Anda di halaman 1dari 49

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa neonatal adalah suatu periode sejak lahir sampai dengan 28 hari.

Dimana pada masa tersebut merupakan suatu periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya dan sering terjadi komplikasi ataupun pertanda bahaya pada 2 minggu pertama setelah bayi dilahirkan. Karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri dari lingkungan intrauterine ke ekstrauterin. Hal ini terbukti dengan tingginya kematian bayi. Hurlock, !""8 # $%& 'enelitian telah menunjukkan bah(a lebih dari $)* kematian bayi terjadi dalam periode neonatal yaitu dalam bulan pertama kehidupan

Saifuddin,2))2#!%2&. Data +ngka Kematian ,ayi di -ndonesia pada tahun 2)). yaitu sebanyak %$,$2* ,appeprop,2))"&. Diantara penyebabnya adalah kurang baiknya penanganan bayi baru lahir,bayi yang lahir sehatpun akan menyebabkan kelainan/kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan kematian. 0leh sebab itu cepat dan berhasilnya bayi baru lahir menyesuaikan diri pada masa transisi sangat dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sikap orang tua. Sikap orang tua kepada bayi yang baru lahir dipengaruhi pengetahuan ibu terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir, keyakinan,

pengalaman, status sosial ekonomi, usia dan tingkat pendidikan. ,eberapa kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap sikap ibu post partum dalam mengenal tanda/tanda bahaya bayi baru lahir 1atipun. 2))!#2%2&. 'engetahuan ibu post partum tentang pera(atan bayi sangat penting dan peran tersebut merupakan faktor penentu untuk menghindari bahaya yang ditimbulkan. +dapun tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir diantaranya yaitu # bayi tidak dapat bernafas, atau detak jantung 2 8) kali permenit, kulit bayi ber(arna kuning, muntahan menyembur ketika bayi meludah, bayi tidak dapat bergerak, suhu tubuh dingin atau suhu ketiaknya 2%$,$3 4 dan 5%834 sesudah kelahirannya, bayi mempunyai tanda/tanda infeksi tali pusat merah, bengkak, bernanah, dan berbau busuk&, berat bayi tidak bertambah secara normal atau kelihatan kurus, bayi tidak buang air besar ,+,& dan buang air kecil ,+K& dalam 26 jam setelah lahir, serta diare cair yang berlendir dan bernanah Saifuddin. 2))2 # !!7&. Setiap ibu perlu mengetahui tanda/tanda bahaya baru lahir, supaya ibu (aspada terhadap ancaman kesehatan bayinya. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila pengetahuan ibu tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir kurang, akan menagkibatkan keterlambatan dalam mendeteksi, sehingga akan terjadi peningkatan angka kematian bayi Hurlock, !""8 # $%&. ,erbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah melalui peningkatan mutu pelayanan, penyuluhan, dan beberapa kegiatan yang seluruhnya bertujuan untuk meningkatan pengetahuan ibu dan menurunkan kematian bayi. 8etapi

kenyataannya, hasil (a(ancara a(al yang dilakukan di desa sugih (aras selama 7 hari pada tanggal !% september 2))8 sampai dengan tanggal 2) september 2))8, terdapat 7 ibu post partum, $ ibu post partum 8)*& tidak mengetahui tanda/tanda bahaya bayi baru lahir, sisanya 2 orang ibu post partum 2)*& mengetahui tanda/ tanda bahaya tetapi hanya sebatas bayi tidak bernafas, bayi tidak bergerak dan kulit bayi ber(arna kuning. Dari data di atas, menunjukkan bah(a masih banyak 8)*& ibu post partum yang belum mengetahui tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir, seharusnya semua ibu post partum mengetahui tentang semua tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir.

1.2 Identifikasi Masalah 9aktor/faktor yang dapat mempengaruhi sikap ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir antara lain # !.2.! 'engetahuan 'engetahuan ibu tentang pera(atan bayi baru lahir sangatlah penting untuk menghindari bahaya sehingga bila ibu tahu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, ibu dapat mengamati hal/hal yang perlu mendapatkan pertolongan untuk bayinya Hurlock, !""8 # .6&. !.2.2 Keyakinan

Kondisi yang berkaitan dengan pera(atan bayi adalah derajat keyakinan, dan keyakinan tersebut akan mempengaruhi ibu dalam mengenal tanda bahaya pada bayinya terutama dalam melaksanakan tugas sebagai orang tua. ,anyak ibu post partum yang kurang yakin pada kemampuan mereka untuk mera(at bayi setelah keluar :umah Sakit Hurlock, !""8 # $"&. !.2.% 'engalaman Kemampuan manusia sejak lahir untuk mengembangkan diri melalui dorongan libido dan agresifitasnya, dimana pengalaman seseorang. Di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang berhubungan dalam suatu kesatuan. +pa yang terjadi pada seseorang pada saat ini dihubungkan pada sebab/sebab masa lampaunya dan memoti;asi untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang 1atipun, 2))! # .8&. !.2.6 Status Sosial <konomi Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya. -ndi;idu yang berasal dari keluarga yang status ekonominya baik dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, di banding dengan mereka yang berasal dari keluarga dengan status social ekonomi rendah. !.2.$ =sia Klien yang berusia de(asa dimungkinkan lebih sulit dilakukan modifikasi persepsi dan tingkah lakunya dibanding dengan klien yang berusia belasan tahun, karena berhubungan dengan fleksibilitas kepribadiannya. +rtinya ibu dengan usia

lebih muda lebih fleksibel dalam merubah sikap dan tingkah lakunya dibandingkan dengan orang yang sudah de(asa 1atipun, 2))! # 2%2&. !.2.. 8ingkat 'endidikan 'endidikan mempengaruhi cara pandang terhadap diri dan lingkungannya. Karena itu, akan berbeda sikap ibu yang berpendidikan tinggi dibandingkan yang berpendidikan rendah dalam menyikapi proses dan berinteraksi terhadap tanda/ tanda bahaya bayi baru lahir 1atipun. 2))! # 2%%&.

1.3 Pembatasan Masalah ,erdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka masalah dibatasi untuk faktor pengetahuan.

1. Per!m!san Masalah ,erdasarkan batasan masalah yang telah disebutkan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut # !.6.! ,agaimana pengetahuan ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir> !.6.2 ,agaimana sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir> !.6.% +pakah ada hubungan pengetahuan ibu post partum dengan sikap terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir.

