Anda di halaman 1dari 11

BAB 1 PENDAHULUAN

sejarah bukanlah sesuatu yang terpisah dan berbeda dari kehidupan manusia. Sebaliknya ia harmonis dengannya, karna manusialah yang membuat dan membentuknya. Manusialah yang mendominasi alur sejarah dan mengarahkan sesuai kehendaknya. Karya sejarah yang ditulis pada abad 20-an umumnya cenderung para orientasi yang kedua. Kelebihannya, setiap peristiwa dari suatu aspek tertentu dapat didekati secara hoslitik, dianalisis dengan aspek-aspek sosial-kesejarahan lainnya yang terjadi pada masa itu, sehingga setiap peristiwa dapat difahami sesuai dengan konteksnya. Berdirinya daulat bani umayyah, tentang para khalifah nya, dan beberapa peristiwa penting yang terjadi selama masa pemerintahan mereka yang dianggap sebagai pembuka jalan bagi pasukan tentara islam untuk memasuki wilayah yang terletak dibalik sungai Euphrat, China, Sind, Maghrib, dan Andalusia (Spanyol)

BAB II PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI UMAYYAH A.SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM
Dengan berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, maka lahirlah kekuasaan dinasti bani Umayyah. Pada periode Ali dan Khalifah sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan nabi Para khalifah dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar lainnya. Hal ini jauh berbeda dengan masa sebuah Khulafaurrasyidin atau masa dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang dimulai pada masa dinasti umayyah. Adapun bentuk pemerintahannya adalah bentuk kerajaan, kekuasaan bersifat feodal, atau turu-temurun, untuk mempertahankan kekuasaan, khalifah berani bersikap otoriter, adanya unsur kekerasan, diplomasi yang diiringi dengan tipu daya, serta hilangnya musyawarah dalam khalifah. Umayyah berkuasa kurang lebih 91 tahun. Reformasi cukup banyak terjadi, terkait pada bidang pekembangan dalam kemajuan pendidikan islam. Perkembangan ilmu tidak hanya dalam bidang agama semata melain juga dalam aspek teknologinya. Sementara sistem pendidikan masih sama ketika masa rasul dan Khulafaurrasyidin, yaitu Kuttab yang pelaksanannya berpusat di mesjid.

B.PEMBENTUKAN DINASTI BANI UMAYYAH


Muawiyah adalah pendiri dinasti umayyah. Ia merupakan putra Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hindun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd syam ibn Abd manaf. Sebagai keturunan abdu manaf, muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan nabi Muhammad. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota mekah (fahtul mekkah), bersama penduduk kota mekkah lainnya. Ketika itu muawiyah berumur 23 tahun. Muawiyah di angkat menjadi anggota sidang penulis wahyu. Muawiyah banyak meriwayatkan hadits-hadits baik yang langsung dari rasul atau dari sahabat termuka maupun dari saudara peremuannya, yaitu Habibah binti Abu Sofyan (ia salah seorang istri rasulullah), Abdullah ibn Abbas, said ibn Musayyab dan lain-lain.

Keberhasilan yang di capai muawiyah, bukan hanya bermula dari kemenangan berdiplomasi yang terjadi pada perang shiffin serta terbunuhnya khalifah Ali bin Abi Thalib, melainkan semenjak awal ia menjadi gubernur, muawiyah dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang kuat, ia menjadi landasan kepemimpinan, politikus, serta profesional dalam mengatur adminitrasi pemerintahan. Hal ini terlihat dari peran yang pernah dimainkan semenjak zaman rasulullah. Dinasti umayyah berkuasa selama 91 tahun (41-132 H/661-750 H). Dengan 14 orang khalifah yang dimulai umayyah ibn Abu sofyan dan diakhiri marwan ibn muhammad. pada awalnya pemerintahan dinasti bani umayyah bersifat demokrasi lalu berubah menjadi feodal dan kerajaan. Pusat pemerintahannya bertempat dikota damaskus hal ini dimaksudkan agar lebih mudah dalam memerintah, karena muawiyah sudah begitu lama memegang kekuasaan diwilayah tersebut serta ekspansi teritorial sudah begitu luas. Sebenarnya pemerintahan dari keturunan abu soyan hanya sampai pada muawyah II kemudian dilanjutkan oleh keturunan Abul ash.

