Anda di halaman 1dari 6

PROBABILITAS1 1.

Pendahuluan Salah satu konsep dasar yang penting untuk dipahami sebelum kita melangkah pada pemahaman lebih lanjut metode statistik inferensial adalah probability (peluang/kemungkinan). Bagian ini akan mengemukakan konsep-konsep, pengertian/definisi dan contoh agar mahasiswa mampu memahami konsep-konsep yang dimaksud. 2. Tujuan Instruksional Umum ahasiswa diharapkan mampu menjelaskan konsep- dan aturan dasar dasar dalam probabilita.

3. Tujuan Instruksional Khusus !. ahasiswa diharapkan mampu menjelaskan tentang konsep dasar probabilita ". #. ahasiswa diharapkan dapat menjelaskan aturan-aturan dasar probablitas ahasiswa mampu menjelaskan tentang nilai kemungkinan

. Konse! "asar# a. $ejadian (event) %efinisi & 'asil dari sebuah eksperimen atau sur(ey. )ontoh &*nam (titik) yang ditunjukkan pada lemparan sebuah dadu, dan seseorang yang membeli minuman ringan %iet )oke i. Elementary event& %efinisi& 'asil sebuah eksperimen yang memenuhi hanya satu kriteria )ontoh& - Seseorang yang membeli minuman ringan %iet )oke, atau kartu berwarna merah dari sekumpulan kartu. ii. Joint event& %efinisi& 'asil sebuah eksperimen yang memenuhi dua atau lebih kriteria )ontoh& Seorang perempuan yang membeli minuman ringan %iet )oke, atau kartu berwarna merah dan sekaligus bergambar hati dari sekumpulan kartu. b. Random variable& %efinisi& Sebuah (ariable yang nilai numeriknya mewakili kejadian-kejadian dalam suatu eksperimen
!

%isarikan dari %a(id

. +eine , %a(id -. Stephan, ".!..

)ontoh& /umlah kendaraan yang tiba di S0B1 dalam waktu satu jam c. Probability& %efinisi& sebuah bilangan yang menunjukkan kemungkinan sebuah kejadian tertentu akan terjadi untuk random variable. )ontoh& kemungkinan mendapatkan angka 2 jika melempar dua buah dadu, kemungkinan seorang incumbent memenangkan pemilihan, persentase kemungkinan akan turunnya hujan. 0robabilitas ditetapkan sebagai angka desimal dengan nilai antara . hingga !.. mengindikasikan sebuah kejadian yang tidak pernah terjadi (dikenal sebagai null event). ! mengindikasikan certain event, sebuah kejadian yang pasti terjadi. d. Collectively Exhaustive Event& %efinisi& 3angkaian kejadian yang memasukkan semua kejadian yang mungkin. )ontoh& 4ambar atau angka jika melempar koin $. Aturan "asar Pro%a%ilitas Serangkaian aturan menentukan perhitungan probabilitas (elementary dan joint) a. 5turan !& 0robabilitas atau kemungkinan suatu kejadian harus berada diantara . dan !. 6ol adalah kemungkinan yang paling kecil dan satu yang paling besar sehingga tidak ada kemungkinan yang bernilai negatif atau lebih besar dari !,.. )ontoh& 0ada kasus pelemparan dadu. $emungkinan akan didapatkan sisi bernilai 2 adalah . karena kejadian (e(ent) tersebut tidak mungkin terjadi. Sedangkan kemungkinan mendapatkan sisi dengan nilai kurang dari 2 adalah !, karena salah satu dari elementary e(ent (sisi !, ", #, 7, 8 atau 9) pasti terjadi. b. 5turan "& $ejadian (event) bahwa 5 tidak terjadi disebut : A complement; atau :bukan 5;. /ika P(5) mewakili kemungkinan kejadian 5 terjadi, sedangkan !- P(5) mewakili kemungkinan kejadian 5 tidak terjadi. )ontoh& 0ada kasus pelemparan dadu. Complement untuk mendapatkan sisi # berarti tidak mendapatkan sisi #. $arena kemungkinan untuk mendapatkan sisi # adalah !/9,

