= 1 1
...
...
1 1 1
2
2
1
1
1
Dari pandangan beberapa ahli tersebut dapat dikatakan bahwa dalam menilai
suatu surat berharga hendaknya para investor dapat menilai berbagai saham yang ada
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
di Bursa Efek guna menentukan portofolio yang dapat memberikan tingkat return
yang optimal.
Model penilaian menurut Husnan (1998) adalah merupakan suatu
mekanisme untuk mengubah serangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan
yang diramalkan (atau yang diamati) menjadi perkiraan tentang harga saham.
Variabel ekonomi yang dimaksud seperti laba perusahaan, deviden yang dibagikan,
variabilitas laba dan sebagainya.
Model penilaian saham yang sering digunakan untuk analisis sekuritas
adalah nilai sekarang (present value) dan price earning ratio (PER). Pendekatan
dengan nilai sekarang (present value) mencoba menaksir PV, dengan menggunakan
tingkat bunga tertentu dengan manfaat yang diharapkan akan diterima oleh pemilik
saham. Berdasarkan pendekatan tersebut maka nilai saat ini suatu saham adalah sama
dengan nilai sekarang (present value) arus kas yang diharapkan akan diterima oleh
pemilik saham tersebut. Rumusan formalnya adalah :
Nilai Saham =
( )
+
n
t
t
t
r
kas Arus
1 1
Dalam formula itu r merupakan tingkat bunga atau keuntungan yang
dipandang layak bagi suatu investasi. Tingkat bunga bagi perusahaan merupakan cost
of equity, karena merupakan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemilik modal
sendiri. Untuk menaksir r tersebut dapat dilakukan dengan model model equibrium,
seperti Capital Asset Pricing Model (CAMP) maupun Arbritage Pricing Theory
(APT). Untuk menaksir tingkat keuntungan yang dipandang layak, analis perlu
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
memasukkan faktor resiko. Semakin besar resiko yang ditanggung pemodal semakin
tinggi tingkat keuntungan yang dipandang layak. Dengan kata lain terdapat hubungan
yang positif antara resiko dan tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemodal.
Oleh sebab itu nilai r akan dipengaruhi oleh tingkat keuntungan bebas resiko
ditambah dengan premi untuk resiko. Apabila hasil penjualan saham lebih tinggi dari
harga belinya, maka pemodal akan memperoleh capital gains, dan sebaliknya jika
pemodal memperoleh hasil penjualan saham lebih rendah dari harga belinya maka
pemodal akan menderita capital loss.
Ada empat model penilaian yaitu : (1) Model penilaian umum, (2) Penilaian
saham tanpa pertumbuhan, (3) Model pertumbuhan konstan, (4) Model pertumbuhan
umum.
Selanjutnya untuk melakukan analisis saham dan memilih saham, Husnan
(1998) mengatakan bahwa ada dua pendekatan dasar yaitu : (1) Analisis Fundamental
dan (2) Analisis Teknikal.
Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham yang akan
datang dengan (1) mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi
harga saham dimasa yang akan datang, (2) menerapkan hubungan variabel-variabel
tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Dalam membuat model peramalan
harga saham, langkah yang penting adalah mengidentifikasi faktor fundamental
seperti penjualan, pertumbuhan penjualan, biaya, kebijakan deviden dan sebagainya
yang diperlukan mempengaruhi harga saham.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Menurut Komang (2001), pendekatan analisis fundamental didasarkan pada suatu
anggapan bahwa saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik merupakan suatu
fungsi dari variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu
return yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil
estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang
(current market price).
Ada dua pendekatan yang biasa digunakan dalam penilaian saham yaitu :
pertama, pendekatan laba (price earning ratio approach) dan kedua, pendekatan nilai
sekarang (present value approach). Pendekatan yang pertama menilai saham atas
dasara hasil yang diharapkan per lembar saham pada masa yang akan datang.
Pendekatan yang kedua, menegaskan bahwa nilai suatu saham diestimasikan dengan
cara mengkapitalisasi pendapatan, oleh sebab itu disebut Capitalization Income
Methode.
Analisis Teknikal dilakukan untuk saham-saham individual ataupun untuk
kondisi pasar secara keseluruhan dengan menggunakan grafik. Analisis teknikal pada
dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual
saham, dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis seperti moving average, new
highs and loss, volume perdagangan, dan short interest ratio serta menggunakan
analisis grafis.
Sunariyah (2000) selanjutnya mengatakan bahwa analisis teknikal
merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar
itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data
pasar yang dipublikasikan seperti : harga saham, volume perdagangan, indeks harga
saham gabungan dan individu, serta faktor lain yang bersifat teknis.
Edward dan Magee dalam Tandelilin (1991) menyatakan bahwa asumsi
dasar yang berlaku dalam analisis teknis ialah :
1. Harga pasar ditentukan oleh interaksi supply dan demand.
2. Supply dan demand dipengaruhi oleh banyak faktor, baik yang rasional maupun
irasional.
3. Fluktuasi harga mengikuti trend tertentu yang bertahan dalam jangka waktu
relatif lama.
4. Trend tersebut dapat berubah karena bergesernya supply dan demand.
5. Sebenarnya pergeseran supply dan demand dapat dideteksi dengan melihat
diagram dari perilaku pasar.
6. Pola diagram cenderung berulang-ulang.
Berdasarkan pandangan diatas, maka dapat dikatakan bahwa harga saham
perusahaan sangat terpengaruh oleh adanya kekuatan penawaran dan permintaan baik
yang rasional maupun irasional di bursa efek. Jika perusahaan berjalan lancar, maka
nilai saham perusahaan akan meningkat, sedangkan nilai hutang perusahaan tidak
terpengaruh sama sekali. Sebaliknya, jika perusahaan berjalan tersendat-sendat, maka
hak pemberi hutang akan didahulukan, sedangkan nilai saham perusahaan akan
menurun drastis. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham kepemilikan bisa
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektiftas perusahaan.
Berdasarkan alasan inilah maka tujuan manajemen keuangan seringkali dinyatakan
dalam bentuk maksimalisasi nilai saham kepemilikan perusahaan atau singkatnya
maksimalisasi harga saham.
Menurut Komang (2001) di luar Amerika Serikat, khususnya di Eropa dan
Jepang, tujuan memaksimalkan harga saham bukanlah satu-satunya tujuan yang
ditetapkan. Di Jepang, tujuan yang seringkali ditekankan adalah merebut pangsa
pasar paling besar. Maksudnya ialah untuk mencapai profitabilitas jangka panjang.
Sedangkan di Eropa pekerja duduk dalam dewan komisaris sehingga tujuan
kesejahteraan sosial juga diperhatikan bersama dengan tujuan perusahaan.
Perusahaan dengan prestasi yang lebih baik dibandingkan perusahaan
lainnya, akan menikmati harga saham yang lebih tinggi dan memperoleh kemudahan
untuk menambah dana baru jika diperlukan. Jika dana mengalir ke perusahaan yang
memiliki harga saham cenderung meningkat, maka sumber-sumber ekonomi akan
digunakan dengan cara yang paling efisien.
Menurut Tandelilin (1991) metode penilaian khusus yang digunakan untuk
menentukan nilai berbagai henis surat berharga berbeda-beda menurut jenis surat
berharga yang akan dinilai. Namun demikian ada metode penilaian yang dapat
digunakan untuk menilai segala macam surat berharga yaitu metode penilaian nilai
sekarang (present value method).
Jadi besarnya tingkat keuntungan yang diharapkan (dari surat berharga)
dapat ditentukan dengan menggunakan nilai sekarang (present value).
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
2.1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Saham
Pembentukan portofolio berangkat dari usaha diversifikasi investasi guna
mengurangi resiko. Bukti menunjukkan bahwa semakin banyak jenis sekuritas yang
dikumpulkan dalam keranjang portofolio, maka resiko kerugian saham yang satu
dapat dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari saham lainnya. Selanjutnya
dalam konteks portofolio pasar, harus dipahami adanya resiko investasi yang terdiri
dari 2 komponen yaitu 1) resiko tidak sistematis (unsystemic risk) dan 2) resiko
sistematis (systemic risk).
Dalam pasar modal yang efisien, dana akan teralokasikan dengan tepat
sehingga produktifitasnya tinggi. Penawar tertinggilah yang akan berhasil
mendapatkan sumber daya yang tersedia. Harga saham tidaklah dapat dikendalikan
sendiri oleh pembeli atau penjual. Sebagian besar perdagangan saham tidak cukup
kuat untuk mempengaruhi harga saham. Dalam prakteknya dapat kita amati bahwa
harga saham sangat rentan dengan informasi yang berkembang, baik informasi yang
berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan. Informasi tersebut berasal dari
faktor fundamental perusahaan, faktor teknis dan lingkungan sosial ekonomi.
Sedangkan menurut Husnan (1998) faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi
harga saham ialah faktor fundamental seperti penjualan, pertumbuhan penjualan dan
sebagainya.
Dari pendapat tersebut dapat ditarik suatu hipotesis bahwa apabila
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba meningkat, maka harga saham
akan meningkat keuntungan saham (rate of stock return) semakin tinggi. Selanjutnya
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
berdasarkan teori-teori, penelitian ini mengambil variabel terikat yaitu keuntungan
saham (rate of stock return) sebagai (Y) dan variabel bebasnya adalah Return On
Assets ROA (X
1
) dan economic value added EVA (X
2
).
