Anda di halaman 1dari 9

APBN TAHUN 2009 DAN 2010 Komposisi Dasar Keuangan Pemerintah Aktivitas keuangan setiap institusi ekonomi terbagi

menjadi dua bagian, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Pada prinsipnya, besarnya pengeluaran akan menyesuaikan dengan besarnya perolehan pendapatan. Namun, seiring dengan dinamika kebutuhan dan orientasi dalam mencapai tujuan, besarnya pengeluaran seringkali tidak tergantung dari besarnya pendapatan. Oleh karenanya dikenal dengan pos pembiayaan yang berfungsi sebagai sumber pendanaan APBN. Ada 3 pos anggaran utama dalam APBN, yaitu pos belanja atau pengeluaran e!penditure", pos pendapatan revenue", dan pos pembiayaan financing". #ungsi pendapatan negara digunakan untuk mendanai sejumlah pengeluaran negara. Ada dua kondisi dari kecukupan pendapatan dan besarnya pengeluaran negara, yaitu kondisi anggaran surplus dan kondisi anggaran defisit. $ika pos pengeluaran lebih besar daripada pendapatan, maka anggaran pemerintah berada dalam kondisi defisit. %ebaliknya, jika besarnya pendapatan negara mampu melampaui besarnya pengeluaran, maka kondisi anggaran negara dikatakan surplus. #ungsi pos pembiayaan digunakan apabila anggaran negara berada dalam kondisi defisit. &ekanisme anggaran seperti yang diuraikan di atas merupakan dasar dari penganggaran di dalam APBN. 'entu saja dalam praktik pelaksanaan pengelolaan anggaran tidak sesederhana penjelasan di atas. (ntuk lebih jelasnya mengenai mekanisme tersebut bisa dibaca pada tulisan sebelumnya. Pos Pendapatan Pemerintah APBN" Pemerintah melakukan aktivitas yang menurut undang)undang bertujuan untuk menghimpun sumber)sumber pendapatan. Ada dua bentuk sumber pendapatan dalam APBN, yaitu penerimaan dalam negeri domestic revenue" dan hibah. Adapun perincian pos)pos penerimaan dalam APBN bisa dilihat pada tabel di ba*ah ini.

Aktivitas pemerintahan sehubungan dengan fungsi untuk menghimpun atau memungut sumber)sumber pendapatan dalam APBN bisa dilihat pada dua pos utama, yaitu penerimaan perpajakan dan penerimaan bukan pajak. 'entu saja pos penerimaan yang paling dikedepankan sebagai sumber utama pendapatan adalah bagian pada pos penerimaan perpajakan. &engingat besarnya peran dari pos perpajakan, maka perpajakan dikelola oleh institusi khusus di ba*ah naungan +epartemen ,euangan -., yaitu +irektorat $enderal +irjen" Pajak bersama +irjen Bea dan /ukai. Adapun untuk hibah merupakan penerimaan yang diperoleh dari bentuk bantuan berupa hibah dari pemerintah negara lain. Penerimaan %+A merupakan pendapatan pemerintah yang diperoleh dari bagi hasil dengan perusahaan asing yang mengelola %+A di dalam negeri. 'entunya sesuai dengan ketentuan bagi hasil yang telah disepakati pula oleh mereka. &isal saja salah satu bagi hasil berupa ketentuan pembagian 01231 dari total pendapatan yang telah dikurangi recovery cost di

mana pemerintah mendapatkan bagian sebesar 014. &engenai pos pendapatan bagian laba B(& diperoleh dari penyisihan keuntungan bersih dari masing)masing B(&N, sesuai dengan ketentuan perundang)undangan. Bank .ndonesia B." yang menjadi bank bagi pemerintah akan menyerahkan surplus pengelolaan kegiatan otoritas moneternya untuk menjadi salah satu sumber pendapatan negara. Badan layanan umum yang dimaksudkan seperti rumah sakit, pendidikan, penyediaan moda transportasi, dan lain sebagainya. Pos Pengeluaran Pemerintah APBN" +isebut juga pos belanja merupakan pos dalam APBN yang merepresentasikan aktivitas pemerintah yang menciptakan biaya. &isalnya menggaji para pejabat publik, menggaji PN%, mendanai ba*ah operasional kegiatan pemerintahan, dan lain sebagainya. Pos ini. pengeluaran5belanja negara meliputi beberapa pos seperti yang diperlihatkan pada tabel di

