Dari hasil analisis statistik Kolmogorov-Simirnov, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,983 dan signifikansi pada angka 0,289 yang berarti lebih besar dari nilai signifikan yang ditentukan, yaitu 0,05 dengan demikian data dapat dikatakan berdistribusi normal (lampiran III).
5.1.2.2. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk melihat apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut :
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Tabel 5.3. : Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF (Constant)
EVA .981 1.019 MS .414 2.418 EPS .414 2.415 1 NCS .979 1.021 a. Dependent Variable: DPS
Dari tabel yang ada, terlihat bahwa model penelitian ini tidak terkena gejala Multokolonieritas, dimana nilai VIF untuk kesemua variabel independen tidak ada yang lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance juga tidak ada yang lebih kecil dari 0,1.
5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat pengujian Glejser (lampiran III), seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut : Tabel 5.4. : Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients a
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta T Sig. (Constant) 1.346 2.985 .451 .660 Log_EVA .044 .074 .178 .596 .562 Log_MS -.583 .764 -.988 -.763 .460 Log_EPS .402 .679 .811 .592 .565 1 Log_NCS -.029 .198 -.068 -.145 .887 a. Dependent Variable: Abs_Ut Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Angka-angka yang ada pada tabel 5.4. Menunjukkan secara jelas bahwa tidak ada satupun yang signifikan terhadap variabel AbsUt, dengan demikian dapat dikatakan bahwa model penelitian ini tidak terjadi gejala Heteroskedastisitas.
5.1.2.4. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW), sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel 5.5. : Uji Autokorelasi Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .793 a .630 .617 601.64638 1.995 a. Predictors: (Constant), NCF, EPS, EVA, MS b. Dependent Variable: DPS
Setelah melihat tabel 5.5. Terlihat bahwa nilai DW sebesar 1,995 berada di antara -2 dan +2, yang artinya bahwa model penelitian ini tidak terjadi Autokorelasi, kriteria ini sebagaimana dikatakan oleh Santoso (2001) bahwa secara umum bisa diambil patokan : d. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. e. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. f. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negative. Dan sebagaimana yang dikatakan oleh Ghozali (2007), bahwa model tidak terkena autokorelasi jika memenuhi kriteria du < d < 4 du, pada kasus ini nilai du tabel Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 sebesar 1,773 dan dl sebesar 1,636. Untuk memenuhi kriteria yang ada dapat diperlihatkan 1,773 < 1,995 < 2,227 dengan demikian model dapat dipastikan tidak terjadi autokorelasi.
5.1.3. Koefisien Determinasi Hasil Uji Hipotesis yang menyatakan bahwa EVA, Market Share, Earning Per Share dan Net Cash Flow mempunyai pengaruh terhadap return saham, untuk meyakinkan hubungan atau tingkat kekuatan hubungan variabel-variabel itu dapat dilihat uji Koefisiean Determinasi berikut : Tabel 5.6. : Koefisien Determinasi Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .793 a .630 .617 601.64638 1.995 a. Predictors: (Constant), NCS, EPS, EVA, MS b. Dependent Variable: DPS
Tabel 5.6. memperlihatkan bahwa nilai Adjust R 2 sebesar 0,617 atau 61,7 %. Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel independen EVA, Market Shrae, Earning Per Share, dan Net Cash Flow terhadap Return Saham sebesar nilai Coefisien Determinasi yang ada, yaitu 61,7 %. Sedangkan sisanya sebesar 38,3 % dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 5.1.4. Uji ANOVA atau F Test atau Uji Simultan Untuk menguji apakah parameter koefisien Adjusted R 2 signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F) dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian adalah dapat menggunakan cara dengan melihat probabilitasnya, jika probabilitas < dari taraf signifikansi ( 0,05), maka model diterima (Pratisto, 2009). Uji F dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 5.7. : Uji F atau Uji Simultan ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 7.321E7 4 1.830E7 50.562 .000 a
