Definisi
Sindroma klinis yang terjadi akibat gangguan hemodinamik dan metabolik yang ditandai dengan kegagalan sistem sirkulasi untuk mempertahankan perfusi yang adekuat ke organ organ vital tubuh.
Klasifikasi
1. 2. 3. 4. Shock Hipovolemik Shock Kardiogenik Shock Septik Shock Anafilatik
PATOFISIOLOGI
Dilatasi vena & arteriol, peningkatan permeabilitas kapiler Kardiogenik Anafilaktik
SYOK
Hipovolemik
Sepsis
Penatalaksanaan Umum
Resusitasi ABC :
bebaskan jalan nafas Pernapasan terjamin (O2 2 4 L / menit) Posisikan kaki lebih tinggi daripada badan penderita Resusitasi cairan isotonis (RL / NaCl 0.9%) 20 cc/kgBB menggunakan kateter IV yang berukuran besar Bila perlu pakai transfusi darah
Evaluasi : TTV, kesadaran, produksi urin, perfusi perifer Mencari dan menghilangkan penyebab shock Bila terjadi hipovolemia yang berkepanjangan (meskipun resusitasi cairan adekuat) dapat dipertimbangkan pemberian : obat-obat vasopressor
SYOK HIPOVOLEMIK
Terjadi oleh karena volume darah dari pembuluh darah yang berkurang sehingga mengganggu sistem sirkulasi. Etiologi :
Perdarahan (GI, luka, dll) kehilangan plasma (luka bakar luas, pankreatitis, dll) kehilangan cairan ekstraseluler (muntah, dehidrasi, diare, dll)
PATOFISIOLOGI
Perdarahan
Menurunkan tekanan pengisian pembuluh darah rata-rata
GEJALA KLINIS
Ringan: Takikardi ringan Sedang: lebih cemas, takikardi lebih jelas, hipotensi ortostatik Berat: TD <<< drastis, takikardi hebat, oliguri, agitasi.
Penatalaksanaan
Kaki lebih tinggi Rehidrasi cepat RL/Garam isotonis (iv,kateter CPV, ia) Tranfusi bila Hb<10 g/dL Inotropik: Dopamin, vasopresin, dobutamin.
MAP: Nalokson bolus 30 mcg/kg dalam 3-5 dilanjutkan 60 mcg/kg dalam 1 jam dalam dextrose 5% Jaga saluran nafas O2 hrs cukup, bila perlu: intubasi
SYOK KARDIOGENIK
Terjadi oleh karena penurunan curah jantung sistemik pada keadaan volume intravaskuker yang cukup tissue hipoxia Etiologi
Infark Miokard Aritmia Toksik jantung Disfungsi katub jantung yang berat
PATOFISIOLOGI
Penurunan Kontraktilitas
Insufisiensi Koroner
Penatalaksanaan
LANGKAH 1: RESUSITASI SEGERA -Me MAP: Dopamin/norepinefrin, dobutamin -Elevasi ST: Fibrinolitik LANGKAH 2: Menentukan Secara Dini Anatomi Koroner (akibat pump failure) -Atasi hipotensi: IABP
LANGKAH 3: Revaskularisasi Dini -Pemasangan CABG (Coronary artery bypass graft surgery) -IABP (Intra aortic balloon counterpulsation)
SYOK SEPTIK
Oleh karena endotoxin dari kuman (biasanya Gram -) yang menyebabkan : - vasodilatasi kapiler - peningkatan permeabilitas kapiler Manifestasinya berupa adanya SIRS, tanda :
Temperatur < 36 atau > 38 oC HR > 90 x/menit RR > 20 x/menit atau PaCO2 < 32 mmHg Leko > 12.000 /ml, < 4000 /ml atau batang/band >10%
PATOFISIOLOGI
Endotoksisn yang dilepaskan oleh mikroba proses inflamasi yang melibatkan berbagai mediator inflamasi (sitokin, neutrofil, komplemen, NO, dll) Bila proses inflamasi melebihi kemampuan homeostasis proses inflamasi yang maladaptif gangguan pada tingkat selular pada berbagai organ.
Penatalaksanaan
Oksigenasi Tx Cairan (kristaloid atau koloid) Vasopressor & inotropik -setelah tx cairan -Vasopressor: Dopamin, norepinefrin, fenilefrin, epinefrin. -Inotropik: Dobutamin, dopamin Hemodialisis & hemofiltrasi Nutrisi
SYOK ANAFILAKTIK
Terjadi oleh karena reaksi hipersensitivitas umum tipe 1 terjadi pengikatan antara antigen dan antibodi basofil dan sel mast menghasilkan histamin dilatasi kapiler dan permeabilitas kapiler Etiologi :
obat obatan Makanan sengatan serangga faktor fisik : cuaca panas, air dingin, kegiatan jasmani
GEJALA KLINIS
Dapat timbul ringan seperti pruritus/ urtikaria sampai kepada gagal napas/ syok anafilaksis yang mematikan Gejala diatas dapat timbul pada satu organ saja, tetapi pula muncul gejala pada beberapa organ secara serentak Kombinasi yang sering : urtikaria/ angioedema yang disertai gangg. napas baik karena edema laring/spasme bronkus
Penatalaksanaan
Segera berikan epinefrin (1 : 1000) dosis : 0,3 0,5 ml atau 0,01 ml/kgBB IM deltoid atau vastus lateralis, akan tetapi hati hati pada penderita dengan riwayat penyakit jantung berikan pula difenhidramin 1 2 mg/kgBB Nebulisasi bronkhodilator -adrenergik (bila terjadi bronkospasme) Kortikosteroid (metylprednisolon 125 mg)
TERIMA KASIH