Penelitian terhadap variabel tersebut didasarkan atas asumsi bahwa variabel
yang diambil dapat memberikan gambaran tentang pengaruh ROA dan EVA
terhadap Tingkat keuntungan Saham. Variabel yang akan dibuktikan dalam penelitian
ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.2. Review Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Lehn dan Makhija (1996) menemukan
adanya korelasi antara alat ukur EVA, ROA, ROE dengan Tingkat keuntungan
Saham. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa EVA memiliki korelasi yang
lebih kuat terhadap Tingkat keuntungan Saham dibandingkan alat ukur lainnya.
Grant (1996) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh EVA terhadap
nilai perusahaan dengan meregresikan MVA dengan EVA (keduanya dibagi dengan
modal) dan hasilnya menunjukkan hubungan yang positif.
Dodd dan Chen (1996) menemukan bahwa stock return dan EVA per saham
berkorelasi cukup signifikan, namun mereka juga mengemukakan bahwa EVA
bukanlah satu-satunya pengukur kinerja yang dapat dikaitkan dengan stock return.
Hampir 80% dari stock return 566 perusahaan dalam sampelnya tidak dapat
diterangkan dengan EVA. ROA (return on asset) masih dianggap lebih baik dan
berkorelasi sedikit lebih tinggi daripada EVA (dengan R
2
sebesar 20,2%), sedangkan
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
EPS (earning per share) dan ROE (return on equity) hanya mampu menerangkan
variasi stock return lebih kurang 5-7% saja.
Di Indonesia terdapat penelitian terdahulu seperti tertera dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
(tahun)
Topik
Variabel yang
digunakan
Hasil yang diperoleh
Rousana
(1997)
EVA dan MVA sebagai
Alat Ukur Kinerja
Perusahaan yang Listed di
BEJ tahun 1990 1993
EVA, MVA,
Return Saham.
EVA belum banyak digunakan
oleh para investor (asing
maupun domestik) di BEJ
pada periode 1990-1993
sebagai alat untuk
menganalisa kinerja suatu
perusahaan
Purwatmo
Hadi Waluja
(2005)
Pengaruh ROA dan EVA
terhadap Tingkat
keuntungan Saham
ROA, EVA,
Tingkat
keuntungan
Saham.
ROA dan EVA tidak
berpengaruh secara signifikan
terhadap Tingkat keuntungan
Saham
Noer Sasongko
dan Nila
Wulandari
(2006)
Pengaruh EVA dan rasio-
rasio profitabilitas
terhadap harga saham
EVA, ROA,
ROE, ROS,
EPS, BEP, dan
Harga Saham.
(1) EPS berpengaruh terhadap
harga saham.
(2) ROA, ROE, ROS, BEP, dan
EVA tidak berpengaruh thdp
harga saham.
Jogianto
Hartono dan
Chendrawati
(1999)
ROA dan EVA: A
Comparative Empirical
Study
ROA, EVA,
Tingkat
keuntungan
Saham.
(1). ROA memiliki korelasi
yang lebih kuat terhadap
Tingkat keuntungan Saham
dibandingkan EVA.
(2). EVA secara statistik tidak
memiliki pengaruh yang
signifikan dalam menjelaskan
Tingkat keuntungan Saham.
Dari beberapa penelitian di atas terlihat bahwa EVA tidak memiliki korelasi
signifikan terhadap return saham sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat ukur
kinerja perusahaan. Berdasarkan hasil-hasil penelitian di atas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan berbasis data-data yang lebih mutakhir dibanding
penelitian sebelumnya.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya dalam penelitian ini masalah waktu
yaitu 6 (enam) tahun yaitu 2001 s/d 2006 dengan pertimbangan periode tersebut
setelah melewati masa krisis yang dihadapi Indonesia dan perusahaan yang diteliti
adalah perusahaan publik yang masuk kategori LQ 45 pada tahun 2001 dan terdaftar
di BEJ sebelum tahun 2006. Perubahan harga saham yang diteliti serta deviden tunai
untuk periode 2001 sampai dengan 2006.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep
Return On Assets
(ROA) X
1
Tingkat keuntungan Saham
(Rate of Stock Returns) Y
Economics Value
Added (EVA) X
2
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Kerangka konseptual ini untuk menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah ROA dan EVA secara simultan dan parsial berpengaruh
terhadap Tingkat keuntungan Saham LQ 45.
Variabel-variabel penelitian terdiri dari :
1) Variabel dependen (Y) : Keuntungan saham (Rate of Stock Return)
2) Variabel independen :
X
1
= Return on Asset (ROA)
X
2
= Economic Value Added (EVA)
3.2. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka hipotesis penelitian
ini adalah ROA dan EVA secara simultan dan parsial berpengaruh terhadap Tingkat
keuntungan Saham LQ 45.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
24
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini bersifat kausal komparatif, dimana karakteristik masalah
berupa hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini
menjelaskan hubungan antara variabel-variabel penelitian yaitu variabel dependen
(Tingkat Keuntungan Saham) dan variabel independen (ROA dan EVA) serta
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
4.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Bursa Efek Indonesia di Jakarta dengan cara
mengunjungi website http://www.idx.co.id. Lingkup penelitian meliputi perusahaan-
perusahaan go publik yang menerbitkan laporan keuangan tiga tahun terakhir
sebelum penelitian ini dilakukan. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah perusahaan
yang termasuk kategori LQ 45 mulai dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2006.
Dua alat ukur kinerja kontemporer dan konvensional yaitu EVA dan ROA, akan
diteliti pengaruhnya baik secara simultan maupun secara parsial terhadap Tingkat
keuntungan Saham LQ 45.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
25
Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari 2008 sampai Januari 2009.
Jangka waktu tersebut digunakan untuk pengumpulan data, analisis data dan
penyusunan laporan.
4.3. Populasi dan Sampel
Dalam melakukan penelitian, peneliti berhadapan dengan sample atau
populasi yang akan dijadikan obyek penelitian. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu suatu teknik pemilihan sampling
dengan menentukan sampel tertentu, dalam hal ini emiten atau perusahaan publik
yang telah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya dari sekian banyak saham
yang tercatat di Bursa Efek Indonesia di pilih saham-saham yang masuk dalam
kelompok saham likuid yaitu yang dikenal sebagai saham yang masuk dalam LQ 45.
Pemilihan saham yang masuk dalam LQ 45 sebagai sampel yang diambil adalah
karena saham-saham yang masuk dalam LQ 45 merupakan saham-saham yang likuid
atau aktif diperdagangkan sehingga memungkinkan terbentuknya harga yang
mencerminkan kekuatan supply dan demand yang baik.
Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan
yang sahamnya masuk kategori indeks LQ 45 selama periode tahun 2001 hingga
tahun 2006. Saham-saham kategori indeks LQ 45 dipilih karena mempunyai nilai
pasar terbesar dan mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi. Dalam hal ini, tingkat
likuiditas tertinggi dalam arti sebagai berikut :
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
a. Saham-saham tersebut dalam pasar regular termasuk di dalam 95% saham
yang memiliki rata-rata nilai perdagangan tertinggi.
b. Saham-saham tersebut termasuk 90% saham yang memiliki rata-rata
kapitalisasi tertinggi.
c. Saham-saham tersebut terdaftar dalam BEJ selama minimum 30 hari
perdagangan
d. Saham-saham tersebut telah mewakili 85% saham sektor-sektor industri
nasional yang terdaftar di BEJ.
Berdasarkan data emiten yang masuk dalam LQ 45 selama periode tahun 2001
sampai dengan tahun 2006, dipilih sebanyak 40 sampel. Dalam pengambilan sampel
emiten yang tergabung dalam LQ 45, emiten ditentukan setiap 6 (enam) bulan sekali
dalam periode tahun 2001 sampai dengan 2006. 40 (empat puluh) Emiten yang sering
muncul dijadikan sampel dan 5 (lima) emiten sisanya tidak diikutsertakan karena
frekuensi kemunculannya tidak konsisten.
4.4. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data sekunder terdiri dari laporan keuangan perusahaan
yang go publik yang telah diedit oleh editor independen. Laporan keuangan tersebut
dihimpun secara langsung dari Pusat Referensi Pasar Modal di Gedung Bursa Efek
Jakarta. Peneliti juga mengambil data dari homepage perusahaan-perusahaan yang
termasuk kategori LQ 45. Selain itu, beberapa data juga diambil dari website seperti
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
http://www.idx.co.id, http://www.e-bursa.com dan http://www.bapepam.go.id,
demikian juga dari kumpulan Indonesia Capital Market Directory 2006.
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
4.5.1. Variabel Penelitian
1). Return On Assets (ROA)
Return On Assets (ROA) yaitu rasio antara laba setelah pajak (EAT) dengan total
assets. Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan tingkat
keuntungan dengan keseluruhan aktiva yang tersedia dalam perusahaan.
Mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan dari investasi total.