1." #!$!an Penelitian !...! 8ujuan =mum Diketahuinya hubungan pengetahuan ibu post partum dengan sikap terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi.

!...2 !.$.!.!

8ujuan Khusus Mengidentifikasi pengetahuan ibu post partum tentang tanda/ tanda bahaya pada bayi baru lahir di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi.

!.$.!.2

Mengidentifikasi sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi.

!.$.!.%

Menganalisis hubungan pengetahuan ibu post partum dengan sikap terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi.

1.% Manfaat Penelitian !...! ,agi -nstitusi 'elayanan Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu pelayanan terutama pada bayi baru lahir. !...2 ,agi -nstitusi 'endidikan

8ambahan referensi sehingga menambah (a(asan dan pengetahuan mahasis(a dalam menganalisa suatu masalah.

BAB II #IN&AUAN PU'#A(A

Dalam bab ini akan menguraikan tentang konsep dasar pengetahuan yang terdiri dari # pengertian pengetahuan, faktor/faktor yang mempengaruhi pengetahuan, tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif. Konsep dasar sikap yang terdiri dari # pengertian sikap, komponen sikap, tingkatan sikap, faktor/ faktor yang mempengaruhi sikap. Sedangkan konsep dasar tentang tanda/tanda bahaya bayi baru lahir terdiri dari # pengertian masa bayi, tanda/tanda bahaya bayi baru lahir, kemudian dilanjutkan dengan kerangka konsep. 2.1 ()nse* Dasar Pengetah!an

2.1.1 Pengertian 'engetahuan adalah hasil dari @ tahu @ dan ini terjadi setelah setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. 'engindraan terjadi melalui panca indra manusia, yakni # indra penglihat, indra pendengar, indra

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. 'engetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang overt behavior&

Aotoatmodjo, 2))% # !2!&. Dari penelitian dan pengalaman terbukti bah(a perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan yaitu bah(a apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses yang didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif 7 maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng long lasting&. Sebaliknya apabila perilaku tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran maka tidak akan berlangsung lama Aotoatmodjo, 2))% # !2!&. 2.1.2 +akt)r, +akt)r -ang Mem*engar!hi Pengetah!an Menurut latipun 2))! # 2%2/2%.& beberapa faktor yang berhubungan dengan karakteristik subyek, antara lain # 2.!.2.! =sia =sia dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang. Semakin cukup usia, tingkat kemampuan atau kematangan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dam menerima informasi. 2.!.2.2 Benis Kelamin

"

Benis kelamin terutama berkaitan dengan perilaku model, bah(a indi;idu model sesuai dengan jenis kelamin. 2.!.2.% 8ingkat 'endidikan 'endidikan dapat mempengaruhi seseorang, termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memoti;asi untuk sikap berperan dalam pembangunan kesehatan. 2.!.2.6 -ntelegensia -ntelegensia pada prinsipnya mempunyai kemampuan penyesuaian diri dan cara pengambilan keputusan indi;idu yang berintelegensi tinggi akan banyak berpartisipasi.

2.!.2.$ Status Sosial <konomi Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya. -ndi;idu yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya biasa, dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, dibandingkan mereka yang berasal dari keluarga yang status sosial ekonominya rendah. 2.!.2.. Sosial ,udaya Sosial budaya termasuk didalamnya pandangan keagamaan, kelompok etnis dapat mempengaruhi proses pengetahuan, khususnya dalam penerapan nilai/ nilai sosial keagamaan untuk memperkuat superegonya.

!)

2.1.3

#ingkatan Pengetah!an 'engetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai .

tingkatan Aotoatmodjo, 2))% # !22&, antara lain # 2.1.3.1 8ahu kno(&

8ahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya termasuk kedalam pengetahuan. 8ingkat ini adalah mengingat kembali recall& terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang diterima. 2.1.3.2 Memahami comprehension&

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara besar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

2.1.3.3

+plikasi aplication&

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya&. Dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum/hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. 2.1.3.4 +nalisis analysis&

!!

+dalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau objek ke dalam komponen/komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada keterkaitannya satu sama lain. 2.1.3.5 Sintesis synthesis& Sintesis menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakkan atau menghubungkan bagian/bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis merupakan suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dan formulasi/formulasi yang ada. 2.1.3.6 <;aluasi evaluation & Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penelitian terhadap suatu materi atau obyek, dimana penelitian itu berdasar suatu kriteria yang dibuat sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

2.2 ()nse* Dasar 'ika* 2.2.1 Pengertian 'ika*

!2

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau obyek Aotoatmodjo, 2))% # !26&. Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak, untuk bereaksi terhadap rangsangan. 2.2.2 ()m*)nen 'ika* Dalam bagian lain +llport !"$6& yang dikutip Aotoatmodjo 2))% # !2$& menjelaskan bah(a sikap mempunyai % komponen pokok, antara lain # !. 2. %. Kepercayaan keyakinan& ide dan konsep terhadap suatu obyek. Kehidupan emosional atau e;aluasi terhadap suatu obyek. Kecenderungan untuk bertindak Tend to behave&.

Ketiga komponen itu secara bersama/sama membentuk sikap yang utuh total attitude&. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, berfikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. 2.2.3 #ingkatan 'ika* Menurut Aotoatmodjo 2))% # !2.& seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan yaitu # 2.2.3.1 Menerima receiving& Menerima diartikan bah(a orang mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan. 2.2.3.2 Merespon responding&

!%

Memberikan ja(aban apabila ditanya, mengerjakan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena dengan suatu usaha untuk menja(ab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti bah(a orang menerima ide tersebut. 2.2.3.3 Menghargai valuting& Mengajak orang lain untuk mengerjakan dan mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 2.2.3.4 ,ertanggung Ba(ab responsible& ,ertanggung ja(ab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. 'engukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu obyek. 2.2. +akt)r,fakt)r -ang Da*at Mem*engar!hi 'ika*

2.2.6.! 'engetahuan 'engetahuan ibu tentang pera(atan bayi baru lahir sangatlah penting untuk menghindari bahaya sehingga bila ibu tahu tentang tanda bahaya pada bayi baru lahir, ibu dapat mengamati hal/hal yang perlu mendapatkan pertolongan untuk bayinya Hurlock, !""8 # .6&. 2.2.6.2 Keyakinan

