Anda di halaman 1dari 7

Pendahuluan

Setiap orang memiliki pengalaman kecemasan pada satu saat seperti sebelum melakukan suatu pidato terapa kecemasan seperti memiliki kupu-kupu di dalam perut atau berkeringat berlebih pada saat melakukan wawancara pekerjaan. Gejala lain yang dapat muncul adalah kecemasan sehingga membuat cepat marah, gelisah, perasaan takut, denyut jantung menjadi cepat dan tidak teratur, sakit perut, mual, pusing dan sesak nafas. Antiansietas adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kecemasan. Receptor betablocker seperti propranolol dan oxprenolol meskipun bukan merupakan antiansietas dapat digunakan untuk orang yang mengalami gangguan cemas. Antiansietas juga dikenal dengan minor tranquilizer. Istilah yang kurang umum didalam refrensi modern yang awalnya berasal dari obat penenang yang dikenal dengan neuroleptic atau antipsikotik, tingkat kecemasan untuk penggunaan obat ini biasanya yang bersifat ringan. Tetapi seringkali muncul masalah yang serius, dimana tingginya masalah kecemasan yang berkepanjangan bisa membuat aktivitas sehari-hari menjadi terganggu. Kecemasan dalam bentuk lainnya antara lain adalah gangguan panic, fobia, gangguan obsesif kompulsif dan gangguan stress pasca trauma.

Macam-macam obat antiansietas

1. Benzodiazepine Benzodiazepine digunakan untuk pengobatan jangka pendek kecemasan yang parah dan menurunkan fungsi sehari-hari. Benzodiazepin diindikasikan untuk periode laten terkait dengan gangguan kecemasan yang mendasari. Benzodiazepine digunakan untuk mengobati berbagai kondisi dan gejala ,biasanya merupakan obat pilihan pertama, ketika reaksi jangka pendek pada SSP dengan efek sedasi diperlukan. Penggunaan jangka panjang meliputi pengobatan untuk kecemasan yang parah. Ada risiko putus obat dan rebound sindrom benzodiazepine setelah penggunaan terus-menerus selama lebih dari dua minggu, toleransi dan ketergantungan dapat terjadi jika pasien menggunakan

pengobatan benzodiazepine dalam waktu lama atau masalah akumulasi metabolit dan efek samping dari obat.

Efek samping Obat antiansietas seperti benzodiazepine memiliki cara kerja menurunkan aktifitas otak. Obat antiansetas selain dapat mengurangi kecemasan tetapi juga dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Semakin tinggi dosis obat yang digunakan akan semakin tinggi juga efek samping yang muncul. Berberapa efek samping yang muncul seperti merasa mengantuk, pandangan berkabut, tidak dapat berkonsentrasi meskipun dalam penggunaan dosis yang rendah, sebagian merasa memiliki masalah dengan melakukan pekerjaan, sekolah atau aktifitas sehari-hari seperti menyetir mobil. Berberapa orang akan merasakan seperti mabuk pada hari berikutnya. Karena benzodiazepine dimetabolisme secara perlahan, pengobatan akan membuat tubuh meminta dosis yang lebih tinggi ketika digunakan dalam waktu yang lama dimana akan didapatkan efek sedasi yang berlebihan. Benzodiazepine juga berhubungan dengan gejala depresi. Penggunaan benzodizepine dalam jangka waktu panjang sering akan muncul depresi dan dosis yang tinggi juga diyakini meningkatkan resiko depresi sehingga memunculkan pikiran dan keinginan untuk bunuh diri. Benzodiazepine juga dapat membuat penurunan emosional atau membuat mati rasa sehungga akan menghambat perasaan senang atau sakit.

Contoh obat Benzodiazepine antara lain adalah Alprazolam, Chlordiazepoxide, Clonazepam, Diazepam, Etizolam, Lorazepam dll Benzodiazepin mengeluarkan efek anxiolytic pada penggunaan dosis yang tinggi. Pada dosis yang lebih tinggi sifat hipnosis dapat terjadi.

Contoh penggunaan obat Diazepam, dosis anjuran oral = 2-3 x 2-5 mg/hari; injeksi = 5-10 mg 9im/iv),broadspectrum Chlordiazepoxide, dosis anjuran 2-3x 5-10 mg/hari, broadspectrum

Lorazepam, dosis anjuran 2-3x 1 mg/hari, dosis anti-anxietas dan antiinsomniaberjauhan (dose-related), lebih efektif sebagai anti-anxietas, untuk pasien-pasiendengan kelainan hati dan ginjal.