maka kemungkinan mendapatkan bukan sisi # adalah (!!/9) < 8/9 atau .,=## c. 5turan #& /ika kejadian 5 dan B bersifat mutually exclusive (saling bebas), maka kemungkinan terjadinya kejadian 5 dan B secara bersama bernilai .. 5rtinya, dua kejadian tidak mungkin terjadi secara bersamaan. )ontoh& 0ada satu pelemparan dadu, tidak mungkin didapatkan sisi # dan sisi 7 secara bersamaan karena elementary events tersebut bersifat mutually exclusive. Sisi # bisa saja muncul dan sisi 7 juga bisa muncul, tapi tidak keduanya. d. 5turan 7& /ika kejadian 5 dan B bersifat mutually exclusive, kemungkinan terjadinya kejadian 5 atau kejadian B merupakan penjumlahan dari nilai dari kemungkinan masing-masing. )ontoh& $emungkinan mendapatkan sisi # dan sisi 7 pada sebuah pelemparan dadu adalah !/# atau .,###. 6ilai tersebut adalah penjumlahan dari kemungkinan mendapatkan sisi # (!/9) dan kemungkinan mendapatkan sisi 7 (!/9). e. 5turan 8& /ika kejadian dalam satu rangkaian bersifat mutually exclusive dan collectively exhaustive maka total probilitas harus berjumlah !,.. )ontoh& $ejadian mendapakan sisi bernilai genap dan mendapatkan sisi bernilai ganjil adalah bersifat mutually exclusive dan collectively exhaustive. Bersifat bersifat mutually exclusive karena sisi genap dan sisi ganjil tidak mungkin terjadi bersamaan pada satu pelemparan dadu. Bersifat collectively exhaustive karena salah satu (sisi genap atau sisi ganjil) pasti akan muncul pada satu pelemparan dadu. >leh karenanya, kemungkinan mendapatkan muka genap atau ganjil adalah total dari kemungkinan mendapatkan sisi genap ditambah kemungkinan mendapatkan sisi ganjil yakni !,.. 0 (genap atau ganjil)< 0 (sisi genap) ? 0 (sisi ganjil) < #/9 ? #/9 < 9/9 < !

f. 5turan 9& /ika kejadian 5 dan B tidak bersifat mutually exclusive, kemungkinan kejadian 5 atau kejadian B terjadi adalah jumlah dari kemungkinan masing-masing dikurangi kemungkinan terjadinya kejadian simultan. )ontoh& 0ada sebuah pelemparan dadu, mendapatkan sisi genap tidak bersifat mutually exclusive dengan mendapatkan muka bernilai kurang dari 8, karena kedua kejadian mungkin terjadi pada satu lemparan. 1ntuk menentukan nilai kemungkinan dua kejadian tersebut maka nilai kemungkinan mendapatkan sisi genap (#/9) harus ditambahkan dengan nilai kemungkinan mendapatkan sisi bernilai kurang dari 8 (7/9) dan kemudian dikurangi denfan nilai kemungkinan mendapatkan sisi genap dan sisi kurang dari 8 ("/9). 0 (sisi genap atau sisi kurang dari 8) < 0 (sisi genap) ? (0 (sisi kurang dari 8) @ 0 (sisi genap %56 kurang dari 8) < #/9 ? 7/9 @ "/9 < 8/9 < .,=## g. 5turan 2& /ika kejadian 5 dan B bersifat independen, kemungkinan kedua kejadian, 5 dan B terjadi, sama dengan hasil dari kemungkinan masing-masing. %ua kejadian bersifat independen apabila keberlangsungan sebuah kejadian pertama tidak akan mungkin mempengaruhi kemungkinan kejadian kedua. )ontoh& $etika melempar dadu, tiap lemparan merupakan kejadian independen, karena tidak ada lemparan yang mempengaruhi lemparan lainnya. $arenanya, nilai kemungkinan untuk mendapatkan sisi 8 berturut-turut pada dua kali lemparan dadu adalah nilai kemungkinannya pada lemparan pertama (!/9) dikalikan dengan nilai kemungkinannya pada lemparan kedua (!/9). 0 (sisi 8 pada lemparan pertama dan sisi 8 pada lemparan kedua) < 0 (sisi 8 pada lemparan pertama ) A 0 (sisi 8 pada lemparan kedua) < !/9 B !/9 < !/#9 < .,."=

