Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan adalah sebagai bagian dari pembangunan nasional, dalam pembangunan kesehatan tujuan yang ingin

dicapai adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Kenyataan yang terjadi sampai saat ini derajat kesehatan masyarakat masih rendah khususnya masyarakat miskin, hal ini dapat digambarkan bahwa angka kematian ibu dan angka kematian bayi bagi masyarakat miskin tiga kali lebih tinggi dari masyarakat tidak miskin. Salah satu penyebabnya adalah karena mahalnya biaya kesehatan sehingga akses ke pelayanan kesehatan pada umumnya masih rendah. Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan didalam pelayanan kesehatan terutama yang terkait dengan biaya pelayanan kesehatan, ketimpangan tersebut diantaranya diakibatkan perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran swadana (out of pocket). Biaya kesehatan yang mahal dengan pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket semakin mempersulit masyarakat untuk melakukan akses ke palayanan kesehatan. Selama ini dari aspek pengaturan masalah kesehatan baru di atur dalam tataran ndang dan peraturan yang ada dibawahnya, tetapi sejak "mandemen dua dalam Pasal ()* ndang! # $%&' perubahan ke

ndang+ ndang #asar ,egara -epublik .ndonesia, yang menyatakan

bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. #alam "mandemen layak. ntuk memenuhi dan mewujudkan hak bagi setiap warga negara dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan kewajiban pemerintah penyediaan fasilitas kesehatan sebagai amanat # $%&' serta kesehatan adalah merupakan kesehatan merupakan Public Good maka dibutuhkan inter0ensi dari Pemerintah. # $%&' perubahan ke tiga Pasal /& ayat (/) dinyatakan bahwa ,egara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas umum yang

PEMBAHASAN Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam memenuhi hak setiap warga negara untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak,. *ambatan utama pelayanan kesehatan masyarakat miskin adalah masalah pembiayaan kesehatan dan transportasi. Banyak faktor yang menyebabkan ketimpangan pelayanan kesehatan yang mendorong peningkatan biaya kesehatan, diantaranya perubahan pola penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan kedokteran, pola pembiayaan kesehatan berbasis pembayaran out of pocket, dan subsidi pemerintah untuk semua lini pelayanan, disamping inflasi di bidang kesehatan yang melebihi sektor lain. #engan diundang!undangkan ndang! ndang ,omor &1 tahun (11& 2entang Sistem 3aminan Sosial ,asional merupakan perubahan yang mendasar bagi perasuransian di .ndonesia khusunya "suransi Sosial dimana salah satu program jaminan sosial adalah jaminan kesehatan. #alam Pasal $% ayat (() ndang! ndang ,omor &1 tahun (11& dinyatakan bahwa jaminan kesehatan diselenggarakan dengan tujuan agar peserta memperolah manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dasar, hal ini merupakan salah satu bentuk atau cara agar masyarakat dapat dengan mudah melakukan akses ke fasilitas kesehatan atau mendapatkan pelayanan kesehatan. ,amun demikian undang! ndang tersebut belum dapat di implementasikan mengingat aturan pelaksanaan berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan Keputusan Presiden sampai dengan saat ini belum satupun diundangkan kecuali Keputusan Presiden tentang Pengangkatan #ewan 3aminan Sosial ,asional. Belum dapat diimplementasikannya ndang+ ndang ,omor &1 tahun (11& tentang Sistem 3aminan Sosial ,asional semakin membuat kelompok masyarakat tertentu yaitu masyarakat miskin dan tidak mampu sulit untuk mendapatkan pelayanan. Program untuk mengatasi hambatan dan kendala terkait dengan pelayanan kesehatan khusunya pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yaitu Program 3aminan Pemeliharaan Kesehatan 4asyarakat 4iskin. Program ini diselenggarakan oleh #epartemen Kesehatan melalui penugasan kepada P2 "skes (Persero) berdasarkan SK ,omor $(&$54enkes 5SK56.5(11&, tentang penugasan P2 "skes (Persero) dalam pengelolaan program pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat sangat miskin, miskin dan tidak mampu dengan nama

