ALIRAN SUNGAI
Waktu (t)
H1
A1
H2
A2
bisang referensi
bisang referensi
H3
A3 bisang referensi
H4
A4
bisang referensi
Hn-1
An-1
Hn bisang referensi
An bisang referensi
Sketsa grafik hubungan antara kedalaman aliran (H) dan luas tampang aliran (A)
A
At
A = f(H)
Ht
Vrata rata
V
i 1
Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan aliran adalah Current Meter
Pengukuran kecepatan aliran dengan current meter pada sungai yang dangkal
Pengukuran kecepatan aliran dengan current meter pada sungai yang lebar dan dalam
A
(m2) 37.5
v
(m/dt) 0.71
H
(m) 1.08
Q
(m3/dt) 26.70
Sumber
DPMA
2
3 4 5
21-Nov-74
19-Jan-75 21-Feb-75 10-Jun-75
52.5
50.5 43.5 30.0
44.2
36.7 28.6 16.0
0.84
0.63 0.38 0.38
1.22
0.92 0.71 0.67
37.00
23.10 10.90 6.13
DPMA
DPMA DPMA DPMA
6
7 8 9 10
9-Aug-75
2-Oct-75 24-Nov-75 12-Jan-76 3-Mar-76
27.0
50.0 50.0 52.0 53.0
12.9
36.4 26.7 36.4 35.0
0.11
0.86 0.63 0.84 0.82
0.53
1.13 0.84 1.01 1.05
1.43
31.40 16.80 30.60 28.70
DPMA
DPMA DPMA DPMA DPMA
Pertanyaan yang harus dijawab berikut nya adalah bagaimana cara menentukan debit, jika dibutuhkan nilai debit dalam rentang waktu jam perjam ?
Sebagai contoh dari instalasi AWLR dapat diperoleh hasil pengukuran elevasi muka air, H(m) dalam rentang jam perjam sebagai berikut:
Tabel hubungan waktu (jam) dan kedalaman aliran H(m) atas dasar hasil pengukuran. Tentukan Q(m3/dt) ber dasarkan H ter ukur ini.
Untuk menentukan debit Q(m3/dt) ber dasarkan H(m) terukur adalah melalui pembuatan kurva debit yang berupa kurva hubungan Q dan H. Salah satu bentuk kurva debit adalah :
Q = a (H H0)b + Q0
Fungsi di atas ini dapat diturunkan menggunakan metoda regresi atau metode penyelesaian numerik yang lain yang didasarkan pada data terukur.