h. 5turan =& /ika kejadian 5 dan B bersifat tidak independen, kemungkinan kedua kejadian, 5 dan B terjadi adalah hasil kemungkinan kejadian 5 dikalikan dengan kemungkinan kejadian B, jika kejadian 5 telah terjadi. )ontoh& 0ada sebuah CuiD, peserta dipilih secara random dari mereka yang menonton acara secara langsung. Setelah seseorang dipilih, maka dia laki-laki atau dia perempuan tidak boleh kembali menjadi penonton dan tidak boleh dipilih kembali. 'al ini menyebabkan dua kejadi bersifat tidak independen. /ika penonton terdiri dari #. perempuan dan ". laki-laki, berapa nilai kemungkinan dua peserta pertama adalah lakilakiE 6ilai kemungkinan peserta pertama seorang laki-laki adalah "./8. atau .,7.. $emungkinan peserta kedua seorang laki-laki pula bukan "./8., karena jumlah laki-laki sekarang adalah !F dan total peserta adalah 7F. $arenanya, nilai kemungkinan peserta kedua seorang lakilaki adalah !F/7F < .,#==. >leh karena itu nilai kemungkinan kedua peserta pertama adalah laki-laki adalah .,!88. 0 (peserta pertama laki-laki dan peserta kedua laki-laki) < 0 (peserta laki-laki pertama) A 0 (peserta kedua laki-laki) < "./8. B !F/7F < #=./".78. < .,!88 &. 'enentukan (ilai Kemun)kinan# Gerdapat tiga pendekatan berbeda untuk menentukan nilai kemungkinan terjadinya sebuah (ariable random, yaitu pendekatan klasik, pendekatan empiric dan pendekatan subjektif. a. 0endekatan $lasik 0robabilitas ditentukan berdasarkan pengetahuan sebelumnya (yang telah dimiliki) tentang proses yang terjadi. b. 0endekatan *mpirik 0robabilitas ditentukan berdasarkan frekuensi yang didapatkan dari data yang diobser(asi secara empris. c. 0endekatan Subjektif

0robalitas ditentukan berdasarkan pendapat ahli atau metode subjektif lainnya seperti :perasaan; atau :petunjuk;. *. Latihan a. 5pakah yang dimaksud dengan kejadian (e(ent)E b. /ika kejadian 5 dan B bersifat mutually exclusive, berapakah nilai kemungkinan terjadinya kejadian 5 atau kejadian BE c. /ika kejadian 5 dan B bersifat mutually exclusive, maka berapakah nilai kemungkinan terjadinya kejadian 5 dan B secara bersamaanE d. /ika sebuah dadu dilemparkan, maka kemungkinan kita akan mendapatkan # (muka dadu bertitik 7) adalah !/9 karena pada setiap kali pelelmparan ke enam muka dadu mempunyai peluang yang sama untuk muncul pada tiap pelemparan. aka, jika kita melemparkan dadu sebanyak 9... kali maka kemungkinan kita akan mendapatkan angka 7 adalah !.... 0enentuan nilai kemungkinan yang diuraikan diatas disebut dengan pendekatan apaE Sumber& %a(id . +eine, %a(id -. Stephan ".!. *(en Hou )an +earn Statitiscs ("nd *d.)& 5 4uide for *(eryone Iho 'as *(er Been 5fraid of Statistics. 0earson *ducation, Jnc.

Anda mungkin juga menyukai