Anda di halaman 1dari 6

Assalamu’alaikum WR. WB.

Bismillahirrahmanirrahim

‫ َم ْن‬،‫ات أ َْع َمالِنَا‬


ِ ‫اهلل ِمن ُشرو ِر أَْن ُف ِسنَا و ِمن سيِّئ‬
ََ ْ َ
ِ ِ ِ ِ ِِ
ْ ُ ْ ‫ َو َنعُوذُ ب‬،ُ‫إِ َّن احْلَ ْم َد للَّه حَنْ َم ُدهُ َونَ ْستَعْينُهُ َونَ ْسَت ْغف ُره‬
ِ ِ ْ ‫ض َّل لَه ومن ي‬ ِ ‫يه ِد ِه اهلل فَالَ م‬
‫ َوأَ ْش َه ُد‬،ُ‫ك لَه‬ َ ْ‫ي لَهُ أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إِلَهَ إِالَّ اهللُ َو ْح َدهُ الَ َش ِري‬
َ ‫ضل ْل فَالَ َهاد‬ ُ ْ ََ ُ ُ ُ َْ
َّ ‫أ‬
‫ أ ََّما َب ْع ُد‬،.ُ‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُه‬

Yang saya hormati Bapak Parmin, S.Pd.SD selaku kepala SD Negeri 2 Karanganyar,
yang saya hormati bapak dan Ibu guru SD Negeri 2 Karanganyar, teman-temanku dari kelas
satu sampai kelas enam yang saya sayangi dan saya banggakan.

Yang pertama, mari kita memanjat kan puji syukur kehadiran Ilahi robbi yang telah
memberikan murahan rahmat taufik dan hidayah Nya, sehingga kita dapat berkumpul dan
bertatap muka di pagi yang cerah ini.

Selanjutnya, sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada nabi akhir zaman,
junjungan kita nabi agung Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang telah membawa kita
dari zaman kebodohan ke dalam zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini. Semoga kita semua merupakan umat nabi yang kelak akan mendapatkan
pertolongan dan syafaatnya di yaumul akhir. Amin.

JUDUL : WUDHU
Apa itu wudhu ? 
Wudhu itu ada dua makna, secara :
1. Secara Tafsir Bahasa 
2. Secara Bahasa, 
 Secara bahasa yang diambil keterangan dari al quran dan hadist,  wudhu disebut
dengan bersih dan indah. diharapkan dengan wudhu itu semakin bersih penampilan dirinya
dan nampak indah dalam penampakan prilakunya (khusnul, menggambarkan keindahan dari
aspek keindahan ahlaq, bukan tampilan fisik (jamala)). Tampak keindahan itu dari aura
kebaikan. Orang yang wudhunya benar maka perangkat tubuh yang dibasuh ketika berwudhu
akan baik 
 Wajah dibersihkan bersih tapi dengan wudhu seharusnya memancarkan aura kebaikan
jika tidak maka ada yang salah dalam wudhunya. Tangan dibasuh bersih, tapi tangan tidak
mencerminkan prilaku yang baik (maka ada yang salah dalam wudhunya). 
 Oleh para ulama di spesifikan menjadi "Toha", wudhu tidak sekedar menjanjikan
kebersihan secara fisik tetapi juga ada makna taharah disana (bersih luarnya suci dalamnya)
 Rasulullah menyebut dengan kata "tuhurun", wudhu ini tidak biasa, kalau cuman
biasa dan pada waktu solat perasaan anda kotor, tidak bersih dengan wudhunya maka
solatnya pun akan bermasalah, Turun ayat al quran " Fawailulil musholin" celakalah orang
solat. Orang solat saja masih celaka apalagi yang tidak solat (bukan semua orang solat yang
celaka), tapi yang celaka adalah orang yang lalai dalam solatnya, bentuk lalainya adalah yang
solatnya ingin dilihat orang lain, (ia solat berwudhu bersih secara aspek luarnya tapi
dalamnya kotor karena tdalam solatnya membawa sifat riya` itulah yang bermasalah). Riya
itu selain mendatangkan dosa ia akan menghanyutkan amal seketika (surah 2:264), "Hai
orang beriman janganlah kau batalkan amalan-amalan kebaikanmu dengan menyebut nyebut
amalan sedekahmu dan menyakiti perasaan yang menerima, seperti orang riya yang infaq".
Sehingga riya mengugurkan amal dan merusak amal. 
 Keterangan para ulama diatas tercantum dalam riwayat muslim no.224 dan no.225, "

‫ُور‬
ٍ ‫طه‬ ِ َ ‫اَل ُت ۡق َب ُل‬
ُ ‫صاَل ةٌ ِب َغ ۡير‬
Tidak akan diterima solat seseorang tanpa bertaharah (wudhu)", jika ada orang yang
melakukan solat tapi tidak berwudhu maka solatnya tidak akan diterima. 