!6

Kondisi yang berkaitan dengan pera(atan bayi adalah derajat keyakinan, dan keyakinan tersebut akan mempengaruhi ibu dalam mengenal tanda bahaya pada bayinya terutama dalam melaksanakan tugas sebagai orang tua. ,anyak ibu post partum yang kurang yakin pada kemampuan mereka untuk mera(at bayi setelah keluar :umah Sakit Hurlock, !""8 # $"&. 2.2.6.% 'engalaman Kemampuan manusia sejak lahir untuk mengembangkan diri melalui dorongan libido dan agresifitasnya, dimana pengalaman seseorang. Di masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang berhubungan dalam suatu kesatuan. +pa yang terjadi pada seseorang pada saat ini dihubungkan pada sebab/sebab masa lampaunya dan memoti;asi untuk mencapai tujuan di masa yang akan datang 1atipun, 2))! # .8&. 2.2.6.6 Status Sosial <konomi Status sosial ekonomi berpengaruh terhadap tingkah lakunya. -ndi;idu yang berasal dari keluarga yang status ekonominya baik dimungkinkan lebih memiliki sikap positif memandang diri dan masa depannya, di banding dengan mereka yang berasal dari keluarga dengan status sosial ekonomi rendah. 2.2.6.$ =sia Klien yang berusia de(asa dimungkinkan lebih sulit dilakukan modifikasi persepsi dan tingkah lakunya dibanding dengan klien yang berusia belasan tahun, karena berhubungan dengan fleksibilitas kepribadiannya. +rtinya ibu dengan usia

!$

lebih muda lebih fleksibel dalam merubah sikap dan tingkah lakunya dibandingkan dengan orang yang sudah de(asa 1atipun, 2))! # 2%2&. 2.2.6.. 8ingkat 'endidikan 'endidikan mempengaruhi cara pandang terhadap diri dan lingkungannya. Karena itu, akan berbeda sikap ibu yang berpendidikan tinggi dibandingkan yang berpendidikan rendah dalam menyikapi proses dan berinteraksi terhadap tanda/ tanda bahaya bayi baru lahir 1atipun. 2))! # 2%%&. 2.2 ()nse* Dasar #entang #anda,tanda Baha.a Ba.i Bar! Lahir 2.3.1 Pengertian Masa Ba.i Ne)natal Masa neonatal adalah suatu periode sejak lahir sampai dengan 28 hari. Dimana pada masa tersebut merupakan suatu periode yang berbahaya, baik secara fisik maupun psikologis. Secara fisik periode ini berbahaya dan sering terjadi komplikasi ataupun tanda bahaya pada 2 minggu pertama setelah bayi dilahirkan, karena sulitnya mengadakan penyesuaian diri dari lingkungan intraterin ke ekstrauterin Aaning, 2))6 dikutip dari Hurlock, !""8 # $%&. 2.3.2 #anda,tanda Baha.a Ba.i Bar! Lahir 2.3.2.1 ,ayi 8idak ,+, Dalam 26 Bam Setelah 1ahir Kebanyakan bayi buang air besar selama atau segera setelah lahir, tapi ada juga yang menunggu sampai beberapa jam kemudian. 'emberian air susu ibu yang pertama akan membantu bayi buang air besar. Badi ibu sebaiknya di dorong

!.

untuk menyusui bayinya segera setelah melahirkan. Bika bayi tidak buang air besar dalam (aktu 26 jam, mungkin pertanda bah(a usus bayi saluran

pencernaan yang dilalui kotoran& tersumbat. Bika hal ini tidak diobati, bayi mungkin akan meninggal pergilah ke rumah sakit segera Aaning, 2))6 dikutip dari Klein, !""$ # %!&. 2.3.2.2 ,ayi 8idak ,+K Dalam 26 Bam Setelah 1ahir Bika bayi tidak buang air kecil dalam (aktu 26 jam setelah lahir, saluran air seninya mungkin tersumbat. Segera minta pertolongan dokter Aaning, 2))6 dikutip dari Klein,!""$#%!&.

2.3.2.3 ,ayi Mempunyai 8anda/tanda Dehidrasi Dehidrasi terjadi karena kehilangan air output& lebih banyak daripada pemasukan air input&. Merupakan penyebab terjadinya kematian pada diare Suharyono, !""" # $.&. Aormalnya tubuh mendapatkan cairan dan garam yang diperlukan melalui makanan dan minuman masukan&, serta kehilangan cairan dan garam melalui tinja, air seni dan keringat. ,ila usus sehat, maka cairan dan garam keluar dari usus kedalam darah. 4airan dan garam kemudian dapat digunakan oleh tubuh bila ada diare, maka usus tidak bekerja normal. 1ebih sedikit cairan dan garam masuk ke dalam usus, sehingga cairan dan garam yang keluar dari tubuh tinja& lebih banyak dari normal. Dehidrasi dapat diperburuk oleh muntah yang sering menyertai diare Aaning 2))6, dikutip dari CH0,!""2 # 2&.

!7

Bika bayi tidak menyusu, jika ia menderita diare, jika cuaca sangat panas, atau jika bayi menderita demam, bayi dapat terkena dehidrasi tidak cukup air didalam tubuhnya&. Dehidrasi sangat berbahaya dan bayi dapat meninggal, adapun tanda/tanda dehidrasi antara lain # !. =bun/ubun cekung 2. Mata cekung, mata tanpa air mata %. Mulut kering dengan bibir pecah/pecah 6. Haus $. Aadi cepat dan lemah .. Kehilangan berat badan mendadak 7. Kehilangan kekenyalan atau elastisitas kulit 8. Sedikit air seni atau mengompol D6EFhari Suharyono, !""" # .!&. =ntuk memeriksa kehilangan elastisitas, cubit kulit tangan anda sendiri dan lepaskan. 1ihat bagaimana cepatnya kulit itu kembali normal, lalu cubit kulit perut bayi dan lepaskan. Bika kulit kembali normal dengan lambat kulit itu mungkin terlalu kering, yang harus dilakukan yaitu # !. Meminta ibu sering menyusui dan memberikan banyak minuman diantara pemberian air susu ibu. Sangatlah baik untuk terlebih dahulu merebus air untuk minuman rehidrasi penyegar&.