Residual 4.308E7 119 361978.362 1 Total 1.163E8 123 a. Predictors: (Constant), NCS, EPS, EVA, MS b. Dependent Variable: DPS
Dari hasil uji ANOVA atau F Test, didapat F hitung sebesar 50,562 dengan nilai signifikan 0,000 (lampiran IV). Berhubung karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari alpha 0,05 yang telah ditetapkan, maka dapat dikatakan bahwa variabel EVA, Market Share, EPS, dan Net Cash Flow secara simultan mempunyai pengaruh positif terhadap Return Saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 5.1.5. Uji t atau Uji Parsial Untuk melihat pengaruh variabel EVA, Market Share, Earning dan Net Cash Flow secara parsial dapat digunakan uji t, sebagaimana pengujian ini diperlihatkan oleh tabel berikut : Tabel 5.8. : Uji t atau Uji Parsial Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) -1.971 61.052
Dari tabel coeficients dapat diambil persamaan sebagai berikut : DPS = -1.971 + 0,0000000008410 EVA + 0,023 MS + 0,283 EPS 0,00000006134NCF + e Hasil uji t yang terlihat pada tabel 5.8. (Lampiran IV) memperlihatkan bahwa dari empat variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, variabel Market Share dan variabel Earnings yang mempunyai pengaruh positif terhadap Return Saham, sedangkan variabel EVA dan Net Cash Flow tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 5.2. Pembahasan hasil Penelitian 5.2.1. Pembahasan Uji F Test atau Uji Simultan Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Biddle, et al. (1997) yang mengatakan bahwa EVA dengan variabel lain diuji secara bersamaan dengan uji statistik tidak mempunyai pengaruh positif, namun jika dilihat kepada penelitian Pradhono (2004) dia tidak melakukan pengujian secara simultan, tetapi Pradhono hanya melakukan pengujian secara parsial (uji t), dengan demikian pengujian secara simultan tidak dapat dibandingkan dengan Pradhono. 5.2.2. Pembahasan Uji t atau Uji Parsial Hasil penelitian pada variabel EVA dan Earnings, mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pradhono (2004), terkecuali pada Arus Kas, dimana Pradhono mengatakan bahwa EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham, sedangkan variabel Earnings dan Cash Flow mempunyai pengaruh terhadap return saham. Perlu diketahui bahwa penelitian yang dilakukan oleh Pradhono mengambil variabel Cash Flow Operation dan penelitian ini mengambil variabel Net Cash Flow, mempunyai hasil yang berbeda, prediksi dengan variabel ini digunakan karena mempunyai hubungan dalam pengelolaan kas perusahaan, dan jauh lebih baik lagi net cash flow karena sudah memperhitungkan seluruh komponen dalam cash flow perusahaan, baik itu operasional, investasi maupun pendanaan perusahaan. Kenaikan net cash flow sebesar Rp 10 Milyar, akan berdampak negatif terhadap return saham Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 sehingga menyebabkan penurunan sebesar Rp 613,40 terhadap return saham, namun jika net cash flow turun akan mempunyai pengaruh atau kenaikan terhadap return saham sebesar Rp 613,40. Dari hasil pengamatan dan pengujian ini dapat dijelaskan bahwa penurunan yang terjadi pada net cash flow dapat diartikan bahwa perusahaan sudah memenuhi seluruh kegiatannya tidak terkecuali dalam pendanaan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, karena sebagaimana diketahui komponen dari arus kas perusahaan adalah operasional perusahaan, kegiatan investasi perusahaan dan pendanaan perusahaan. Dalam pendanaan perusahaan terdapat pembayaran dividen dan kewajiban perusahaan lainnya yang bersifat jangka panjang. Dengan demikian, jika perusahaan mempunyai nilai net cash flow negatif dapat dikatakan perusahaan itu sudah membayar seluruh kewajibannya, namun sebaliknya jika terjadi nilai net cash flow positif, maka hasil uji ini mengatakan bahwa perusahaan tidak mampu melakukan pembayaran return saham kepada pemegang, hal ini berlawanan dengan rediksi awal yang dikatakan bahwa apabila nilai net cash flow itu postif berarti diperkirakan bahwa perusahaan mampu melakukan pembayaran kewajibannya kepada pemegang saham. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada data perusahaan sebanyak 124 sampel pengamatan, terlihat bahwa pada variabel EVA mempunyai nilai EVA negatif sebanyak 68 sampel pengamatan dan EVA positif sebanyak 56 sampel pengamatan. Bila disesuaikan dengan teori, bahwa semakin tinggi nilai laba perusahaan akan semakin tinggi pula nilai return saham yang bisa diterima oleh pemegang saham, namun dari pengamatan terlihat bahwa nilai EVA negatif jauh lebih banyak Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 dibandingkan dengan EVA positif, maka akan berdampak negatif terhadap return saham, hal ini terlihat pada hasil uji statistik pada penelitian ini, yang mengakatan EVA tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham. Koefisien regresi pada Market Share sebesar 0,023 yang diartikan bahwa ketika harga saham naik Rp 100,- maka akan menaikkan nilai return saham sebesar Rp 2,30, ini sesuai dengan prediksi dan teori yang mengatakan bahwa kenaikan harga saham akan memberikan hubungan positif yang menyebabkan kenaikan pada return saham. Pada koefisien regresi EPS terlihat sebesar 0,283 yang dapat diartikan bahwa ketika Earnings Per Share naik Rp 100,- maka akan berdampak positif terhadap return saham yang akan menaikkan return saham sebesar Rp 28,3. Prediksi yang dilakukan dalam penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pradhono (2004) yang mempunyai pengaruh nyata terhadap return yang diterima oleh pemegang saham. Penelitian ini juga mendukung teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi nilai laba perusahaan, akan mempunyai kenaikan positif terhadap return saham.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan Dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut ; 1. Berdasarkan hasil Uji simultan, telah dibuktikan bahwa variabel EVA, Market Share, EPS, Net Cash Flow mempunyai pengaruh positif terhadap Return Saham, ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu yang dikemukakan oleh Biddle, et al. (1997) mengatakan bahwa EVA dengan variabel lain diuji secara bersamaan secara statistik tidak mempunyai pengaruh positif, namun jika dilihat kepada Pradhono (2004) dia tidak melakukan pengujian secara simultan, namun ia hanya melakukan pengujian secara parsial (uji t).
2. Berdasarkan hasil Uji parsial, telah dibuktikan bahwa variabel Market Share dan variabel Earnings Per Share yang mempunyai pengaruh positif terhadap Return Saham, sedangkan variabel EVA dan Net Cash Flow tidak mempunyai pengaruh terhadap Return Saham. Jika dilihat dari penelitian yang dialakukan Pradhono (2004) variabel yang sesuai hasilnya adalah pada variabel EVA dan Earnings, sementara untuk cash flow mempunyai hasil yang berbeda, Pradhono mengatakan mempunyai pengaruh, sementara pada penelitian ini tidak mempunyai pengaruh. Prediksi ini berbeda dikarenakan Pradhono Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 menguji data menggunakan cash flow operation, sementara pada penelitian ini menggunakan data net cash flow.
6.2. Keterbatasan Penelitian
Meskipun penelitian ini telah dibuat dengan sebaik-baiknya, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, antara lain : 1. Keterbatasan pada pengambilan variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dimana indikator yang digunakan dalam memprediksi return saham adalah faktor-faktor fundamental yang menggunakan data akuntansi bersifat historis. Banyak penelitian saham yang dilakukan dengan menggunakan data akuntansi yang bersifat proyeksi, karena data proyeksi biasanya mencerminkan harapan para investor di pasar modal, dengan demikian mungkin akan berbeda jika indikator penilaian saham menggunakan data yang bersifat proyeksi. 2. Perusahaan yang diambil sebagai sampel hanya perusahan manufaktur berjenis consummer goods.