Mari kita koreksi diri, berapa banyak aspek wudhu itu bisa hadir dalam prilaku kita. Maka
sebagaimana hadist Rasulullah, bersamaan dengan orang yang berwudhu itu akan gugur dosa
dosa yang ada dalam anggota tubuhnya, bersamaan dengan mengalir tetesan air wudhunya
jatuh kotoran dan dosa dosanya. Kalau wudhunya benar bercahaya pancaran wajahnya
dikarenakan kebaikan saat di dunia. Apakah wudhu kita telah menghasilkan esensi dalam
berwudhu ? jika belum mari kita turunkan pembelajarannya.
Cara berwuhdu 

Jika ada ayat al quran dibuka dengan kalimat iman, artinya informasi yang akan disuguhkan
lewat ayat itu sekaligus menjadi indikator keimanan bagi pemiliknya, semakin cepat kita
merespon dan serius mengerjakannya. Maka ini pertanda iman kita berada di level yang baik.
Jika kita malas mengerjakannya maka ini pertanda keimanannya dalam keadaan lemah.

Ayat wudhu dibuka dengan kalimat "iman", maka ketika anda serius mengerjakan wudhu
dengan cara yang benar ini menandakan iman anda dalam keadaan yang baik, jika anda abai
(asal basah/asal basuh) tak peduli dengan cara kebaikan yang ada didalamnya, ini
menunjukan iman kita sedang kondisi yang tidak baik. 

1. Qur'an surah Al Maidah ayat 6, 

"Hai orang orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah, kalau anda ingin
menyempurnakan sholat, 

Bab solat dibuka dengan kalimat "wa aqimu/sempurna" (al baqarah:3) (al baqarah : 43)
(surah 111 : 114) (surah 117:78) (surah 29:49) , maka sebelum kita melakukan solat maka
diadakan "iqomah" bukan tanda dimulai solat. Makna lebih dalamnya Iqomah itu
tanda/isyarat kepada kita untuk segera menyempurnakan solat kita. 
Ayat wudhu dibuka dengan kesempurnaan solat, 

Tafsir dari Nabi Muhammad Shalallah A`laihi Wassalam, hadist riwayat al bukhari no. 744 /
Hadist muslim no.397. Hadistnya dikisahkan oleh Abu horairoh kisahnya dialami oleh
kholad.  Kholad sholat disamping nabi, dan nabi berada disekitarnya. Kemudian mendatangi
nabi dan sebelum sempat bertanya nabi menjawabnya silahkan anda solat lagi karena anda
belum solat. Maka kholad mengulangi solatnya hingga tiga kali. namun nabi selalu
mengulangi kalimatnya untuk menyuruhnya kembali untuk sholat. Akhirnya kholad berkata
"Ya Rasulullah saya tidak bisa lagi melakukan yang lebih baik dari sholat yang awal saya
lakukan, tolong ajarkan saya". Maka Rasulullah berkata "jika solatmu ingin sempurna
mulailah dengan menyempurnakan wudhu (mulai diajarkan cara berwudhunya dari awal
sampai akhir), baru menghadap kiblat begini caranya, lalu bertakbir hingga salam beginilah
caranya. 

Dari para pakar hadist jika hadist ini langsung memulai pada solatnya langsung, berarti
wudhunya sudah sempurna, tapi kalimat nabi dimulai dengan sempurnakan wudhu begini
caranya berarti orang ini (kholad) sudah memiliki masalah dengan wudhunya dari awal.
Kalau wudhunya tidak bermasalah mustahil nabi menyinggung wudhunya. Kata ahli fiqih
mengatakan wudhu akan berdampak benar tidaknya solatnya (jika wudhunya sudah keliru
maka solatnya akan berantakan)

Ajarkan cara berwudhu yang benar karena wudhu memiliki dampak yang besar terhadap
sholat. 

Ada 4 hal yang diprioritasnya dalam berwudhu 

Empat (4) pokok ini sifatnya wajib, Bila ketika berwudhu memiliki keterbatasan air
(ukurannya hanya segelas air mineral). Maka jika ada cukup air yang digunakan untuk
membasuh dari ke empat yang pokok maka jangan dahulukan tayamum 

Empat hal itu adalah : 