,omposisi pos anggaran pengeluaran seperti yang diperlihatkan pada tabel di atas merupakan komposisi pengeluaran pada anggaran pemerintah pusat. +alam hal ini, pemerintah pusat berke*ajiban untuk membantu pelaksanaan kegiatan pembangunan dan penganggaran pada pemerintah daerah tingkat propinsi dan kabupaten5kota. (ntuk beberapa propinsi tertentu akan mendapatkan alokasi dana otonomi khusus. Pos anggaran benja untuk daerah merupakan bagian dari penerimaan pusat yang diberikan kepada pemerintah daerah. ,omposisi dalam pos anggaran belanja untuk daerah merupakan implementasi dari hasil penerapan model anggaran .)Account. .mplementasi tersebut sekaligus untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi fiskal melalui (ndang)(ndang Nomor 61 'ahun 3777 'entang Perimbangan ,euangan Pusat +aerah. Pos belanja atau pengeluaran yang paling utama dalam APBN adalah pos pengeluaran rutin. Pada pos belanja inilah nantinya akan digunakan untuk menggaji para pejabat publik ataupun PN% belanja pega*ai", pembelanjaan keperluan operasional pemerintahan,

pembayaran cicilan bunga utang luar negeri, alokasi untuk subsidi, pemberian bantuan sosial, dan pengeluaran rutin lainnya. Pembangunan infrasktruktur maupun penyediaan fasilitas publik dan sarana pelayanan publik akan masuk ke dalam pos pengeluaran pembangunan. Pos Pembiayaan APBN Pos di dalam APBN lainnya yang akan digunakan sebagai sumber pembiayaan APBN disebut pos pembiayaan financing". Pada pos inilah nantinya akan diketahui cara pembiayaan atas kondisi defisit ataupun surplus dari APBN. 'entunya pos)pos di dalam pembiayaan APBN sudah ditentukan berdasarkan ketentuan undang)undang. Ada dua bentuk sumber pembiayaan dalam APBN, yaitu pembiayaan yang berasal dari luar negeri dan pembiayaan yang berasal dari luar negeri. ,omposisi anggaran di dalam pos pembiayaan APBN dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Pos pembiayaan di dalam APBN merupakan lalu lintas pembayaran yang melengkapi aktivitas pendapatan dan belanja negara. Pada pos pembiayaan dicatat arus masuk dan keluar dari kas pemerintah. (ntuk arus keluar pembayaran" seperti pembayaran cicilan

pokok utang5obligasi dalam negeri dan pembayaran cicilan pokok utang luar negeri amortisasi". Oleh karena merupakan arus keluar dan masuk, maka nilai pembiayaan dapat berupa angka positif maupun negatif. Angka positif menandakan arus yang masuk ke kas negara, sedangkan angka negatif menandakan arus yang keluar dari kas negara. Angka surplus5defisit merupakan hasil perhitungan pos anggaran, yaitu besarnya pos anggaran pendapatan dikurangi pos anggaran belanja. +ikatakan surplus, apabila pos anggaran pendapatan lebih besar daripada pos anggaran belanja negara. +ikatakan defisit apabila pos anggaran belanja negara lebih besar daripada pos pendapatan negara. $ika terdapat defisit anggaran, maka besarnya defisit itulah yang kemudian harus ditutupi oleh pos pembiayaan APBN. $ika terdapat sisa perhitungan, maka angka tersebut dicatatkan untuk dimasukkan ke APBN periode tahun berikutnya. (ntuk lebih jelasnya mekanisme pembiayaan surplus5defisit anggaran di dalam APBN dapat dilihat pada posting di sini mengenai APBN. ANALISIS APBN TAHUN 2009 Pendapatan Negara dan Hibah Dalam UU APBN 2009, pendapatan negara dan hibah ditetapkan sebesar Rp98 ,! trili"n# Target terseb"t dire$isi men%adi Rp8!1,0 trili"n dalam d&k"men 'tim"l"s (iskal 2009# Dalam tah"n 2009, realisasi pendapatan negara dan hibah men)apai Rp 8*8,8 trili"n +9!,*, dari perbandingan realisasi terhadap APBN-P tah"n 2009.# Realisasi penerimaan dalam negeri terseb"t terdiri atas realisasi penerimaan perpa%akan Rp/19#9 trili"n +9 ,1, dari targetn0a dalam RAPBN-P 2009. dan realisasi PNBP Rp22!,2 trili"n + 10*,2, dari targetn0a dalam RAPBN-P 2009.# Realisasi penerimaan perpa%akan tah"n 2009 terdiri dari PPh sebesar Rp/01,1 trili"n +9 ,1,., PPN sebesar Rp191,1 trili"n +9 ,1,., PBB dan BPHTB sebesar Rp/, trili"n +92,/,., )"kai sebesar Rp /,! trili"n +10*,0,., Bea mas"k dan bea kel"ar sebesar Rp18,! trili"n +91,2,., serta pa%ak lainn0a sebesar Rp1,1 trili"n +9 ,9,.# 'ementara it", realisasi PNBP dalam tah"n 2009 terdiri dari penerimaan 'DA Rp119,0 trili"n +100,2,., 2aba BU3N Rp2/,0 trili"n +91,0,., PNBP lainn0a Rp 1,8 trili"n +1199,., dan B2U sebesar Rp8,* trili"n +1*2,1,.# Belanja Negara