Return on Assets =
Assets Total
Tax after ofit Net Pr
2). Economic Value Added (EVA)
Economic Value Added (EVA) adalah laba operasional setelah pajak (NOPAT)
dikurangi biaya modal dari investasi atau modal yang digunakan. NOPAT
merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak dan mengukur laba yang
diperoleh perusahaan dari operasi berjalan. Biaya modal sama dengan modal yang
diinvestasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average) dari
biaya modal (WACC). WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen
modal utang jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan
pada nilai pasar. Untuk menjadi alat pengukur kinerja dihitung sebagai berikut :
Penjualan Bersih
- Biaya Operasi
= Laba Operasi (atau pendapatan sebelum bunga dan pajak, EBIT)
- Pajak
= Laba Operasi sesudah pajak (NOPAT)
- Biaya Modal (modal yang diinvestasikan x Biaya Modal)
= EVA
EVA = NOPAT Cost of Capital
EVA = NOPAT (WACC x Capital Invested), atau
EVA = (ROA WACC) x Capital Invested,
(Young dan OByrne, 2001)
3). Tingkat Keuntungan Saham (Rate of Stock Return)
Tingkat keuntungan Saham (rate of stock return) merupakan Tingkat keuntungan
Saham masing-masing perusahaan selama periode penelitian. Dalam penelitian ini
harga saham yang digunakan adalah harga rata-rata mingguan selama periode
penelitian yaitu dari tahun 2001 sampai dengan 2006 atau sebanyak 312 minggu.
Tingkat keuntungan mingguan digunakan untuk memperoleh kecukupan time
series agar cukup valid dengan tingkat keuntungan mingguan digunakan maka
terdapat 52 minggu dalam satu tahun. Jika tingkat keuntungan bulanan digunakan
maka akan diperoleh 12 tingkat keuntungan. Selain itu tingkat keuntungan
bulanan menghasilkan pengaruh yang kurang bagus untuk tingkat keuntungan
untuk periode yang pendek (Brown dan Warner, 1980). Tingkat keuntungan
harian tidak digunakan karena untuk sebuah pasar modal yang berkembang
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
dengan tingkat perdagangan yang tipis, menghasilkan bias (Brown dan Warner;
Hartono, 1998).
Rumusan penghitungan Tingkat keuntungan Saham mingguan sebagai berikut :
R
it
=
1
1
it
it it
P
P P
Di mana :
R
it
= Keuntungan terhadap saham perusahaan ke-i pada minggu t
P
it
= Harga saham penutupan pada hari Jumat minggu ke t untuk perusahaan ke i
P
it
= Harga saham penutupan pada hari Jumat minggu ke t-1 untuk perusahaan ke i
Jika terdapat deviden yang dibagi (Dit), maka persamaannya adalah
R
it
=
( )
1
1
52 /
+
it
it it it
P
D P P
4.5.2. Metode Pengukuran Variabel
a. Dependent Variable (Variabel terikat)
Ada satu variabel dependen yaitu Tingkat keuntungan Saham (rate of stock
return) per tahun (Y). Tingkat keuntungan Saham dalam penelitian ini adalah
rata-rata harga saham mingguan ditambah dengan deviden tunai yang dibagikan
masing-masing perusahaan selama periode penelitian. Tingkat keuntungan yang
digunakan adalah tingkat keuntungan mingguan dengan tujuan untuk memperoleh
kecukupan time series dan agar data tersebut cukup valid. Jika tingkat keuntungan
bulanan digunakan maka akan diperoleh 12 tingkat keuntungan. Selain itu tingkat
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
keuntungan bulanan menghasilkan pengaruh yang kurang bagus untuk tingkat
keuntungan untuk periode yang pendek (Brown dan Warner, 1980). Tingkat
keuntungan harian tidak digunakan karena untuk sebuah pasar modal yang
berkembang dengan tingkat perdagangan yang tipis, akan menghasilkan bias.
b. Independent Variable (Variabel bebas)
Yaitu return on assets ROA (X
1
) dan Economic Value Added EVA (X
2
).
ROA dalam penelitian ini adalah rasio yang dihasilkan dari perbandingan antara
laba setelah pajak yang diperoleh dari laporan laba rugi perusahaan dibagi dengan
total assets yang dimiliki oleh perusahaan. EVA dalam penelitian ini adalah
NOPAT dikurangi biaya modal. NOPAT adalah laba operasi perusahaan setelah
pajak dan mengukur laba yang diperoleh dari operasi berjalan. Biaya modal sama
dengan modal yang diinvestasikan perusahaan (disebut juga modal atau modal
yang dipakai) dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya modal
(WACC). WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen model utang
jangka pendek, utang jangka panjang dan ekuitas pemegang saham ditimbang
berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar.
Modal yang diinvestasikan adalah jumlah seluruh keuangan perusahaan, terlepas
dari kewajiban jangka pendek, pasiva yang tidak menanggung bunga (non interest
bearing liabilities) dan pajak yang akan jatuh tempo (accrued taxes). Modal yang
diinvestasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang
jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang dan kewajiban
jangka panjang lainnya.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Berkaitan dengan pengukuran variabel dapat dilihat dalam Tabel 4.1. berikut :
Tabel 4.1. Pengukuran Variabel
Independent
Variabel
Definisi Variabel Paramater
Skala
Pengu-
kuran
ROA (X
1
)
Kemampuan assets yang
dimilikiperusahaan untuk
mengklasifikasikan laba
Net Profit after tax/ total
asset
Rasio
EVA (X
2
)
Pengukuran laba ekonomi
dalam suatu perusahaan
atau meningkatkan nilai
dari modal yang investor
atau pemegang saham
tanamkan
Net operating Capital
charge
Rasio
Keuntungan
saham (Y)
Adalah tingkat keuntungan
yang diharapkan dari para
investor dari kenaikan
harga saham dan
pembagian deviden
Earning/Common share
out standing
R
it
=
1
1
it
it it
P
P P
R
it
=
Rasio
( )
1
1
52 /
+
it
it it it
P
D P P
4.6. Metode Analisis Data
4.6.1. Perumusan Model
Untuk menentukan tingkat pengaruh antara variabel bebas ROA dan EVA
dengan variabel terikat (Tingkat keuntungan Saham), digunakan persamaan regresi
linear berganda, sebagai berikut :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Dimana :
Y = tingkat keuntungan per tahun atas saham untuk perusahaan, dirata-
ratakan dari periode 2001 sampai dengan 2006.
X
1
= ROA per tahun untuk perusahaan, dirata-ratakan dari periode 2001
sampai dengan 2006.
X
2
= EVA per tahun untuk perusahaan, dirata-ratakan dari periode 2001
sampai dengan 2006.
Pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat
kepercayaan (Convident Interval) 95% atau Signifikan Level () sama dengan 5%.
Kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak adalah :
H
1
: ROA dan EVA secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap Tingkat keuntungan Saham.
Untuk menguji signifikansi variabel-variabel tersebut secara bersama-sama terhadap
Tingkat keuntungan Saham digunakan uji F, dengan ketentuan apabila hasil uji F
diketahui bahwa F hitung lebih besar dari F tabel maka H
01
ditolak. Hasil pengujian
signifikansi dapat juga dilihat dari besarnya nilai signifikansi yang diperoleh, yaitu
apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
01
ditolak dan H
a1
diterima,
tetapi apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka H
01
diterima dan H
a1
ditolak.
4.6.2. Pengujian Asumsi Klasik
Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis
regresi cukup sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
yang telah dimasukkan ke dalam serangkaian data. Masalah ini sering disebut dengan
pengujian asumsi klasik yang didalamnya termasuk pengujian multikolinearitas,
heterokedasitas dan autokorelasi.
4.6.2.1. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,
variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi normal atau tidak. Model
regressi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
Menurut Ghozali (2005:112), untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal
atau tidak yaitu dengan melihat tampilan grafik histogram.
4.6.2.2. Uji Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah terdapatnya lebih dari satu hubungan linier pasti
(sempurna). Dimana suatu keadaan yang satu atau lebih variabel bebasnya terdapat
korelasi dengan variabel bebas lainnya. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari
tolerance value atau nilai Variance Inflation Factor (VIF), yaitu dengan rumus :
(Hair et al, 1998 :193)
=
k
R
VIF
2
1
1
R
2
/k = Koefesien determinasi (R
2
) berganda ketika X
k
diregresikan dengan
variabel-variabel X lainnya.
Batas tolerance value adalah 0,01 dan batas VIF adalah 10.
dimana :
tolerance value < 0,01 atau VIF > 10 = terjadi multikolinieritas
tolerance value > 0,01 atau VIF < 10 = tidak terjadi multikolinieritas
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
4.6.2.3. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas muncul apabila kesalahan atau residual dari model yang
diamati tidak memiliki varians yang konstans dari suatu observasi lainnya. Gejala
heterokedastisitas dapat diuji dengan menggunakan metode spereman yaitu dengan
melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada scatterplot, dasar
pengambilan kesimpulan jika ada pola tertentu yang teratur (bergelombang melebar,
kemudian menmyempit), maka telah terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada pola
yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
maka tidak terhadi heterokedastisitas (Santoso 2001).
4.6.2.4. Uji Autokorelasi
Salah satu pengujian umum yang digunakan untuk mengetahui adanya
autokorelasi adalah dengan memakai uji statistik Durbin Watson yang
dikembangkan oleh J Durbin dan G Watson pada tahun 1951.
Menurut Gujarati (1995) pengujian statistik Durbin Watson atau d statistik dihitung
dengan rumus :
d =
( )
=
=
2
2
2
2
1 2
t
t
n
t
t
U
U U
Secara khusus, untuk uji Durbin Watson dua sisi terdapat lima himpunan daerah
untuk nilai d seperti yang digambarkan berikut :
a. Apabila d < d1 atau d > (4-d1) maka hipotesis nol ditolak dan sebaliknya
hipotesa alternatif diterima, berarti terdapat autokorelasi.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
b. Apabila terletak antara d1 dan (4-du) maka hipotesa nol diterima yang juga
berarti tidak ada autokorelasi.
c. Apabila nilai d terletak antara d1 dan du atau antara (4-du) atau (4-ft) maka uji
Durbin Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti. Pada nilai ini tidak
dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak ada autokorelasi.