6.3. Saran Saran-saran yang dapat penulis kemukakan setelah melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut ; 1. Bagi emiten, peningkatan return saham dapat meningkatkan kepercayaan publik (investor) terhadap emiten. Hal ini sangatlah penting, karena pada saat emiten Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 memerlukan sumber pendanaan baru maka para investor akan merespon positif dan segera menanamkan modalnya. Adapun salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan cara menunjukkan kinerja yang baik agar dapat menghasilkan earning per share dan market share yang tinggi. Sebagaimana diketahui dari hasil penelitian bahwa earning per share dan market share adalah variable yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Jika hanya EPS dan Market share yang menjadi dasar untuk memprediksi return saham, maka sebaiknya perlu dicermati secara hati-hati. Karena ada banyak faktor yang mempengaruhi return saham yang mungkin lebih dominan dari indikator kinerja yang banyak didasarkan atas data historis. 2. Bagi investor, dalam menganalisis kinerja keuangan emiten, informasi mengenai EVA, Market Share, EPS dan Net Cash Flow layak untuk dicermati. Hal ini mengingat bahwa keempat indikator kinerja tersebut secara bersama-sama mempengaruhi return saham. Jika terjadi kenaikan EVA , kemungkinan dapat terjadi meningkatnya harga perlembar saham ataupun perubahan variabel lain pada periode tersebut. Oleh karena itu investor sebaiknya selalu mengikuti perkembangan harga saham sebelum dan sesudah publikasi laporan keuangan, sehingga investor dapat mengukur return saham secara tepat sebelum mengambil keputusan untuk membeli ataupun menjualnya. 3. Bagi para akademisi yang berminat untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai return saham, disarankan : Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 a. Mengembangkan faktor-faktor lain yang mungkin lebih dominan dalam mempengaruhi return saham, seperti nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, karena faktor fundamental selain data perusahaan juga mempengaruhi nilai return saham. b. Kepada peneliti selanjutnya diharapkan mengukur nilai market share dari harga rata-rata saham setiap akhir bulan selama dalam satu tahun buku, atau dengan menggunakan nilai harga saham satu atau dua minggu setelah tutup buku. c. Sampel penelitian yang digunakan bukan hanya perusahaan manufaktur yang berjenis consummer goods, tetapi diharapkan menggunakan semua perusahaan manufaktur, karena untuk membuktikan lebih pasti variabel yang diuji, seperti variabel EVA, dari sampel data yang diamati sebanyak 124 pengamatan terdapat 68 sampel pengamatan yang terdapat EVA negatif, dan sisanya 56 sampel pengamatan lagi adalah EVA postif, sehingga dari hasil pengujian variabel EVA tidak berpengaruh secara positif. Dengan demikian jika diambil sampel dari seluruh perusahaan manufaktur akan menemukan hasil yang berbeda.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DAFTAR PUSTAKA
Ball, Ray, dan Philip Brown, (1968), "An Empirical Evaluation of Accounting Income Numbers", Journal of Accounting Research, Autum.
Bamber, L.S., (1986), "The Information Content of Annual Earnings Release: A Trading Volume Approach", The Accounting Review, Spring.
Beaver, W.H., (1968), "The Information Content of Annual Earnings Announcement", Journal of Accounting Research (supplement).
Beza, Berhanu, (1997), "The Information Content of Annual Earnings Announcement: A Trading Volume Approach", Tesis, Program Pasca Sarjana UGM Yogyakarta (tidak dipublikasikan).
Biddle, G.C, R.M. Bowen and J.S. Wallace (1997), Does EVA Beat Earningss? Evidence on Associations with Return saham sahams and Firm Value, Journal of Accounting and Economics 24, p 301 336.
Bringham & Houston, 2006. Fundamentals of Financial Management (Dasar- Dasar Managemen Keuangan ), edisi ke 10,Jakarta,Salemba Empat.
Choi, Wonseok, dan Jung-wook Kim (2000), "Underreaction, Trading Volume, and Post-announcement Earnings-drift", Working paper, November.
Costigan, M.L. and Lovata, L (2002), Empirical Analysis Adopters of Economic Value Added. Management Accounting Research, Vol. 13(2).
Damodaran, Aswath (1999), New York: Applied Corporate Finance: A Users Manual, John Wiley & Sons, Inc., (2001), The Dark Side of Valuation: Valuing Old Tech, New Tech and NewEconomy Companies, Upper Saddle River: Prentice-Hall, Inc.
De Medeiros, O.R. (2005), Empirical Evidence on The Relationship Between EVA and Stock Return in Brazilian Firm. Unpublished.
