Amalgam: Campuran air raksa + logam, aloi Amalgam Kedokteran Gigi : Campuran aloi perak + air raksa - Tumpatan gigi posterior - Half life : 20 tahun - Restorasi kavitas klas I,II,V
Kerugian : 1. Estetik kurang 2. Getas 3. Korosi, arus galvanis 4. Tidak memperkuat struktur gigi yg lemah
Keuntungan : 1. Resisten terhadap fraktur 2. Aplikasi mudah 3. Mempertahankan bentuk anatomis gigi 4. Dapat digunakan pada area yang terkena tekanan 5. Tahan lama
Proses amalgamasi : Reaksi aloi perak dengan air raksa membentuk amalgam yang berwarna abu-abu keperakan
Air raksa : 1. Bersifat cair pada suhu kamar. 2. Titik beku -39oC. Perak : 1. Meningkatkan resistensi amalgam terhadap oksidasi. 2. Meningkatkan pemuaian selama setting. 3. Mengurangi sifat flow.
Timah : 1. Memudahkan amalgamasi karena afinitasnya yang besar terhadap merkuri. 2. Mengurangi resistensi. 3. Meningkatkan flow. 4. Mengurangi pemuaian selama setting.
Seng : 1. Menghindari oksidasi. 2. Amalgam yang tidak mengandung seng, bersifat kurang elastis. + Fluoride : Mencegah sekunder karies karena adanya microleakage amalgam.
Klasifikasi amalgam KG : 1. Amalgam konvensional ( amalgam tembaga rendah) - tembaga < 6 % - ukuran partikel : ireguler, sferikal - fasa : a. 1 (Ag2Hg3), matrix amalgam b. 2 (Sn7Hg), fasa yang paling lemah dan mudah terserang korosi c. n (Ag3Sn), sisa partikel yang tidak bereaksi.
Komposisi
2. Amalgam modern (copper enriched alloys) a. Fasa : 1, n (Cu6Sn5) b. Komposisi - Perak 40-60 % - Timah putih 27-30 % - Tembaga 13-30 %
Kadar tembaga yang meningkat menyebabkan : 1. Tidak terbentuk 2 2. Terbentuk n, fasa yang lebih tahan terhadap korosi.
Logam yang sering ditambahkan dalam jumlah kecil : paladium, indium, emas.
Amalgam tembaga tinggi lebih disukai karena : 1. Sifat integritas marginal lebih baik. 2. Sifat mekanik lebih baik. 3. Daya tahan terhadap korosi tinggi.
3 jenis amalgam tembaga tinggi : 1. Admixed regular 2. Admixed komposisi tunggal 3. Komposisi tunggal Amalgam admixed Amalgam yang mempunyai partikel serbuk campuran bentuk bulat (sferikal) & iregular.
Komposisi tunggal, indium : 1. Mengurangi jumlah merkuri. 2. Meningkatkan resistensi kompresi. 3. Memperbaiki karakteristik permukaan (kekerasan).
Penambahan paladium : 10% : creep konstan (25-60oC), tekanan 26-72 Mpa. 5% : kekuatan tekan, creep
Serbuk amalgam : 1. Lathe cut 2. Sferikal 3. Campuran lathe cut & sferikal
Lathe cut - Diproduksi mesin. - Serbuk yang terbentuk diukur, yang memenuhi digunakan untuk amalgamasi. - Aloi tersedia : kasar, medium, halus.
Sferikal - Aloi dicairkan, disemprotkan ke dalam atmosfer inert. Terbentuk tetesan padatan kecil ( pellet sferikal) dengan berbagai ukuran. - Tidak membutuhkan mesin. - Komposisi ukuran aloi dapat ditentukan.
PROSES AMALGAMASI
Reaksi kimiawi aloi dengan merkuri (Amalgamasi) Kristal Ag2Hg3 (1) & Sn7Hg (2) (Kristalisasi) Amalgam keras
1 + 2 + sisa partikel
Setiap fasa dalam struktur amalgam memiliki sifat berbeda dalam : 1. Kekuatan 2. Kekerasan 3. Daya tahan korosi
Fasa yang tertanam di dalam matrix maupun fasa intergranular 1 dapat meningkatkan sifat mekanik (menurunkan creep) & daya tahan korosi.