Secara sederhana, gejala adanya autokorelasi dapat juga dilihat langsung dengan
cara melihat hasil test statistik untuk Durbin Watson. Nilai Durbin Watson
antara 0 sampai dengan 4. Apabila nilai Durbin Watson Test dekat dengan 2
berarti tidak ada autokorelasi.
4.6.3. Pengujian Hipotesis
4.6.3.1. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Uji ini merupakan pengujian terhadap signifikansi model secara simultan atau
bersama-sama. Dalam hal ini peneliti melihat pengaruh dari seluruh variabel bebas
terhadap variabel terikat.
Perhitungan nilai F dilakukan dengan menggunakan Software SPSS, dengan
memperhatikan tabel Anova pada kolom nilai F serta tingkat signifikansi dari model
tersebut.
4.6.3.2. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji koefesien regresi secara parsial dari variabel
bebas terhadap variabel terikat. Dalam hal ini variabel bebas adalah ROA dan EVA,
sedangkan variabel terikat adalah return saham.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Hasil Penelitian
5.1.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada
Tabel 4.1. Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 2 (dua), yaitu
Return on Assets (X
1
) dan Economic Value Added (X
2
) secara simultan dan parsial
berpengaruh terhadap Tingkat keuntungan Saham (Rate of Stock Return/Y) LQ 45
dan sebagai berikut :
Tabel 5.1 Deskriptif Statistik
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA_X1 240 1.00 40.10 6.6073 5.29794
EVA_X2 240 534 6.E7 9.16E5 4264466.919
RoR_Y 240 -1.63 201.96 .3342 .55118
Valid N (listwise)
240
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Return on Assets (X
1
) sebagai rentabilitas ekonomis merupakan ukuran
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki
perusahaan. Dari sampel yang diperoleh diketahui bahwa secara umum rata-rata
tingkat rasio ROA emiten tahun 2001-2006 adalah sebesar 6.61 %, dengan ROA
tertinggi sebesar 40.10 % dan yang terendah 1 % dengan penyimpangan dari nilai rata
rata sebesar 5.30 %.
Economic Value Added (X
2
) mengukur nilai tambah ekonomis yang
dihasilkan perusahaan dengan mengoptimalkan beban bunga pinjaman atas struktur
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
38
permodalan. EVA sebagai alat penilaian kinerja berdasarkan volume base pada
dasarnya berfungsi sebagai indikator adanya penciptaan nilai dari sebuah investasi
dan sebagai indikator kinerja perusahaan dalam setiap kegiatan operasional
ekonomis. yang ditunjukkan pada Tabel 5.1 terlihat bahwa rata rata EVA sebesar
Rp. 91.6 juta dengan nilai tertinggi berkisar Rp. 600 juta dan terendah sebesar Rp.
534.
Rate of Return (Y) adalah hasil atau keuntungan yang diperoleh pemegang
saham sebagai hasil dari investasinya. Komposisi perhitungan rate of return saham
terdiri dari capital gain (loss) atau deviden. Capital gain (loss) merupakan selisih
laba/rugi yang dialami oleh pemegang saham karena harga saham relatif lebih tinggi
atau rendah dibandingkan harga saham periode sebelumnya. Sedangkan deviden
merupakan bagian dari laba perusahaan yang dibagikan pada periode tertentu sesuai
dengan keputusan manajemen. Berdasarkan Tabel 5.1. terlihat bahwa rata-rata Rate of
Return adalah sebesar 201,96 % dengan rata-rata kisaran tertinggi dan terendah
masing-masing 201.96 % dan -1.63 %.
5.1.2. Pengujian Asumsi Klasik
5.1.2.1. Pengujian Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk
menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat dideteksi
melalui Analisis Grafik sebagai berikut :
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
1) Pengujian Normalitas Data dengan Analisis Grafik Histogram
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Gambar 5.1 : Grafik Normalitas Data
Berdasarkan pada Gambar 5.1 tersebut Gozali (2005) menyatakan jika
distribusi data adalah normal, maka tidak melewati kurva baik kiri maupun di kanan.
Hasil output tersebut terlihat bahwa data berdistribusi normal.
2) Pengujian Normalitas Data dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Untuk menguji apakah data penelitian ini terdistribusi normal atau tidak dapat
juga dideteksi dengan menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Test yaitu
metode non parametrik untuk melihat apakah model regresi memiliki variabel
pengganggu atau residual berdistribusi normal. Hasil pengujian terdapat pada Tabel
5.2. berikut :
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Tabel 5.2 : Uji Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Absut_1
N 12
Mean 4.8033 Normal Parameters
a
Std. Deviation .32587
Absolute .259
Positive .259
Most Extreme Differences
Negative -.143
Kolmogorov-Smirnov Z .898
Asymp. Sig. (2-tailed) .395
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Dari hasil pengujian terlihat pada Tabel 5.2 tersebut terlihat besarnya nilai
Kolmogorov- Smirnov adalah 0.898 dan signifikan pada 0.395 Hal ini berarti H
0
ditolak yang berarti data residual berdistribusi normal.
5.1.2.2. Pengujian Multikolinearitas
Pengujian multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi multikolinearitas. Cara mendeteksinya adalah dengan melihat
nilai Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Santoso (2002), pada umumnya jika
VIF lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas
dengan variabel bebas lainnya.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Tabel 5.3 : Pengujian Multikolinieritas
Model Collinearity Statistics
Constant Tolerance VIF
ROA_X1 .998 1.002
Ln_EVA_X2 .998 1.002
Dependent Variabel : RoR_Y
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Pada output SPSS pada Tabel 5.3 tersebut menunjukkan bagian Coefficient, semua
angka VIF jauh di bawah 5, hal ini menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas.
Sedangkan hasil perhitungan nilai tolerance juga menunjukkan tidak ada varibel
independen yang nilainya kurang dari 0,1, yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Hal ini berarti tidak terjadi
multikolinearitas.
5.1.2.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot
yang disajikan yang terdapat pada Gambar 5.2 dibawah, terlihat titik-titik menyebar
secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik
diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat
pada Gambar 5.2 berikut :
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Gambar 5.2 : Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas
5.1.2.4. Uji Autokorelasi
Gejala Autokorelasi diditeksi dengan menggunakan uji Durbin - Watson
(DW). Menurut Santoso (2005 : 241), untuk mendeteksi ada tidaknya auto korelasi
maka dilakukan pengujian Durbin - Watson (DW). Dengan ketentuan pada Gambar
5.3 berikut :
Gambar 5.3 : Statistik d DurbinWatson (DW)
Daerah Tidak ada autokorelasi Daerah
Autokorelasi keraguan keraguan Autokorelasi
Positif (+) Negatif (-)
0 d
L
d
U
2 4-d
U
4-d
L
4
Nilai d tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai d
tabel
dengan tingkat
signifikansi 5% dengan df = n-k-1.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Dari hasil pengujian terlihat bahwa nilai DW sebesar 2,028, berarti data tidak
terkena autokorelasi.
Tabel 5.4 : Nilai Durbin-Watson
Model R
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1
.163
a
.54608 2.028
a Predictors: (Constant), Ln_EVA_X2, ROA_X1
b Dependent Variable: RoR_Y
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Berdasarkan Tabel 5.4 diatas, untuk mengetahui adanya autokorelasi
digunakan uji Durbin-Watson, dengan kriteria dari tabel Durbin-Watson terlihat Nilai
DW sebesar 2,028 dimana dari tabel DW nilai DL = 1,748 dan DU=1,789 dan nilai 4-
dL dan 4-dU (2,252 dan 2,211). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai du
< DW < 4-du atau (1,789 <2,028< 2.211) yang artinya tidak terjadi autokorelasi
karena nilainya berada di kisaran interval 1,789 dan 2,211.
Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin-Watson (D-W)
sebesar 2.028, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif.
5.2. Pembahasan Hasil Penelitian
5.2.1. Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis yang menyatakan ROA dan EVA secara simultan
dan parsial berpengaruh terhadap Tingkat keuntungan Saham LQ 45 dapat diterima.
Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model
regresi, karena variabel penelitian lebih dari dua variabel maka kelayakan tersebut
dapat dilihat dari nilai Adjusted R Square.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Nilai Adjusted R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat
dilihat pada Tabel 5.5. di bawah ini :
Tabel 5.5. Pengujian Goodness of Fit
Model R R Square Adjusted R Square
1 .163
a
.027 .018
b. Dependent Variable: RoR_Y
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Nilai Adjusted R Square pada Tabel 5.5 diatas sebesar 0,018. Hal ini
menunjukkan bahwa 1,8% variabel Rate of Return dapat dijelaskan oleh ROA dan
EVA sedangkan sisanya sebesar 98,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dijelaskan oleh model penelitian ini. Di antaranya kinerja perusahaan, kinerja
industri, indikator makro ekonomi, sentimen pasar, psikologi investor, preferensi
investor terhadap resiko dan lain-lain.
Untuk menguji apakah parameter koefesien Adjusted R
2
signifikan atau tidak
maka dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher (Uji F)
dengan tingkat keyakinan (confident level) sebesar 95 %. Kriteria pengujian yang
digunakan adalah apabila F
hitung
> F
tabel
maka Ho ditolak; dan apabila F
hitung
F
tabel
maka Ha dapat diterima.
