Anda di halaman 1dari 17

Stroke and Bleeding in Atrial Fibrillation with Chronic Kidney Disease

Terjemahan Jurnal

Oleh: FATIMAHSARAH (0807101050042)


Pembimbing: Dr. dr. Imran, Sp.S. M.Kes
Page 1

PENDAHULUAN
Prevalensi fibrilasi atrium dan penyakit ginjal kronis meningkat sejalan dengan usia. Prevalensi fibrilasi atrium (2,3%) pada usia 40 tahun atau lebih, (5,9%) pada usia 65 tahun atau lebih tua Prevalensi stadium akhir penyakit ginjal kronis meningkat dari (0,28%) pada usia 45-64 tahun menjadi 0,41% pada usia 75 tahun atau lebih Page 2

Fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko stroke pada pasien dengan penyakit ginjal kronis US renal Data System yang berbasis data ginjal melaporkan bahwa penyakit ginjal kronis meningkatkan risiko stroke, penyakit gagal ginjal kronik juga berhubungan dengan meningkatnya risiko infark miokard. Untuk mengurangi risiko stroke atau tromboemboli, pasien dengan fibrilasi atrium harus di obati dengan terapi antitombotik.
Page 3

Tujuan Penelitian
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menentukan apakah risiko stroke atau tromboemboli sistemik dan pendarahan berhubungan dengan penyakit ginjal kronis pada pasien dengan dengan fibrilasi atrium dan juga untuk menentukan apakah efek warfarin dan aspirin berbeda pada pasien dengan atau tanpa penyakit ginjal kronis.
Page 4

Metode : Study Cohort Observasional sampel:


Semua pasien yang keluar dari rumah sakit dengan diagnosa fibrilasi atrium non valvular dari tahun 1997-2008 selama masa penelitian Farmakoterapi yang telah ditentukan dengan menggunakan resep Penilaian awal dan tindak lanjut dimulai dari7 hari setelah pasien keluar. Page 5

Page 6

Penilaian Stroke dan Risiko Perdarahan untuk risiko stroke atau tromboemboli sistemik Di nilai
dengan menggunakan skor CHA2DS2-Vasc( gagal jantung kongestif, hipertensi, usia>75 tahun, diabetes mellitus, riwayat stroke atau trombo emboli, penyakit pembuluh darah, jenis kelamin wanita) Untuk risiko perdarahan di nilai dengan menggunakan skor HAS-Bled (hipertensi, gangguan fungsi ginjal dan hati, riwayat stroke atau tromboemboli, riwayat perdarahan, usia>65 tahun, pemakaian obat antiinflamasi non steroid dan penggunaan alkohol yang tidak sehat.
Page 7

Analisis statistik Perbandingan karakteristik antara pasien yang tidak memiliki penyakit ginjal,mereka yang dengan penyakit ginjal kronis nonstadium akhir dan mereka yang memerlukan terapi ginjal pada awal dilakukan dengan menggunakan uji chisquare untuk kategori kovariat dan kruskal wallis atau students t-test untuk kontiniutas kovariat. Page 8

Risiko stroke/tromboemboli sistemik, pendarahan, infark miokard dan kematian di analisis dengan menggunakan time dependent cox proportional hazard model.

Page 9

Hasil penelitian
132.372 pasien dengan fibrilasi atrium non valvular.127.884 (96,6%) tidak memiliki penyakit ginjal, 3587 (2,7%) memiliki penyakit ginjal kronis non stadium akhir dan 901 (0,7%) membutuhkan terapi pengganti ginjal. 1.378 yang membutuhkan terapi pengganti ginjal, 1074 (77,9%) yang menerima hemodialisis, 212 (15,4%) menerima dialisis peritoneal dan 92 (6,7%) menjalani transpalntasi ginjal.
Page 10

Risiko perdarahan lebih tinggi pada pasien dengan penyakit ginjal kronis non stadium akhir dan pada mereka yang membutuhkan terapi pengganti ginjal dari pada pasien tanpa penyakit ginjal Pengobatan dengan warfarin dikaitkan dengan penurunan risiko signifikan dari stroke atau tromboemboli sistemik
Page 11

Page 12

Page 13

Diskusi
Hasil studi menunjukkan pasien dengan fibrilasi atrium, penyakit ginjal kronik non stadium akhir dan penyakit yang membutuhkan terapi pengganti ginjal berhubungan dengan peningkatan risiko stroke atau tromboemboli sistemik dan perdarahan. Risiko stroke atau tromboemboli sistemik tidak dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit ginjal

Page 14

Pengobatan yang paling efektif untuk trobofilaksis pada pasien stroke dengan fibrilasi atirum adalah dengan pemberian antikoagulan. Namun, mengingat ekskresi didiominasi oleh ginjal maka dosis obatnya harus disesuaikan. Dari hasil penelitian ini penggunaan warfarin dikaitkan dengan penurunan yang signifikan pada penyakit stroke atau tromboemboli pada pasien dengan penyakit ginjal kronis tetapi risiko perdarahan meningkat secara signifikan

Page 15

KESIMPULAN
Penyakit ginjal kronis non stadium akhir dan penyakit ginjal yang memerlukan terapi pengganti ginjal secara independen terkait dengan peningkatan risiko stroke atau tromboemboli sistemik, perdarahan, infark miokard, dan kematian pasien dengan fibrilasi atrium. Pengaruh warfarin pada pasien dengan fibrilasi atrium pada mereka yang menderita penyakit ginjal kronis, obat ini mengurangi risiko stroke atau sistemik tromboemboli dan meningkatkan risiko perdarahan. Sebaliknya, aspirin tidak terkait dengan penurunan risiko stroke atau tromboemboli sistemik tetapi dikaitkan dengan peningkatan risiko perdarahan.

Page 16

Page 17

Anda mungkin juga menyukai