De Villiers, Johann (1997), The Distortions in Economic Value Added Caused by Inflation, Journal of Economics and Business Vol. 49 No. 3, p 285 300.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Dewanto, H (2005), Analisis Pengaruh Economic Value Added, Market Value Added, Residual Income dan Cash Flow Operation Terhadap Imbal Hasil Saham Sektor Pertambangan di BEJ 1995-2004. Universitas Indonesia.
Ferguson, et al (2005), Does EVA Improve Stock Performance or Profitability ? Lounal of Applied Finance, Vol.15 (2).
Garvey, Gerald T. and Todd T. Milbourn (2000), EVA versus Earningss : Does It Matter Which Is More Highly Correlated with Return saham sahams? Journal of Accounting Research Vol. 38, p 209 245.
Ghozali, Imam (2007). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit UNDIP, Semarang.
Harahap, Sofyan Syafri (2007), Teori Akuntansi, Grafindo Persada Jakarta.
Higgins, Robert C. (1998), Analysis for Financial Management, 5th Edition, Singapore: McGraw-Hill Book Co.
Ikatan Akuntan Indonesia (2007), Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat Jakarta.
Irala, L.R (2005), EVA ; The Right Measure of Managerial Performance ? Indian Journal of Accounting and Finance, Vol. 119 (2).
Ismail, A (2006), Is Economic Value Added More Associated with Stock Return than Accounting Earning. The UK Evidence. Internasional Journal of Managerial Finance, Vol.2 (4), pp 343-353.
Ismaya, Sujana (2005), Kamus Akuntansi, Penerbit Pustaka Grafika, Bandung.
Jogiyanto (2004), Teori Fortofolio dan Analisis Investasi, Edisi2, Yogyakarta, BPFE, UGM
Kaplan, Robert S. and David P. Norton (2001), The Strategy-focused Organization: HowBalanced Scorecard Companies Thrive in The New Business Environment, Boston:: Harvard Business School Press
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Kyriazis, R.S and Norton, D.P (2001), The Strategy-Focused Organization : How Balanced Scorecard Companies Thrive in The New Business Environment. Harvard Business School Pres. Boston.
Kyriazis dan Anastassis (2007), The Validity of The Economic Value Added Approach : An Empirical Application. Harvard Business School Pres. Boston
Lehn, K and Makhija, A (1997), Accounting Profits and CEO Turnover ; An Empirical Examination, 1985-1994. Journal of Applied Corporate Finance, Vol. 10 (2), pp 90-97.
McDaniel, Jeff S., Gadkari, Vinay V. and Joseph Viksel (2000), The Environmental EVA: A Financial Indicator for EH&S Strategists, Corporate Environmental Strategy Vol. 7
Mirza, T (1997), Economic Value Added Sebagai Alat Penilai. Manajemen dan Usahawan Indonesia.
Munawir, S (2002), Analisis Laporan Keuangan. Liberty : Yogyakarta
Mundaryatiningsih, S (2006), Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Terhadap Kapitalisasi Pasar dan Return Saham Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. Tesis Institut Teknologi Bandung.
Niswonger et.al (2002), Prinsin-prinsip Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Pradhono (2004), Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return Saham yang diterima oleh Pemegang Saham (Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia), Erlangga, Surabaya.
Ross, Stephen A., Randolph W. Westerfield and Jeffrey Jaffe (2002), Corporate Finance, 6 th Edition, New York: McGraw-Hill.
Tunggal, Amin Widjaja (2008), Memahami Konsep Economic Value Added dan Value-Based Management, Penerbit Harvarindo.
Utomo, L.L (1999), Economic Value Added Sebagai Ukuran Keberhasilan Kinerja Manajemen Perusahaan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 1 (1), hal 28-42.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Young, S. David and Stephen F. OByrne (2001), EVA and Value-Based Management : A Practical Guide to Implementation, New York: Mc Graw-Hill.
Waluyo, P.H (2005), Pengaruh Return on Assets dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Pengembalian Saham. Tesis Universitas Sumatera Utara.