C.KEMAJUAN YANG DI CAPAI


Pada masa pemerintahan dinasti umayyah berlangsung selam 91 tahun dengan 14 khalifah, berbagai kemajuan telah diperoleh pada masa dinasti ini. Dalam bidang adminitrasi misalnya, telah terbentuknya berbagai lembaga adminitrasi pemerintahan yang mengandung tampuh pimpinan dinasti umayyah. banyak tejadi kebijaksanaan yang dilakukan pada masa itu, diantaranya: 1. Pemisah kekuasan. (terjadi dikotomi antara kekuasan agama dan politik) 2. Pembagian wilayah. (wilayah terbagi atas 10 wilayah) 3. Bidang adminitrasi. (organisasi tata usaha negara tepecah kedalam bentuk dewan) 4. Organisasi keuangan. (masih berpusat pada baitul mal) 5. Organisasi ketentaraan. 6. Organisasi kehakiman. 7. Bidang sosial dan budaya. 8. Bidang seni dan sastra. 9. Bidang seni rupa. 10. Bidang arsitektur. terlihat kubah al-sakhra di baitul maqdis, yaitu kubah batu yang di dirikan pada masa khalifah Abdul malik ibn marwan pada tahun 691 M1

Maidir Harun, Firdaus Agus, sejarah peradaban islam,(Padang: IAIN IB Prees, 2001, hlm. 82-87)

Disamping melakukan ekspansi tertorial, pemerintahan dinsti umayyah juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberi dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan penyediaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau melakukan perkembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan kaderisasi ilmu di antra ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu adalah: 1. 2. 3. 4. Ilmu Agama. Ilmu sejarah dan geografi. Ilmu pengetahuan di bidang bahasa. Bidang fisafat.2

D.KERUNTUHAN UMAYYAH
Periode ini dimulai dari tahun 41H/661M sampai jatuhnya khilafah umayyah di damaskus tahun 132H/750M. Pada masa ini telah terjadi perbedaan pendapat yang menimbulkan aliran-aliran dan telah terkristalisasi kecendrungan-kecendrungan dan cara pendekatan dari aliran-aliran yang saling berbeda. Ada beberapa faktor yang membentuk kecendrungan (ittijah) tersebut: 1. Pengaruh dari peristiwa lokal dan perebutan kekuasaan 2. Adanya infiltrasi (penyusupan) alam pikir asing, khususnya filsafat yunani, yang menimbulkan beberapa aliran, termasuk tasawuf zuhud dan aliran tasawuf falsafi, serta tasahuf india. 3. Untuk menghadapi tantangan hidup dan perkembangan masyarakat islam dan masyarakat pedesaan yang sederhana menuju masyarakat metropolis yang kompleks, dari politik regional ke politik internasional. Masa ini adalah masa pembentuk hukum islam yang sudah menjurus kepada furu syariyyah, hukum-hukumnya di ambil dari dalil-dalil yang terperinci dan sekaligus peletakan peraturan dasar yang diambil dari keempat sumber yang sudah ada. Pada masa ini telah dimulai usaha penafsiran Al-quran dan pengumpulan hadits, mempelajari dan mendalaminya, menjaga kepalsuannya dari pengaruh golongan, atau sebab-sebab.

Musyrifah Sunanto, sejarah islam klasik perkembangan ilmu pengetahuan islam ,(Jakarta: kencana, 2004, hlm. 41-42)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan dinasti umayyah lemah dan membawanya kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah: 1. Sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan adalah sesuatu yang baru bagi tradisi Arab yang lebih menekankan aspek senioritas. Pengaturan tidak jelas, ketidak jelasan sistem pergantian khalifah ini menyebabkan trjadinya persaingan yang tidak sehat dikalangan anggota keluarga istana.3 2. Latar terbentuknya dinasti bani umayyah tidak bisa dipisahkan dari komflik-konflik politik yang terjada di masa Ali. 3. Pada masa kekuasaan bani umayyah, pertentangan etnis antara suku Arabia utara(Bani Qays) dan Arabia selatan(Bani kalb) yang sudah ada sejak zaman sebelum islam, makin merucing. Perselisihan ini menyebabkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang persatuan dan kesatuan.4 4. Lemahnya pemerintahan daulat bani umayyah juga di sebabkan oleh sikap hidup mewah dilingkungan istana sehingga anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Disamping itu, golongan agama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang. 5. Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti bani oleh keturunan Al-Abbas ibn Abd Al-Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari bani Hasyim dan golongan Syiah, dan kaum mawali yang merasa dikelasduakan oleh pemerintah Bani Umayyah.

