2

HUJAN

DEFINISI
Hujan adalah air di atmosfir yang jatuh ke per mukaan bumi

Hujan dapat dimanfaatkan secara maksimal bila dilakukan proses pengelolaan dengan baik Proses pengelolaan yang dimaksud disini berupa : melakukan pengukuran dan perhitung dalam proses pemanfaatannya

PENGUKURAN HUJAN
Alat ukur hujan sederhana atau manual (bentuknya tabung dengan perangkat dan operasi yang sederhana) Alat ukur hujan otomatis. Bentunya :
1. Alat ukur hujan tipe sipon 2. Alat ukur hujan tipe penampung bergerak

Alat ukur hujan sederhana

Alat ukur hujan otomatis tipe sipon

Alat ukur hujan otomatis tipe penampung bergerak

Bentuk grafik hasil pengukuran dengan alat otomatis

Satuan data hasil pengukuran hujan

Hasil pengukuran hujan biasanya ditampilkan dalam bentuk intensitas hujan. Satuan dari intensitas hujan adalah kedalaman hujan persatuan waktu. Misalnya dalam mm/jam, mm/hari, mm/tahun atau cm/tahun Pengukuran hujan dengan alat ukur sederhana, hasil nya, biasa nya dalam mm/hari Pengukuran hujan dengan alat ukur otomatis, hasil nya, dapat dalam persatuan waktu yang hampir tidak terbatas misalnya mm/ jam, mm/jam dan seterus nya

PERKIRAAN DATA HUJAN YANG HILANG

MENGHITUNG HUJAN RATA-RATA

Gambar wilayah kawasan hujan

STASION UKUR DISEKITAR WILAYAH KAWASAN HUJAN Sta. 1

Sta. 3

Sta. 5

Sta. 4

Sta. 2

Sta. = stasion ukur hujan

Sta. 6

HUJAN DI SEKITAR WILAYAH KAWASAN HUJAN I1 = 5 mm I3 = 31 mm I2 = 18 mm I5 = 55 mm I4 = 35 mm

I6 = 57 mm

PERHITUNGAN DENGAN CARA RATA-RATA ALJABAR

Tabel hitungan hujan rata-rata dengan cara rata-rata aljabar

I3 = 31 mm
I2 = 18 mm

Stasion

I (mm)

I4 = 35 mm

2 3 4 6

I6 = 57 mm

18 31 35 57 141

Irata-rata =141/4 = 35.25 mm

PERHITUNGAN DENGAN CARA POLIGON THIESSEN 1

2 5 4

Membuat garis penghubung antar dua titik stasion untuk membentuk segi-tiga

MEMBUAT POLIGON THIESSEN

3 1

Dibuat garis potong pada tengah-tengah masingmasing garis di antara dua titik stasion

HASIL PEMBUATAN POLIGON THIESSEN

1

HASIL PERHITUNGAN DENGAN CARA POLIGON THIESSEN

I1 = 5 mm I3 = 31 mm A1

Tabel hitungan hujan ratarata dengan Poligon Tiessen Sta I 5 18 Aj 9.6 16 Aj I 48 288 1 2

A3
I2 = 18 mm A2

A5 I4 = 55 mm

A4 I4 = 35 mm

3
4 5 6

31
35 55 57

16.8
18.4 4 15.2

520.8
644 220 866.4

A6
I6 = 57 mm

80

2587.2

Irata-rata =2587.2/80 = 32.34 mm

PERHITUNGAN DENGAN CARA ISOHYET I1 = 5 mm

I3 = 31 mm

I2 = 18 mm I5 = 55 mm

I4 = 35 mm

I6 = 57 mm

Membuat kontur Isohyet

NILAI RATA-RATA ANTAR KONTUR ISOHYET

HASIL PERHITUNGAN DENGAN CARA ISOHYET

A2 A3 A4

A1
Tabel hitungan hujan rata-rata dengan cara Isohyet
Sta 1* 1 2 3 4 Iso 5 15 25 35 45 10 20 30 40 8 18.4 19.2 16 80 368 576 640 P Aj Aj P

A5

5
5*

55
60

50
57.5
207.5

13.6
4.8 80

680
276 2620

A6

Prata-rata = 2620/80 =32.75 mm