 Wajah, kategori wajah yang dibasuh adalah tampak depan dari kepala mulai dari
kening turun kebawah, termasuk mata dan sela sela mata, sampai ke dagu, sampai menyela
nyela jengot jika memiliki, area bawah telinga hingga bagian dari dagu yang paling
bawah). Caranya : Air ditumpahkan ketangan dan air ditangan ditumpahkan ke wajah, ketika
membasuh muka fungsikan telunjuk untuk membersihkan mata (kotoran mata) dan ibu jari
dipergunakan untuk membersihkan area dibawah telingga hingga dagu bagian bawah. \
 Tangan sampai siku, ya'dun (tangan) dimulai dari ujung jari hingga dekat kebahu. ada
bagian tangan berdasarkan fungsi mirfa' (siku), said, rusbun (pergelangan), asobiah (jari),
asofun (telapak). kahf (punggung telapak tangan), dalam hal membasuh tangan yakni dengan
memulai sesuatu (jemari tangan) sampai tujuannya (siku) jangan dibalik. siku yang dimaksud
bisa disekitar siku lebih sedikit dan bukan bermaksud melebihkan hanya memastikan untuk
siku terbasuh. Caranya : ambil airnya, tumpahkan airnya dari tangan hingga siku (bukan dari
siku ke tangan), kanan diselesaikan kemudian kiri. (bukan kanan kiri kanan kiri)
 Kepala, membasuh kepala bukan rambut (orang yang tidak memiliki rambut juga
harus melakukannya), dimuai dari jidad dikepala hingga bagian kepala berakhir dagian
bawah kepala dibelakang kuping, Caranya, tumpahkan air ke tangan dan buahlah airnya,
usaplah kepala dari kening hingga bagian belakang kepala hingga kebagian belakang kuping
dan bisa dibalikan ke bagian kepala sebelumnya hingga dahi.  Ada juga bagian kepala dari
jidad hingga ubun ubun atau bisa membasuh kepala bagian dahi hingga ubun ubun dilanjut
mengusap kepala bagian belakang bawah tungkak kepala (untuk wanita yang berhijab yang
saat itu tempat wudhunya terbatas)
 Kaki, hukum membasuh kaki sama dengan membasuh tangan. Membasuh kaki dari
ujung jemari kaki sampai pergelangan kaki. Caranya : airnya diambil dan ditumpahkan ke
kaki, batasnya jemari sampai pergelangan mata kaki. (1) ambil air dan tumpahkan dimulai
dari sela sela kaki, gunakan kelingking untuk disela sela. (2) tumpahkan air untuk
membersihkan kaki bagian telapak dan punggung kaki hingga mata kaki dan tumit. (3) ambil
air dan rata kembali keseluruhan dari ujung hingga mata kaki.

Membasuh tiga kali itu merupakan batasan maksimal, jika sekiranya basuhan pertama belum
sepenuhnya menjangkau bagian tubuh yang seharusnya dibasuh maka bisa mengulangnya
pada basuhan kedua hingga ketiga. Jika satu kali sudah mewakili keseluruhan terbasuh maka
itu bisa dianggap cukup. Tapi jangan sampai empat kali karena Rasulullah pernah bersabda
barang siapa yang meliebihkan hingga timbul aspek boros ia telah dikatakan bermaksiat
kepada Rasulullah. 

Orang yang diacam dengan siksa kubur karena tidak sempurna wudhunya karena sengaja
meninggalkan kotoran dikakinya, ini tidak sopan untuk menghadap Allah. yang kotor sengaja
tidak dibasuh seperti sengaja menghadirkan kotoran. (ini maksiat yang nyata)

Sunah Wudhu untuk Anggota Badan lainnya 

Jika airnya cukup banyak maka kita bisa sempurnakan dengan sunahnya dan tambahan
pahala jika melakukannya. 
1. Berniat membaca bismillah, membasuh tangan dengan menyela jari -jari dengan air
2. Kumur kumur, diantara kumur kumur kita boleh sambil menyikat gigi dengan tangan
membersihkan kotoran/makanan yang tersangkut. menyikat nyikat gigi ini bisa dengan cara
bersiwak sebelum berwudhu. 
3. Istinshak (mengirup air dari hidung saat kumur kumur, hirup sebagian  dan keluarkan
air dan kotorannya dari hidung)
4. Telinga, membasuh telinga bisa sekaligus dilakukan ketika membasuh kepala. boleh
juga setelah membasuh kepala ambil air lagi untuk membasuh telinga. (keduanya syah dan
boleh)
5. Ujung kaki dibasuh dengan sempurna 
6. Ditutup dengan doa.
Sunah ketika mengakhiri wudhu dengan DOA

Kita sering membaca doa setelah berwudhu, apakah kita paham akan esensi doa tersebut. Doa
setelah berwudhu adalah 
" Ya Allah jadikanlah aku orang yang bertobat" 

Makanya nabi menyebut wudhu dengan thaharah, bukannya tobat itu mengakui dosa yang
dilakukan, menyesalinya dan berjanji akan meninggalkannya. 

