Anda di halaman 1dari 13

SARTIKA SABHINAYA

Menghindari kontak dengan alergen penyebabnya (avoidance) dan eliminasi

Antihistamin AH1 gen 1 difenhidramin, klorfeniramin, prometasin, siproheptadin. Topikal dengan azelastin AH1 gen 2 golongan 1 : astemisol & terfenadin golongan 2 : loratadin, setrisin, & fexofenadin

Simpatomimetik Dekongestan hidung oral. Adregenik alfa, contoh: pseudoefedrin Kortikosteroid topikal beklometason, budesonid, flunisolid, flutikason, mometason furoat, triamsinolon)

Antikolinergik topikal Mengatasi rinore. Contoh: Ipratropium bromida Pengobatan lain anti leukotrien, anti IgE, DNA rekombinan

Konkotomi bila konka inferior hipertrofi berat & tidak berhasil dikecilkan dengan cara kauterisasi memakai AgNO3 25% atau triklor asetat

Desensitisasi & Hiposensitisasi dilakukan pada alergi inhalan berat dan sudah berlangsung lama, serta dengan pengobatan cara lain tidak memberikan hasil memuaskan

Dilakukan untuk melihat kelainan yanng tidak dapat dilihat dengan rinoskopi anterior Misal : sekret purulen minimal di meatus media atau superior, polip kecil, ostium asesorius, edema prosesus unsinatus, dll

Sumber cahaya kabel optik teleskop 0o, 30o, dan 70o Penilaian dinding lateral hidung : Konka inferior dan media Prosesus unsinalus KOM Frontal-reses Sfeno ethmoid reses

Rongga hidung dispey dengan anastesi lokal dan bagian belakang tenggorokan juga diberikan

Anda mungkin juga menyukai