!8

2. Memberikan minuman tersebut dengan dengan sendok atau penetes mata, diberikan beberapa tetes setiap menit selama beberapa jam sampai bayi tampak lebih baik. %. Bika tidak ada minuman penyegar dan tidak ada garam atau gula untuk dibuat, berikan air matang biasa. 6. Mintalah pertolongan dokter jika bayi tidak menjadi lebih baik dalam (aktu 6 hari. 2.3.2.4 ,ayi Menjadi Kuning -kterus& Carna kuning pada bayi disebut juga @ jaundice @ yaitu (arna kekuningan yang didapatkan pada kulit dan lapisan mukosa sebagian bayi baru lahir. Cordpress,2))"&. 8erjadi bila terdapat akumulasi billirubin dalam darah sehingga kulit dan atau sklera bayi tampak kuning. Harga normal billiruban dalam darah # !. Direct o& D !,) mgFdl 2. -ndirect !& D2,) mgFdl

Harga patologis bilirubin dalam darah # !. Direct pada bayi aterm G!2 mgFdl

!"

2. -ndirect pada bayi premature G!)mgFdl atau peningkatan kadar ),2 mgFjam Kemungkinan penyebab dari ikterus, antara lain # !. Ketidakcocokan golongan darah atau :hesus antara anak dengan ibu 2. 'enyakit hemolisis penghancuran sel darah merah&, misalnya #

defisiensi H.'D yang dibutuhkan sel darah merah untuk dapat berfungsi normal %. =sia gestasi %$/%. minggu 6. Memar yang cukup berat saat proses persalinan
5. 'emberian +S- eksklusif yang tidak efektif sehingga tidak mencukupi

kebutuhan bayi, ditandai dengan penurunan berat badan yang berlebihan Cordpress,2))"&. -kterus fisiologis timbul pada hari 2 atau hari ke %, dan menghilang pada akhir minggu pertama atau selambat/lambatnya !) hari pertama. Dan dikatakan ikterus patologis jika muncul pada umur kurang dari %. jam atau pada umur lebih dari !$ hari. 'enatalaksanaan dari ikterus antara lain # !. <arly feeding, dengan pemberian +S- dengan segera

2)

2. Mengubah bilirubin menjadi bentuk yang tidak toksik dan yang dapat dikeluarkan dengan sempurna melalui ginjal dan traktus digesti;us, yaitu dengan cara terapi sinar. %. 8ranfusi tukar dilakukan pada kasus/kasus tertentu yaitu # a. Kadar bilirubin indirek lebih dari 2)mgFdl b. 'ada bayi prematur c. +nemia berat d. ,ayi menderita ikterus dan kadar hemoglobin darah tali pusat kurang dari !6mg* dan 4oomba test langsung positif 2.3.2.5 +danya Muntah Iang 8erlontar Dari Mulut ,ayi Muntah terjadi akibat tertekannya dinding diagfragma dan kontraksi otot perut hingga isi lambung keluar, jadi ada usaha dari bayi untuk mengeluarkan makanannnya akibat dari dorongan perut dan diagfragma. ,ila muntahnya ber(arna hijau atau disertai feses berdarah, segera memba(a bayi ke dokter untuk dicari penyebabnya. Muntah juga bisa menjadi gejala beberapa penyakit seperti radang selaput otak, radang telinga, radang pencernaan, infeksi saluran kemih, atau akibat tekanan otak yang meningkat Cikipedia, 2))2&. 2.3.2.6 ,ayi 8idak ,ertambah ,erat ,adannya Secara Aormal +tau 8etap

Kurus Dan Kecil

2!

Bika berat badan bayi tidak bertambah normal, atau nampak tetap kurus mungkin bayi mempunyai salah satu masalah antara lain # infeksi, usus tersumbat, kekurangan susu, gangguan kesehatan serius. Bika menduga bah(a bayi tidak mendapatkan cukup susu, periksakan hal/hal berikut # !. Seberapa sering dan lamakah bayi menyusu. -bu sebaiknya menyusui bayinya setiap 2/% jam selama paling J 2) menit atau sampai payudaranya terasa kosong. 2. Kesehatan dan diit ibu, jika ibu sakit atau kurang giKi tubuhnya mungkin tidak mampu membuat cukup susu. Mungkin diperlukan orang lain untuk menyusui bayinya. %. ,agaimana ibu menyiapkan formula. 'astikan ia mencampur jumlah susu yang tepat dengan air, jika ia mencampur terlalu banyak air untuk membuat susu formula, bayinya akan menjadi lemah dan sakit. Mintalah saran dokter. 2.3.2.7 Suhu 8ubuh ,ayi ,erada Di ,a(ah %$,$34 +tau Diatas %834 Menurut Saifudin 2))2#%7%& suhu tubuh normal bayi baru lahir berkisar %.,$34/%7,$34 suhu ketiak&, apabila suhu tubuh kurang dari %.34 atau kedua kaki dan tangan teraba dingin merupakan gejala a(al hipotermi. Disamping sebagai suatu gejala, hipotermi dapat merupakan a(al penyakit yang berakhir dengan kematian. Hipotermi menyebabkan terjadinya penyempitan pembuluh

22

darah, yang mengakibatkan terjadinya metabolik aerobik, meningkatnya kebutuhan oksigen, mengakibatkan hipoksemia dan berlanjut kematian. Hejala hipotermi bayi baru lahir # !. ,ayi tidak mau minum atau menetek 2. ,ayi nampak lesu atau mengantuk saja %. 8ubuh bayi teraba dingin 6. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras sklerema&

'enanganan hipotermi bayi baru lahir # !. Segera menghangatkan bayi di dalam inkubator atau melalui penyinaran lampu. 2. 4ara lain yang sangat sederhana dan mudah dikerjakan oleh setiap orang adalah menghangatkan bayi melalui panas tubuh ibu. ,ayi diletakkan telungkup di dada ibu agar terjadi kontak kulit langsung ibu dan bayi. =ntuk menjaga agar bayi tetap hangat, tubuh ibu dan bayi harus berada didalam pakaian, disebut metode kanguru. Sebaiknya ibu memakai pakaian longgar dan berkancing depan.