Atas hal tersebut berdasarkan pada ikhtisar pengujian terdapat dalam Tabel
5.6 berikut ini :
Tabel 5.6 : Uji F
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1.936 2 .968 3.245 .041
a
Residual
70.673 237 .298
1
Total
72.609 239
a. Predictors: (Constant), Ln_EVA_X2, ROA_X1
b. Dependent Variable: RoR_Y
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa nilai F
hitung
adalah 3.245 dengan tingkat
signifikansi 0,041. Sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 % ( = 0,05) adalah
2.99. Oleh karena pada kedua perhitungan F
hitung
> F
tabel
(3.245 > 2.99). Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen ROA dan EVA berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap Rate of Return dapat diterima secara keseluruhan.
Secara parsial variabel yang berpengaruh signifikan adalah Return on Assets
(X
1
). Hal tersebut tergambar dalam Tabel 5.7 berikut :
Tabel 5.7 : Hasil Perhitungan Uji t
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Model
B Std. Error Beta
t Sig.
(Constant)
.261 .223 1.173 .242
ROA_X1 .017 .007 .163 2.547 .011
1
Ln_EVA_X2 -.003 .018 -.012 -.180 .857
a. Dependent Variable: RoR_Y
Sumber : Hasil Penelitian, 2008 (Data Diolah)
Dari tabel coefficient di atas maka model regresi yang dapat dibentuk :
Y = 0.261+ 0,017X
1
- 0,003X
2
+
Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
variabel ROA sebesar 2.547
sedangkan t
tabel
pada tingkat keyakinan 95 % adalah 1.650 (2,547 > 1,650). Karena
t
hitung
> t
tabel
maka H
0
ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada
diluar daerah penerimaan H
0
.
Variabel ini berkaitan dengan rentabilitas ekonomis merupakan ukuran kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki perusahaan.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT.
Rumus yang bisa digunakan sebagai berikut: ROA = (NOPAT/Total Aktiva) x 100
%. Return On Assets (ROA) merupakan rasio antara saldo laba bersih setelah pajak
dengan jumah asset perusahaan secara keseluruhan. ROA juga menggambarkan
sejauhmana tingkat keuntungan dari seluruh asset yang dimiliki oleh perusahaan.
Secara umum alat ukur yang digunakan untuk menilai kesuksesan atau prestasi
perusahaan secara keseluruhan adalah Return On Investment (ROI), terminologi
investasi ini digunakan dalam tiga arti berbeda dalam analisis keuangan, yaitu: return
on assets (ROA), return on equity (ROE), dan return on capital assets (ROCA) atau
return on net assets (RONA).
Menurut Tandelilin (2003:240), ROA menggambarkan sejauhmana
kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan untuk dapat menghasilkan laba. Rasio
ROA diperoleh dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan jumlah aset
perusahaan. Munawir (2002:269), Return On Assets (ROA) merefleksikan seberapa
banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas sumber daya keuangan yang
ditanamkan pada perusahaan. Rasio ROA ini sering dipakai oleh menajemen untuk
menilai kinerja operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya yang
dimiliki perusahaan, di samping perlu mempertimbangkan masalah pembiayaan
terhadap aktiva tersebut.
Gibson (2001:288), Return On Assets measures the firms ability to utilize
its assets to create profits by comparing profits with the assets that generate the
profits. Gibson memaparkan bahwa rasio ROA merupakan rasio yang mengukur
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan pendapatan dengan membandingkan pendapatan dengan aktiva yang
dipakai perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Hasil perhitungan rasio ini
menunjukkan efektivitas dari manajemen dalam menghasilkan profit yang berkaitan
dengan ketersediaan aset perusahaan. Nilai ROA yang semakin mendekati 1 (100 %),
berarti semakin baik profitabilitas perusahaan karena setiap aktiva yang ada dapat
menghasilkan laba.
ROA merupakan alat ukur keuangan tradisional yang sering dipakai untuk
menilai profitabilitas perusahaan secara keseluruhan, namun ROA memiliki beberapa
kelemahan, antara lain a) ROA tidak memperhitungkan biaya modal, sehingga tidak
dapat diketahui apakah perusahaan telah menciptakan nilai atau tidak dan b) Sulit
untuk membandingkan hasil ROA antar perusahaan karena kemungkinan setiap
perusahaan memiliki perbedaan dalam penerapan prinsip akuntansi. Nilai aktiva
memiliki fluktuasi daya beli, khususnya dalam keadaan inflasi. Hal ini menyebabkan
sulitnya melakukan analisis vertikal terhadap kinerja perusahaan.
Selain itu ditemukan variabel EVA tidak berpengaruh signifikan terhadap
return saham, hal ini ditandai dengan tingkat signifikansinya hanya sebesar 0,857
(lebih besar dari alpha 5 %). Hasil ini mengindikasikan bahwa peningkatan EVA
hanya akan tercermin dalam harga saham perusahaan emiten bukan terhadap tingkat
keuntungan saham (rate of return). Artinya salah satu faktor yang mempengaruhi rate
of return perusahaan emiten di pasar modal adalah kinerja manajemen perusahaan
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
emiten dalam mengelola biaya modal dari hasil investasi. Tolok ukur pengukuran
kinerja dibandingkan pengukuran keuntungan dengan akuntansi konvensional adalah
bukan hanya dengan metode EVA, banyak metode lain yang lebih efektif diantaranya
balance scorecard atau teori pengukuran kinerja yang berkembang saat ini (Malcolm
Baldridge). Hal ini dapat diartikan bahwa pusat perhatian para investor bukan pada
salah satu indikator kinerja keuangan perusahaan emiten kinerja keuangan inilah
(yang diukur oleh EVA) yang tercermin dalam rate of return investor. Hasil regresi
ini menunjukkan konsistensi dengan hasil penelitian oleh Jogianto Hartono dan
Chendrawati (1999), Rausana (1997) dan Purwatmo Hadi Waluja (2005) dimana EVA
belum banyak digunakan oleh para investor (asing maupun domestik) di BEJ pada
periode 1990-1993 sebagai alat untuk menganalisa kinerja suatu perusahaan. Hasil
penelitian ini bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Noer
Sasongko dan Nila Wulandari (2006) yang mengindikasikan bahwa tidak ada
pengaruh EVA terhadap return saham.
Hasil penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa perhatian utama
para investor adalah kinerja manajemen dalam pengelolaan modal yang telah
diinvestasikan oleh para investor melalui pembelian saham yang diterbitkan oleh
perusahaan emiten. Konsep ROA merupakan inovasi baru dalam manajerial
keuangan yang menjawab keinginan pasar yang teregulasi untuk menghasilkan
keuntungan sehingga perusahaan-perusahaan harus mampu menerapkan tolok ukur
kinerja keuangan untuk mencatat keberhasilan manajemen dalam menciptakan nilai
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
bagi pemegang saham dan mampu memotivasi karyawan perusahaan untuk
memuaskan pemegang saham.
Hal ini dapat dipahami karena banyak sekali faktor yang berpengaruh
terhadap terbentuknya return suatu harga saham, baik faktor-faktor yang bersifat
kuantitatif seperti kinerja perusahaan, kinerja industri, indikator makroekonomi
maupun faktor-faktor kualitatif seperti sentimen pasar, psikologis investor, preferensi
investor terhadap risiko dan lain-lain.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Return on
Assets (ROA) dan Economic Value Added (EVA) terhadap tingkat keuntungan
saham (rate of return). Hal tersebut sejalan dan konsisten dengan penelitian
yang dilakukan Jogianto Hartono dan Chendrawati (1999), Rausana (1997) dan
Purwatmo Hadi Waluja (2005).
2. Secara parsial, faktor yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat keuntungan
saham (rate of return) adalah Return on Assets (ROA), sedangkan variabel lain
Economic Value Added (EVA) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham (rate of return). Hal tersebut sejalan dan konsisten dengan
penelitian yang dilakukan Jogianto Hartono dan Chendrawati (1999). Variabel
EVA tidak signifikan hal ini sejalan dengan Rausana (1997) dan Purwatmo
Hadi Waluja (2005).
6.2. Keterbatasan
Peneliti telah berusaha melakukan penelitan secara optimal, tetapi dalam
pelaksanaannya terdapat beberapa kendala yang terjadi, di antaranya:
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
50
1. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya menganalisis
perusahaan go public dari kelompok LQ-45 tidak keseluruhan emiten yang
listing.
2. Penulis melakukan pengamatan hanya terhadap return saham (rate of return)
tidak mempertimbangkan harga saham dimana hal tersebut hanya dari segi
fundamental perusahaan sampel baik fundamental maupun keuangannya dengan
mengabaikan kondisi makro ekonomi yang juga berpengaruh pada return saham
seperti keadaan ekonomi, tingkat inflasi, situasi politik, dan lain-lain.
6.2. Saran
1. Bagi Perusahaan
a. Perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan faktor-faktor fundamental.
Hal ini didasari pada perhatian publik terhadap kinerja keuangan perusahaan
yang akan berimplikasi pada harga saham perusahaan di pasar modal.
b. Manajemen perusahaan diharapkan melakukan pengkonsolidasian terhadap
divisi-divisi untuk mencapai efisiensi operasi perusahaan untuk menmajukan
strategi penciptaan nilai.
