Anda di halaman 1dari 2

Evaluasi Program Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012

Lembar Persetujuan

Jakarta, Oktober 2013 Pembimbing

(dr. Diana L Tumilisar)

Penguji 1

Penguji 2

(dr. Djap Hadi Susanto, Mkes)

(dr. Ernawaty Tamba, MKM)

ii

Evaluasi Program Pemberantasan Tuberkulosis Paru di Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang periode Januari sampai dengan Desember 2012 Abstrak Marcelina Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi yang menular, disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Global Tuberculosis Report 2012 dari World Health Organization (WHO) TB menyatakan bahwa penyakit TB merupakan masalah utama kesehatan di dunia. Perkiraan terbaru yang terdapat hampir 9 juta kasus baru pada tahun 2011 dan 1,4 juta kematian akibat TB (990.000 dengan HIV negatif dan 430.000 kematian TB terkait HIV). Indonesia termasuk dalam lima negara dengan jumlah terbesar kasus pada tahun 2011. Untuk tahun 2011, prevalensi TB di Indoneesia diperkirakan sebesar 289 per 100.000 penduduk, insidensi TB sebesar 189 per 100.000 penduduk, dan angka kematian sebesar 27 per 100.000 penduduk. Di Jawa Barat angka penjaringan suspek untuk tahun 2011 adalah sebesar 725 per 100.000 penduduk. Sedangkan insidensi penduduk di Kabupaten Karawang tahun 2011 adalah 107 per 100.000. Metode evaluasi dilakukan dengan cara mengetahui cakupan Program Pemberantasan Tuberkulosis (P2TB) di Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang untuk periode Januari 2012 sampai dengan Desember 2012 yang dibandingkan dengan tolok ukur yang ditetapkan dengan mengadakan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan interpretasi data dengan menggunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi didapatkan 2 masalah utama yaitu pertama besar angka penjaringan suspek adalah 38,4% dari target 80%. Kedua, besar angka TB paru anak diantara semua pasien adalah 25,8% dari target 15%. Kesenjangan ini disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja, pencatatan kegiatan yang tidak lengkap, dan tidak adanya penyuluhan kelompok. Untuk mengatasi masalah, disarankan agar puskesmas mengoptimalisasikan tenaga kerja yang ada dengan melakukan kerjasama lintas program dan atau lintas sektoral, melatih ulang tenaga kesehatan dan petugas laboratorium, memperbaiki sistem pencatatan serta mengadakan penyuluhan kelompok. Bila hal tersebut dilakukan, diharapkan pencapaian Program Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis periode berikutnya dapat meningkat, angka kesakitan dan kematian menurun dan TB tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat. Kata Kunci : Evaluasi program, TB, BTA +.

iii

Anda mungkin juga menyukai