2%

%. Bika tubuh bayi masih dingin, gunakan selimut atau kain hangat yang disetrika terlebih dahulu, yang digunakan untuk menutupi tubuh bayi dan ibu. 1akukan berulang kali sampai tubuh bayi hangat. 6. ,iasanya bayi hipotermi menderita hipoglikemi, sehingga bayi harus diberi +S- sedikit/sedikt sesering mungkin. 1ingkungan yang terlalu panas bisa menyebabkan suhu tubuh bayi G%834, keadaan ini terjadi bila bayi diletakkan didekat api atau dalam ruangan yang berudara panas. Hejala hipertemi antara lain # !. Suhu tubuh G%7,$34 2. 9rekuensi pernafasan bayi G.)E permenit %. 8anda/tanda dehidrasi, yaitu berat badan menurun, turgor kulit kurang, jumlah air kemih berkurang.

'enanganan hipertermi bayi baru lahir antara lain # !. ,ayi dipindahkan ke ruangan yang sejuk dengan suhu kamar seputar 2.34/2834. 2. 8ubuh bayi diseka dengan kain basah sampai suhu tubuh bayi normal.

26

%. ,erikanlah cairan deEtrose # Aa4l L 2 # 6 secara intra;ena sampai dehidrasi teratasi. 6. +ntibiotik diberikan bila ada infeksi. 2.3.2.8 8ali 'usat ,ernanah Dan ,erbau ,usuk 8ali pusat biasanya puput dalam satu minggu setelah lahir dan luka sembuh dalam !$ hari. Aamun bila tali pusat ber(arna kemerahan dan bengkak mengeluarkan nanah, atau berbau busuk, berarti tali pusat mengalami infeksi. Bika pembengkakan terbatas pada daerah kurang dari ! cm disekitar pangkal tali pusat, disebut sebagai infeksi tali pusat lokal atau terbatas. 'enanganannya antara lain # !. ,ersihkan tali pusat menggunakan kassa steril diberi larutan antiseptik, misalnya klorheksidin atau iodium po;idon 2,$ * 2. 0lesi tali pusat dan daerah sekitarnya dengan larutan antiseptik misal, Hentian ?iolet ),$ * atau iodium po;idon 2,$ * & delapan kali sehari sampai tali pusat tidak bernanah lagi Bika tali pusat mengeras atau bayi mengalami distensi abdomen, penanganannya antara lain # !. +mbil sample darah dan kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan sensiti;itas 2. ,erikan Kloksasilin peroral sesuai selama $ hari

2$

%. 4ari tanda/tanda sepsis 6. 1akukan pera(atan umum seperti yang dijelaskan untuk infeksi tali pusat lokal atau terbatas Cordpress,2))8& 2.3.2.9 ,ayi Kesulitan ,ernafas +tau Mengambil G .) 8arikan Aafas 'ermenit 1aKimnya bayi bernafas lebih cepat daripada orang de(asa. Bika seorang bayi sulit bernafas atau mengambil lebih dari .) kali tarikan permenit, itu berarti pertanda buruk. Mungkin bayi terjadi infeksi, ada kotoran di dalam paru/parunya, darahnya mengandung obat/obatan yang di minum ibu. Iang harus dilakukan antara lain # !. Bagalah agar tubuhnya tetap hangat 2. ,aringkan bayi dengan posisi kepala lebih rendah daripada tubuh bagian ba(ah untuk menolong agar cairan mengalir, sedotlah hidung bayi terutama bila ada kotoran di hidung atau tenggorokannya. %. Mintalah pertolongan dokter.

2.

2. (erangka k)nse* / +akt)r,fakt)r -ang Mem*engar!hi 'ika* Ib! P)st Part!m #erhada* #anda,#anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir pengetahuan

Keyakinan 'engalaman Status sosial ekonomi

Sikap ibu post partum dalam membuat keputusan bila terjadi tanda/ tanda bahaya pada bayi baru lahir =sia 8ingkat pendidikan

Melakukan penanganan

keterangan # L yang diteliti L tidak diteliti Modifikasi dari Hurlock !""8&, 1atipun 2))!&

27

Menurut 1atipun 2))!& ada beberapa faktor yang mempengaruhi sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir, diantaranya pengetahuan, keyakinan, pengalaman, status sosial ekonomi, usia dan tingkat pendidikan. 9aktor/faktor tersebut mempengaruhi sikap ibu post partum bila terdapat tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir untuk melakukan penanganan. 2." Hi*)tesis +da hubungan pengetahuan ibu post partum dengan sikap terhadap tanda/ tanda bahaya pada bayi baru lahir

28

BAB III ME#0DE PENELI#IAN

Metode penelitian merupakan suatu untuk memperoleh kebenaran ilmu pengetahuan atau pemecahan masalah menurut metode keilmuan

Aotoatmodjo, 2))%#!"&. Dalam bab ini akan disajikan mengenai # desain penelitian, populasi sampel dan sampling, identifikasi ;ariable, kerangka kerja, definisi operasional, pengumpulan data, tempat, dan (aktu penelitian, analisis data dan etika penelitaian, keterbatasan.

2"

3.1 Desain Penelitian Desain penelitan adalah keseluruhan dari rencana untuk menja(ab pertanyaan dari peneliti Dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian Aursalam,2))%#!%.&. 'ada penelitian ini menggunakan penelitian korelasional dengan menggunakan metode Cross Sectional, dimana obser;asi dan pengukuran terhadap ;ariabel independent dan ;ariabel dependent dilakukan dalam kurun (aktu yang sama.

3.2

P)*!lasi1 'am*el1 dan 'am*ling

%.2.! 'opulasi 'opulasi adalah keseluruhan dari ;ariabel yang menyangkut masalah yang diteliti Aursalam dan 'ariani, 2))!#.6&. 'ada penelitian ini populasinya adalah seluruh ibu post partum ra(at inap di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi 2$ dengan perkiraan rata/rata perbulan kira/kira sebanyak $) orang, jadi jika melakukan penelitian selama 2 minggu kira/kira sebanyak 2$ orang. %.2.2 Sampel Menurut +rikunto 2))2#!)"& sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. 'ada penelitian ini sampel yang diambil adalah ibu post partum yang melahirkan di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi yang bersedia diteliti.