Dalam UU APBN 2009, belan%a negara ditetapkan sebesar Rp1#01!,1 trili"n, 0ang kem"dian dises"aikan men%adi Rp1#000,8 trili"n dalam D&k"men 'tim"l"s (iskal 2009# 'ampai dengan akhir tah"n 2009, realisasi belan%a negara men)apai Rp91!,* trili"n, 0ang berarti 91,!, dari pag"n0a dalam APBN-P# Realisasi belan%a negara terseb"t terdiri atas realisasi belan%a pemerintah p"sat Rp/28,8 trili"n +90,9, dari pag"n0a dalam APBN-P 2009. dan trans4er ke daerah Rp108,/ trili"n +99,8, dari targetn0a dalam APBN-P 2009.# Realisasi belan%a pemerintah p"sat terdiri dari belan%a pega5ai Rp12!,! trili"n +9 , ,., belan%a barang Rp80,! trili"n +9*,*,., belan%a m&dal Rp! ,9 trili"n +101,*., pemba0aran b"nga "tang Rp91,8 trili"n +8 ,/,., s"bsidi Rp118,1 trili"n +8!,1,., bant"an s&sial Rp!1,8 trili"n +9*,!,. dan belan%a lainn0a Rp18,9 trili"n +!1,0,.# 'ementara it", realisasi trans4er ke daerah berasal dari Dana Perimbangan Rp28!,1 trili"n +100,8,. dan Dana 6t&n&mi 7h"s"s Rp21,1 trili"n +88,0,.# Belan%a daerah terdiri atas pembelan%aan berik"t8 a# Dana perimbangan, 0ait" dana 0ang bers"mber ata" penerimaan APBN 0ang dial&kasikan kepada daerah "nt"k membia0ai keb"t"han daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi 0ang diat"r dengan UU# N& 11 tah"n 200* tentang perimbangan ke"angan antara pemerintah p"sat dan daerah# Dan aperimbangan ini terdiri atas dana bagi hasil +DBH., dana al&kasi "m"m +DAU., dan dana al&kasi kh"s"s +DA7.# b# Dana &t&n&mi, kh"s"s dan pen0es"aian 0ait" tambahan penerimaan agi pr&$insi 0ang memiliki kekh"s"san seperti 0ang ditetapkan dalam UU# N& 18 tah"n 2001 tentang &t&n&mi kh"s"s bagi pr&$insi daerah istime5a a)eh sebagai pr&$insi nangr&e a)eh dar"ssalam +NAD. dan UU# N& 21 tah"n 2001 tentang &t&n&mi kh"s"s bagi pr&$insi pap"a# Defisit Anggaran Dengan realisasi pendapatan negara dan hibah men)apai Rp8*8,8 trili"n, dan realisasi belan%a negara men)apai Rp91!,* trili"n, dalam tah"n 2009 terdapat de4isit anggaran Rp88,/ trili"n +1,/ , terhadap PDB.#

Pembiayaan Anggaran Dalam UU APBN 2009, pembia0aan anggaran ditetapkan sebesar Rp 1,1 trili"n, 0ang kem"dian dises"aikan men%adi Rp129,8 trili"n dalam D&k"men 'tim"l"s (iskal 2009# Realisasi pembia0aan pada tah"n 2009 men)apai Rp112,/ trili"n +8/,!, dari targetn0a dalam APBN-P 2009# Analisis Perbandingan Realisasi APBN tahun 2009 dengan Realisasi APBN tahun 2008 9ika dibandingkan dengan data realisasi APBN pada tah"n 2008, maka dapat diketah"i sebagai berik"t, 0ait" 8 1# Pendapatan Negara dan Hibah pada tah"n 2009 lebih ke)il 0akni t"r"n sebesar Rp 1212,9 trili"n dari pendapatan negara dan hibah pada tah"n 2008# Dimana pada tah"n 2008 sebesar Rp 981,! trili"n sedangkan pada tah"n 2009 men%adi Rp8*8,8 trili"n 'ehingga, dapat dikatakan bah5a realisasi APBN pada tah"n 2009 mengalami pen"r"nan daripada realisasi pada tah"n 2008# 2# Belan%a Negara pada tah"n 2009 lebih ke)il 0akni t"r"n sebesar Rp *8,1 trili"n dari belan%a negara pada tah"n 2008# Dimana pada tah"n 2008 sebesar RP 98 ,! trili"n sedangkn pada tah"n 2009 men%adi Rp 91!,* trili"n# 'ehingga, dapat dikatakan bah5a realisasi APBN pada tah"n 2009 mengalami peningkatan daripada tah"n 2009 1# 9ika dilihat dari besarn0a de4isit, maka dapat dilihat bah5a APBN 2009 mengalami de4isit 0ang tinggi 0akni sebesar Rp 88,/ trili"n dibandingkan dengan APBN 2008 sebesar Rp *,1 trili"n#

Anda mungkin juga menyukai