Wild et.al. (2005), Financial Statement Analysis, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Wood, Nicholas A. (2000), Economic Value Added (EVA) : Uses, Benefit and Limitation A South African Perspective, Southern African Business Review 4, p 46 53.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 EMITEN CONSUMER GOODs INDUSTRY
ESTABILISHED LISTING DATE JUMLAH SAHAM LISTING KODE NAMA PERUSAHAAN DATE 2004 2005 2006 2007
51 FOOD AND BEVERAGE ADES ADES WATERS INDONESIA 06/Mar/85 13/Jun/94 149.720.000 149.720.000 149.720.000 589.896.800 AISA TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD 26/Jan/90 11/Jun/97 1.045.000.000 1.045.000.000 1.045.000.000 1.045.000.000 AQUA AQUA GOLDEN MISSISSI 23/Feb/73 01/Mar/90 13.162.473 13.162.473 13.162.473 13.162.473 CEKA CAHAYA KALBAR 09/Dec/80 09/Jul/96 297.500.000 297.500.000 297.500.000 297.500.000 DAVO DAVOMAS ABADI 14/Mar/68 22/Dec/94 6.201.855.660 6.201.855.660 6.201.855.660 12.403.711.320 DLTA DELTA DJAKARTA 15/Jun/70 27/Feb/84 16.013.181 16.013.181 16.013.181 16.013.181 INDF INDOFOOD SUKSES MAKMUR 14/Aug/90 14/Jul/94 9.444.189.000 9.444.189.000 9.444.189.000 9.444.189.000 MLBI MULTI BINTANG INDONESIA 03/Jun/29 15/Dec/81 21.070.000 21.070.000 21.070.000 21.070.000 MYOR MAYORA INDAH 17/Feb/77 04/Jul/90 766.584.000 766.584.000 766.584.000 766.584.000 PSDN PRASIDHA ANEKA NIAGA 16/Apr/74 18/Oct/94 1.440.000.000 1.440.000.000 1.440.000.000 1.440.000.000 SKLT SEKAR LAUT 19/Jul/76 08/Sep/93 690.740.500 690.740.500 690.740.500 690.740.500 STTP SIANTAR TOP 12/May/87 16/Dec/96 1.310.000.000 1.310.000.000 1.310.000.000 1.310.000.000 ULTJ ULTRA JAYA MILK 02/Nov/71 02/Jul/90 2.888.382.000 2.888.382.000 2.888.382.000 2.888.382.000
52 TOBACCO MANUFACTURES BATI BAT INDONESIA 31 Maret 1905 20 Des 1979 66.000.000 66.000.000 66.000.000 66.000.000 GGRM GUDANG GARAM 26 Juni 1958 27 Agust 1990 1.924.088.000 1.924.088.000 1.924.088.000 1.924.088.000 HMSP HM SAMPOERNA 27 Maret 1905 15 Agust 1990 4.383.000.000 4.383.000.000 4.383.000.000 4.383.000.000 RMBA BENTOEL INTERNATIONAL 19 Januari 1979 05 Maret 1990 6.733.125.000 6.733.125.000 6.733.125.000 6.733.125.000
53 PHARMACEUTICALS DVLA DARYA-VARIA LABORATORIA 05 Februari 1976 11 Nopem 1994 560.000.000 560.000.000 560.000.000 560.000.000 INAF INDOFARMA 02 Januari 1996 17/Apr/01 3.099.267.500 3.099.267.500 3.099.267.500 3.099.267.500 KAEF KIMIA FARMA 23 Januari 1969 04 Juli 2001 5.554.000.000 5.554.000.000 5.554.000.000 5.554.000.000 KLBF KALBE FARMA 10/Sep/66 30 Juli 1991 6.095.214.422 10.156.014.422 10.156.014.422 10.156.014.422 MERK MERCK 14 Oktober 1970 23 Juli 1981 22.400.000 22.400.000 22.400.000 22.400.000 PYFA PYRIDAM FARMA 27 Nopember 1976 16 Okto 2001 535.080.000 535.080.000 535.080.000 535.080.000 SCPI SCHERING PLOUGH INDONESIA 07 Maret 1972 08 Juni 1990 3.600.000 3.600.000 3.600.000 3.600.000 TSCP TEMPO SCAN PACIFIC 20 Mei 1970 17 Juni 1994 4.500.000.000 4.500.000.000 4.500.000.000 4.500.000.000
54 COSMETICS AND HOUSEHOLD MRAT MUSTIKA RATU 14 Maret 1978 27 Juli 1995 428.000.000 428.000.000 428.000.000 428.000.000 TCID MANDOM INDONESIA 05 Nopember 1969 30/Sep/93 156.000.000 156.000.000 180.960.000 180.960.000 UNVR UNILEVER INDONESIA 05 Desember 1933 11 Jan 1982 7.630.000.000 7.630.000.000 7.630.000.000 7.630.000.000