%)

,esar sample dalam penelitian ini adalah J 2% orang. 'enentuan jumlah tersebut berdasarkan pada rumus#

Npq nL N/!& DOpq

Keterangan# n# besar sample yang dikehendaki p# proporsi di populasi M# !/p A# besar sample D# ,NF6 dimana ,L ,ound of the error estimation $* L ),)$& 'erhitungan pada lampiran !& %.2.% Sampling Sampling adalah proses penyeleksi porsi dari populasi. 8eknik sampling merupakan cara/cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel agar memperoleh sampel yang benar/benar sesuai dengan keseluruhan subyek peneliti

Aursalam,2))%#"7&.

%!

Dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dimana setiap subyek mempunyai kesempatan untuk terpilih sebagai sampel dan teknik yang digunakan adalah simple random sampling dengan cara acak atau lotre.

3.3

Identifikasi 2ariabel

%.%.! ?ariabel ?ariabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain Aotoatmodjo, 2))2#7)&. %.%.2 ?ariabel Dependent ?ariabel dependent adalah ;ariabel yang muncul akibat dari manipulasi suatu ;ariabel independent Aotoatmodjo, 2))2#7)&. Dalam penelitian ini ;ariabel dependennya adalah sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. %.%.% ?ariabel -ndependent ?ariabel independent adalah ;ariabel yang nilainya menentukan ;ariabel lain dimana ;ariabel ini biasanya dimanipulasi, diamati dan diukur untuk diketahui hubungannya dengan ;ariabel lain Aursalam, 2))%#!)2&. Dalam penelitian ini ;ariabel independennya adalah pengetahuan ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir.

%2

3.

(erangka ker$a Kerangka kerja dalam penelitian adalah untuk mengetahui hubungan

pengetahuan ibu sebagai ;ariabel independent, dan sebagai ;ariabel dependent sikap ibu terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. Digambarkan sebagai berikut # ?ariabel independent
'engetahuan ibu tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir

?ariabel dependent
Sikap ibu terhadap tanda/ tanda bahaya pada bayi baru lahir

3." Definisi 0*erasi)nal Definisi operasional adalah definisi yang bermanfaat mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap ;ariabel/;ariabel yang diteliti

Aotoatmodjo, 2))2#6.&. Definisi operasional yang akan digunakan oleh penulis untuk ;ariabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut#

%%

#abel 3.1 Definisi 0*erasi)nal ?ariabel Definisi operasional Kriteria /,aik # ,ila mendapat skor 5.) /Kurang# bila mendapat skor D.)

Sesuatu yang diketahui ibu post ?ariabel partum tentang tanda/tanda bahaya independent bayi baru lahir# 'engetahuan ibu 8idak ,+, dalam 26 jam setelah post partum tentang lahir soal no.6& tanda/tanda bahaya 8idak ,+K dalam 26 jam setelah pada bayi baru lahir lahir soal no.!,%& Menggunakan skala Dehidrasi nominal ,ayi menjadi kuning soal no.2& Muntah setiap kali makan ,erat badan tidak bertambah soal no.$& Suhu tubuh D%$,$34 atau G%834 soal no..,7& 8ali pusat bernanah atau berbau busuk soal no.8& Sulit bernafas atau frekuensi nafas G.)EFmenit soal no."& Dengan menggunakan kuesioner tertutup yang diisi langsung oleh responden dengan memberi tanda silang pada ja(aban yang dianggap benar.

4ara penghitungan skor# Q soal benar Q soal seluruhnya P !))

%6

?ariabel dependent Sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir Menggunakan skala nominal

:espon ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya bayi baru lahir, datang ke# 'etugas kesehatan soal no.!,%,.,7,8,"& 8enaga non kesehatan soal no.2,6,$,!)& Dengan menggunakan skala sikap yang berisi pernyataan yang harus dija(ab oleh ibu. Ba(aban tersebut berupa Sangat setuju SS& Setuju S& Kurang setuju KS& 8idak setuju 8S&

'ernyataan positif# SS # 6 S #% KS# 2 8S # ! 'ernyataan negatif# SS # ! S #2 KS# % 8S # 6 8otal skor ,aik #skor 5 .) Kurang#skor D .)

3.%

&enis dan 3ara Peng!m*!lan Data

%...! Benis Data Data yang diperoleh berupa data primer yang meliputi data tentang karakteristik responden, pengetahuan ibu tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir dengan sikap ibu terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. %...2 'engumpulan Data Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan jenis kuesioner tertutup yang langsung diisi oleh responden kemudian responden diminta untuk mengisi kuesioner yang telah disiapkan dengan penjelasan terlebih dahulu dari peneliti, dan melakukan pendampingan dari responden yang belum mengerti maksud dari kuesioner tersebut. Setelah diisi kuesioner dikembalikan pada saat itu juga.

%$

3.4

Analisis Data 8eknik analisis data yang digunakan untuk melakukan pendekatan guna

mengetahui @hubunganR maka dianalisis dengan cara mengumpulkan data terlebih dahulu kemudian melakukan tabulasi silang, untuk selanjutnya dihitung menggunakan uji Chi Square dengan rumus#

Q 0ij/<ij& SNL <ij

Dimana# i# ,aris j# Kolom 0ij# 9rekuensi pengamatan obser;asi& dari baris ke/- pada kolom ke/j <ij# 9rekuensi diharapkan teoritis& dari baris ke/- ke kolom ke/j Disajikan dalam bentuk tabulasi frekuensi dan tabulasi silang. Kriteria penilaian pada uji Chi Square SN& adalah apabila pada uji Chi Square SN& hitung lebih besar dari SN& table maka Ho ditolak, artinya ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. Bika SN& hitung lebih kecil dari SN& table maka Ho diterima, artinya

%.

tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. Kemudian jika uji Chi Square tidak terpenuhi, yaitu apabila hasil frekuensi harapan <& dalam tabulasi silang 2E2 terdapat frekuensi harapan kurang dari $ lebih dari 2)* dari total sel maka digunakan @Exact Fisher TestR yaitu#

aOb&T cOd&T aOc&T bOd&T pL nTaTbTcTdT

Dimana# p# 'robabillitas T# 9aktorial +pabila pG),)$ maka Ho diterima artinya tidak ada hubungan antara ;ariabel independent dengan ;ariabel dependent. Sebaliknya jika pD),)$ maka Ho ditolak artinya ada hubungan antara ;ariabel independent dengan ;ariabel dependent.