2. Bagi Investor dan Calon Investor
a. Investor maupun calon investor disarankan untuk melakukan analisis terhadap
perusahaan (emiten) baik dari segi fundamental maupun dari segi teknikal,
serta bersikap kritis terhadap setiap informasi yang tersedia di pasar modal.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
b. Para investor maupun calon investor disarankan untuk memilih jenis investasi
dengan memperhatikan perkembangan informasi seputar pasar modal seperti
informasi dan alat ukur yang digunakan dalam pengambilan keputusan
berinvestasi.
3. Bagi Peneliti Lain
a. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan sampel dengan
karakteristik yang lebih beragam dari berbagai sektor dan periode pengamatan
yang lebih lama. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan hasil yang
representatif di pasar modal.
b. Menggunakan indikator kinerja yang lain diluar EVA.
c. Penggunaan variabel penelitian yang lebih beragam bergantung pada jenis
perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian serta menerapkan
pendekatan lain dalam penilaian harga saham perlu dipertimbangkan.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
DAFTAR PUSTAKA
Christinant, D, 1996. All About EVA, CFO, November : 13.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin, 2001. Pasar Modal di Indonesia,
Pendekatan Tanya Jawab, Salemba Empat, Jakarta, 1996.
Dierks, Paul A, 2000. What is EVA and How Can It Help Your Company, dalam buku
James M. Reeve, Readings and Issues in Cost Management, South-Western
Collage Publishing.
Dodd. J.L and Chen, 1996. EVA : A New Panacea, Business and Economic Review,
July-September : 26-28.
Fowler, F.J and C.H Rorke, 1983. The Risk Measurment When Shares are Subjected
to Infrequent Trading, Journal of Economics 12; 279-289.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Glenn Arnold and Matt Davies, 2000. Value Based Management, John Wiley & Son,
Ltd.
Grant, James L., 1996. Foundations of EVA for Investment Managers, Journal of
Portfolio Management, P. 41-48.
Gibson, Charles H., 2001. Financial Reporting and Analysis: Using Financial
Accounting Information, Eight Edition, South Western College Publishing,
Ohio.
Helfert, Erick A., 2000. Technique of Financial Analysis, A Guide to Value Creation,
Mc Graw-Hill, International Edition.
Hartono, J. 1998. Bias dari penggunaan data di MBAR. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia 13; 4.
Hartono, Jogianto dan Cendrawati, 1999. ROA and EVA: A Comparative Empirical
Study, Gadjah Mada International Journal of Business, vol.1 no.1, pp. 45-
54.
Husnan, Suad, 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas, Edisi
Ketiga, UPP AMP YKPN.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
53
Institute for Economic and Financial Research, 2006. Indonesian Capital Market
Directory.
Knight, James A., 1998. Value Based Management, Developing a Systematic
Approach to Creating Shareholder Value, Mc Graw-Hill.
Lehn, K dan A.K. Makhija, 1996. EVA and MVA as Performance Measures and
Signals for Strategic Change, Strategy and Leadership Magazine, June; 34-
38.
Lubis, Ade Fatma; Adi Syahputra. 2008. Pedoman Penulisan Proposal dan Tesis,
Program Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana USU, Medan.
Mason, Robert. D dan Douglas A. Lind, 1999. Teknik Statistika untuk Bisnis dan
Ekonomi, Edisi 9, Alih Bahasa Widyono Sotjipto dkk, Erlangga, Jakarta.
Munawir, S., 2002. Akuntansi Keuangan dan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Mirza,. T, 1997. EVA sebagai Alat Penilai. Usahawan, April; 68.
Reilly, Frank K and Keith C. Brown, 2000. Invesment Analysis and Portofolio
Management, Sixth Edition, The Dryden Press.
Rousana, Mike, 1997. Memanfaatkan EVA untuk Menilai Perusahaan di Pasar Modal
Indonesia, Manajemen Usahawan Indonesia, No. 4 Th. XXVI.
Santoso, Singgih, 2000. Latihan SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT Elex Media
Computindo, Jakarta.
Scholes M. and J Williams, 1997. Estimating Betas from Nonsynchronous Trading,
Journal of Financial Economics 5; 309-327.
Stewart III, G. Bennet, & Joel M. Stern, 1991. The Quest for Value, Harper Business.
Stewart III, G. Bennet, & Joel M. Stern, 1995. EVA Works But Not if You Make
These Common Mistakes, Fortune, May 1, 117-118.
Sugiyono, 1999. Metode Penelitian Administrasi, Edisi Keenam, Alfabeta, Bandung.
Sunariyah, 2000. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kedua, UPP AMP
YKPN, Yogyakarta.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Surya, Alexander, 2002. Metodologi Perhitungan EVA, Majalah SWA, 24 Oktober
4 November 2002.
SWA, 2006. Tak Henti Memperkenalkan EVA, November, hal. 28-55.
Tandelilin, E.D., 2001. Investasi, Manajemen dan Analisis, Pusat Antar Universitas
Studi Ekonomi, UGM Yogyakarta.
Thakor, Anjan V., 2000. Becoming A Better value Creator, How to Improce the
Companys Bottom Line and Your Own, Jossey-Bass, A Wiley Company.
Thurow, Lester, 1999. Creating Wealth, The New Rules for Individuals, Companies
and Countries in a Knowldged-based Economy, Nicholas Brealey.
Publishing.
Tully, Shawn, 1993. The Real Key To Creating Wealth, Fortune, September.
Winatha, I Komang, 2001. Analisis Kebijakan Deviden dan Pengaruhnya pada
Harga Saham Perusahaan Manufaktur di Indonesia yang masuk BEJ, Tesis
Program Pascasarjana Universitas Airlangga, Surabaya.
Young, S. David dan Stephen F. O Byrne, 2001. EVA and Value Based
Management, a Practical Guide to Implementation, Mc Graw-Hill.
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 1:
Daftar Sampel LQ 45
No. Kode Saham Nama Emiten (Sampel)
1 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
2 INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk
3 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
4 ISAT Indosat Tbk
5 AALI Astra Agro Lestari Tbk
6 ANTM Aneka Tambang Tbk
7 ASII Astra International Tbk
8 BBCA Bank Central Asia Tbk
9 BNBR Bakrie & Brothers Tbk
10 BUMI Bumi Resources Tbk
11 GGRM Gudang Garam Tbk
12 GJTL Gadjah Tunggal Tbk
13 INCO International Nickel Corporation Tbk
14 KLBF Kalbe Farma Tbk
15 PNBN Panin Bank Tbk
16 PTBA Perusahaan Tambang Bukit Asam Tbk
17 SMCB Semen Cibinong Tbk
18 TKIM Tjiwi Kimia Tbk
19 TLKM Telkom Tbk
20 UNTR United Tractor Tbk
21 BDMN Bank Danamon Tbk
22 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk
23 BNGA Bank Niaga Tbk
24 BNII Bank International Indonesia Tbk
25 BRPT Barito Pacific Tbk
26 JIHD Jakarta International Hotel & Dev. Tbk
27 KIJA Kawasan Industri Jakarta Tbk
28 MEDC Medco Energi Tbk
29 RALS Ramayana Lestari Sentosa Tbk
30 SMRA Summarecon Agung Tbk
31 TINS Tambang Timah Tbk
32 ADHI Adhi Karya Tbk
33 BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk
34 BMRI Bank Mandiri Tbk
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
35 CTRS Ciputra Surya Tbk
36 ENRG Energi Mega Persada Tbk
37 LSIP London Sumatera Plantatations Tbk
38 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk
39 UNSP Bakrie Sumatera Plantations Tbk
40 UNVR Unilever Indonesia Tbk
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 1 - Lanjutan
Data ROA, EVA dan Rate of Return
Return on Assets (%)
No.
Kode
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF 6.11 5.58 4.12 13.39 11.24 12.67
2 INKP -0.70 -4.81 -5.26 7.3 0.15 -3.51
3 INTP -0.53 9.10 6.61 1.0 7.0 6.0
4 ISAT 6.54 1.54 6.04 5.86 4.95 4.12
5 AALI 3.64 8.93 10.04 23.7 24.8 23.0
6 ANTM 14.05 7.15 5.24 15.63 13.53 22.68
7 ASII 3.43 15.30 17.27 13.0 10.0 6.0
8 BBCA 3.02 2.17 1.79 3.44 3.4 3.8
9 BNBR 2.51 3.25 2.6 -5.1 4.2 2.5
10 BUMI 6.2 5.9 7.1 7.83 7.16 8.84
11 GGRM 15.52 13.51 10.60 9.44 8.85 4.6
12 GJ TL -0.01 29.63 6.89 7.54 4.64 1.63
13 INCO 1.07 2.49 8.05 18.0 16.23 24.18
14 KLBF 1.86 14.40 14.33 10.65 13.52 14.63
15 PNBN 0.01 0.63 2.19 5.61 2.27 2.78
16 PTBA 14.43 16.67 17.23 17.6 16.4 15.6
17 SMCB 19.48 6.39 2.32 -0.07 -0.05 0.02
18 TKIM -2.94 -2.23 -1.43 8.75 0.86 -2.99
19 TLKM 13.61 19.41 13.07 11.8 12.9 14.6
20 UNTR 3.73 5.39 5.49 16.24 9.88 8.27
21 BDMN 3.22 4.34 5.35 4.5 3.1 1.8
22 BLTA 3.43 4.11 4.95 6.6 10.5 15.0
23 BNGA 3.23 2.67 2.83 2.76 2.06 2.11
24 BNII 1.36 2 0.36 2.32 1.7 1.23
25 BRPT 1.23 1.45 0.23 -4.29 29.99 0.41
26 J IHD 5.35 2.19 -1.85 0.11 -0.04 -0.01
27 KIJ A 4.43 6.43 6.34 3.0 7.0 2.0
28 MEDC 13.60 8.91 7.37 5.0 4.9 2.1
29 RALS 11.52 13.08 12.04 12.0 13.0 12.0
30 SMRA 9.23 7.54 9.54 10.0 8.0 8.0
31 TINS 1.91 0.66 4.02 7.4 3.9 6.0
32 ADHI 3.45 4.32 3.23 3.81 3.23 3.33
33 BBRI 5.32 5.87 5.21 5.77 5.04 4.36
34 BMRI 2.53 2.78 1.23 3.1 0.5 1.1
35 CTRS 5.43 4.23 6.43 4.0 6.4 9.4
36 ENRG 2.34 3.21 3.67 1.0 3.0 2.0
37 LSIP 8.98 9.24 9.45 -10.46 13.67 10.15
38 PGAS 19.23 11.23 10.29 14.0 17.0 19.4
39 UNSP 8.43 9.34 7.34 8.53 9.3 9.7
40 UNVR 33.16 31.84 38.05 40.1 37.5 37.2
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
EVA (Rp juta)
No.