3 4

Philip K. Hitti, History of the Arabs,(london: Macmillan,1970) hlm. 281. Syeh Amer Ali, A Short history of the saracens, (new Delhi, kitab Bhavan, 1981) hlm. 169-170

Khurasan adalah daerah yang paling membawa kesulitan bagi dinasti umayyah, karena bukan saja jauh dari ibukota kerajaan, namun juga ada masalah-masalahnya sendiri seperti pertikaian suku diantara kaum imigran Arab, kekejaman dan kebrutalan pejabat umayyah yang dominan mewarnai daerah ini, serta politik dan ekonominya yang relati mandiri sehingga menjadikan daerah yang ada di timur. Salah satu pemberontakan atau aksi perlawanan terhadap kekuasaan Bani Umayyah di khurasan adalah pemberontakan Haris. Haris adalah seorang Arab dari suku Tamim. Dia menentang penguasa Bani Umayyah sejak tahun 116 sampai 128 H. Aksi perlawanan zaid, yang terjadi setelah aksi perlawanan Yazid bin Muhallab, lebih penting artinya.5 Niat utama zaid adalah memperkuat agama dan memberikan keadilan kepada masyarakat. Meski tidak sependapat dengan penguasa umayyah, namun berulangulang Haris mengajukan pemikiran atau usulan untuk ikut memberikan konsultasi berkenaan dengan pengangkatan penguasa.6

55

Pemberontakan Yazid bin Muhallab, seperti sudah di singgung sebelumnya, bersifat politis. Terjadi kerena opotunisme atau spekulasi Yazid. 6 Tarikh ath-thabari, jld. 6, hlm. 2-3.

Daftar pustaka
Harun, Maidir, Agus, firdaus, Sejarah Peradaban Islam, Padang : IAIN IB Prees, 2001. Sunanto, Masyrifah, Sejarah Islam Klasik Perkembangan Islam, Jakarta : Kencana, 2004. Bakiy, Al Muhammad, Alam pikiran islam dan perkembangan nya Jakarta: Bulan Bintang, 1987.

KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Dengan lajunya bola Revolusi dunia yang berputar mengelilingi Rotasi permukaan bumi dan telah mengelinding seluruh isi muka baik lahir maupun bathin.Dengan rahmat dan izin Allah kami telah menyelesaikan makalah dengan judul PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI UMAYYAH, dengan harapan dapat bermanfaat dan dapat dipelajari bagi seluruhnya. Demikian tutur kata kami yang telah terukir di selembar sambutan dengan setetes tinta hitam di iringi pena yang berjalan,lebih dan kurang dari kata-kata kami,kami mohon maaf atas segala yang keluar menjadi hitam dari Selembar yang putih.Untaian kata syukran yang kami lanturkan dengan ini kami ucapkan terima kasih.

Banda Aceh, 30 oktober 2011

Penulis

PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI UMAYYAH


D I S U S U N OLEH: KELOMPOK 3 SAFRINA ZAHRATURRAHMI SYARIFAH SYUKRIA FITRI MAILISNAWATI DEWI AKRAMANUR

ADAB SASTRA ARAB (ASA) FAKULTAS ADAB INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSSALAM-BANDA ACEH 2011-2012

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN BAB II PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA DINASTI BANI UMAYYAH i 1 2

A.SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM B.PEMBENTUKAN DINASTI BANI UMAYYAH C.KEMAJUAN YANG DICAPAI
D.KERUNTUHAN DINASTI UMAYYAH DAFTAR PUSTAKA

KESIMPULAN
Dengan berakhirnya kekuasaan khalifah Ali bin Abi Thalib, maka lahirlah kekuasaan dinasti bani Umayyah. Pada periode Ali dan Khalifah sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan nabi Para khalifah dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar lainnya. Muawiyah adalah pendiri dinasti umayyah. Ia merupakan putra Abu Sufyan ibn Harb ibn Umayyah ibn Abdu syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hindun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd syam ibn Abd manaf. Sebagai keturunan abdu manaf, muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan nabi Muhammad. Ia masuk islam pada hari penaklukan kota mekah (fahtul mekkah), bersama penduduk kota mekkah lainnya. Ketika itu muawiyah berumur 23 tahun. Faktor-faktor yang menyebabkan dinasti bani umayyah runtuh adalah: 1.sistem pergantian khalifah melalui garis keturunan yang merupakan hal baru bagi tradisi arab. 2.latar belakang terbentuknya dinasti bani umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik yang terjadi pada masa ali. 3.pada masa kekuasaan bani umayyah, pertentangan etnis antara bani Qays dan bani Kalb makin meruncing. 4.lemahnya pemerintahan daulat bani umayyah. 5.munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturuanan Al abbas ibn Abd Al muthalib.

Anda mungkin juga menyukai