3.5

#em*at dan 6akt! Penelitian

%7

%.8.! 8empat 'enelitian 'enelitian dilakukan di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi. %.8.2 Caktu 'enelitian Caktu penelitian dilakukan mulai dari bulan September 2))8 sampai dengan bulan +gustus 2))". Sedangkan pengambilan data ini dilakukan pada bulan Buli 2))".

3.7

Etika Penelitian Dalam penelitian yang dilakukan ini, peneliti mendapat rekomendasi dari

+kademi Kebidanan Siti Khodijah Muhammadiyah Sepanjang dan permintaan iKin kepada :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi untuk mendapat persetujuan kemudian melakukan pengambilan data dengan menekankan masalah etika yang meliputi# %.".! Informed Concent 1embar persetujuan penelitian diberikan kepada responden, tujuannya agar responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian serta dampak yang diteliti, maka harus menandatangani lembar persetujuan jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan menghormati hak/haknya. %.".2 nonimity tanpa nama&

%8

=ntuk menjaga identitas responden, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data kuesioner& yang diisi oleh responden. =ntuk kepentingan data diperlukan nomor register.

%.".% Confidentiality Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari subyek dijamin kerahasiaannya dan tidak akan disampaikan ke pihak lain yang tidak terkait dengan penelitian.

3.18 (eterbatasan Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan peneliti ,urns and

Hro;e, dalam Aursalam dan 'ariani,2))!#!7%&. 'eneliti masih banyak kekurangan atau keterbatasan antara lain# %.!).! 'opulasi yang digunakan 'opulasi yang digunakan terbatas karena hanya dilakukan pada satu tempat penelitian. %.!).2 8opik yang dibahas 8opik yang dibahas hanya pada satu faktor yang mempengaruhi sikap ibu post partum yaitu pengetahuan, tidak melihat faktor/faktor lain yang juga dominan mempengaruhi sikap.

%"

BAB I2 HA'IL PENELI#IAN DAN PEMBAHA'AN

,ab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan. 'engambilan data dilakukan di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi tanggal !) Buli 2))" sampai dengan %) Buli 2))". Data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Data dari hasil penelitian ini dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu data umum dan data khusus. Data umum meliputi umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan jumlah anak. Sedangkan data khusus meliputi pengetahuan ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir dan sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada

6)

bayi baru lahir. Selanjutnya data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Hubungan pengetahuan ibu dengan sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir dianalisis dengan =ji Chi Square. +pabila syarat =ji Chi Square tidak terpenuhi, maka dilakukan uji statistik menggunakan =ji Exact Fisher dengan U ),)$.

.1 Hasil Penelitian Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan pada tanggal !)/%) Buli 2))" diperoleh 2% ibu post partum yang bersedia diteliti kemudian diolah dan direkapitulasi sehingga diperoleh data sebagai berikut #

.1.1

Data Um!m

%6

#abel .1 Distrib!si Um!r Ib! P)st Part!m Um!r 2)/%) 8hn G%) 8hn 8otal &!mlah !$ 8 2% Persentasi .$,22 %6,78 !))

8abel 6.! menunjukkan bah(a mayoritas umur ibu adalah 2)/%) tahun, sebanyak .$,22*.

#abel .2 Distrib!si Pendidikan Ib! P)st Part!m Pendidikan #erakhir &!mlah Persentasi

6!

SD/SM' SM+/'8 8otal

!8 $ 2%

78,2. 2!,76 !))

8abel 6.2 menunjukkan bah(a mayoritas pendidikan ibu adalah lulusan SD/SM', sebanyak 78,2.*.

#abel .3 Distrib!si Peker$aan Ib! P)st Part!m Peker$aan 8idak ,ekerja ,ekerja 8otal &!mlah !! !2 2% Persentasi $2,!7 67,8% !))

8abel 6.% menunjukkan bah(a mayoritas ibu adalah bekerja, sebanyak $2,!7*. #abel . Distrib!si &!mlah Anak Ib! P)st Part!m &!mlah Anak 22 G2 8otal &!mlah !. 7 2% Persentasi .",$7 %),6% !)) sebanyak

8abel 6.6 menunjukkan bah(a mayoritas ibu jumlah anaknya 2 2, .",$7*.

.1.2

Data (h!s!s =ntuk data khusus akan diuraikan tentang karakteristik ibu post partum yang

meliputi pengetahuan ibu post partum dan sikap terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir.

62

#abel

." Distrib!si Pengetah!an Ib! P)st Part!m #entang #anda,#anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir &!mlah !" 6 2% Persentasi 82,.) !7,6) !))

(lasifikasi ,aik Kurang 8otal

8abel 6.$ menunjukkan bah(a mayoritas ibu mempunyai pengetahuan baik, sebanyak 82,.)*.

#abel .% Distrib!si 'ika* Ib! P)st Part!m #erhada* #anda,#anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir

(lasifikasi ,aik Kurang 8otal

&!mlah !" 6 2%

Presentasi 82,.) !7,6) !)) sebanyak

8abel 6.. menunjukkan bah(a mayoritas ibu mempunyai sikap baik, 82,.)*.

.1.3

#ab!lasi 'ilang Antar 2ariabel #abel .4 H!b!ngan Pengetah!an Ib! P)st Part!m Dengan 'ika* #erhada* #anda,tanda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir Di 9B dan (linik E2A (l!rak 3andi

6%

(lasifikasi Pengetah!an 'ika* Baik 'ika* (!rang &!mlah

,aik Kurang 8otal

!" !))*& ) ) *& !"

) )* & 6 !))* & 6

!" !))*& 6 !))*& 2% !))*&

Setelah dilakukan uji Chi!Square pada data di atas, ternyata tidak memenuhi syarat untuk dilakukan, karena terdapat % sel dengan frekuensi harapan bernilai D$ sebanyak 7$*&. Sehingga dilakukan =ji Exact Fisher. 'ada perhitungan =ji Exact Fisher maka didapatkan hasil perhitungan p# ),)))!!2", sedangkan U # ),)$ artinya p D U berarti HV ditolak artinya ada hubungan pengetahuan dengan sikap ibu post partum terhadap tanda/ tanda bahaya bayi baru lahir 'erhitungan pada lampiran !!&.