55 HOUSEWARE KDSI KEDAWUNG SETIA INDUSTRIAL 09 Januari 1973 29 Jan 1996 301.000.000 301.000.000 301.000.000 405.000.000 KICI KEDAUNG INDAH CAN 11 Januari 1974 28 Okto 1993 138.000.000 138.000.000 138.000.000 138.000.000 LMPI LANGGENG MAKMUR PLASTIC I 30/Nov/72 17/Oct/94 443.706.186 1.008.517.669 1.008.517.669 1.008.517.669 Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 HARGA SAHAM DIVIDEN 2004 2005 2006 2007 2004 2005 2006 2007
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 DIVIDEN PER LEMBAR SAHAM ARUS KAS BERSIH 2004 2005 2006 2007 2004 2005 2006 2007
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 ECONNOMIC VALUE ADDED EARNINGS PER SHARE 2004 2005 2006 2007 2004 2005 2006 2007
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Lampiran II Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation DPS 124 .00 5157.76 342.1963 972.31993 EVA 124 -7.15E12 9.59E13 3.0730E12 1.38879E13 MS 124 45.00 129500.00 8407.0323 19497.79770 EPS 124 -990.72 6962.21 522.1519 1294.57335 NCF 124 -1.08E12 2.26E12 2.6540E10 2.71796E11 Valid N (listwise) 124
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Lampiran III Uji Asumsi Klasik Grafik Uji Normalitas Data
Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 124 Mean .0000000 Normal Parameters a
Std. Deviation 1.35577653 Absolute .088 Positive .061 Most Extreme Differences Negative -.088 Kolmogorov-Smirnov Z .983 Asymp. Sig. (2-tailed) .289 a. Test distribution is Normal.
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Uji Multikolonieritas Collinearity Statistics Model Tolerance VIF (Constant)
EVA .981 1.019 MS .414 2.418 EPS .414 2.415 1 NCS .979 1.021 a. Dependent Variable: DPS
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser Coefficients a
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Constant) 1.346 2.985 .451 .660 Log_EVA .044 .074 .178 .596 .562 Log_MS -.583 .764 -.988 -.763 .460 Log_EPS .402 .679 .811 .592 .565 1 Log_NCS -.029 .198 -.068 -.145 .887 a. Dependent Variable: Abs_Ut
Uji Autokorelasi Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .793 a .630 .617 601.64638 1.995 a. Predictors: (Constant), NCS, EPS, EVA, MS
b. Dependent Variable: DPS
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Lampiran IV Pembahasan Penelitian Koefisien Determinasi Model Summary b
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .793 a .630 .617 601.64638 1.995 a. Predictors: (Constant), NCS, EPS, EVA, MS
b. Dependent Variable: DPS
Uji F atau Uji Simultan ANOVA b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 7.321E7 4 1.830E7 50.562 .000 a
Residual 4.308E7 119 361978.362 1 Total 1.163E8 123 a. Predictors: (Constant), NCS, EPS, EVA, MS b. Dependent Variable: DPS
Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Akmal Hidayat : Pengaruh Economic Value Added, Market Share, Earnings Dan Net Cash Flow Terhadap Return Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur J enis Consummer Goods Di Bursa Efek Indonesia 2004 2007), 2009 Lampiran V Pembahasan Penelitian
Uji t atau Uji Parsial Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. (Consta nt) -1.971 61.052