Kode
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF -923889 -522213 -1482123
-306850 -16253 -1083818
2 INKP -7086136 273022 -681634
-2752 -1798 176543
3 INTP -1221465 273022 -681634
-5742 -11365 -10800
4 ISAT -1820871 -1850841 -998445
245630 356412 -575906
5 AALI -444829 -165737 -592589
46139 594666 454168
6 ANTM -169842 -234497 -224564
-133468 261816 -43371
7 ASII -1264035 1375678 -3710657
3000699 3076724 2757410
8 BBCA -5045904 -60037931 -6847653
1110577 1454749 1363881
9 BNBR 2675 3214 5489
2763 -4653 -11564
10 BUMI 12975 8964 8954
10439 -53979 7981
11 GGRM -851494 -496606 -3147050
53766 127271 -241832
12 GJ TL -315442 3105967 333215
2278 12365 23654
13 INCO -179276 -98856 6768
-161197 824157 -47401
14 KLBF -154141 153824 148272
221976 243270 307507
15 PNBN -2349859 -1971443 -946202
384677 183012 -385522
16 PTBA 145087 54367 54346
-56731 109305 144233
17 SMCB 339061 61175 -367790
-32876 -19870 1298
18 TKIM -171738 -222579 -202161
-33498 -12877 23765
19 TLKM -459044 -188161 2062992
1770984 3574485 4062859
20 UNTR -278748 -90322 -189792
-72230 375016 494161
21 BDMN 453786 654754 765390
1326408 614293 566314
22 BLTA -208359 -163208 -70291
-53926 45595 302587
23 BNGA 348900 432976 65422
291080 519242 -6051
24 BNII -7807824 -6313943 -23703415
-183838 483810 235842
25 BRPT 754689 657900 34287
-765907 23887 19786
26 J IHD -535459 -334988 -442946
-78623 -112889 -265098
27 KIJ A 3256 5478 78654
-1290 19654 2234
28 MEDC -169684 -534 -34294
-769658 -576210 -372174
29 RALS -325184 -623551 -152607
23000 73108 4426
30 SMRA 32764 31676 247787
21550 56179 40963
31 TINS -491062 -294213 -506911
-191952 -34219 -199905
32 ADHI 32655 45656 58767
-10765 -20293 -14299
33 BBRI 125600 125680 236992
650548 2291452 1301653
34 BMRI 245600 342568 245667
-935299 322078 -1416379
35 CTRS 45678 543245 245663
25674 34768 -30113
36 ENRG 45673 65780 87680
56790 66284 78456
37 LSIP 54557 67446 676845
128765 154008 160455
38 PGAS 564675 457657 346899
45670 33835 -293503
39 UNSP 18765 12455 56783
16252 68722 64264
40 UNVR 513049 674245 1067389
909051 1285269 1205031
No. Kode Rate of Return
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF -0.26 0.22 0.51
-0.03 -0.03 0.48
2 INKP -1.33 0.13 1.41
0.58 0.58 -0.13
3 INTP -1.35 0.02 0.02
0.43 0.43 0.62
4 ISAT 0.33 -0.06 0.14
0.59 0.59 0.12
5 AALI 0.68 1.49 0.42
0.75 0.75 157.14
6 ANTM 0.09 0.22 0.74
0.10 0.10 -0.06
7 ASII 0.34 1.78 1.30
0.88 0.88 0.54
8 BBCA 0.47 1.32 0.95
0.68 0.68 0.53
9 BNBR 0.23 0.53 1.56
-0.2 -0.2 0.35
10 BUMI 1.34 2.55 1.68
0.68 0.68 0
11 GGRM -0.61 0.17 1.22
-0.02 -0.02 -0.001
12 GJ TL -1.63 1.38 1.51
0.21 0.21 0.19
13 INCO -0.64 0.19 0.30
0.25 0.25 0.84
14 KLBF -0.42 0.33 0.37
0.38 0.38 1.4
15 PNBN 0.69 0.51 0.47
0.38 0.38 0.41
16 PTBA 0.75 0.65 0.56
0.53 0.53 0.91
17 SMCB 0.11 -0.19 0.02
0.34 0.34 0.30
18 TKIM -1.27 0.21 0.10
1.40 1.4 -0.21
19 TLKM 1.16 0.18 0.41
0.22 0.22 0.20
20 UNTR -0.06 -0.12 0.31
0.51 0.51 0.84
21 BDMN 0.12 0.18 0.16
0.07 0.07 0.12
22 BLTA 1.17 -1.12 1.63
0.49 0.49 0.96
23 BNGA 0.56 0.65 0.64
0.47 0.47 112.77
24 BNII 0.29 0.79 0.04
0.03 0.03 0.30
25 BRPT 0.87 0.65 0.85
0.70 0.70 -0.30
26 J IHD 0.14 0.01 1.15
201.96 201.96 0.19
27 KIJ A 1.67 0.09 0.23
118.181 118.18 0.47
28 MEDC 1.07 1.16 0.65
0.46 0.45 0.03
29 RALS -0.67 0.06 0.15
-0.17 -0.17 -0.01
30 SMRA 0.34 0.23 0.43
0.13 0.13 0.56
31 TINS -1.26 0.41 0.77
-0.26 -0.26 0.14
32 ADHI 0.34 1.23 0.23
5.0 5.0 0.04
33 BBRI 0.45 0.32 0.67
0.92 0.92 101.02
34 BMRI 1.24 0.24 0.67
0.9 0.9 106.11
35 CTRS 0.34 0.72 0.81
167.045 167.045 0.11
36 ENRG 0.51 0.60 0.89
179.166 179.166 -0.41
37 LSIP 0.84 0.97 0.67
0.12 0.12 0.48
38 PGAS 0.87 0.66 0.57
0 0 108.26
39 UNSP 0.85 0.82 0.86
-0.08 -0.08 0.10
40 UNVR 0.66 0.54 0.05
-0.09 -0.09 0.02
MEAN #DIV/0!
Lampiran 2
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Data ROA, EVA dan Rate of Return
Return on Assets (%)
No.
Kode
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF 6.11 5.58 4.12 13.39 11.24 12.67
2 INKP -0.70 -4.81 -5.26 7.3 0.15 -3.51
3 INTP -0.53 9.10 6.61 1.0 7.0 6.0
4 ISAT 6.54 1.54 6.04 5.86 4.95 4.12
5 AALI 3.64 8.93 10.04 23.7 24.8 23.0
6 ANTM 14.05 7.15 5.24 15.63 13.53 22.68
7 ASII 3.43 15.30 17.27 13.0 10.0 6.0
8 BBCA 3.02 2.17 1.79 3.44 3.4 3.8
9 BNBR 2.51 3.25 2.6 -5.1 4.2 2.5
10 BUMI 6.2 5.9 7.1 7.83 7.16 8.84
11 GGRM 15.52 13.51 10.60 9.44 8.85 4.6
12 GJ TL -0.01 29.63 6.89 7.54 4.64 1.63
13 INCO 1.07 2.49 8.05 18.0 16.23 24.18
14 KLBF 1.86 14.40 14.33 10.65 13.52 14.63
15 PNBN 0.01 0.63 2.19 5.61 2.27 2.78
16 PTBA 14.43 16.67 17.23 17.6 16.4 15.6
17 SMCB 19.48 6.39 2.32 -0.07 -0.05 0.02
18 TKIM -2.94 -2.23 -1.43 8.75 0.86 -2.99
19 TLKM 13.61 19.41 13.07 11.8 12.9 14.6
20 UNTR 3.73 5.39 5.49 16.24 9.88 8.27
21 BDMN 3.22 4.34 5.35 4.5 3.1 1.8
22 BLTA 3.43 4.11 4.95 6.6 10.5 15.0
23 BNGA 3.23 2.67 2.83 2.76 2.06 2.11
24 BNII 1.36 2 0.36 2.32 1.7 1.23
25 BRPT 1.23 1.45 0.23 -4.29 29.99 0.41
26 J IHD 5.35 2.19 -1.85 0.11 -0.04 -0.01
27 KIJ A 4.43 6.43 6.34 3.0 7.0 2.0
28 MEDC 13.60 8.91 7.37 5.0 4.9 2.1
29 RALS 11.52 13.08 12.04 12.0 13.0 12.0
30 SMRA 9.23 7.54 9.54 10.0 8.0 8.0
31 TINS 1.91 0.66 4.02 7.4 3.9 6.0
32 ADHI 3.45 4.32 3.23 3.81 3.23 3.33
33 BBRI 5.32 5.87 5.21 5.77 5.04 4.36
34 BMRI 2.53 2.78 1.23 3.1 0.5 1.1
35 CTRS 5.43 4.23 6.43 4.0 6.4 9.4
36 ENRG 2.34 3.21 3.67 1.0 3.0 2.0
37 LSIP 8.98 9.24 9.45 -10.46 13.67 10.15
38 PGAS 19.23 11.23 10.29 14.0 17.0 19.4
39 UNSP 8.43 9.34 7.34 8.53 9.3 9.7
40 UNVR 33.16 31.84 38.05 40.1 37.5 37.2
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
EVA (Rp juta)
No.