"suransi Kesehatan 4asyarakat 4iskin ("SK7SK.,). P2 "skes (Persero) dalam pengelolaan "suransi Kesehatan 4asyarakat 4iskin ("SK7SK.,). Berdasarkan pengalaman!pengalaman pelayanan kesehatan di masa lalu dan upaya untuk mewujudkan sistem pembiayaan yang efektif dan efisien masih perlu diterapkan mekanisme jaminan kesehatan yang berbasis asuransi sosial. Penyelenggaraan program ini melibatkan beberapa pihak yaitu Pemerintah Pusat (#epartemen Kesehatan), Pemerintah #aerah, Pengelola 3aminan Kesehatan (P2."skes (Persero)), dan Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) yaitu Puskesmas dan -umah Sakit dimana masing!masing pihak memiliki peran dan fungsi yang berbeda dengan tujuan yang sama yaitu mewujudkan pelayanan kesehatan dengan biaya dan mutu yang terkendali. Berlandaskan pada upaya pengembangan sistem jaminan tersebut pada tahun (118, penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang meliputi pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya serta pelayanan kesehatan rujukan di -umah Sakit dikelola sepenuhnya melalui mekanisme asuransi sosial oleh P2 "skes (Persero). "pabila masih terdapat masyarakat miskin yang tidak terdapat dalam kuota 3amkesmas, pembiayaan kesehatannya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat dan mekanisme pengelolaannya mengikuti model 3amkesmas, hal tersebut dimaksudkan agar semua masyarakat miskin terlindungi jaminan kesehatan dan dimasa yang akan datang dapat dicapai universal coverage. Sampai saat ini masyarakat yang sudah ada jaminan kesehatan baru mencapai '1,)9 dari kurang labih (/1 juta jiwa penduduk. Pada tahun (1$& Pusat 3aminan dan Pembiayaan Kesehatan diharapkan sudah terjadi universal coverage untuk itu strategi yang perlu dibangun dalam rangka uni0ersal co0erage adalah $. Peningkatan cakupan peserta Pemda (Pemda) (. Peningkatan cakupan peserta pekerja formal (formal) /. Peningkatan cakupan peserta pekerja informal (in!formal) &. Peningkatan cakupan peserta indi0idual (indi0idu) ntuk mencapai Universal Coverage pada tahun (1$& maka perlu ada sinergi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah #aerah, hal yang paling penting dalam mensinegikan jaminan

kesehatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah #aerah adalah masalah pembiayaan. 4asyarakat miskin dan tidak mampu yang terdapat dalam Keputusan Bupati5:alikota akan dibiayai dari "PB,, 4asyarakat miskin dan tidak mampu diluar kuota ditanggung oleh Pemerintah #aerah dengan sumber biaya dari "PB#, Kelompok Pekerja dibiayai dari institusi masing!masing ( P,S, "S"B-., 3"4S;S27K) dan kelompok indi0idu (kaya dan sangat kaya) membiayai diri sendiri dengan asuransi kesehatan komersial atau asuransi kesehatan lainnya. Tugas PT. Askes (persero) Dalam Masa Transisi Menuju BPJS ese!a"an BP3S) secara

ndang! ndang tentang Badan Penyelenggara 3aminan Sosial (

eksplisit menentukan tenggang waktu BP3S Kesehatan mulai beroperasi pada tanggal $ 3anuari (1$&. P2 "skes (Persero) telah siap mengemban tugas menyelenggarakan program 3aminan Kesehatan (3K) bagi seluruh penduduk. Sejumlah langkah telah dipersiapkan, mulai dari perencanaan sumber daya manusia, perluasan jaringan organisasi, sistem informasi dan memperluas kerjasama dengan fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta dan anggota keluarganya. 2ransformasi dari P2 "skes (Persero) menjadi badan hukum publik BP3S Kesehatan memang memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran P2 "skes (Persero), karena proses transformasi tersebut sangat kompleks. Bukan saja menyangkut struktur organisasi, tetapi juga kultur organisasi dan melibatkan kepentingan jutaan peserta yang harus mendapat pelayanan yang lebih baik. Tugas De#an Pasal ') saat berlakunya omisaris $ Direksi Dalam Masa Transisi BP3S menentukan #ewan Komisaris dan #ireksi P2 "skes (Persero) pada BP3S sampai dengan beroperasinya BP3S Kesehatan diberi ( tugas, yaitu< ,omor &1 2ahun (11& tentang S3S,

$. 4enyiapkan operasional BP3S Kesehatan untuk programjaminan kesehatan, sesuai dengan ketentuan dalamPasal (( s5d Pasal () ( S3S,)=

(. 4enyiapkan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban P2 "skes (Persero) ke BP3S Kesehatan. Penyiapan operasional BP3S Kesehatan mencakup antara lain< $. 4enyusun sistemdan prosedur operasional yang diperlukan untuk beroperasinya BP3S Kesehatan=