Clobazam, dosis anjuran 2-3 x 10 mg/hari, , dosis anti-anxietas dan antiinsomniaberjauhan (dose-related), lebih efektif sebagai anti-anxietas,

psychomotorperformance paling kurang terpengaruh, untuk pasien dewasa dan usia lanjut yangmasih ingin tetap aktif. Bromazepam, dosis anjuran 3x 1,5 mg/hari, , dosis anti-anxietas dan antiinsomniaberjauhan (dose-related), lebih efektif sebagai anti-anxietas. Alprazolam, dosis anjuran 3 x 0,25 - 0,5 mg/hari, efektif untuk anxietas tipe antisipatorik, onset of action lebih cepat dan mempunyai komponen efek anti depresi

2. Antidepresan untuk pengobatan gangguan cemas Banyak obat pada awalnya disetujui untuk pengobatan depresi juga ditemukan efek untuk menurunkan gejala gangguan cemas. Antidepresan termasuk SSRI ( selective serotonine reuptake inhibitor ), TCA ( antidepresan trisiklik ), MAOIs ( inhibitor monoamine oxidase ) dan yang baru adalah antidepresan atipikal. Antidepresan sering lebih disukai penggunaannya daripada obat anti cemas lainnya karena resiko ketergantungan dan penyalahgunaan obat lebih kecil. Tetapi, antidepresan memakan waktu sekitar 4-6 minggu untuk mulai menghilangkan gejala cemas, sehingga obat antidepresan tidak dapat digunakan sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, antidepresan tidak akan membantu sama sekali jika digunakan ketika terjadi serangan panik yang tibatiba. Penggunaan antidepresan terbatas pada masalah kecemasan yang bersifat kronis dan memerlukan perawatan lebih lanjut. Antidepesan yang paling banyak digunakan untuk kasus gelisah adalah SSRI. Obat ini bekerja dengan cara mengatur kadar serotonin di otak untuk meningkatkan mood dan telah digunakan juga untuk gangguan panik, gangguan obsesif kompulsif ( OCD ), dan gangguan kecemasan menyeluruh ( GAD )

Efek samping yang umum antara lain : Mual Gugup Sakit kepala Mengantuk Disfungsi seksual Pusing Sakit perut Peningkatan berat badan

Meskipun tidak ada efek yang berat untuk penambahan dosis obat akibat penggunaan antidepresan, masalah putus obat masih bisa terjadi. Jika dihentikan terlalu cepat antidepresan akan memicu gejala seperti depresi berat, kelelahan, mudah marah, kecemasan, gejala seperti flu dan insomnia. Penggunaan antidepresan yang telah di teliti oleh FDA didapatkan bahwa setiap orang yang menggunakan obat antidepresan memiliki resiko memiliki pikiran untuk bunuh diri, ingin bermusuhan dengan orang lain dan agitasi. Antidepresan juga dapat menyebabkan efek kenaikan gejala pada pasien depresi dan ganggun cemas.

SSRI ( selective serotonine reuptake inhibitor ) SSRI adalah obat yang biasanya digunakan dalam pengobatan depresi, gangguan kecemasan, dan berberapa digunakan dalam kasus gangguan kepribadian. SSRI merupakan antidepresan terbaru Reuptake disebut inhibitor serotonin selektif, atau SSRI. SSRI mengubah tingkat serotonin neurotransmitter di otak, yang, seperti neurotransmiter lain,membantu sel-sel otak berkomunikasi dengan satu sama lain. SSRI terutama diklasifikasikan sebagai antidepresan dan penggunaan dosis yang tinggi diperlukan agar memilik efek untuk gangguan cemas. SSRI memiliki sifat anxiogenic pada saat digunakan pertama kali untuk pengobatan. Pada berberapa individu yang menggunakan SSRI akan membuat cemas semakin parah. Untuk alasan itu, dosis rendah bezodiazepine sering digunakan bersamaan dengan SSRI untuk mengatasi kecemasan sampai didapatkan efek obat SSRI yang efektif.

Fluoxetine (Prozac ), sertraline (Zoloft ), escitalopram ( Lexapro), paroxetine (Paxil ),dan citalopram (Celexa ) adalah beberapa dari contoh obat SSRI umumnya yang digunakan untuk gangguan panik, OCD (obsessive compulsive disorder), PTSD (post trauma stress disorder), dan fobia sosial. SSRI juga digunakan untuk mengobati gangguan panik disertai OCD, fobia sosial, atau depresi. Venlafaxine (Effexor ), obat yang berhubungan erat dengan SSRI, digunakan untuk mengobati GAD (generalized anxiety disorder) . Obat-obat ini dimulai dengan dosis rendah dan secara bertahap meningkat sampai mereka memiliki efek yang menguntungkan.