Berwudhu esensinya adalah sebenarnya ia sedang bertobat dengan wudhunya, karena yang


dibasuh dalam anggota tubuh adalah yang sering kita pergunakan sehari hari dalam
beraktivitas yang tidak menutup kemungkinan dapat melakukan dosa. Mata melihat yang
keliru, lisan berucap yang keliru, kuping mendengarkan yang keliru, kaki dipergunakan untuk
jalan ketempat maksiat, tangan mencuri yang bukan haknya. Orang yang wudhunya benar
maka sesungguhnya ia sedang bertobat dihadapan Allah. contohnya saat ia kumur kumur dan
membuang air dari mulutnya ia sejatinya sedang menjatuhkan dosa dosa kecil yang
disebabkan karena lisanya. Bicara yang tidak menyenangkan, kadang bergibah, kadang
memfitnah. 

Maka evaluasilah sikap anda dengan membenarkan cara berwuhdu anda. Angota badan yang
dipakai untuk beribadah mustahil melakukan maksiat, karena ia sebaiknya sadar bahwa ia
sedang bertobat dan berjanji untuk tidak melakukan kemaksiatan. 
 Mutakhohirin, orang-orang yang suka memperbaiki diri untuk bersih luarnya suci
dalamnya. 
 Mutakhohir, orang-orang yang berusaha suci. 
 Khohir, suci
Jika wudhu kita sempurna, taubat, toharoh, (bersih luar dalam), maka anda langsung disebut
dalam al quran mendapatkan peluang untuk memperoleh cinta Allah (surah ke-2: 222), Allah
akan mencintai orang orang yang berusaha untuk taubat atau orang orang yang berusaha
membersihkan dirinya. 

Jika cinta Allah telah kita raih maka yang dapat kita dapatnya selanjutnya adalah ampunan
dari semua dosa (surat ke-3 :31) "Katakan Muhammad jika mencintai Allah maka ikutilah
Nabi Muhammad". Jika anda telah mengikuti semua apa yang diperintahkan Allah sesuai apa
yang telah diajarkan Rasulullah, maka cinta Allah akan diberikan kepada Anda. Bentuk cinta
Allah adalah akan diampuni dosa dosanya. Dosa sebesar apapun itu akan Allah ampuni
(surah 39:53), jika ia ingin kembali bertobat atas dosa dosanya "wahai Muhammad
katakanlah kepada hamba hamba Allah yang banyak dosanya, jangan putus asa dari rahmat
Allah", caranya dengan bertobat dan melakukan kebaikan dalam hidup.

Dalam berwudhu syaratnya tidak berlebihan 


Syaratnya tidak berlebihan dalam berwudhu (isrof diantaranya bermakna berlebihan dalam
pelaksanaannya dan berlebihan dalam menggunakan sesuatu termasuk air wudhunya) (surah
7:31), "hai anak cucu adam berikanlah penampilan terbaikmu saat kalian solat, kenakan
pakaian terbaik termasuk berwudhu dengan baik" 

Berlebihan dalam berwudhu adalah bentuk bermaksiat kepada Rasulullah dan dosa dihadapan
Allah, Ada sifat air yang dipergunakan dalam berwudhu yakni : 
1. Air yang berada didalam satu wadah tertentu
2. Air yang pancurannya kederasan airnya bisa di atur (air keran dikecilkan dan bisa
dimatikan dulu ketika sedang membasuh bagian lainnya)
3. Air yang mengalir disungai

1. Bagaimanakah cara berwudhu yang diajarkan oleh Rasulullah SAW agar tidak
dipandang makruh bahkan batal saat menunaikan puasa?
Jawabannya:
Saudaraku sesungguhnya cara berwudhu didalam ramadhan tidak ada bedanya dengan
cara berwudhu seperti halnya yang anda tunaikan diluar-luar ramadhan seperti wudhu
yang dilakukan saat hendak menunaikan sholat hanya barang kali dalam catatan tertentu
terkait dengan sunnah-sunnah wudhu yang dipandang berpotensi membatalkan puasa atau
dipandang makruh maka dalam hal demikian anda diminta untuk berhati-hati atau bahkan
meninggalkan sebagiannya. Seperti saat anda berkumur-kumur maka anda harus berhati-
hati agar tidak berkumur-kumur yang bisa menghasilkan hal yang berlebihan sampai
misalnya menelan air maka itu sangat berpotensi membahayakan dalam puasa anda dan
dalam berkumur-kumur ini sunah istinsyaq atau menghisap air kehidung ini bisa anda
tinggalkan karena juga berpotensi untuk bisa membatalkan puasa anda. Jadi berwudhulah
sebagaimana anda ingin menunaikan sholat tapi anda bisa meninggalkan bagiannya
sunnah tertentu seperti istinsyaq dan berhati-hati dalam berkumur sehingga tidak ada
kesan anda kemudian memberi atau mencari celah untuk menelan air dalam kondisi
berkumur-kumur. Silahkan berwudhu seperti halnya yang anda tunaikan untuk
menunaikan sholat Allah SWT a’lam bissawwab.

Anda mungkin juga menyukai