(. 4elakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan jaminan kesehatan= /. 4enentukan programjaminan kesehatan yang sesuai dengan ketentuan peserta P2 "SK7S (Persero)= &. Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengalihkan penyelenggaraan program3aminan Kesehatan 4asyarakat (3"4K7S4"S) ke BP3S Kesehatan= '. Berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, 2,. dan Kepolisian -. untuk mengalihkan penyelenggaraan programPelayanan Kesehatan (>",K7S) bagi anggota 2,.5Polri5P,S di lingkungan Kementerian Pertahanan, 2,., dan Kepolisian -. beserta anggota keluarganya ke BP3S Kesehatan= dan 8. Berkoordinasi dengan P2 (Persero) 3amsostek untuk mengalihkan penyelenggaraan program3aminan Pemeliharaan Kesehatan (3PK) ke BP3S Kesehatan. Sedangkan kegiatan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban P2 "skes (Persero) ke BP3S Kesehatan mencakup antara lain< $. 4enunjuk kantor akuntan publik untuk melakukan audit atas laporan keuangan penutup P2 "skes (Persero), laporan posisi keuangan pembukaan BP3S kesehatan, dan laporan posisi keuangan dana jaminan kesehatan= dan (. 4enyusun laporan keuangan penutup P2 "skes (Persero), laporan posisi keuangan pembukaan BP3S Kesehatan, dan laporan posisi keuangan pembukaan dana jaminan kesehatan. 2ugas P2 "skes (Persero) seperti tersebut di atas memang tidak mudah. #iperlukan kecermatan, ketelitian dan akurasi data serta profesionalitas, kejujuran dan intergritas dalam melaksanakan tugas tersebut, agar proses tranformasi berjalan secara tertib, lancar, bebas dari penyimpangan dan sesuai dengan ketentuan hukum. Sejak beroperasinya BP3S Kesehatan mualai $ januari (1$&, Kementerian Kesehatan tidak lagi menyelenggaraka program 3"4K7S4"S, Kemeterian Pertahanan, 2,., Kepolisian -. tidak lagi menyelenggarakan program >",K7S bagi pesertanya, kecuali untuk pelayanan kesehatan tertentu berkaitan dengan kegiatan operasionalnya, yang ditetapkan dengan Peraturan Presiden, dan P2 (Persero) 3amsostek tidak lagi menyelenggarakan program 3PK. #engan demikian program 3K berdasarkan S3S, diselenggarakan oleh satu badan penyelenggara, yaitu BP3S Kesehatan. #iharapkan manfaat program 3K tersebut lebih baik dari pada sebelumnya dan penyelenggaraannya lebih efisien dengan kualitas pelayanan yang lebih prima. S3S, untuk

S"a"us PT. Askes (Persero) Pas%a & Januari '(&) Pada saat BP3S Kesehatan mulai beroperasi, menurut Pasal 81 ayat (/) BP3S, P2 "skes (Persero) dinyatakan bubar tanpa likuidasi dan semua asset dan ajiban hukum P2 "skes (Persero) menjadi asset dan liabilitas, serta hak dan kewajiban hukum BP3S Kesehatan. Semua pegawai P2 "skes (Persero) menjadi pegawai BP3S Kesehatan. 4enteri ,egara B 4, selaku -apat mum Pemegang Saham mengesahkan laporan posisi keuangan penutup P2 "skes (Persero) setelah dilakukan auditoleh kantor akuntan publik dan 4enteri Keuangan mengesahkan laporan posisi keuangan pembuka BP3S Kesehatan dan laporan posisi keuangan pembuka dana jaminan kesehatan. Perlu ditambahkan bahwa menurut Pasal '% BP3S, untuk pertama kali, #ewan Komisaris dan #ireksi P2 "skes (Persero) diangkat menjadi #ewan Pengawas dan #ireksi BP3S Kesehatan untuk jangka waktu paling lama ( tahun sejak BP3S Kesehatan mulai beroperasi.

PENUTUP esimpulan Pasal ') saat berlakunya BP3S menentukan #ewan Komisaris dan #ireksi P2 "skes (Persero) pada BP3S sampai dengan beroperasinya BP3S Kesehatan diberi ( tugas, yaitu< ,omor &1 2ahun (11& tentang

$. 4enyiapkan operasional BP3S Kesehatan untuk programjaminan kesehatan, sesuai dengan ketentuan dalamPasal (( s5d Pasal () S3S, ( S3S,)=

(. 4enyiapkan pengalihan asset dan liabilitas, pegawai, serta hak dan kewajiban P2. "skes (Persero) ke BP3S Kesehatan. Penyiapan operasional BP3S Kesehatan mencakup antara lain< $. 4enyusun system dan prosedur operasional yang diperlukan untuk beroperasinya BP3S Kesehatan= (. 4elakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan jaminan kesehatan= /. 4enentukan programjaminan kesehatan yang sesuai dengan ketentuan untuk peserta P2 "SK7S (Persero)= &. Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mengalihkan penyelenggaraan program3aminan Kesehatan 4asyarakat (3"4K7S4"S) ke BP3S Kesehatan= '. Berkoordinasi dengan Kementerian Pertahanan, 2,. dan Kepolisian -. untuk mengalihkan penyelenggaraan programPelayanan Kesehatan (>",K7S) bagi anggota 2,.5Polri5P,S di lingkungan Kementerian Pertahanan, 2,., dan Kepolisian -. beserta anggota keluarganya ke BP3S Kesehatan= dan 8. Berkoordinasi dengan P2 (Persero) 3amsostek untuk mengalihkan penyelenggaraan program3aminan Pemeliharaan Kesehatan (3PK) ke BP3S Kesehatan. S3S,

Tugas IKKOM

PE*AN PT. AS ES (PE*SE*+) DALAM BPJS

ESEHATAN

;leh <

Denise Lokollo (,( &&& &-.

Pembimbing < Dr. J. A. Pan/elaki0 D .

BA12AN 2LMU ESEHATAN +MUN2TAS 3A ULTAS ED+ TE*AN UN24E*S2TAS SAM *ATULAN12 MANAD+ '(&5

Anda mungkin juga menyukai