TCA ( Antidepresan Trisklik ) Tricyclics merupakan obat yang lebih tua daripada SSRIs . TCA digunakan untuk gangguan kecemasan selain OCD. Obat ini juga dimulai dengan dosis rendah yang berangsur-angsur meningkat. Efek samping dari TCA kadang-kadang menyebabkan pusing, mengantuk, mulut kering, dan berat badan meningkat, yang biasanya dapat diperbaiki dengan mengubah dosis atau beralih ke obat trisiklik lain. Contoh obat tricyclics antar lain imipramine (Tofranil ), yang diresepkan untuk gangguan panik dan GAD, dan clomipramine (Anafranil ), yang merupakan antidepresan trisiklik hanya berguna untuk mengobati OCD.

MAOIs ( oksidase inhibitor monoamine ) Oksidase inhibitor monoamine (MAOIs) adalah kelas tertua obat antidepresan. Contoh obat MAOIs paling sering digunakan untuk gangguan kecemasan adalah phenelzine (Nardil ), diikuti oleh tranylcypromine (Parnate ), dan isocarboxazid (Marplan ), yang berguna untuk mengobati gangguan panik dan fobia sosial. Orang-orang yang menggunakan MAOIs tidak bisa makan berbagai makanan dan minuman tertentu (termasuk keju dan anggur merah) yang mengandung tyramine atau menggunakan obat jenis tertentu, termasuk beberapa jenis pil KB, penghilang rasa sakit (sepertiAdvil , Motrin , atau Tylenol ) , suplemen dingin dan obat alergi, dan herbal; zat-zat yang dapat berinteraksi dengan MAOIs menyebabkan peningkatan tekanan darah yang berbahaya. Pengembangan patch kulit MAOI baru dapat membantu mengurangi risiko ini. MAOIs juga dapat bereaksi dengan SSRI untuk menghasilkan suatu kondisi serius

yang disebut "sindromserotonin," yang dapat menyebabkan kebingungan, halusinasi, berkeringat meningkat, kekakuan otot, kejang, perubahan tekanan darah atau irama jantung, dan kondisi berpotensi mengancam kehidupan lainnya.

3. Buspiron Buspiron juga dikenal dengan nama dagang BuSpar, buspiron adalah obat anti cemas baru yang bertindak sebagai obat penenang ringan. Buspiron mengurangi kecemasan dengan meningkatkan serotonin di otak seperti yang dilakukan SSRI dan juga menurunkan kadar dopamin. Dibandingkan dengan obat lama seperti Xanax, buspiron cara kerjanya perlahan. Dibutuhkan sekitar dua minggu untuk mempunyai efek terhadap cemas. Tetapi buspiron memiliki berberapa keunggulan dibandingkan dengan obat anti cemas lainnya yaitu bukan termasuk obat penenang yang berarti tidak merusak memori dan koordinasi, tidak adiktif dan efek putus zat yang minimal

Efek samping Mual Sakit kepala Pusing Mengantuk Sakit perut, sembelit, diare Mulut kering

Karena resiko ketergantungan yang rendah pada buspiron dan tidak memiliki interaksi obat yang serius, buspiron adalah obat pilihan terbaik untuk orang tua dan orang-orang dengan riwayat penyalahgunaan zat walaupun efektivitas dari buspiron sendiri terbatas. Buspiron digunakan untuk menangani gangguan kecemasan menyeluruh ( GAD )

Contoh penggunaan buspiron adalah 10-15mg/hari dibagi dalam waktu 8-12 jam , boleh ditingkatkan dosis ke 15-30mg/hari peroral dibagi dalam waktu 8-12 jam. Penggunaan obat ini tidak boleh melebihi 60mg/hari

4. Beta blocker agent Beta blocker adalah jenis obat yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi dan permasalahan pada jantung. Namun dewasa ini beta blocker juga dapat di gunakan untuk menangani gangguan kegelisahan. Beta blocker bekerja dengan menghalangi efek norepinefrin suatu hormone stress yang terlibat dalam respon fight or flight . Beta blocker membantu mengontrol gejala fisik kecemasan seperti denyut jantung yang cepat, suara gemetar, keringat berlebih, pusing, dan tangan gemetar. Beta blocker tidak mempengaruhi gejala emosional seperti cemas, tetapi sangat membantu untuk fobia, fobia social, serta kecemasan akan kinerja sehari-hari. Jika ingin mengatasi cemas contohnya seperti ingin memberikan pidato dapat menggunakan beta blocker untuk mengurangi gejala gelisah. Contoh beta blocker antara lain seperti propanolo ( Inderal ) dan atenolol ( Tenormin )

Efek samping Pusing Mengantuk Mual Nadi melambat

Sumber 1. buku ui 2. Kaplan 3. http://www.helpguide.org/mental/anxiety_medication_drugs_treatment.htm 4. journal (gw sertakan)

Anda mungkin juga menyukai