Kode
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF -923889 -522213 -1482123
-306850 -16253 -1083818
2 INKP -7086136 273022 -681634
-2752 -1798 176543
3 INTP -1221465 273022 -681634
-5742 -11365 -10800
4 ISAT -1820871 -1850841 -998445
245630 356412 -575906
5 AALI -444829 -165737 -592589
46139 594666 454168
6 ANTM -169842 -234497 -224564
-133468 261816 -43371
7 ASII -1264035 1375678 -3710657
3000699 3076724 2757410
8 BBCA -5045904 -60037931 -6847653
1110577 1454749 1363881
9 BNBR 2675 3214 5489
2763 -4653 -11564
10 BUMI 12975 8964 8954
10439 -53979 7981
11 GGRM -851494 -496606 -3147050
53766 127271 -241832
12 GJ TL -315442 3105967 333215
2278 12365 23654
13 INCO -179276 -98856 6768
-161197 824157 -47401
14 KLBF -154141 153824 148272
221976 243270 307507
15 PNBN -2349859 -1971443 -946202
384677 183012 -385522
16 PTBA 145087 54367 54346
-56731 109305 144233
17 SMCB 339061 61175 -367790
-32876 -19870 1298
18 TKIM -171738 -222579 -202161
-33498 -12877 23765
19 TLKM -459044 -188161 2062992
1770984 3574485 4062859
20 UNTR -278748 -90322 -189792
-72230 375016 494161
21 BDMN 453786 654754 765390
1326408 614293 566314
22 BLTA -208359 -163208 -70291
-53926 45595 302587
23 BNGA 348900 432976 65422
291080 519242 -6051
24 BNII -7807824 -6313943 -
23703415 -183838 483810 235842
25 BRPT 754689 657900 34287
-765907 23887 19786
26 J IHD -535459 -334988 -442946
-78623 -112889 -265098
27 KIJ A 3256 5478 78654
-1290 19654 2234
28 MEDC -169684 -534 -34294
-769658 -576210 -372174
29 RALS -325184 -623551 -152607
23000 73108 4426
30 SMRA 32764 31676 247787
21550 56179 40963
31 TINS -491062 -294213 -506911
-191952 -34219 -199905
32 ADHI 32655 45656 58767
-10765 -20293 -14299
33 BBRI 125600 125680 236992
650548 2291452 1301653
34 BMRI 245600 342568 245667
-935299 322078 -1416379
35 CTRS 45678 543245 245663
25674 34768 -30113
36 ENRG 45673 65780 87680
56790 66284 78456
37 LSIP 54557 67446 676845
128765 154008 160455
38 PGAS 564675 457657 346899
45670 33835 -293503
39 UNSP 18765 12455 56783
16252 68722 64264
40 UNVR 513049 674245 1067389
909051 1285269 1205031
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Rate of Return
No.
Kode
Saham
2001 2002 2003 2004 2005 2006
1 INDF -0.26 0.22 0.51
-0.03 -0.03 0.48
2 INKP -1.33 0.13 1.41
0.58 0.58 -0.13
3 INTP -1.35 0.02 0.02
0.43 0.43 0.62
4 ISAT 0.33 -0.06 0.14
0.59 0.59 0.12
5 AALI 0.68 1.49 0.42
0.75 0.75 157.14
6 ANTM 0.09 0.22 0.74
0.10 0.10 -0.06
7 ASII 0.34 1.78 1.30
0.88 0.88 0.54
8 BBCA 0.47 1.32 0.95
0.68 0.68 0.53
9 BNBR 0.23 0.53 1.56
-0.2 -0.2 0.35
10 BUMI 1.34 2.55 1.68
0.68 0.68 0
11 GGRM -0.61 0.17 1.22
-0.02 -0.02 -0.001
12 GJ TL -1.63 1.38 1.51
0.21 0.21 0.19
13 INCO -0.64 0.19 0.30
0.25 0.25 0.84
14 KLBF -0.42 0.33 0.37
0.38 0.38 1.4
15 PNBN 0.69 0.51 0.47
0.38 0.38 0.41
16 PTBA 0.75 0.65 0.56
0.53 0.53 0.91
17 SMCB 0.11 -0.19 0.02
0.34 0.34 0.30
18 TKIM -1.27 0.21 0.10
1.40 1.4 -0.21
19 TLKM 1.16 0.18 0.41
0.22 0.22 0.20
20 UNTR -0.06 -0.12 0.31
0.51 0.51 0.84
21 BDMN 0.12 0.18 0.16
0.07 0.07 0.12
22 BLTA 1.17 -1.12 1.63
0.49 0.49 0.96
23 BNGA 0.56 0.65 0.64
0.47 0.47 112.77
24 BNII 0.29 0.79 0.04
0.03 0.03 0.30
25 BRPT 0.87 0.65 0.85
0.70 0.70 -0.30
26 J IHD 0.14 0.01 1.15
201.96 201.96 0.19
27 KIJ A 1.67 0.09 0.23
118.181 118.18 0.47
28 MEDC 1.07 1.16 0.65
0.46 0.45 0.03
29 RALS -0.67 0.06 0.15
-0.17 -0.17 -0.01
30 SMRA 0.34 0.23 0.43
0.13 0.13 0.56
31 TINS -1.26 0.41 0.77
-0.26 -0.26 0.14
32 ADHI 0.34 1.23 0.23
5.0 5.0 0.04
33 BBRI 0.45 0.32 0.67
0.92 0.92 101.02
34 BMRI 1.24 0.24 0.67
0.9 0.9 106.11
35 CTRS 0.34 0.72 0.81
167.045 167.045 0.11
36 ENRG 0.51 0.60 0.89
179.166 179.166 -0.41
37 LSIP 0.84 0.97 0.67
0.12 0.12 0.48
38 PGAS 0.87 0.66 0.57
0 0 108.26
39 UNSP 0.85 0.82 0.86
-0.08 -0.08 0.10
40 UNVR 0.66 0.54 0.05
-0.09 -0.09 0.02
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Lampiran 3
Hasil Output Regresi Berganda
Variables Entered/Removed
b
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 Ln_EVA_X2,
ROA_X1
a
. Enter
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: RoR_Y
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
ROA_X1 240 1.00 40.10 6.6073 5.29794
EVA_X2 240 534 6.E7 9.16E5 4264466.919
RoR_Y 240 -1.63 201.96 .3342 .55118
Valid N (listwise)
240
Model Summary
b
Change Statistics
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
R Square Change F Change df1
1 .163
a
.027 .018 .54608 .027 3.245 2
a. Predictors: (Constant), Ln_EVA_X2, ROA_X1
b. Dependent Variable: RoR_Y
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 1.936 2 .968 3.245 .041
a
Residual
70.673 237 .298
1
Total
72.609 239
a. Predictors: (Constant), Ln_EVA_X2, ROA_X1
b. Dependent Variable: RoR_Y
Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
95% Confidence Interval for
B
6
0
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound Zero-ord
(Constant)
.261 .223 1.173 .242 -.177 .700
ROA_X1 .017 .007 .163 2.547 .011 .004 .030 .
1
Ln_EVA_X2 -.003 .018 -.012 -.180 .857 -.039 .033 -.0
a. Dependent Variable: RoR_Y
Coefficient Correlations
a
Model Ln_EVA_X2 ROA_X1
Ln_EVA_X2 1.000 -.048 Correlations
ROA_X1 -.048 1.000
Ln_EVA_X2 .000 -5.856E-6
1
Covariances
ROA_X1 -5.856E-6 4.456E-5
a. Dependent Variable: RoR_Y
Collinearity Diagnostics
a
Variance Proportions
Model
Dimensi
on Eigenvalue Condition Index
(Constant) ROA_X1 Ln_EVA_X2
1 2.700 1.000 .00 .04 .00
2 .287 3.065 .01 .95 .01
1
3 .013 14.478 .98 .00 .98
a. Dependent Variable: RoR_Y
Casewise Diagnostics
a
Case
Number Std. Residual RoR_Y Predicted Value Residual
65 8.510 4.89 .2418 4.64709
96 4.103 2.76 .5183 2.24072
127 3.988 2.61 .4332 2.17782
198 3.862 2.62 .5159 2.10909
a. Dependent Variable: RoR_Y
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008
Charts
Muhammad Albahi : Pengaruh Return On Asset Dan Economic Value Added Terhadap Tingkat Keuntungan Saham
Perusahaan Yang Go-Public Di Indonesia, 2009
USU Repository 2008