.2 Pembahasan Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan pada ,ab -, maka pembahasan ini akan diuraikan tentang hubungan pengetahuan ibu post partum dengan sikap terhadap tanda/tanda bahaya bayi baru lahir .2.1 :ambaran Pengetah!an Ib! #entang #anda,#anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir

'ada tabel 6.$ menunjukkan bah(a pengetahuan seluruh ibu post partum baik !)) *&. Kemungkinan disebabkan karena sebagian besar umur ibu post partum antara 2)/%) tahun. Menurut 1atipun 2))! # 2%2& klien yang berusia de(asa dimungkinkan lebih sulit dilakukan modifikasi persepsi dan tingkah lakunya dibanding dengan klien yang berusia belasan tahun, karena berhubungan

66

dengan fleksibilitas kepribadiannya. +rtinya ibu dengan usia lebih muda lebih fleksibel dalam merubah sikap dan tingkah lakunya dibandingkan dengan orang yang sudah de(asa. ,egitu pula ibu post partum yang berusia lebih muda akan lebih mudah dalam menerima informasi tentang tanda/tanda bahaya bayi baru lahir. 'engetahuan ibu yang kurang kemungkinan disebabkan masih adanya ibu/ ibu yang berpendidikan rendah SD/SM'&, dimana memperoleh informasi kurang sehingga pengetahuan yang didapat kurang. 'endidikan yang kurang akan menghambat perkembangan seseorang terhadap nilai/nilai yang baru

diperkenalkan. Hal ini sesuai dengan teori 1atipun

2))!#2%%&, bah(a

pengetahuan seseorang bisa dipengaruhi oleh adanya faktor/faktor yang berhubungan dengan karakteristik subjek, misalnya tingkat pendidikan dan usia.
.2.2 :ambaran 'ika* Ib! P)st Part!m #erhada* #anda,#anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir

'ada tabel 6.. menunjukkan bah(a seluruh ibu memiliki sikap yang baik !)) *&. Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau obyek Aotoatmodjo, 2))% # !26&. Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak, untuk bereaksi terhadap rangsangan. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dengan sikap yang baik, berarti ibu post partum mempunyai kecenderungan akan segera mengambil tindakan maupun penanganan jika menemukan tanda/tanda bahaya

6$

pada bayi baru lahir. Hal ini juga disebabkan karena pengetahuan ibu post partum yang baik. -bu yang masih memiliki sikap yang kurang, artinya ibu post partum mempunyai sikap yang negatif terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. Dimana dalam sikap negatif ibu post partum cenderung tidak akan melakukan penanganan bahkan memberikan penanganan yang salah jika menemukan tanda/ tanda bahaya bayi baru lahir. Hal ini kemungkinan disebabkan karena pengetahauan ibu yang kurang

.2.3

H!b!ngan Pengetah!an Ib! P)st Part!m dengan 'ika* #erhada* #anda, #anda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir Dari tabel 6.7 didapatkan dari =ji Exsact Fisher ada hubungan pengetahuan ibu

post partum dengan sikap terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. Hal ini sesuai dengan teori Hreen yang dikutip oleh Aotoatmodjo 2))%#".&, yang mengatakan bah(a faktor yang mempengaruhi perilaku diantaranya adalah pengetahuan. 'engetahuan adalah hasil dari @ tahu @ dan ini terjadi setelah setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu, sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Sebagian pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang Aotoatmodjo, 2))% # !2!&. 'engetahuan ibu tentang pera(atan bayi baru lahir sangatlah penting untuk menghindari bahaya sehingga bila ibu tahu tentang tanda bahaya pada bayi

6.

baru lahir, ibu dapat mengamati hal/hal yang perlu mendapatkan pertolongan untuk bayinya Hurlock, !""8 # .6&.

Sikap adalah reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulasi atau obyek Aotoatmodjo, 2))% # !26&. Sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak, untuk bereaksi terhadap rangsangan. Dengan pengetahuan yang baik, maka ibu juga akan mempunyai sikap yang baik pula bila ditemukan tanda/tanda bahaya bayi baru lahir pada anaknya. Maka semakin baik pengetahuan ibu post partum tentang tanda/tanda bahaya bayi baru lahir, semakin cepat penanganan yang dilakukan bila ditemukan tanda/tanda bahaya. Sebaliknya semakin besar ibu post partum dengan pengetahuan kurang, semakin lambat penanganan yang dilakukan bila ditemukan tanda/tanda bahaya bayi baru lahir. 0leh karena itu, Setiap ibu perlu mengetahui tanda/tanda bahaya baru lahir, supaya ibu (aspada terhadap ancaman kesehatan bayinya. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila pengetahuan ibu tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir kurang, akan mengakibatkan keterlambatan dalam mendeteksi, sehingga akan terjadi peningkatan +ngka Kematian ,ayi Hurlock, !""8 # $%&.

67

BAB 2
PENU#UP

68

Dari hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab -?, maka pada bab ini dikemukakan mengenai simpulan serta saran yang diharapkan dapat dilaksanakan setelah penelitian ini. ".1 'im*!lan

".2.1 Pengetah!an Ib! P)st Part!m #entang #anda,tanda Pada Baha.a Ba.i Bar! Lahir Sebagian besar ibu post partum di :, dan Klinik <?+ Klurak 4andi mempunyai pengetahuan yang baik tentang tanda/tanda bahaya bayi baru lahir. ".2.2 'ika* Ib! P)st Part!m #erhada* #anda,tanda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir Sebagian besar ibu post partum mempunyai sikap yang baik terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. ".2.3 H!b!ngan Pengetah!an Ib! P)st Part!m Dengan 'ika* #erhada* #anda, tanda Baha.a Pada Ba.i Bar! Lahir +da hubungan pengetahuan dengan sikap ibu post partum terhadap tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir.

".2

'aran

".2.1 Bagi Instit!si Pendidikan

62

6"

Dapat memberikan bahan masukan bagi peserta didik untuk dapat melanjutkan penelitian tentang faktor/faktor yang berhubungan dengan sikap ibu post partum terhadap penanganan tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir. ".2.2 Bagi Instit!si Pela.anan Sebagai bahan informasi tentang tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir dan sikap terhadap penanganan tanda/tanda bahaya pada bayi baru lahir, sehingga diharapkan dapat mengurangi jumlah +ngka Kematian ,ayi. 'emberian informasi dilakukan dengan memakai bahasa yang mudah dimengerti, sesuai dengan usia dan tingkat pendidikan ibu post partum.

Anda mungkin juga menyukai